Disusun oleh :
Siti Lailatul Husnia 4230020007
Sekar Ayu Pramesti 4230020009
Dosen Pengampu :
Andini Hardiningrum, S. Pd., M. Pd.
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji syukur kita panjatkan kepada-Nya. Karena atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai dengan selesai. Makalah ini telah
disusun dengan maksimal dan mempersembahkan sebuah makalah yang berjudul "Strategi
Pembelajaran Melalui Bermain" yang menurut kami akan bermanfaat bagi beberapa pihak
dan maupun kami sendiri. Makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Bermain dan Permainan AUD.
Terima Kasih kepada Ibu Andini Hardiningrum S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah
Bermain dan Permainan AUD yang telah membimbing dalam proses pembuatan makalah ini.
Terima Kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga memperlancar dalam
penyelesaian makalah ini.
Menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu
kami akan sangat menghargai kritikan dan juga saran untuk membangun makalah ini agar
lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah2
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pembelajaran di PAUD yang Mencakup Cara anak belajar dan Pendekatannya 3
2.2 Strategi dan Prosedur Pembelajaran 7
BAB III PENUTUP 9
3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana Pembelajaran di PAUD yang Mencakup Cara anak belajar dan
Pendekatannya?
b. Bagaimana Strategi dan Prosedur Pembelajaran?
1.3 Tujuan
a. Untuk Menjelaskan Pembelajaran di PAUD yang Mencakup Cara anak belajar dan
Pendekatannya.
b. Untuk Menjelaskan Strategi dan Prosedur Pembelajaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pembelajaran di PAUD yang Mencakup Cara anak belajar dan Pendekatannya
I. Pembelajaran di PAUD yang Mencakup Cara anak belajar
1. Kegiatan belajar matematika AUD
a) Keterampilan Dasar Berfikir Matematis
Pemahaman terhadap matematika meliputi beberapa konsep dasar yang saling
berkaitan. Konsep-konsep dasar ini merupakan kerangka penting untuk membangun
pemahaman terhadap matematika secara lebih mendalam. Bagi anak usia dini konsep-konsep
matematika harus dijelaskan dengan cara yang konkrit dan adanya keterlibatan secara
langsung. Konsep-konsep dasar yang dapat digunakan dalam pembelajaran untuk anak usia
dini meliputi:
Mencocokkan (Matching)
Mengklasifikasi/mengelompokkan
Mengurutkan
3
Keterampilan dalam melakukan pengamatan
Keterampilan dalam membandingkan
Keterampilan dalam membuat pengelompokan
Keterampilan mengukur
Keterampilan dalam mengungkapkan hasil pemikiran
3
pengetahuan-pengetahuan lain, dia perlu menggunakan bahasa agar dapat
memperoleh pemahaman dengan baik. Dengan berbahasa, anak dapat
mengembangkan kemampuan dalam bidang menyimak dan pengucapan
bunyi/berbicara, menulis, membaca yang sangat mendukung kemampuan literasi di tingkat
yang lebih tinggi.
5. Konsep Seni dalam Pembelajaran AUD
Secara garis besar, kegiatan seni meliputi 3 (tiga) hal yaitu seni rupa atau visual
art, music dan gerak, serta drama atau bermain peran.
6. Kegiatan Pengembangan Fisik Motorik AUD
]Kegiatan untuk pengembangan motorik ini dapat dilakukan mulai dari
lingkungan rumah, lingkungan keluarga, dan juga lingkungan masyarakat. Tujuan
pengembangan motorik ini juga agar anak memiliki kebiasaan untuk hidup sehat,
bersih, menjaga lingkungannya, dan menjaga keselamatan diri. Kaitan antara tiga
perkembangan motorik tersebut dapat dgambarkan dalam piramida. Nurturing Early
Learning (2013) menyebutkan bahwa motor Skills Development includes three
strands of learning, 1) Motor skills acquisition, 2) Health and fitness, 3) Safety
awareness. Hal ini menjelaskan bahwa perkembangan motorik berkaitan dengan tiga
pengembangan kegiatan yang meliputi penguasaan keterampilan motorik, kesehatan
dan kebugaran, serta keselamatan. Hal ini juga dijelaskan dalam Permendikbud
No.137 Tahun 2014 tentang fisik-motorik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), yaitu
Motorik kasar, mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur,
seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan;
Motorik halus, mencakup kemampuan dan kelenturan menggunakan jari dan alat
untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk; dan
Kesehatan dan perilaku keselamatan, mencakup berat badan, tinggi badan, lingkar
kepala sesuai usia serta kemampuan berperilaku hidup bersih, sehat, dan peduli
terhadap keselamatannya.
3
Pembelajaran tematik adalah salah suatu strategi pembelajaran yang melibatkan
beberapa bidang pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna
kepada anak. Adapun maksud keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari
aspek proses, atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran
tematik dapat diajarkan pada anak karena pada umumnya mereka masih melihat
segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistic) perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan perkembangan
mental, sosial, dan emosional.
Penentuan tema bersikap terbuka, artinya lembaga PAUD dapat menentukan
tema sendiri dengan disesuaikan dengan minat anak, usia, situasi kelas, kondisi
lingkungan dan kesiapan guru untuk melakukan kegiatan yang akan digunakan dalam
pembelajaran.
Tujuan, Manfaat dan Ciri-ciri Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dimaksudkan agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
menjadi lebih bermakna dan utuh. Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik perlu
mempertimbangkan antara lain alokasi waktu setiap tema, memperhitungkan banyak
dan sedikitnya bahan yang ada di lingkungan. Pilihlah tema yang terdekat dengan
anak. Serta lebih mengutamakan kompetensi dasar yang akan dicapai dari tema.
Adapun manfaat dari pembelajaran tematik, diantaranya adalah:
- Menyatukan semua program pengembangan yang meliputi aspek
perkembangan kognitif, sosial emosional, fisik, motorik kasar, motorik halus,
nilai moral dan agama, dan seni.
- Menghubungkan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki oleh anak
dengan pengetahuan yang baru anak ketahui.
- Memudahkan guru PAUD dalam pengembangan kegiatan belajar sesuai
dengan konsep dan sarana yang dimiliki lingkungan
Sementara ciri-ciri pembelajaran tematik adalah sebagai berikut:
- Berpusat pada anak.
- Memberikan pengalaman langsung pada anak.
- Pemisahan bidang pengembangan tidak begitu jelas.
- Menyajikan konsep dari berbagai bidang pengembangan dalam suatu proses
pembelajaran.
- Bersifat fleksibel atau luwes.
- Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak.
b. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hokum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data
dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hokum atau prinsip yang ditemukan. Pendekatan saintifik
terdiri dari 5 komponen, yakni: mengamati, menanya, mencoba, mengumpulkan
3
informasi, menalar dan mengomunikasikan (dalam Erni Munastiwi, 2015).
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan
tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai
sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Ciri-ciri Pendekatan Saintifik
- Berpusat pada siswa
- Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hokum
atau prinsip.
- Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi
siswa.
- Dapat mengembangkan karakter siswa.
Tujuan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik adalah sebagai berikut:
- Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir
tingkat tinggi siswa.
- Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
- Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu
merupakan suatu kebutuhan.
- Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
- Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam
menulis artikel ilmiah.
- Untuk mengembangkan karakter siswa.
3
adalah pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam mewujudkan kegiatan
belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang digariskan. Pada intinya dari berbagai
pendapat tersebut menunjukkan bahwa strategi pembelajaran masih bersifat
perencanaan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Ilmu dan seni yang menggunakan sumber daya dalam pembelajaran anak usia
dini juga merupakan pengertian dari strategi pembelajaran, yang mana artinya dapat
diterima dengan mudah. Strategi pembelajaran untuk anak usia dini berorientasi pada
tujuan yang mengarah pada perkembangan, disesuaikan dengan karakteristik anak,
metode yang bervariasi, aktif, inovatif, menyenangkan, dan kegiatan-kegiatan yang
tepat, aman, nyaman, menarik, waktu yang cukup, dan diikuti dengan evaluasi
partisipatif yang saling berkaitan. Kesesuaian
3
strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal, karakteristik, yang kaitannya
dengan latar belakang dan status sosial, serta perbedaan kepribadian). Kemampuan strategi
pembelajaran (kelompok dan individu).
Unsur-unsur dari strategi pembelajaran ialah :
Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran
Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang
paling efektif
Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan
teknik pembelajaran
Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan dan ukuran baku
keberhasilan
Tujuan dari strategi pembelajaran:
Memberikan isi pembelajaran
Tercapainya tujuan pembelajaran
Tercapainya hasil belajar yang baik
Prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini
Berorientasi pada tujuan
Aktivitas
Individualis
Integritas
Interaktif
Insipiratif
Menyenangkan
Menantang
Motivasi
Strategi pembelajaran sangat dibutuhkan bagi seluruh dunia pendidikan, agar
proses belajar mengajar dapat tercapai dengan maksimal. Adanya strategi
pembelajaran PAUD diharapkan anak peserta didik bekerja secara menyeluruh dan
peran guru hanya sebagai fasilitator yang dapat ngemong serta among. Tercapainya
suatu tujuan dapat diperoleh dari sebagaimana kedua belah pihak menjalankan dengan
sebaik-baiknya
II. Prosedur pembelajaran
a. Komponen-komponen perangkat pembelajaran untuk AUD
Merumuskan tujuan
Memilih materi pembelajaran (pengalaman belajar)
Memilih Metode dan Media Pembelajaran
Perencanaan asesmen
Evaluasi
b. Penyusunan Prosem, RPPM, dan RPPH
c. Penyusunan Materi, Sumber dan Media Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran
dan Lembar Kerja Anak
9
d. Penyusunan instrumen penilaian
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Strategi pembelajaran dapat dikatakan efektif ketika memiliki tujuan yang jelas
sesuai dengan karakteristik siswa, terdapat penetapan pendekatan untuk mencapai
tujuan, penetapan prosedur dengan pertimbangan tertentu secara konsisten, serta
penilaian keberhasilan pembelajaran pada anak. Selain itu yang perlu diperhatikan
rasio guru dan siswa, hubungan guru dan siswa, peran guru dalam pengolahan materi
dan pengelolaan kelas (Mulyasa, 2017).
Strategi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh seorang pendidik adalah
dengan menyediakan kegiatan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan. Dalam
hal ini guru dituntut mampu mengembangkan keterampilan, keahlian, pengetahuan,
dan tuntutan melahirkan guru yang mampu mengembangkan ide dan kreatif yang
mereka miliki Nasehudin dalam Lestariningrum et al (2021).
Bermain bagi anak adalah kegiatan yang serius tetapi menyenangkan. Bermain
adalah salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk anak
usia dini. Dengan menggunakan strategi, metode/bahan dan media yang menarik,
permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan. Seperti dipaparkan oleh Mulyasa
bahwa jenis-jenis bermain yang dapat digunakan sebagai metode pembelajaran bagi
anak usia dini yaitu bermain sosial, dengan benda, dan bermain peran. Metode
pembelajaran tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi, yang
terpenting adalah ketika bermain harus disesuaikan dengan minat dan bakat para
anak-anak usia dini. Sehingga tujuan pendidikan bagi anak-anak usia dini dapat
tercapai secara maksimal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hardini, Isriani dan Puspitasari, Dewi, 2015, Strategi Pembelajaran Terpadu (teori, konsep
dan implementasi), Cet.I, Yogyakarta: Familia.
Jensen Eric, (2010), Guru Super dan Super Teaching, Edisi Keempat, Indeks, Jakarta.
Joni. 2009. Pembelajaran Tematik pada Anak Usia Dini. (Jurnal: Mahasiswa Pascasarjana
UPI Bandung,).
Lestariningrum, A., Lailiyah, N., Ridwan, Wijaya, I. P., Wulansari, W., Iswantiningtyas, V.,
Utomo, H. B., Yulianto, D., & Dwiyanti, L. (2021). Inovasi Pembelajaran Anak Usia
Dini. CV. Bayta Cendekia Indonesia.
Madjid, Abdul, 2013, Strategi Pembelajaran, Cet.II, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2017. Startegi Pembelajaran PAUD. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Munatiwi, Erni. “Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD)." 2015. Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak. Volume 1 Nomor 2
Juni. 43-50.
Permendikbud No.137 Tahun 2014
10