Anda di halaman 1dari 8

STRATREGI PEMBELAJARAN PENELADANAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TRESNAKUMALADEWI1,ANDRIYOGIEFFENDI2,DENNYSAPUTRA3
(MAHASISWAPROGRAMSTUDIPENDIDIKANAGAMAISLAMSTAIYAPTIPPASAMAN BARAT)

ABSTRAK

Jurnal ini membahas tentang efektifitas penerapan metode keteladanan sebagai strategi
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pendidikan agama islam. mode
keteladan sangat efektif, karena selaras dengan jiwa manusia yang berkecenderungan
suka meniru atau meneladani figur atau tokoh yang dianggap penting dalam hidupnya.
Sebagaimana kecenderungan peserta didik untuk meniru perkataan atau tingkah laku
dari seorang guru. Dalam penerapan metode ini, keteladanan merupakan tujuan utama
dalam jurnal ini. Dengan menjadikan keteladana sebagai tujuan, maka guru sebagai
target dalam penerapan metode ini. Sedangkan pesera didik menempatkan guru sebagai
sentral uswah yang akan dicontoh atau diteladani. Metode ini, memiliki kelebihan dan
kekurangan dalam meningkatkan hasil peserta didik untuk mata pelajaran pendidikan
agama isam. Dibuktikan dalaml ibrary reseach yang dijelaskan dalam jurnal ini.

Katakunci:Metodeketeldanan,strategipembelajaran,hasilbelajar

A. PENDAHULUAN

Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam membentuk nilai-nilai


moral dan spiritualitas individu. Oleh karena itu, pengembangan strategi model
pembelajaran yang efektif menjadi krusial untuk memastikan pemahaman yang
mendalam tentang ajaran Islam. Artikel ini bertujuan untuk menguraikan langkah-
langkah dalam merancang strategi pembalajaran yang komprehensif dan relevan.

Agama memainkan peran yang sangat vital dalam kehidupan manusia, menjadi
panduan dalam usaha mencapai kehidupan yang bermakna, damai, dan berharga.
Mengakui kepentingan peran agama dalam kehidupan manusia ,internalisasi
nilai-nilai agama menjadi suatu keharusan, dilakukan melalui pendidikan dilingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Pendidikan Agama bertujuan untuk meningkatkan potensi spiritual dan


membentuk peserta didik menjadi individu yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia. Peningkatan potensi spiritual melibatkan
pengenalan, pemahaman, dan penerapan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan
individu maupun masyarakat.Tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan potensi manusia
sehingga mencerminkan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Islam diarahkan untuk menciptakan manusia yang bertakwa


kepada Allah SWT, berakhlak mulia, jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis, dan produktif, baik dalam aspek personal maupun
sosial.

Pengurus sebagai profesional dalam dunia pendidikan sangat penting,


khususnya dalam mentransfer ilmu pengetahuan agama kepada peserta didik dengan
berbagai metode pembelajaran. Metode pembelajaran atau strategi mengajar menjadi
kunci dalam menyampaikan pesan kurikulum, harus sesuai dengan materi yang
diajarkan. Meskipun menjadi komponen kecil dalam perencanaan pengajaran, metode
pembelajaran memiliki peran yang signifikan dalam proses belajar. dalam
pembelajaran agama, digunakan berbagai model yang beragam yang akan dibahas.

B. KAJIAN TEORI

1.Srategi pembelajaran

Istilah strategi berasal dari kata stategia (bahasa yunani). Mempunyai arti seni
atau ilmu untuk menjadi seorang jendral1. Strategi secara istilah adalah rencana berskala
besar dengan tujuan masa depan guna menggapai persaingan untuk mencapai tujuan itu
sendiri2.

1
F.Tjiptono,StrategiPemasaranModern,(Yogyakarta:PenerbitAndi,2000), hlm3
2
PearceII,JohnA.danRobinsonRichardB.Jr.ManajemenStrategis10,(Jakarta:SalembaEmpat,2008),hlm2
Sedangkan pembelajaran berasal dari kata belajar. Baik kata belajar maupun
pembelajaran dalam konteks pendidikan menjadi satu rangkaian kegiatan yang tidak
terpisahkan. output dari belajar menjadi model dalam proses pembelajaran. Dengan
demikian, pembelajaran mempunyai pengertian kegiatan yang dilakukan oleh peserta
didik dan guru. proses belajar selanjutnya menjadi satu system dalam pembelajaran,
yang terdiri dari beberapa komponen yang saling kait-mengkait hingga meimbulkan
timbal-balik yang efektif.

Adapun komponen dalam system pembelajaran meliputi peserta didik, guru,


bahan pembelajaran dan sekolah. Komponen-komponen ini dalam kontek pembelajaran
mengupayakan sebuah kondisi yang nyaman agar proses belajar mengajar efesien dan
efektif. Dalam mewujudkan suasana yang nyaman tersebut, titik tolaknya adalah
karakteristik belajar, matapelajaran, pedoman pada kompetensi dasar, dan tujuan-tujuan
pembelajaran dapat berhasil.

2. Strategi Mengajar Mata Pelajaran PAI

Proses pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara guru, peserta


didik, dan linkungan belajar. Dalam menjalani proses tersebut, memilih strategi yang
tepat menjadi salah satu yang sangat penting dan harus dipahami oleh seorang guru. Hal
ini akan terlihat bahwa proses interaksi antara peserta didik, guru dan lingkungan
belajarnya dapat berjalan maksimal pada proses pembelajaran yang dilakukan 4. untuk
itu, memenej proses pembelajaran dengan baik akan menghasilkan proses belajar
mengajar yang maksimal.

3. Metode Keteladanan

Hingga saat ini, metode keteladanan mempunyai pengaruh besar dan menentukan
keberhasilan pendidikan agama Islam. Teladan yang baik dari seorang guru bagi
peserta didiknya, disadari atau tidak akan memberikan tambahan daya
didiknya.Sehingga, jika seorang guru tindakan kesehariannya tidak mencerminkan
ucapannyayang agamis akan melemahkan daya didiknya. Bahkan dalam Alqur’an
dijelaskan, bahwa Allah sangat membenci orang yang mengatakan tentang kebaikan
tapi dirinya tidak melakukan kebaikan itu sendiri. Penjelasan tersebut, dapat dijadikan
analogi, hendaknya bagi orang yang mendakwahkan tentang kebaikan maka wajib
menerapkannya, karena hal tersebut akan menjadi uswah bagi yang mendengarkan
dakwahnya.
Metode keteladanan merupakan metode tertua dan tersulit. Walaupun demikian,
seorang guru mempunyai keharusan menerapkan dalam kesehariannya. Bagi guru
pendidikan Agama Islam, saat mengajar sejatinya sedang berdakwah kepada peserta
didiknya, maka ada keharusan dalam proses menyampaikan pelajaran agama tidak
hanya secara teoritis saja, melainkan juga praktik langsung dengan memberikan teladan
yang baik bagi peserta didiknya.

Nabi Muhammad SAW dalam dakwahnya salah satunya menggunakan metode


keteladanan. Terbukti bahwa metode ini,saat diterapkan oleh Rasulullah sangat efektif
dan berhasil. Dalam kurun waktu yang relatif singkat orang-orang kafir Quraisy
berbondong-bondong masuk Islam, karena terpukau pada suri tauladan Rasulullah yang
sangat mulia. Setidaknya ,seorang guru sebagai pendidik dapat mencontoh metode ini,
berperan sebagai suri tauladan bagi peserta didiknya. Sikapbaik guru dapat ditunjukkan
dengan bersikap adil pada semua peserta didik, sabar, danrela berkorban untuk
kepentingan pembelajaran, berwibawa di hadapan peserta didik,bersikap baik terhadap
guru-guru yang lain, dan tenaga kependidikan lainnya.
C. KESIMPULAN

Metode keteladanan merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk


meningkatkan hasil belajar pendidikan agama Islam. Secara garis besar metode
keteladanan memang bukan metode yang terbaik, hanya saja metode ini mempunyai
banyak kelebihan daripada kelemahan. Efektifitas metode keteladan didukung oleh
landasan psikologi, yang umumnya seseorang mempunyai keingingan untuk meniru
dan mencontoh. Dan dipandang efektif digunakan untuk menyampaikan pendidikan
agama Islam baik secara kognitif dan afektif. Jika penggunaannya didasari prinsip-
prinsip penggunaan sebagaimana dalam proses belajar mengajar, maka metode
keteladanan dapat memacu guru bersikap interaktif dengan peserta didik.

DAFTARPUSTAKA
Abdullah Nasih Ulwan.1999. Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam.
terj.Saifullah Kamalia & Hery NoerAli.Jakarta:PustakaAsy-Syifa.

Achmad Patoni. 2004.Metodologi Pendidikan Pendidikan Agama


Islam.Jakarta:PT.BinaIlmu.

Armai Arief. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.


Jakarta:CiputatPress.

Basyiruddin Usman. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama

Islam.Jakarta:CiputatPers.

Dick Walter, Lou Carey, James O.Carey.2001. The Sistematic

Design ofInstruction. NewJersey:Pearson.


Review Jurnal 2 Metode Keteladanan

Jurnal lini bertujuan untuk menguraikan langkah- langkah dalam merancang


strategi pembalajaran yang komprehensif dan relevan. Agama memainkan peran
yang sangat vital dalam kehidupan manusia, menjadi panduan dalam usaha
mencapai kehidupan yang bermakna, damai, dan berharga. Mengakui
kepentingan peran agama dalam kehidupan manusia, internalisasi nilai-nilai
agama menjadi suatu keharusan, dilakukan melalui pendidikan di lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan Agama bertujuan untuk
meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik menjadi individu
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak
mulia. Tujuan akhirnya adalah mengoptimalkan potensi manusia sehingga
mencerminkan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan Agama Islam
diarahkan untuk menciptakan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT,
berakhlak mulia, jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin,
harmonis, dan produktif, baik dalam aspek personal maupun sosial. Peran guru
sebagai profesional dalam dunia pendidikan sangat penting, khususnya dalam
mentransfer ilmu pengetahuan agama kepada peserta didik dengan berbagai
metode pembelajaran.

Dengan demikian,pembelajaran mempunyai pengertian kegiatan yang dilakukan


oleh peserta didik dan guru.proses belajar selanjutnya menjadi satu system dalam
pembelajaran, yang terdiri dari beberapa komponnen yang saling kait-mengkait
hingga meimbulkan timbal-balik yang efektif.Adapun komponen dalam system
pembelajaran meliputi peserta didik, guru,bahan pembelajara dan sekolah. Jika
strategi pembelajaran yang dipilih efesien dan efektif, tentunya akan berpengaruh
maksimal pada tingkat keterlibatan peserta didik.

Sedangkan tugar Guru dalam strategi discovery hanya sebagai fasilitator dan
membimbing peserta didik dalam pembelajaran.Sedangkan dalam strategi group-
individual learning, juga menggabungkan dua strategi menjadi satu kesatuan,
yaitu pembelajaran kelompok dan individual.
Bagi guru pendidikan Agama Islam, saat mengajar sejatinya sedang berdakwah
kepada peserta didiknya, maka ada keharusan dalam proses menyampaikan
pelajaran agama tidak hanya secara teoritis saja, melainkan juga praktik langsung
dengan memberikan teladan yang baik bagi peserta didiknya.Nabi Muhammad
SAW dalam dakwahnya salah satunya menggunakan metode keteladanan. Sikap
baik guru dapat ditunjukkan dengan bersikap adil pada semua peserta didik,
sabar, dan rela berkorban untuk kepentingan pembelajaran, berwibawa di
hadapan peserta didik, bersikap baik terhadap guru-guru yang lain, dan tenaga
kependidikan lainnya.Sedikit banyak yang diteladankan oleh guru akan
memberikan pengaruh pada peserta didik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai