MAKALAH
OLEH
C1C022101
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat dan karunia-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Pengantar Perpajakan dengan judul “Sistem Pemungutan Pajak, Tarif dan Fungsi
Pajak” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Pengantar Perpajakan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik serta saran yang
membangun demi meningkatkan kualitas tulisan di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................3
2.1 Cara dan Sistem Pemungutan Pajak...............................................................3
2.1.1 Official Assesment System.....................................................................3
2.1.2 Semi Self Assesment System..................................................................4
2.1.3 Full Self Assesment System....................................................................4
2.1.4 Withholding System................................................................................5
2.2 Tarif Pajak......................................................................................................6
2.2.1 Tarif Tetap...............................................................................................6
2.2.2 Tarif Proporsional...................................................................................6
2.2.3 Tarif Progresif.........................................................................................7
2.2.4 Tarif Degresif..........................................................................................7
2.3 Fungsi Pajak...................................................................................................8
2.3.1 Fungsi Budgetair.....................................................................................8
2.3.2 Fungsi Regulerend..................................................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................9
3.1 Simpulan........................................................................................................9
3.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pajak digunakan sebagai salah satu usaha yang digunakan oleh pemerintah
untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam pembiayaan
pembangunan yang berguna bagi kepentingan bersama. Fungsi utama dari pajak
adalah untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, gunanya adalah untuk
membiayai pengeluaran penting pada barang dan jasa yang disediakan oleh
pemerintah. Pajak merupakan salah satu modal untuk membiayai aktivitas
pemerintah dalam menjalankan pembangunan.
Jumlah wajib pajak semakin bertambah dari tahun ke tahun, namun masih
ada hambatan mengenai kepatuhan wajib pajak. Tingkat kepatuhan wajib pajak
untuk membayar pajak adalah hal utama yang menopang keberhasilan sistem
pemungutan pajak. Dikarenakan penerimaan pajak sangat penting bagi negara,
Direktorat Jendral (Dirjen) Pajak yang instansi pemerintahannya berada dibawah
Departemen Keuangan yang bertindak sebagai pengelola sistem perpajakan di
Indonesia berusaha menaikkan penerimaan pajak agar sistem perpajakan bisa
mengalami penyederhanaan yang meliputi tarif pajak, penghasilan tidak kena
pajak, dan sistem pemungutan pajak.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
Wajib Pajak bersifat pasif dalam perhitungan pajak karena besaran pajak
terutang dihitung oleh petugas pajak (fiskus).
Pajak terutang timbul setelah petugas pajak menghitung pajak yang
terutang dengan diterbitkannya Surat Ketetapan Pajak.
Pemerintah mempunyai hak penuh dalam menentukan besarnya pajak
yang wajib dibayarkan oleh wajib pajak.
Keuntungan sistem ini adalah adanya koreksi yang seimbang antara wajib
pajak dengan pegawai pajak, sehingga validitas dan kesahihan data dapat
terjamin. Dengan data yang bersifat valid juga akan berimplikasi pada kecilnya
terjadi resiko kerugian terhadap negara dan tidak ada ruang gerak bagi pegawai
pajak untuk melakukan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
4
Namun, terdapat konsekuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena
wajib pajak memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak yang perlu
dibayarkan, maka wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan
pajak sekecil mungkin. Adapun ciri-ciri Full Self Assesment System yaitu :
Penentuan besaran pajak yang terutang dilakukan oleh Wajib Pajak itu sendiri
Wajib Pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai
dari menghitung, membayar, hingga melaporkan sendiri pajak yang
terutang.
Pemerintah tidak perlu mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak, kecuali jika
Wajib Pajak telat melapor, telat membayar atau terdapat pajak yang
seharusnya dibayarkan oleh Wajib Pajak namun tidak dibayarkan. Pada
sistem ini, pemerintah selaku pemungut pajak tidak ikut campur dan hanya
mengawasi jalannya pembayaran pajak oleh Wajib Pajak.
5
pajak terutang.
6
2.2 Tarif Pajak
Tarif pajak merupakan dasar pengenaan pajak atas objek pajak yang
menjadi tanggung jawab wajib pajak. Biasanya tarif pajak berupa persentase yang
sudah ditentukan oleh pemerintah. Ada berbagai jenis tarif pajak dan setiap jenis
pajak pun memiliki nilai tarif pajak yang berbeda-beda. Dasar pengenaan pajak
merupakan nilai dalam bentuk uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak
terutang.
Tarif pajak tetap atau biasa disebut juga sebagai tarif pajak regresif
merupakan tarif pajak yang nominalnya tetap tanpa memerhatikan jumlah yang
dijadikan dasar pengenaan pajaknya. Diketahui, dasar pengenaan pajak
merupakan nilai dalam bentuk uang yang dijadikan dasar untuk menghitung pajak
terutang.
Tarif pajak regresif juga bisa diartikan sebagai tarif pajak yang akan selalu
tetap sesuai dengan peraturan yang berlaku. Salah satu contohnya yakni Bea
Materai dengan tarif 10.000, yang berlaku sejak tahun 2021, yang tarifnya tidak
akan berubah.
Sekilas, tarif pajak proporsional memiliki pengertian yang sama dengan tarif
pajak regresif. Namun sebenarnya, yang tetap pada tarif pajak proporsional adalah
persentasenya, sementara pada tarif pajak tetap adalah nominalnya.
7
2.2.3 Tarif Progresif
Tarif pajak progresif adalah tarif pajak yang persentasenya akan naik
sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya. Di Indonesia, tarif pajak progresif
diterapkan untuk Pajak Penghasilan (PPh) Wajib Pajak Orang Pribadi, seperti:
Tarif Progresif ini selanjutnya dapat dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Tarif Progresif - Progresif
Adalah jenis tarif progresif yang kenaikan persentasenya semakin besar
atau persentase akan naik sebanding dengan dasar pengenaan pajaknya.
Tarif Progresif – Tetap
Adalah jenis tarif progresif yang kenaikan persentasenya tetap.
Tarif Progresif – Degresif
adalah jenis tarif progresif yang kenaikan persentasenya semakin
menurun (degresif).
Tarif pajak degresif ini merupakan kebalikan dari tarif pajak progresif. Tarif
pajak degresif adalah tarif pajak yang nilai persentasenya akan semakin kecil jika
nilai objek yang dikenai pajak semakin besar. Atau, persentase tarif pajak akan
semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.
8
2.3 Fungsi Pajak
Menurut Rahayu (2010:25-30) fungsi pajak adalah kegunaan pokok ataupun
manfaat pokok pajak. Sebagai alat untuk menentukan politik perekonomian, pajak
memiliki kegunaan dan manfaat pokok dalam meningkatkan kesejahteraan umum.
Umumnya dikenal dengan 2 macam fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair dan
fungsi regulerend.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Cara dan sistem pemungutan pajak terbagi atas: Official Asessment System,
yaitu sistem dimana wewenang untuk menentukan besarnya pajak berada pada
pemungut pajak. Semi Self Asessment System, yaitu sistem pemungutan pajak
yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak seseorang berada pada dua
pihak yaitu wajib pajak dan pemungut pajak. Full Self Asessment System, yaitu
sistem yang wewenang untuk menentukan besarnya pajak sepenuhnya ada pada
wajib pajak. Dan Withholding System, yaitu sistem yang didasarkan pada campur
tangan pihak ketiga yang mewakili kepentingan wajib pajak dan negara.
Ada beberapa jenis tarif pajak dan setiap jenis pajak pun memiliki nilai tarif
yang berbeda-beda. Tarif pajak tetap adalah tarif pajak yang nominalnya tetap
tanpa melihat jumlah dasar pengenaan pajaknya. Tarif pajak proporsional
merupakan tarif yang persentasenya tetap meski terjadi perubahan terhadap dasar
pengenaan pajak. Tarif Progresif merupakan tarif yang persentasenya semakin
besar mengikuti besaran nilai objek. Tarif pajak degresif adalah tarif yang nilai
persentasenya semakin kecil jika nilai objek yang dikenai pajak semakin besar.
Umumnya dikenal dua macam fungsi pajak, yaitu fungsi budgetair dimana
pajak dipergunakan sebagai salah satu sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran negara, dan fungsi regulerend yaitu fungsi pajak sebagai
alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
ekonomi untuk mencapai tujuan tertentu.
3.2 Saran
Masyarakat sebagai pihak yang berperan penting terhadap jalannya
pemungutan pajak di Indonesia haruslah mengetahui berbagai macam tarif pajak
yang berlaku serta contoh dari penerapannya dalam hukum perpajakan di
Indonesia. Masyarakat juga harus cermat dalam menyetor pajak menyesuaikan
dengan sistem pemungutan pajak yang berlaku di negara nya.
1
DAFTAR PUSTAKA
Christina. (2023). Jenis Jenis Tarif Pajak yang Perlu Diketahui. Pajakku.
https://www.pajakku.com/read/606e7862eb01ba1922cca754/Jenis-Jenis-
Tarif-Pajak-yang-Perlu-Diketahui
Fitriya. (2022). Jenis Tarif Pajak, Pengelompokan Tarif Pajak dan Contohnya.
Klikpajak. https://klikpajak.id/blog/jenis-tarif-pajak-pengelompokan-tarif-
pajak-dan-contohnya/#b_Tarif_Pajak_Tetap
Holandari, A. (2023). Kenali 3 Jenis Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia.
Pajakku.
https://www.pajakku.com/read/608291caeb01ba1922ccaa24/Kenali-3-Jenis-
Sistem-Pemungutan-Pajak-di-Indonesia
Ibnu. (2022). Tarif Pajak Tetap dan Bedanya dengan Tarif Pajak Lain. Accurate.
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/tarif-pajak-tetap/
Indah Sari, V. (2021). Sistem pemungutan pajak, Tarif pajak dan Fungsi pajak. 2.
https://www.academia.edu/52856931/Sistem_pemungutan_pajak_Tarif_paja
k_dan_Fungsi_pajak
Lathifa, D. (2022). 4 Fungsi Utama Pajak di Indonesia, Ini Penjelasannya. Online
Pajak. https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/fungsi-pajak#:~:text=1.
Fungsi Anggaran (Budgetair),rutin negara dan melaksanakan pembangunan.
Mardiasmo. (2018). PERPAJAKAN (Maya (ed.); Edisi Terb). Andi Offset.
Maulida, R. (2018a). Jenis Tarif Pajak yang Perlu Anda Ketahui. Online Pajak.
https://www.online-pajak.com/tentang-pajakpay/tarif-pajak
Maulida, R. (2018b). Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia. Online Pajak.
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/sistem-pemungutan-
pajak
Yuliawati M, W. (2021). Cara dan Sistem Pemungutan Pajak , Tarif Pajak ,
Fungsi Pajak. 5.