Anda di halaman 1dari 22

“DEFINISI, RUANG LINGKUP, OBJEK KAJIAN, DAN KEGUNAAN

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM”

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Lembaga Pendidikan Islam

Dosen Pengampu : Dr. Mohamad Sodiq, M.Pd.I

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Ahmad Fauzi (20204210104569)


2. Mujahid Sabillilah (20204210104603)
3. Nurul Jazilah (20204210104606)
4. Riadatus Sa’diah (20204210104610)
5. Agus Setiyono

PROGRAM STRATA 1 JURUSAN TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

AL-MUSLIHUUN TLOGO BLITAR

2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
rahmat, taufiq, hidayah serta karunianya tugas makalah Sejarah Peradaban Islam dengan judul
“DEFINISI, RUANG LINGKUP, OBJEK KAJIAN, DAN KEGUNAAN
MANAJEMEN” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Lembaga
Pendidikan Islam.

Dalam penyelesaian tugas makalah ini, saya cukup banyak mengalami


kesulitan,terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun,
berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya tugas makalah ini dapat
terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan
terimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah mencurahkan segala nikmat dan karunianya sehingga tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Dr. Mohamad Sodiq, M.Pd.I sebagai dosen pembimbing yang tidak lelah dan bosan
untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
3. Orang tua dan keluarga kami yang banyak memberikan motivasi dan dukungan serta
do’a sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
4. Pihak-pihak yang sudah membantu terselesainya tugas makalah ini.

Kami sadar sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan tugas makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan tugas makalah ini
yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Ada kurang dan lebihnya saya mohon maaf
sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Blitar, 20 Januari 2024

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................. .....1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Makalah.......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Definisi Manajemen.....................................................................................................2
B. Ruang Lingkup Manajemen.........................................................................................6
C. Objek Kajian Manajemen............................................................................................13
D. Kegunaan Manajemen..................................................................................................15

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................18

A. Kesimpulan................................................................................................................18
B. Saran.........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. ..............19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan aset paling penting bagi suatu negara untuk


menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas. Sumber
daya manusia yang unggul dan berkualitas dapat berdampak pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat dan negara. Oleh sebab itu maka pendidikan
menjadi kunci penting dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari ekonomi,
politik, sosial serta budaya.
Pelaksanaan Pendidikan yang unggul dan berkualitas merupakan buah
hasil dari suksesnya manajemen Pendidikan yang dibangun oleh Lembaga
pendidikan. Menurut istilah, manajemen berasal dari kata “manage” yang
dalam kamus The Random House Dictionary of the English Language, berarti
tangan. Yang diartikan oleh Uchjana Efendy menjadi: 1) memimpin, 2)
membimbing, atau 3) mengatur. Sementara Sondang P. Siagian menuturkan
bahwa Manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh
hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan. Manajemen pada
umumnya dikaitkan dengan aktifitas-aktifitas yang berkenaan dengan suatu
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan,
pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
setiap orang untuk mengkoordinasiakan berbagai sumber daya yang dimiliki.
(Machfudz.,2022)
Pendidikan dalam Undang-undang Sisdikna No 20 Tahun 2003,
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan Suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. (UU Sisdiknas No 20 Thn 2003). Menurut
Arikunto, manajemen pendidikan adalah suatu kegiatan atau rangkaian
kegiatan yang berupa proses pengelolaan usaha kerjasama sekelompok

1
manusia yang tergabung dalam organisasi pendidikan, guna untuk mencapai
tujuan Pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar dapat efektif dan
efisien. (Nur Efendi.,2020).
Berdasarkan pengertian yang diuaraikan diatas dapat diartikan bahwa
manajemen pendidikan merupakan suatu proses pengelolaan serta penataan
sebuah lembaga pendidikan agar terpusat dalam usaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan untuk menciptakan lembaga pendidikan yang unggul
dan berkualitas.1

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa Definisi Manajemen Pendidikan Islam?


2. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Islam?
3. Apa Objek Kajian Manajemen Pendidikan Islam?
4. Apa Kegunaan Manajemen Pendidikan Islam?

C. TUJUAN

1. Mengetahui Definisi Manajemen Pendidikan Islam.


2. Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Islam.
3. Mengetahui Objek Kajian Manajemen Pendidikan Islam.
4. Mengetahui Kegunaan Manajemen Pendidikan Islam.

1
Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 3822-3835

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Manajemen Pendidikan Islam


Secara etimologi, dalam bahasa Indonesia belum ada keseragaman
mengenai terjemahan terhadap istilah “management” hingga saat ini
terjemhannya sudah banyak dengan alasan-alasan tertentu seperti pembinaan,
pengurus, pengelola ketatalaksanaan, dan manajemen.2 Dalam Kamus
Ekonomi, Management berarti pengelola, kadang-kadang ketatalaksanaan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen berarti penggunaan
sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.3 Menurut M. Manulang
bahwa istilah manajemen terjemahannya dalam bahasa Indonesia, hingga saat
ini belum ada keseragaman karena istilah yang dipergunakan, seperti
ketatalaksaan manajemen dan manajemen pengurus.4 Secara terminologi,
bahwa istilah manajemen hingga sekarang tidak ada standar istilah yang
disepakati. Istilah manajemen diberi banyak arti yang berbeda oleh para ahli
sesuai dengan titik berat fokus yang dianalisis.5 Hal ini dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Menurut George R. Terry , manajemen adalah sebuah proses yang khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan pengendalian yang dilaksanakan untuk menentukan serta
mencapai sasaran yang telah di tetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia serta sumber-sumber yang lain.6
b. Menurut Richard L. Daft, manajemen adalah pencapaian tujuan

2
Harbangan Siagian, Manajemen Suatu Pengantar, Semarang, Satya Wacana, 1993,
hlm.8
3
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat
Bahasa, 2008, hlm. 909
4
M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, Balai Aksara, 1963, hlm. 17
5
Moekiyat, Kamus Management, Bandung, Alumni, 1980, hlm. 320
6
George R. Terry, Principles of Management, Richard D Irwin (INC. Homewood,
IrwinDorsey Limited Georgetown, Ontario, L7G 4B3, 1977, hlm. 4

3
organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian sumber daya organisasi.7
Adapun kata “pendidikan” sering dikaitkan dengan kata
“pengajaran” yang dalam bahasa Arab disebut “tarbiyah wa ta’lim”.
Sedangkan “pendidikan Islam” dalam bahasa Arab disebut
“TarbiyahIslamiyah”. Secara umum, pendidikan Islam adalah
pembentukan kepribadian muslim.
Pengertian pendidikan secara istilah sebagaimana dalam Undang-
Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 ayat (1), yaitu:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Adapun pengertian pendidikan Islam menurut beberapa ahli antara
lain:
1. Menurut Ahmad Tafsir Pendidikan Islam ialah bimbingan yang
diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Bila disingkat, pendidikan Islam
ialah bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi muslim
semaksimal mungkin.
2. Menurut M. Arifin Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap
pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah
mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Islam.
3. Menurut Zakiyah Darajat Secara umum, pendidikan Islam adalah
pembentukan kepribadian muslim.
4. Mastuhu mendefinisikan Pendidikan Islam adalah mengembangkan
kemampuan belajar peserta didik sehingga mempunyai pemikiran
kreatif dan liberal agar mampu membuat pilihan dan keputusan yang

7
Richard L. Daft, Management (Manajemen), Jakarta, Salemba Empat, 2006, hlm. 6

4
benar, tepat dan akurat, dalam bingkai ajaran Islam.
5. H.M. Chatib Thoha, menjelaskan Pendidikan Islam sebagai proses
pemeliharaan dan penguatan sifat dan potensi insaniyah sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran ilmiah atau kreatif dalam rangka
menegakkan kebenaran di muka bumi.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan Islam, dapat
disimpulkan bahwa pengertian pendidikan Islam adalah proses
pembimbingan seseorang terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani
menurut ajaran Islam menuju kepribadian muslim, serta disusun secara
sistematis, terencana, dalam upaya mengembangkan potensi yang adapada
diri anak didik secara optimal, untuk menjalankan tugas di muka bumi ini
dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan nilai- nilai Ilahiyah yang didasarkan
dengan bingkai ajaran Islam pada semua aspek kehidupan.

Dengan demikian yang dimaksud dengan manajemen pendidikan


Islam adalah suatu proses penataan atau pengelolaan lembaga pendidikan
Islam yang melibatkan sumber daya manusia muslim dan
menggerakkannya untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif
dan efisien sebagaimana tergambar dalam pengertian di atas.

Banyak Ayat-ayat Al-Qur’an yang bisa menjadi dasar tentang


manajemen pendidikan Islam. Ayat-ayat tersebut bisa dipahami setelah
diadakan penelaahan secara mendalam. Di antara ayat-ayat Al- Qur’an yang
dapat dijadikan dasar manajemen pendidikan Islam adalah sebagai berikut :

5
artinya : “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama
dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya (QS. At-
Taubah: 122)”.

B. Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan Islam

Manajemen Pendidikan Islam mencakup aspek pengaturan lembaga


pendidikan Islam secara komprehensif, dengan menerapkan prinsip-prinsip
Islam sebagai dasar. Meskipun berubah sesuai dengan perkembangan zaman
dan kebutuhan masyarakat, prinsip-prinsip dasar Manajemen Pendidikan
Islam harus tetap diaplikasikan agar lembaga pendidikan Islam dapat
mencapai tujuan pendidikan yang sesuai dengan ajaran Islam. Terdapat 7
bidang fokus dalam manajemen pendidikan, yaitu manajemen peserta didik,
manajemen kurikulum, manajemen personalia, manajemen pembiayaan
pendidikan, manajemen sarana dan prasarana, manajemen tata usaha
pendidikan, dan manajemen manusia. Setiap bidang ini memiliki peran
penting dalam mencapai tujuan pendidikan Islam dan perlu dikelola dengan
baik, dan tujuh fokus yaitu:

1. Manajemen Peserta Didik

Manajemen peserta didik adalah percobaan pengaturan peserta didik


mulai dari awal sekolah hingga dinyatakan lulus, dengan memberikan
pelayanan kepada peserta didik melalui administrasi peserta didik dengan
seoptimal mungkin agar dapat memberikan jasa bagi pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan (Muhamamad: 2017, 9). Adapun fungsi manajemen peserta
didik adalah sebagai perantara bagi peserta didik untuk mengembangkan diri
sebaik mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya
maupun sosialnya. Adapun ruang lingkup dalam manajemen peserta didik
diantaranya:

1) Perencanaan peserta didik

6
Perencanaan peserta didik adalah suatu kegiatan membuat rencana
apa yang harus direncanakan oleh pihak sekolah dan dilakukan oleh
peserta didik (Hasrian: 2021, 66).

2) Orientasi peserta didik

Orientasi peserta didik adalah aktivitas pengenalan kebudayaan


sekolah yang diatur oleh sekelompok panitia yang telah disetujui sekolah
(Hasrian: 2021, 86).

3) Pembinaan pada peserta didik

Pembinaan peserta didik adalah membina peserta didik agar


berkembang keahliannya secara totalitas sesuai dengan tujuan sekolah
agar menjadi pribadi yang unggul serta sehat secara jasmani dan rohani
(Jaja, 2017).

4) Pengaturan kegiatan pembelajaran peserta didik

Pembelajaran peserta didik adalah proses pembelajaran yang


melibatkan interaksi antara guru dan peserta didik, baik di dalam maupun
di luar kelas. Proses ini melibatkan aksi dan respon dari kedua belah
pihak, sehingga peserta didik dapat belajar secara aktif melalui partisipasi
dan interaksi dengan guru dan teman sekelasnya.

5) Evaluasi hasil belajar peserta didik

Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah proses pengumpulan,


analisis, dan interpretasi data hasil belajar peserta didik untuk
mengevaluasi kinerja atau prestasi mereka dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar ini sangat penting untuk memastikan
bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dan untuk memberikan umpan
balik yang berguna bagi peserta didik, guru, dan lembaga pendidikan.

6) Mutasi peserta didik

7
Mutasi peserta didik adalah sebagai proses perpindahan peserta
didik dari lembaga satu ke lembaga yang lain atau perpindahan peserta
didik yang berada di dalam sekolah (Jaja, 174)

2. Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah suatu kumpulan pengaturan


kurikulum yang terbuka dan menyeluruh dijadikan patokan oleh lembaga
pendidikan dalam rangka mewujudkan tujuan kurikulum yang telah
ditetapkan. Adapun ruang lingkup dari kegiatan manajemen kurikulum,
diantaranya sebagai berikut:

1) Manajemen perencanaan kurikulum

Manajemen dalam perencanaan kurikulum adalah keahlian dalam


perencanaan adminisrasi kurikulum. Contoh perencanaannya yaitu
menurut Yayah Hualitunisa adalah suatu rancangan yang dipersiapkan
dalam bentuk prota, promes, rpp, dan silabus (Yayah: 2020, 757)

2) Manajemen organisasi kurikulum

Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah proses pengumpulan,


analisis, dan interpretasi data hasil belajar peserta didik untuk
mengevaluasi kinerja atau prestasi mereka dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Evaluasi hasil belajar ini sangat penting untuk memastikan
bahwa tujuan pembelajaran telah tercapai dan untuk memberikan umpan
balik yang berguna bagi peserta didik, guru, dan lembaga pendidikan.

3) Manajemen pelaksanaan kurikulum

Manajemen pelaksanaan kurikulum ialah bagaimana pelaksanaan


kurikulum sesuai dengan rencana pembelajaran.

4) Evaluasi Kurikulum

8
Evaluasi kurikulum merupakan usaha dengan totalitas yang
dilaksanakan untuk mengetahui apa saja yang harus diperbaiki agar
menjadi lebih baik lagi di masa berikutnya (Ibrahim, 318-319).

3. Manajemen Personalia

Manajemen personalia adalah proses pengelolaan sumber daya


manusia (SDM) dalam suatu organisasi, termasuk dalam lembaga
pendidikan. Manajemen personalia meliputi berbagai kegiatan, seperti
perekrutan, pelatihan dan pengembangan karyawan, penilaian kinerja,
penggajian, manajemen konflik, dan pengembangan karir karyawan.
Adapun ruang lingkup manajemen personalia pendidikan, diantaranya
sebagai berikut:

1) Perencanaan Personali
Perencanaan personil adalah proses perencanaan dan
pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah, kualitas, dan jenis
anggota yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan
personil meliputi identifikasi kebutuhan SDM, rekrutmen, seleksi,
pelatihan, pengembangan, dan evaluasi kinerja karyawan.
2) Rekrutmen, Seleksi dan Orientasi Personil
Proses pengambilan guru dan staf sekolah merupakan upaya
untuk mengisi kekosongan posisi yang ada di sekolah
3) Pengembangan personalia
Pengembangan personalia sekolah merupakan bagian yang
berhubungan dengan upaya meningkatkan kualitas guru dan peserta
didik. Meningkatkan keahlian kualitas personalia di sekolah
merupakan usaha yang dilakukan agar mendapatkan hasil yang sesuai
dengan kebutuhan peningkatan proses pembelajaran. (Syamsul, 1-12)

9
4. Manajemen Sarana dan Prasarana

Manajemen Sarana dan Prasarana adalah proses pengelolaan dan


pengawasan terhadap sarana dan prasarana yang digunakan untuk
mendukung kegiatan operasional suatu organisasi. Sarana dan prasarana
meliputi segala hal yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan
operasional, seperti gedung, peralatan, fasilitas, jaringan komunikasi, dan
transportasi. Adapun tujuan dari manajemen sarana dan prasarana ini,
diantaranya sebagai berikut:

1) Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan

2) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional

3) Mengoptimalkan penggunaan sumber daya

4) Menjaga keamanan dan kesehatan:

5) Memperbarui dan meningkatkan sarana dan prasarana

5. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Manajemen Pembiayaan Pendidikan adalah sumber daya keuangan


yang diperlukan untuk pendidikan, baik itu di tingkat sekolah, perguruan
tinggi, atau lembaga pendidikan lainnya. Manajemen pembiayaan
pendidikan meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi pengelolaan keuangan untuk memastikan bahwa
sumber daya keuangan yang tersedia digunakan secara efektif dan efisien
untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Secara
umum kegiatan pokok yang ada dalam manajemen pembiayaa pendidikan
meliputi:

1) Perencanaan anggaran (Budgeting)


Perencanaan anggaran merupakan aktivitas perencanaan
anggaran agar anggaran bisa terpakai dengan maksimal
2) Pelaksanaan (implementation involves accounting)

10
Pelaksanaan (implementation involves accounting) merupakan
pemakaian dana sesuai rencana yang telah dibuat.
3) Pertanggung-jawaban (auditing)
Pertanggung-jawaban (auditing) merupakan proses menilai
suatu program yang telah dilaksanakan agar dapat mengetahui
penggunaan dana keuangan tersebut sesuai perencanaan (proporsional)
(Agustina, 38-39)

6. Manajemen Tata Usaha (Tata Laksana) Pendidikan

Tata usaha adalah suatu bidang yang bertanggung jawab dalam


mengelola administrasi dan manajemen pada suatu organisasi. Kegiatan
tata usaha meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengendalian,
pengawasan, dan evaluasi terhadap kegiatan administrasi dan manajemen
suatu organisasi. Berdasarkan pengertian Tata Usaha, maka fungsi tata
usaha tidak meliputi 6 (enam) kegiatan yang berkaitan dengan clerical
work atau pekerjaan tulis-menulis, yaitu:

a) Menghimpun: yaitu aktivitas mencari data, dan mengumpulkannya


b) Mencatat: yaitu aktivitas mencatat apa saja pengeluaran yang telah
dikeluarkan.
c) Mengolah: Aktivitas melakukan pengelolahan yang terencana untuk
data yang ada.
d) Menggandakan: yaitu kegiatan menggandakan suatu dokumen dengan
suatu cara.
e) Mengirim: yaitu kegiatan mengirimkan dengan suatu cara dan alat dari
satu pihak kepada pihak lain.
f) Menyimpan: yaitu kegiatan menyimpan sesuatu dengan jangka aktu
tertentu.

7. Manajemen Humas (Hubungan Masyarakat)

Manajemen humas adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan


evaluasi kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi dengan

11
tujuan untuk mempertahankan serta meningkatkan citra dan reputasi
organisasi tersebut di mata publik. Manajemen humas juga melibatkan
pengelolaan hubungan dengan media massa, stakeholder, dan masyarakat
umum. Terdapat 4 (empat) peran Humas lembaga pendidikan, diantaranya
adalah sebagai:

a. Penghubung

Humas lembaga pendidikan berperan jembatan antara sekolah


dengan pihak luar.

Humas diharuskan memiliki keterampilan dalam:

1) Keterampilan Komunikasi: Keterampilan komunikasi yang baik


adalah kunci utama dalam manajemen humas. Keterampilan ini
meliputi kemampuan untuk menyampaikan pesan secara jelas,
persuasif, dan efektif kepada berbagai jenis publik.
2) Keterampilan Menulis: Keterampilan menulis yang baik sangat
penting dalam manajemen humas, karena kegiatan penulisan sering
menjadi bagian dari kegiatan manajemen humas, seperti menulis
press release, artikel, dan surat kabar.
3) Keterampilan Presentasi: Keterampilan presentasi yang baik
diperlukan dalam manajemen humas untuk menyampaikan pesan
secara langsung kepada publik, seperti dalam acara konferensi pers,
presentasi produk, dan kegiatan publik lainnya. Membangun
hubungan yang haromnis antara lembaga yang diwakilinya dengan
masyarakat.
b. Pengomunikasi

Pengomunikasi adalah seseorang atau entitas yang mengirim


pesan atau informasi ke pihak lain melalui berbagai saluran
komunikasi, seperti lisan, tertulis, atau elektronik.

12
Pengomunikasi dapat berupa individu, kelompok, organisasi,
atau pemerintah yang ingin mengirimkan pesan kepada orang lain atau
masyarakat secara umum

c. Pendukung

Humas merupakan bagian penting dari lembaga pendidikan


yang bertugas mengelola hubungan dengan masyarakat dan
memberikan dukungan kepada lembaga. Keberadaan Humas dianggap
sangat penting karena dapat membantu meningkatkan citra dan reputasi
lembaga pendidikan, serta memperluas jaringan kerjasama dengan
masyarakat.

d. Publikator

Humas lembaga pendidikan juga memiliki peran sebagai


publikator, yaitu seseorang memberitahu kepada khalayak umum
melalui media masa kini dan sebagainya (Vivi, 69).8

C. Objek Kajian Manajemen Pendidikan Islam


1. Man
Komponen paling penting yang harus ditangani dalam manajemen
pendidikan adalah manusia. Manusia biasanya dikelola dengan
mengelompokkan mereka sesuai dengan bidang keahliannya.
2. Money
Money atau uang menjadi hal yang krusial untuk mencegah
pemborosan dalam lingkungan pendidikan. Money atau uang dimaksudkan
untuk mengelola dana atau biaya secara efisien.
3. Materials
Manajemen materi adalah salah satu aspek pendidikan yang juga
penting karena memungkinkan lembaga pendidikan untuk membuat

8
Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisplin IndonesiaVol 2 No 8 Juni 2023

13
kurikulum yang berisi prinsip- prinsip dasar untuk menyampaikan
pengetahuan dari guru kepada siswa.
4. Method
Pengelolaan metode juga harus dilakukan dengan baik dan efisien,
seperti halnya metode yang digunakan disetiap lembaga pendidikan pasti
berbeda-beda, itu semua tergantung dengan kesiapan guru-guru tersebut
dalam melaksanakan tugasnya sebagai tenaga pendidik.
5. Machines
Media pembelajaran haruslah dikelola oleh orang yang benar-benar
memahaminya agar pembelajaran di sekolah terlaksana dengan baik.
Contohnya adalah lab komputer.
6. Market
Salah satu faktor yang menentukan apakah sebuah sekolah atau
lembaga pendidikan adalah lembaga pendidikan besar atau kecil adalah
pasar. Pasar yang dimaksud adalah masyarakat luas, dan sasaran yang
dituju adalah masyarakat yang berusaha menyekolahkan putra putri
mereka.
7. Minutes
Minutes atau waktu disini menggambarkan tentang efisiensi guru-
guru dalam memberikan pengajaran kepada peserta didik karena waktu
yang dimiliki peserta didik terbatas dalam melakukan proses belajar
mengajar.

Secara lebih rinci, objek kajian manajemen pendidikan Islam


meliputi: (1) perangkat kegiatan apa saja yang membentuk konstruk
manajemen, mulai dari planning, organizing, actuating hingga controlling,
(2) komponen-komponen sistemik yang niscaya ada dalam fenomena
pendidikan, mulai dari input, output, outcome, proses belajar, sarana dan
prasarana belajar, lingkungan, guru, kurikulum, personalia pendukung,
bahan ajar, masyarakat, evaluasi dan (3) fakta empirik yang diberi label
(pendidikan) Islam, dengan kekhususannya, seperti nilai-nilai yang

14
berkembang di lingkungan lembaga pendidikan Islam (ikhlas, barokah,
tawadu’, istiqomah, ijtihad, dan sebagainya).

D. Kegunaan Manajemen Pendidikan Islam

Untuk mempermudah pembahasan mengenai kegunaan manajemen


pendidikan Islam, maka kami (kelompok 1) akan menguraikan kegunaan
manajemen pendidikan Islam sesuai dengan pendapat yang dikemukan oleh
Robbin dan Coulter yang pendapatnya senada dengan Mahdi bin Ibrahim
yaitu : Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/kepemimpinan, dan
pengawasan.

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah sebuah proses perdana ketika hendak melakukan


pekerjaan baik dalam bentuk pemikiran maupun kerangka kerja agar tujuan
yang hendak dicapai mendapatkan hasil yang optimal. Demikian pula halnya
dalam pendidikan Islam perencanaan harus dijadikan langkah pertama yang
benar-benar diperhatikan oleh para manajer dan para pengelola pendidikan
Islam. Sebab perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan,
kesalahan dalam menentukan perencanaan pendidikan Islam akan berakibat
sangat patal bagi keberlangsungan pendidikan Islam. Bahkan Allah
memberikan arahan kepada setiap orang yang beriman untuk mendesain
sebuah rencana apa yang akan dilakukan dikemudian hari, sebagaimana
Firman-Nya dalam Al Qur’an Surat Al Hasyr : 18 yang berbunyi :

ٍ ِ ْ ‫َيأايُّها الَّ ِذين ءامنُوا اتَّ ُقوا هللا ولْتانظُر نا ْفسُ َّماقا َّدم‬
‫ت لغاد اواتَّ ُقوا هللاا إِ َّن هللاا‬ ‫ا‬ ُُ ْ ‫اا‬ ‫ا اا‬ ‫ا ا‬

‫اخبِريُ ُُ ِِباا تا ْع املُو ان‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan


hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.

15
2. Pengorganisasian (organizing)

Ajaran Islam senantiasa mendorong para pemeluknya untuk


melakukan segala sesuatu secara terorganisir dengan rapi, sebab bisa jadi
suatu kebenaran yang tidak terorganisir dengan rapi akan dengan mudah bisa
diluluhlantakan oleh kebathilan yang tersusun rapi.

Sebuah organisasi dalam manajemen pendidikan Islam akan dapat


berjalan dengan lancar dan sesuai dengan tujuan jika konsisten dengan
prinsip-prinsip yang mendesain perjalanan organisasi yaitu Kebebasan,
keadilan, dan musyawarah. Jika kesemua prinsip ini dapat diaplikasikan
secara konsisten dalam proses pengelolaan lembaga pendidikan islam akan
sangat membantu bagi para manajer pendidikan Islam.

3. Pengarahan (directing).

Pengarahan adalah proses memberikan bimbingan kepada rekan kerja


sehingga mereka menjadi pegawai yang berpengetahuan dan akan bekerja
efektif menuju sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam manajemen pendidikan Islam, agar isi pengarahan yang


diberikan kepada orang yang diberi pengarahan dapat dilaksanakan dengan
baik maka seorang pengarah setidaknya harus memperhatikan beberapa
prinsip berikut, yaitu : Keteladanan, konsistensi, keterbukaan, kelembutan,
dan kebijakan. Isi pengarahan baik yang berupa perintah, larangan, maupun
bimbingan hendaknya tidak memberatkan dan diluar kemampuan sipenerima
arahan, sebab jika hal itu terjadi maka jangan berharap isi pengarahan itu
dapat dilaksanakan dengan baik oleh sipenerima pengarahan.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah keseluruhan upaya pengamatan pelaksanaan


kegiatan operasional guna menjamin bahwa kegiatan tersebut sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Bahkan Didin dan Hendri
(2003:156) menyatakan bahwa dalam pandangan Islam pengawasan

16
dilakukan untuk meluruskan yang tidak lurus, mengoreksi yang salah dan
membenarkan yang hak.

Dalam pendidikan Islam pengawasan didefinisikan sebagai proses


pemantauan yang terus menerus untuk menjamin terlaksananya perencanaan
secara konsekwen baik yang bersifat materil maupun spirituil.

Menurut Ramayulis (2008:274) pengawasan dalam pendidikan Islam


mempunyai karakteristik sebagai berikut: pengawasan bersifat material dan
spiritual, monitoring bukan hanya manajer, tetapi juga Allah Swt,
menggunakan metode yang manusiawi yang menjunjung martabat manusia.
Dengan karakterisrik tersebut dapat dipahami bahwa pelaksana berbagai
perencaan yang telah disepakati akan bertanggung jawab kepada manajernya
dan Allah sebagai pengawas yang Maha Mengetahui. Di sisi lain pengawasan
dalam konsep Islam lebih mengutamakan menggunakan pendekatan
manusiawi, pendekatan yang dijiwai oleh nilai-nilai keislaman.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Pendidikan Islam adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang
dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya) baik perangkat keras
maupun lunak. Pemanfaatan tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan
orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat.

Banyak sekali para ulama di bidang manajemen yang menyebutkan


tentang kegunaan manajemen diantaranya adalah Mahdi bin Ibrahim, dia
mengatakan bahwa kegunaan manajemen itu di antaranya adalah kegunaan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.

Bila Para Manajer dalam pendidikan Islam telah bisa melaksanakan


tugasnya dengan tepat seuai dengan fungsi manajemen di atas, terhindar dari
semua ungkupan sumir yang menyatakan bahwa lembaga pendidikan Islam
dikelola dengan manajemen yang asal-asalan tanpa tujuan yang tepat. Maka
tidak akan ada lagi lembaga pendidikan Islam yang ketinggalan Zaman, tidak
teroganisir dengan rapi, dan tidak memiliki sisten kontrol yang sesuai.

B. Saran

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, oleh karenanya makalah ini masih perlu perbaikan dan
penyempurnaan melalui kritikan dan masukan bermanfaat dari para pembaca
sekalian. Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua. Amin.

18
DAFTAR PUSTAKA

Journal on Education, Volume 06, No. 01, September-Desember 2023, hal. 3822-
3835

Harbangan Siagian, Manajemen Suatu Pengantar, Semarang, Satya Wacana,


1993, hlm.8

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat


Bahasa, 2008, hlm. 909

M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta, Balai Aksara, 1963, hlm. 17

Moekiyat, Kamus Management, Bandung, Alumni, 1980, hlm. 320

George R. Terry, Principles of Management, Richard D Irwin (INC. Homewood,


Irwin Dorsey Limited Georgetown), Ontario, L7G 4B3, 1977, hlm. 4

Richard L. Daft, Management (Manajemen), Jakarta, Salemba Empat, 2006, hlm.


6

Humantech : Jurnal Ilmiah Multidisplin Indonesia Vol 2 No 8 Juni 2023

19

Anda mungkin juga menyukai