Disusun oleh:
(2019510126)
KHOLIS AQILA
(2019510095)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020 M / 1442 H
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang selalu menberikan segala
kenikmatan kepada setiap hamba-Nya, Yang berkehendak atas segala sesuatu, Maha
Pembolak-Balik Hati, Maha Memberi, Maha Penguasa dan Maha dari Segala Maha.
Sholawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Nabi besar kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW, beliau adalah panutan yang baik bagi seluruh umatnya.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah salah satu tugas dari mata kuliah
Pembelajaran PAI SMA, yang berjudul “Macam-macam Metode Pembelajaran PAI SMA”.
Pemakalah menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, pemakalah memohon maaf atas segala kekurangan dan
kekeliruan dari makalah ini. Dan pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Dari pemakalah berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat untuk
kita semua. Aamiin...
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan
bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka
internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan,
yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman,
dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan
kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT
dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi
pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun
sosial.
Mengingat betapa urgennya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran guru yang
profesional sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat diharapkan untuk dapat
mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan agama kepada peserta didiknya dengan
berbagai metode.
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang
terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan
materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode
pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan),
tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.Dalam
pembelajaran juga diguanakan model-model pembelajaran yang yang bermacam dan akan
dibahas dalam makalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan Agama Islam?
2. Apa pengertian dari metode pembelajaran?
3. Apa saja metode pembelajaran yang digunakan pada mata pelajaran PAI?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran.
3. Untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan pada mata pelajaran PAI.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian
pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik), dan tarbiyah (mendidik). Namun
menurut al-Attas (1980) dalam Hasan Langgulung, bahwa kata ta’dib yang lebih tepat
digunakan dalam pendidikan agama Islam, karena tidak terlalu sempit sekedar mengajar
saja, dan tidak terlalu luas, sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan
tumbuh-tumbuhan dengan pengertian memelihara. Dalam perkembangan selanjutnya,
bidang speliasisai dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk kesusastraan, dan
tarbiyah digunakan dalam pendidikan Islam hingga populer sampai sekarang. Dengan
demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut:
Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan
sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama
Islam.
Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk bisa
menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan
pelatihan.
Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen
Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu
mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, disinilah
pentingnya mempelajari metode pembelajaran pendidikan agama Islam.
B. Pengertian Metode Pembelajaran
Secara etimologi, metode dalam bahasa arab di kenal dengan istilah thariqah yang
berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan.
Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan
dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian
agar peserta didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik. Sedangkan secara terminologi, para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut:
1. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang
harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah cara-cara
yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara yang penting
tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa metode adalah
seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik dalam proses
pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran atau menguasai
kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
Oleh karena itu, metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi,
kondisi lingkungan (setting) dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan
suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi, kemampuan
pribadi guru, sarana dan prasarana.
Secara garis besar metode mengajar dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh
guru atau disebut metode tradisional
2. Metode mengajar inkonvesional, yaitu suatu teknik mengajar yang baru
berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti mengajar dengan
modul, pengajaran berprogram,machine unit, masih merupakan metode yang baru
dikembangkan dan diterapkan di sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan
media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menanganinya.
Dalam mengajar guru harus mengetahui tentang kriteria dalam menggunakan metode
mengajar sehingga ia akan lebih mudah dalam memilih metode. Pemilihan metode
mengajar ini disesuaikan dengan bahan pelajaran, situasi dan kondisi dan lainnya.
Seorang guru yang menggunakan metode mengajar secara bervariasi hendaknya dapat
mengajak siswa untuk terlibat aktif dalam belajar, sehingga siswa tersebut lebih mudah
memahami pelejaran tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan metode yaitu :
1. Metode hanyalah salah satu jalan atau cara yang digunakan oleh guru dalam
mengajar dan bukan tujuan.
2. Tidak ada satu metode yang paling baik.
3. Metode yang sesuaipun belum menjamin hasil yang baik secara otomatis.
4. Suatu metode yang baik bagi seorang guru belum tentu baik bagi guru lain.
Dengan demikian metode pengajaran bersifat dinamis, agar dapat memilih dan
memakai metode yang tepat, harus selalu di adakan penelitian dan evaluasi secara terus
menerus.
Metode berhubungan erat dengan tujuan pengajaran dan situasi pembelajaran, dalam
pemilihan metode harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :
1) Metode ceramah
Ceramah dari aspek bahasa adalah penuturan atau penerangan secara lisan
oleh guru pendidikan agama Islam terhadap peserta didiknya di dalam kelas. Alat
interaksi yang terutama dalam hal ini adalah “berbicara”. Dalam ceramahnya
kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
materi pendidikan agama Islam yang diajarkan. Sementara kegiatan belajar
peserta didik yang paling utama adalah mendengarkan dengan teliti dan mencatat
pokok pokok penting yang dikemukakan oleh guru. Guru pun dalam hal ini bisa
saja mengabaikan pertanyaan-pertanyaan peserta didik, karena metode ceramah
bukanlah tanya jawab walau kadang muncul pertanyaan dari peserta didik, namun
bukan itu pelaksanaan yang sebenarnya.
Metode ceramah dari aspek istilah, menurut Armai Arif, adalah cara
menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan lisan kepada
peserta didik atau khalayak ramai. Pengertian ini meng arahkan bahwa metode
ceramah menekankan pada sebuah pemberian materi pembelajaran dengan cara
penuturan lisan. Lisan dijadikan sebagai alat utama dalam menggunakan metode
ceramah untuk mengajarkan sebuah materi pembelajaran PAI pada peserta didik.
Bila proses penyampaian itu yang diandalkan oleh guru adalah penuturan lisan,
maka guru PAI harus betul-betul memperhatikan kemampuan suara dan tekniknya
dalam penggunaan metode ceramah ini.
Metode drill dalam pembelajaran pendidikan agama Islam adalah “suatu cara
penyajian bahan pelajaran pendidikan agama Islam dengan jalan melatih peserta
didik secara berulang-ulang dan sungguhsungguh dalam bentuk lisan, tulisan,
maupun aktivitas fisik agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan
yang tinggi dalam menguasai bahan pelajaran, memperkuat suatu asosiasi atau
menyempurnakan suatu keterampilan supaya menjadi permanen”.
Secara spesifik ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari metode drill ini
dalam pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI), yaitu: Pertama, cara
penyajian bahan pelajaran pendidikan agama Islam dengan jalan melatih peserta
didik secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh. Hal yang pertama ini
menekankan adanya penyajian dengan latihan yang berulang-ulang dalam
mengajarkan materi pendidikan agama Islam pada peserta didik di dalam kelas.
Latihan yang dilakukan guru PAI dengan cara berulang-ulang ini menunjukkan
sebuah proses bahwa materi yang diajarkan dapat dipahami oleh peserta didik
dengan jalan latihan yang dilakukannya secara berulangulang. Kedua, dalam
bentuk lisan, tulisan, maupun aktivitas fisik. Latihan berulang-ulang tersebut di
atas yang dilakukan oleh guru dapat dilaksanakan dalam bentuk lisan, tulisan,
maupun aktivitas fisik. Latihan berulang-ulang dengan lisan dapat dilakukan oleh
guru PAI dengan mengeluarkan suaranya untuk mengucapkan sebuah kata atau
apapun itu di depan kelas, lalu peserta didik mengikutinya, hingga mereka dapat
memiliki pemahaman dan asosiasi terhadap materi yang diajarkan. Latihan
berulang dalam bentuk tulisan dapat berupa dengan menyuruh peserta didik
menuliskan materi pelajaran PAI baik di kertas maupun di papan tulis yang
memungkinkan semua peserta didik dapat mengetahuinya dengan jelas. Ketiga,
agar peserta didik memiliki ketangkasan atau keterampilan yang tinggi dalam
menguasai bahan pelajaran, memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan
suatu keterampilan supaya menjadi permanen. Hal ketiga ini merupakan tujuan
dari penggunaan metode drill tersebut di mana peserta didik memiliki
ketangkasan, keterampilan, dan memiliki asosiasi supaya dapat pengetahuan
tersebut menjadi dapat diketahui secara permanen oleh peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama
Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh
kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT yang pada akhirnya mewujudkan manusia
Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu
mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam,
disinilah pentingnya mempelajari metode pembelajaran pendidikan agama Islam.
metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik
dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran
atau menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam silabi mata pelajaran.
Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses
belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran agama islam,
diantaranya:
1) Ceramah
2) Drill
3) Cerita
4) Cooperative learning
5) Diskusi
6) Tanya jawab
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran PAI SMA
dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk menambha ilmu pengetahuan bagi
yang mmembacanya.
DAFTAR PUSTAKA
https://joharcom.wordpress.com/2012/11/26/macam-macam-metode-pengajaran-pai/
http://acengideng.blogspot.com/2014/01/makalah-metode-pembelajaran-sd-atau-mi.html