Anda di halaman 1dari 2

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Universitas Negeri Yogyakarta


Fakultas Ilmu Pendidikan

TUGAS

Nama : Yoga Asadi Unggul Wicaksono Mata Kuliah : Pendidikan Moral


NIM : 18110244001 Deskripsi tugas : Journal Review
Tanggal : 28 Oktober 2019

Judul artikel : Moral Values in Education

Penulis : Dr. Sandeep Kaur

Nama jurnal : IOSR Journal of Humanities and Social Sience (IOSR-JHSS)

Dalam jurnal ini penulis membahas tentang betapa pentingnya nilai moral dalam
pendidikan. Sekolah merupakan institusi yang menyiapkan anak untuk kehidupan yang akan
dating. Sekolah tidak hanya menjadi sebuah sarana penanaman nilai akademik tapi lebih dari itu,
sekolah merupakan lahan penanaman nilai-nilai moral. Hal ini ditujukan untuk menyiapakan
generasi yang unggul dan berkompeten serta mampu membentuk insan yang cerdas secara
intelektual dan moral. Dalam bahasan ini, yang palin dikritisi adalah bagaimana mengajarkan
pengalaman dengan nilai-nilai luhur. Proses ini tidak dapat sepenuhnya dibebankan pada
sekolah, namun banyak peran serta dari berbagai aspek yang harus saling mendukungnya.

Penanaman nilai moral pada pendidikan dapat terlaksana dengan baik jika mensinergikan
beberapa aspek pentig dalam pendidikan. Yang pertama adalah sekolah, sekolah sebagai suatu
wadah pengalaman-pengalaman harus menjadi suatu lingkungan yang mempu mengembangkan
nilai namun jug harus dapat membatasi nilai-nilai dengan peraturan sekolah yang ada.sebagai
suatu pengarah. Hal ini tidak dapat terpisahakn dari peran guru sebagai seorang pendidik yang
nanatinya akan membimbing dan mendampingi anak-anak untuk dapat seutuhnya mendapatkan
nilai-nilai. Dalam mendampingi dan mengajarkan nilai-nalai ini, guru perlu mempunyai
pedoman untuk menentukan bagaimana guru bertindak dalam proses pendidikan berupa
kurikulum. Kurikulum harus mengakomodir ketercapaian tujuan penanaman moral yaitu sikap
peserta didik yang baik dan sesuai dengan norma yang ada. Kurikulum perlu suatu treatment
yang sesuai dengan konteks yang diajarkan dan juga sesuai dengan peserta didik. Bentu-bentuk
era kurikulum ditekankan pada bagaiman metode dan gaya belajar. Dalam upaya ini metode
belaar problem based learning, diskusi dan studi kasus akan moralitas dan dilemma merupakan
saraa yang paling baik untuk dapat dilakuakan. Namun, masihada aspek yang mempunyai peran
penting dalam penanaman nilai-nilai moral dalam pendidikan yaitu orangtua. Sebagai orang
pertama yang memberikan pendidikan kepada peserta didik, orangtu punya andil utama dalam
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Universitas Negeri Yogyakarta
Fakultas Ilmu Pendidikan

proses pendidikan moral peserta didik. Interaksi orangtua dengan peserta didik merupakan hal
yang menjadi focus peneneman nilai moral dalm proses pendidikan peserta didik. Interaksi yang
baik serta menyelipkan nilai-nilai moral serta norma norma sosial merupakan proses
pembentukan moral dengan pengalaman peserta didik melalui interaksi yang di bentuk. Di sisi
lain dibutuhkan peran serta lembaga religi, jika dikaitkan dalam konteks Indonesia ini berarti
semacam lembaga gereja seperti sekolah minggu atau Taman Pendidikan Al-Quran atau bentuk
lainnya. Hal ini juga berperan mebentu moralitas peserta didik melalui perspektif moralitas
sesuai denga ajaran agama.

Moralitas peserta didik tidak dapat dipandang sebelah, namun perlu juga kerjasama yang
sinergis untuk dapat menjaga moralitas peserta didik dapat tertanam. Pendidikan menjadi pisau
utama dalam mengukir moralitas peserta didik. Pendidikan dalam hal ini perlu dukungan banyak
aspek mualai dari sekolah hingga agama. Tanpa adanya sinergitas dari keseluruhan aspek maka
penanaman moral peserta didik akan kurang maksimal dan memungkinkan bahwa moralitas
peserta didik tidak dapat tertanamkan.

Anda mungkin juga menyukai