“PAJAK PENGHASILAN”
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Sektor Publik
Di Susun Oleh:
Kelompok 4
1. M. Ariansyah 200210111
2. Dian Widiya 200210189
3. Sahara Annisantiago 200210194
4. Wardatul Laili 200210111
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ekonomi Sektor Publik dengan judul “Pajak
Penghasilan”.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Oki Satria selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Sektor Publik, yang telah memberikan tugas ini kepada kami
sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi.
Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
1. Orang Pribadi
Yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang pribadi yang
berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan, atau orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada
di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.
2. Harta Warisan Belum Dibagi
Yaitu warisan dari seseorang yang sudah meninggal dan belum dibagi tetapi
menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.
3. Badan
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, kecuali unit
tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;
pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;
penerimaannya dimasukkan dalam anggaran Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah; dan
pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan
4. Bentuk usaha tetap
Yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal
di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu
dua belas bulan, atau badan yang tidak didirikan dan berkedudukan di Indonesia,
yang melakukan kegiatan di Indonesia.
Dan yang tidak termasuk Subjek Pajak adalah sebagai berikut :
Objek Pajak Penghasilan yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib pajak yang bersangkutan dengan nama dan dalam bentuk apapun termasuk :
a. penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh termasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi, uang
pensiun atau imbalan dalam bentuk lainnya kecuali ditentukan lain dalam Undang-
undang Pajak Penghasilan;
b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan;
c. laba usaha;
d. keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta termasuk:
keuntungan karena pengalihan harta kepada perseroan, persekutuan,dan badan
lainnya sebagai pengganti saham atau penyertaan modal;
keuntungan yang diperoleh perseroan, persekutuan, dan badan lainnya karena
pengalihan harta kepada pemegang saham, sekutu atau anggota;
keuntungan karena likuidasi, penggabungan, peleburan, pemekaran,pemecahan
atau pengambilalihan usaha;
keuntungan karena pengalihan harta berupa hibah, bantuan atau sumbangan,
kecuali yang diberikan kepada keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, dan badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan,
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan atau
penguasaan antara pihak pihak yang bersangkutan;
e. penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya;
f. bunga termasuk premium, diskonto dan imbalan karena jaminan pengembalian utang;
g. dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari perusahaan
asuransi kepada pemegang polis dan pembagian sisa hasil usaha koperasi;
h. royalti;
i. sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;
j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;
k. keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah;
l. keuntungan karena selisih kurs mata uang asing;
m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;
n. premi asuransi;
o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari WP
yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas;
p. tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum dikenakan pajak
1. -Bantuan atau sumbangan termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah dan para penerima
zakat yang berhak.
- Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu
derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau
pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, epanjang
tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan antara pihak-
pihak ybs;
2. Warisan
3. Harta termasuk setoran tunai yang diterima oleh badan sebagai pengganti saham atau
sebagai pengganti penyertaan modal;
4. Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima atau
diperoleh dalam bentuk natura dan atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah;
5. Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi sehubungan dengan asuransi
kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna dan asuransi beasiswa;
6. Dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai WP
Dalam Negeri, koperasi, BUMN atau BUMD dari penyertaan modal pada badan usaha
yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan syarat :
dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
bagi perseroan terbatas, BUMN dan BUMD yang menerima dividen, kepemilikan
saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima
persen) dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif di luar
kepemilikan saham tersebut;
7. Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh
Menteri Keuangan , baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun pegawai;
8. Penghasilan dari modal yang ditanamkan oleh dana pensiun dalam bidang-bidang tertentu
yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan;
9. Bagian laba yang diterima atau diperoleh anggota dari perseroan komanditer yang
modalnya tidak terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi;
10. Bunga obligasi yang diterima atau diperoleh perusahaan reksa dana selama 5 (lima) tahun
pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha;
11. Penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal ventura.
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Pajak penghasilan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perpajakan
suatu negara, termasuk di Indonesia. Pajak ini dikenakan pada penghasilan individu dan
perusahaan untuk membiayai kebutuhan publik, seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan
kesehatan, dan pendidikan. Meskipun pentingnya pajak penghasilan diakui, implementasinya
sering kali dihadapkan pada berbagai permasalahan.
Pajak Penghasilan merupakan pajak yang dipungut kepada objek pajak atas penghasilan
yang diperolehnya. PPh akan selalu dikenakan terhadap orang atau badan usaha selaku wajib
pajak yang memperoleh penghasilan. Setiap perusahaan jasa maupun non jasa sebagai wajib
pajak diwajibkan untuk membayar pajak. Bagi perusahaan , pajak merupakan sumber
pengeluaran tanpa adanya imbalan langsung untuk perusahaan tersebut. Sehingga biasanya
banyak perusahaan melakukan upaya untuk membayar pajak terutangnya sekecil mungkin
selama hal tersebut memungkinkan.Untuk itu penulis akan membahas segala sesuatu yang
berkaitan dengan pajak penghasilan.
Pajak Penghasilan (PPh) adalah Pajak yang dikenakan terhadap Subjek Pajak Penghasilan
atas Penghasilan yang diterima atau diperolehnya dalam tahun pajak. Subjek pajak tersebut
dikenai pajak apabila menerima atau memperoleh penghasilan. Subjek pajak yang menerima atau
memperoleh penghasilan, dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
(PPh) disebut Wajib Pajak. Wajib Pajak dikenai pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya selama satu tahun pajak atau dapat pula dikenai pajak untuk penghasilan dalam
bagian tahun pajak apabila kewajiban pajak subjektifnya dimulai atau berakhir dalam tahun
pajak.
2. SARAN
Banyaknya peraturan dan seringnya perubahan peraturan membuat wajib pajak menjadi
bingung, dalam kondisi seperti ini bagaimana mungkin kita mengharapkan kepatuhan wajib
pajak jika wajib pajak tidak paham dan tidak mengerti. Hak setiap wajib pajak adalah mendapat
informasi yang terbaru tentang pajak, hal ini dikarenakan wajib pajak harus menghitung pajak,
termasuk haknya dalam mengajukan keberatan hingga banding (self assessment system).
DAFTAR PUSTAKA
Modernisasi Administrasi Perpajakan : Upaya Penyempurnaan Pelayanan Pajak (I). (2017, maret 16).
Retrieved mei 20, 2023, from https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/modernisasi-
administrasi-perpajakan-upaya-penyempurnaan-pelayanan-pajak-bagian-1-1:
https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/modernisasi-administrasi-perpajakan-upaya-
penyempurnaan-pelayanan-pajak-bagian-1-1
jendelailmusebi.blogspot.com. (2013, juni 03). Pengertian Pajak Penghasilan (PPh). Retrieved mei 20,
2023, from http://jendelailmusebi.blogspot.com/2013/06/pengertian-pajak-penghasilan-
pph.html
Kontan.co.id. (2020, november 23). Akibat penghindaran pajak, Indonesia diperkirakan rugi Rp 68,7
triliun. Retrieved mei 20, 2023, from https://nasional.kontan.co.id/news/akibat-penghindaran-
pajak-indonesia-diperkirakan-rugi-rp-687-triliun: https://nasional.kontan.co.id/news/akibat-
penghindaran-pajak-indonesia-diperkirakan-rugi-rp-687-triliun
https://yuklegal.com/pengaruh-kompleksitas-pajak-terhadap-kepatuhan-wajib-pajak-di-
indonesia/
https://yuklegal.com/pengaruh-kompleksitas-pajak-terhadap-kepatuhan-wajib-pajak-di-
indonesia/
http://forever2705.wordpress.com/2008/08/11/pengertian-pajak-penghasilan/ptkp
http://www.ekonomi-holic.com/2013/01/tarif-pajak-penghasilan-2013-dan-cara_291.html
http://www.pajakonline.co (Modernisasi Administrasi Perpajakan : Upaya Penyempurnaan
Pelayanan Pajak (I), 2017)m/engine/learning/view.php?id=272