PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
MIRNAWATI
NIM: 17141
Mataram,…………………
(Dosen Pembimbing I) (Dosen Pembimbing II)
Tanggal Penetapan:……………
Mengetahui, Menyetujui,
Dekan FIPP UNDIKMA Kaprodi PLS
PENDAHULUAN
seperti cara berfikir tentang diri sendiri, tanggap pada pertanyaan dan
2009 : 138). Pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam Undang- Undang
Sisdiknas adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
jasmani dan rokhani agar anak memiliki kesiapan dalam anak memasuki
Sebelum seorang anak belajar berjalan menurut (Snow & Tabors 1998:
berkeliling melewati meja dan kursi, dan berusaha sendiri. Sebelum seorang
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
pendidikan menengah.
Pembelajaran membaca dan menulis ditingkat Paud guru tidak hanya sekedar
permainan kedalam belajar anak akan memberi iklim yang berbeda bagi anak, akan
keterpaksaan, tapi justru belajar dengan keharmonisan, selain itu dengan bermain
siswa dapat berbuat agak santai. Dengan cara tersebut, sel-sel otak siswa dapat
berkembang sehingga siswa dapat menyerap informasi, dan memperoleh kesan yang
Rendahnya kemampuan membaca dan menulis pada anak usia dini hendaknya
menjadi perhatian khusus. Hal ini dikarenakan metode pengajaran yang dilakukan
guru kurang menarik minat belajar anak dan kurang efektif dalam memningkatkan
kemampuan membaca dan menulis pada anak. Guru sering menggunakan metode
yang dianggap paling mudah dan praktis dalam pembelajaran keaksaraan, padahal
metode pembelajaran yang dilakukan dengan mudah dan praktis belum tentu dapat
pendidikan dialaminya dan sudah tentu menyenangkan, membuat anak tertarik untuk
mengikuti proses pembelajaran dan anak tidak gampang bosan serta jenuh pada saat
PAUD Al-Hidayah selama ini kondisinya masih rendah. Ini dibuktikan dengan anak
belum dapat membaca dan menulis nama sendiri, dan belum dapat membedakan
bunyi dengan symbol huruf. Ha ini diakrenakan dalam proses pembelajaran guru
materi membuat sebagian anak lebih sering bermain dengan temannya dan bercerita
sendiri sehingga tidak memperhatikan pelajaran yang diterangkan guru. Oleh karena
Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis tertarik untuk penelitian yang
2020/2021.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
dini.
2. Manfaat Praktis
E. Asumsi Penelitian
Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitan ini adalah sebagi berikut:
1. Asumsi Teoritis
a. Semakin baik kualitas hubungan sekolah dan akan, semakin baik pula
teka-teki bergambar.
keaksaraan anak yang baik terhadap anak usia dini yang dapat
dilakukan baik oleh guru-guru paud maupun oleh orang tua anak,
2. Asumsi Metodik
sampling.
pelengkap.
3. Asumsi Pelaksanaan
a. Adanya kemampuan dari peneliti, baik dari waktu, tenaga, biaya, dan
Ruang lingkup bertujuan untuk membatasi hal yang akan dibahas untuk
1. Subyek Penelitian
Sabyek penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun di Paud Al-
Pelajaran 2020/2021.
2. Obyek Penelitian
3. Lokasi Penelitian
1. Keaksara
dapat dianggap sebagai langkah awal proses peralihan dari bahsa ibu
2. Teka-teki Bergambar
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Keaksaraan
a. Pengertian Keaksaraan
dapat dianggap sebagai langkah awal proses peralihan dari bahsa ibu
1) Menerima Bahasa
2) Mengungkap Bahasa
Kemampuan ini termasuk kemampuan bahasa ekspresif.
diperdengarkan.
3) Keaksaraan
yang dikenal mengenal suarra huruf awal dari nama benda- benda
b. Tujuan Keaksaraan
permainan.
c. Pembelajaran Keaksaraan
menulis tertanam dalam diri anak ada dua pengalaman penting yang
lain dan mereka perlu membaca dengan orang lain (Seefel & Wasik,
2008 : 32).
gerak anak.
e. Ruang gerak anak dapat dilakukan dilantai.
c. Menggambar
f. Menjahit.
g. Menggunting.
b. Tulisan Horisontal.
c. Menulis acak.
tanpa kehampaan.
Pandangan diatas menyampaikan bahwa membaca dan
1) Tahap Fantasi.
bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan anak akan lebih mudah
b. Pendekatan Fonik
halaman.
kata awal yang sama (misal : kaki-kali) dan suku kata akhir
kata.
2. Teka-Teki Bergambar
diharapkan dapat membantu anak agar lebih tertarik untuk ikut serta
dapat sejalan dengan cara otak beroperasi dan berfungsi maka dapat
dan untuk beraktifitas. Motifasi bermain anak muncul dari dalam diri
yang mereka dapat baik yang telah mereka ketahui ataupun hal-hal
“aksi” yang akan dilakuakn pendidik dan kegiatan yang akan dialami
manfaat yaitu:
1) Permainan eksploratif.
2) Permainan dinamis.
4) Permainan sosial.
adalah
1) Kertas karton
2) Lem
3) Gambar
4) Spidol
5) Pensil
6) Penggaris
7) Gunting
d. Cara Pembuatan
berikut;
dengan gambar.
95) diantaranya:
sendiri.
4. Anak berfikir melalui kongkrit
bingung.
sebagai hiasan.
2003) yaitu :
a. Permainan membaca
4) Mencari kata, suku kata yang sama dalam kotak arti kata.
b. Permainan menulis
1) Mewarnai huruf
2) Menggaris huruf
atas ke bawah.
palang merah.
9) Menebak huruf.
Tabel 1.1
Tingkat Pencapaian Perkembangan
membaca. Menurut Bowmen, Donovan & Burns, 2001 belajar membaca dan
dapat dilakukan dengan aktif, kreatif dan menyenangkan. Oleh karena itu guru
membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotifasi anak untuk berfikir kritis,
buku harus ada dan buku harus dibaca, menulis butuh keterampilan dan
membaca dan menulis, maka ini artinya dibutuhkan suatu perubahan budaya
dari dongeng bacaan, dan dari lisan ke tulisan. Diketahui, bahwa perubahan
budaya merupakan suatu hal yang sangat sulit. Namun demikian, bukan
membaca dan menulis agar cepat tercapai optimal dan dapat memiliki daya
Bahasa, dimana kartu kata ini berfungsi sebagai media untuk melatih anak
mengucapkan huruf pada tiap kata. Permainan kata ini dapat dilakukan
dengan skripsi yang di buat oleh saudari Tintin Rochayati adalah bahwa
anak harus sudah lebih memahami huruf secara baik sehingga mudah
mengikuti karena sudah terangkai pada kata walau kata –kata tersebut
ini bisa di gunakan oleh anak yang belum paham huruf secara baik.
Magelang”, yang ditulis oleh Saudari Erni Susanti Fakultas Tarbiyah dan
edukatif (dalam hal ini Saudari Erni Susanti mengambil contoh puzzle),
puzzel, maka bukan bentuk huruf hijaiyah tidak utuh atau huruf hijaizal
yang berbentuk potong-potongan, karena berupa puzzel. Sedangkan
penulis menggunkan kartu huruf berbentuk kartu dengan huruf abjad yang
utuh.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitiannya”.
dengan rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah suatu pedoman yang
empiris, karena gejala yang diteliti tidak dibuat dengan sengaja melainkan
berikut:
Variabel X Variabel Y
Metode Teka-Teki Bergambar Kemampuan keaksaraan anak
Indikator: Indikator:
1. Pembelajaran Aktif 1. Perkembnagan membaca
2. Belajar melalui sensori dan 2. Perkembangan menulis
panca indra
3. Membangun pengetahuan
sendiri
4. Belajar dari lingkungan
Kesimpulan
1) Populasi penelitian
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. (Margono, 2010: 118).
2) Sampel Penelitian
C. Instrumen Penelitian
Pelajaran 2020/2021.
apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”
dimaksud dengan instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah alat yang
(empat), untuk alternatif jawaban “Sering diberi skor 3 (tiga), untuk alternatif
jawaban “Jarang” diberi skor 2 (dua), dan untuk alternatif jawaban “Tidak
semakin condong atau (bisa) data yang terkumpul. Oleh karena itu,
1. Metode Angket/Kuesioner
b. Jenis-Jenis Angket
disediakan.
tertutup)
(Suharsimi,2006).
sepenuhnya
antara lain:
antara lain:
diinginkan.
(Suharsimi, 2006)
melakukan pengukuran.
2. Metode Dokumentasi
a) Pengertian Dokumentasi
(Ridwan,2008).
hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
2020/2021.
Belajar siswa.
belajar.
2. Metode Wawancara
kepada sumber data, dan sumber data juga memberikan jawaban secara
lisan (Nurkancana, 2003:61).
pada anak melalui metode teka-teki bergambar pada PAUD Al-Hidayah Desa
2020/2021.
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Di samping itu pula
diajukan.
dalam penelitian ini adalah dua data interval. Adapun Rumus Korelasi
(x2)(y2)
rxy= (x2)(y2)
Keterangan:
b) Membuat tabelkerja
e) Menarik kesimpulan.
dinyatakan signifikan apabila nilai “r” tabel product moment hasil analisis data
atau “r” hitung lebih besar dari nilai “r” tabel product moment (r hitung > r table)
signifikan apabila nilai “r” hitung lebih kecil dari “r” tabel product moment (r