PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak menurut pandangan Islam adalah amanah sang Khalik kepada
hambanya, yang harus dijaga, dirawat dan dilindungi serta akan dipertanggung
jawabkan kepada Allah. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas, mereka
selalu aktif, dinamis, antusias dan memiliki rasa ingin tahu yang alamiah terhadap
apa yang dilihat, didengar, dirasakan.
Karakteristik anak yang masih murni sehingga ia merupakan makhluk
yang tak pernah berhenti bereksplorasi dijelaskan pula dalam Al Quran
sebagaimana firman Allah Swt. sebagai berikut:
﴿ َو ُهّٰللا َاْخ َر َج ُك ْم ِّم ْۢن ُبُطْو ِن ُاَّم ٰه ِتُك ْم اَل َتْع َلُم ْو َن َش ْئًـۙا َّو َجَعَل َلُك ُم الَّس ْمَع َو اَاْلْبَص اَر َو اَاْلْفِٕـ َدَةۙ َلَع َّلُك ْم
)78 :16/َتْشُك ُرْو َن ﴾ ( النحل
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl: 78)1
Berdasarkan ayat tersebut, Allah menjelaskan bahwa seorang anak
umumnya lahir dalam keadaan tidak memiliki pengetahuan. Namun Allah
memberikan pendengaran, penglihatan dan hati untuk bisa mendapatkan
pengetahuan yang diperlukan dalam kehidupannya.
Proses mendapatkan pengetahuan dan keterampilan pada diri seorang anak
amat ditentukan oleh proses yang diupayakan oleh orang-orang dewasa di sekitar
mereka, terutama orang tua. Hal ini seperti yang pernah Nabi Muhammad Saw.
sabdakan dalam hadits sebagai berikut:
ُك ُّل َم ْو ُلوٍد ُيوَلُد َع َلى اْلِفْطَر ِة َفَأَبَو اُه ُيَهِّو َداِنِه َأْو ُيَنِّص َر اِنِه َأْو ُيَم ِّج َس اِنِه
1
https://tafsirweb.com/4426-quran-surat-an-nahl-ayat-78. Diakses pada tanggal 24 April
2020
1
2
4
Agus Sujanto, Psikologi Perkembangan, Surabaya, Aksara Baru, hal 72
4
7
Syamsul Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung. Rasda Karya,
(2011), hal 121-122
6
8
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
7
BAB V PENUTUP
Kesimpulan, Saran
14
DAFTAR PUSTAKAAN