RISKIYAWATI
Yang Mengesahakn,
Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak pada hakekatnya adalah
pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”.
Anak usia taman kanak-kanak memiliki karakteristik sendiri di mana anak
sangat aktif, dinamis memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi terhadap apa yang dilihat
dan apa yang didengarnya, serta seakan tidak berhenti untuk belajar. Sebagaimana
kita ketahui anak pada usia 4-6 tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia
secara keseluruhan, perkembangan pada usia dini mencakup perkembangan fisik,
motorik, kognitif sosial, emosional dan bahasa (Solehudin 2003: 3).
Oleh karena itu taman kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang
dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan, berbagai potensi atau
kemampuan anak (Djoehaeni, 2005). Salah satu keterampilan yang perlu
dikembangkan di Taman Kanak-kanak adalah keterampilan proses sains.
Nugraha (2003:26) menyatakan bahwa “Banyak bukti menunjukkan, bahwa
keberhasilan dalam bidang sains dapat mempercepat berbagai kemajuan,
memudahkan dalam kehidupan, mengurangi penderitaan, sehingga membuka pintu-
pintu masa depan yang cerah dan gemilang. Jadi sains dapat menjadi kawan dan
sarana manusia melengkapi dan menikmati kehidupannya.”
Sains penting di perkenalkan kepada anak usia taman kanak-kanak karena di
era globalisasi ini persaingan sangat ketat sehingga menuntut sumber daya manusia
yang berkompeten dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk menghasilkan anak yang memiliki penguasaan
[Type text]
ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan memadai maka dalam pendidikan di
Taman Kanak-kanak diarahkan untuk meningkatkan pembelajaran sains secara lebih
menyeluruhSujiono ( 2004 ).
Mukti (2005) menyebutkan bahwa anak-anak adalah ilmuwan alami yang
dengan aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya, mereka
mencoba memahami dunianya melalui pengamatan dan percobaan keingintahuan
alami anak-anak, akhirnya menuju belajar.
Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk pengembangan pembelajaran sains
adalah dengan penerapan keterampilan proses pada tiap tahapannya. Menurut Harlen
(Kresnadi, 2001: 3) bahwa proses sains membekali anak dengan keterampilan
memecahkan masalah. Untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada anak
adalah dengan melibatkan anak-anak melakukan pengamatan, pengelompokkan,
memecahkan penelitian dan sebagainya. Dimana keterampilan proses sains adalah
kemampuan dasar memperoleh pengetahuan sebagai produk dari IPA berupa konsep,
hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori dari IPA
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di TK Al-ASY’ARI
WONOSARI-BONDOWOSO dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah
keseluruhan anak di kelas masih dalam kriteria kurang dan angka persentase
menunjukkan pada rentang 0%-40%. Selain itu dari 23 anak, baru 6 anak yang
memiliki keterampilan proses sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
lain. Dari hasil observasi, rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-
Asy”ari wonosari dikarenakan aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru
dan metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariatif. Selain itu kondisi new
normal yang saat ini masih berlangsung menurunkan kuantitas pembelajaran dan
rendahnya belajar sisiwa. Dalam masa pandemi ini pembelajaran dilakukan dengan
metode BDR (Belajar Dari Rumah) sehingga anak dapat menggunakan media yang
ada dirumah dengan dampingan orangtua Untuk meningkatkan keterampilan proses
sains di taman kanak-kanak salah satunya adalah melalui kegiatan eksplorasi dengan
benda sekitar, kegiatan ini merupakan salah satu indikator sains yang termasuk ke
dalam bidang pengembangan kognitif. Anak akan bereksplorasi dengan benda sekitar,
misalnya kapilaritas sawi putih,pencampuan warna, dan sebagainya.
Anak mencoba dan menceritakan apa yang terjadi pada proses eksplorasi sawi putih,
pada saat pencampuran warna, dan eksplorasi yang lainnya
[Type text]
Pemilihan benda disekitar anak untuk dijadikan media pembelajaran agan media
mudah didapat dan tidak membahayakan bagi anak. Melihat pentingnya hal tersebut
di atas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi tema
pembahasan tugas PTK dengan judul “meningkatkan pengetahuan sains anak melalui
pendekatan eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran
2020-2021”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian diatas, maka masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut: Bagaimana meningkatkan pengetahuan sains anak melalui pendekatan
eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021.
1.3 Analisis Masalah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Dimensi proses
Seorang anak dikatakan menguasai sains dari dimensi proses, apabila cara
kerja dia dalam mengenal, menggali dan mengungkap segala sesuatu yang
terkait dengan alam ini serta permasalahannya yang diperlukan dalam
menggali dan mengenal sains.
Dimensi sikap
sains program pengembangan pembelajaran sains yang dikaitkan dimensi sains
sebagai sikap, maksudnya pengembangan pembelajaran sains pada anak usia
dini secara bertahap diarahkan pada suatu pembentukan pribadi atau karakter
(character building), sehingga anak sebagai sasaran dan yang akan menjadi
output serta outcame pendidikan dan pembelajaran sains sejak dini telah
ditanamkan benih-benih sikap yang sesuai dengan tuntutan kriteria sebagai
pembelajar yang benar dalam memahami sikap ilmuan.
2.1.1.2 Pembelajaran Sains Anak Usia Dini
Untuk menentukan aspek-aspek kemampuan dalam sains maka perlu diketahui
dahulu proses ilmiah yang menjadi dasar dalam pembelajaran sains. Proses ilmiah
adalah sebuah siklus pembentukan hipotesa, pengumpulan data, memperkuat atau
menolak hipotesa, membuat kesimpulan, lalu mengulangi siklusnya. Kemampuan
dasar yang digunakan dalam proses ilmiah meliputi: mengamati (observing),
mengklasifikasikan (classifying), membandingkan (comparing), mengukur
(measuring), mengomunikasikan (communicating), mencoba (experimenting),
menghubungkan, menyimpulkan, dan menerapkan (relating, inferring, and applying).
Pada dasarnya, sains bukan merupakan pendekatan yang ditentukan dari
pengalaman, melainkan merupakan bagian dari sebuah pendekatan terpadu yang
sedang berlangsung di mana anak berpikir dan membangun dasar pemahaman tentang
dunianya. Sains adalah sesuatu yang nyata dan dekat, melekat pada diri kita, ada di
sekitar kita, dan setiap saat kita tangkap dengan indera kita, sebagai contoh ketika
anak menangkap capung lalu memasukkannya ke dalam toples, memperhatikan
perbedaan benda yang terapung dengan yang tenggelam, atau saat mereka
2.1.1.3 Faktor yang mempengaruhi peningkatan sains anak usia dini
Faktor yang mempengaruhi peningkatan keterampilan menurut Sugiyono
(2012:27) berikut ini:
[Type text]
Waktu
Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya yang diatur sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi anak untuk bermain-main dengan gagasan-
gagasan, konsep-konsep dan mencoba dalam bentuk baru.
Dorongan
Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa,
mereka harus didorong untuk kreatif yang seringkali dilontarkan kepada anak yang
kreatif.
Sarana
Sarana untuk bermain harus disediakan untuk merangsang motorik dorongan
eksperimen dan eksplorasi yang merupakan unsur dari semua keterampilan.
Hubungan orang-tua, anak yang tidak posesif
Orang-tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak
mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, serta kualitas yang sangat
mendukung pengetahuan sains anak
Cara mendidik anak
Mendidik anak secara demokratis di rumah dan di sekolah akan meningkatkan
pengetahuan sains anakrmain dengan magnet dan besi Yulianti, (2010:47).
2.1.2 Pengertian Eksplorasi
Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh
pengalaman baru dan situasi yang baru. Eksplorasi dapat memberikan kesempatan
bagi anak untuk melihat, memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu
yang menarik perhatian mereka.
dan pengalaman baru yang tidak akan pernah anak dapatkan di dalam rumah. Selain
itu kegiatan ini juga akan sekaligus melatih kreativitasnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dari hasil awal, setelah diobservasi diketahui pengetahuan sains anak masih
rendah ,hal ini dibuktikan dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah keseluruhan
anak di kelas masih dalam kriteria kurang dan angka persentase menunjukkan pada
rentang 0%-40%. Selain itu dari 23 anak, baru 6 anak yang memiliki keterampilan
proses sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang lain. Dari hasil
observasi, rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-Asy”ari wonosari
dikarenakan aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan metode
pembelajaran yang diberikan kurang bervariatif.. Selain itu kondisi new normal yang
saat ini masih berlangsung menurunkan kuantitas pembelajaran dan rendahnya belajar
sisiwa. Dalam masa pandemi ini pembelajaran dilakukan dengan metode BDR
(Belajar Dari Rumah) sehingga anak dapat menggunakan media yang ada dirumah
dengan dampingan orangtua Untuk meningkatkan keterampilan proses sains di taman
kanak-kanak salah satunya adalah melalui kegiatan eksplorasi dengan benda sekitar,
kegiatan ini merupakan salah satu indikator sains yang termasuk ke dalam bidang
pengembangan kognitif. Anak akan bereksplorasi dengan benda sekitar, misalnya
kapilaritas sawi putih,pencampuan warna, dan sebagainya.
[Type text]
3.7 Perencanaan
Perencanann adalah egala sesuatu yang akan dilakukan dalam penelitian.Pada
penelitian ini kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
2. Alat peraga yang akan digunakan. .
3. Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus I
3.8 Pelaksanaan
a) Kegiatan awal
3.9 Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan
data ini dilakukan dengan menggunakan format oservasi atau penilaian yang
disusun,termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari
waktu kewaktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar anak.
Peneliti berkedudukan sebagai oserver sekaligus guru.
Kegiatan oservasi ini dilakukan pada saat orang tua/ wali murid telah
mengirimkan vidio kegiatan anak, pada saat itu peneliti mendapatkan hasil kegiatan
anak dan melakukann oservasi pada anak, seperti keaktifan dan kemandirian anak
pada saat melakukan kegiatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode untuk mengamati dan
merekam/ mendokumentasikan semua data, yaitu :
1. Metode Oservasi
Oservasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatn secara sistematis
terhadap suatu ojek dengan menggunakan suatu indra (terutama mata) terhadap
kejadian-kejadian yang diselidiki.
Metode observasi dalam penelitian ini adalah tekhnik mengumpulkan data
dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya
dengan teliti kegiatan sains dengan bereksplorasi menggunakan media benda sekitar
2. Metode dokumentasi
Tekhnik ini merupakan alat untuk mengumpulkan data dengan mencatat data-
data yang sudah ada leih jelas lagi.Metode dokumentasidigunakan untuk
memperolehdata yang erasal dari ukti tertulis yang ada pada tempat penelitian.
3.10 Refleksi
Refleksi dalam tindakan kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi, apa yang telah dihasilkan dan yang belum berhasil dituntaskan dengan
tindakan
Refleksi ini digunakan untuk melakukan tindakan leih lanjut, misalnya apakah
dengan bereksplorasi menggunakan benda skitar dapat meningkatkan pengetahuan
sains anak?Bila memenuhi kriteria keberhasilan pada saat kegiatan maka pelaksanaan
siklus dihentikan.Jika masih belum memenuhi indikator keberhasilan maka peneliti
merancang tindakan pembelajaran untuk siklus berikutnya.
[Type text]
Keterangan :
E = Persentase tingkat kesuksesan secara klasikal
n = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh siswa
−−
[Type text]
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Dari rekapitulasi data keterampilan proses sains di atas diperoleh data bahwa 6
orang anak masuk dalam kriteria berkembang sesuai harapan, 14 anak masuk dalam
kriteria mulai berkembang, dan 3 anak masuk dalam kriteria belum berkembang. Hal
itu menunjukkan bahwa kemampuan pencapaian keterampilan proses sains anak
masih rendah. Dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah keseluruhan anak di kelas
masih dalam kriteria kurang dan angka persentase menunjukkan pada rentang 0%-
[Type text]
40%. Selain itu dari 23 anak, baru enam anak yang memiliki keterampilan proses
sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang lain. Dari hasil observasi,
rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-Asy”ari wonosari dikarenakan
aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan metode pembelajaran yang
diberikan kurang bervariatif.
Kegiatan pembelajaran yang sering diberikan di TK Al-Asy”ari wonosari
adalah mengerjakan LKA, menggunting, dan mewarnai. Hal ini tentunya dapat
mengurangi kesempatan anak untuk belajar aktif dan melakukan eksplorasi terutama
untuk meningkatkan keterampilan sainsnya. Di samping itu, kegiatan yang kurang
bervariasi menjadikan proses pembelajaran kurang menarik bagi anak, sehingga
membuat beberapa anak tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pengetahuan sains melalui pendekatan eksplorasi (kapilaritas)
sawi putihmerupakan peraiakn dari hasil observasi pembelajaran tahap prasiklus.
4.1.2.1 Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyiapkan:
Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
Alat peraga yang akan digunakan. .
Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus I
4.1.2.2 Pelaksanaan
Kegiatan awal :
Penutup :
Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
4.1.2.3 Oservasi
Observasi pada anak Kelompok B2 TK Al-Asy”ari wonosari pada Siklus I
dirangkum melalui satu kali pertemuan. Observasi yang dilakukan melalui metode
eksperimen yaitu kegiatan kapilaritas pada sawi putih, pembuatan puding sawi ,dan
membuat kreasi bentuk bunga dari sayur. Anak-anak terlihat antusias dalam
mengikuti kegiatan dengan metode eksperimen, hal ini terlihat dari keinginan mereka
untuk dapat mengerjakan kegiatan tersebut. Selain itu juga dilihat dari rasa penasaran
anak yang bertanya kepada guru kegiatan apalagi yang akan mereka lakukan besok.
Aspek keterampilan proses sains yang di observasi meliputi: perencanaan kegiatan,
aktivitas eksploratif dan menyelidik, klasifikasi, sebab-akibat, pemecahan masalah,
dan inisiatif.
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 1 4,3%
2 Berkrmbang sesuai harapan 8 34,8 %
3 Mulai berkembang 12 52,2 %
4 Belum berkembang 2 8,7 %
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan Siklus I, dapat diketahui adanya
peningkatan keterampilan proses sains anak antara sebelum tindakan dan sesudah
tindakan Siklus I. Keterampilan proses sains anak melalui metode ekperimen dari
keadaan awal di mana 3 anak masuk dalam kriteria belum berkembang menjadi 2
anak, mulai berkembang dari 14 anak berkurang menjadi 12 anak, kriteria
berkembang sesuai harapan dari 6 anak meningkat menjadi 8 anak, dan kriteria
berkembang sangat baik 0 anak menjadi 1 anak.Peningkatan tersebut disajikan
melalui Tabel 6 di bawah ini.
4.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan pada Siklus I, dapat diketahui bahwa keterampilan
proses sains anak melalui metode eksperimen sudah mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum tindakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada tindakan Siklus I, antara
lain sebagai berikut:
Anak merasa bosan karena proses pembelajaran daring, sehingga anak
butuh ice breaking dengan guru dan teman-teman pada saat pembelajaran
awal
Anak tidak tuntas melaksnakan uji coba dikarenakan waktu yang
digunkan terlalu lama
Kurangnya kegiatan untuk mengisi senggang waktu dalam menunggu
hasil observasi sehingga anak-anak merasa bosan
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Siklus ke II akan dilakukan perubahan Pembelajaran pengetahuan sains
melalui pendekatan eksplorasi pencampuran warna dengan media singkong. Langkah-
langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I yaitu:
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
Alat peraga yang akan digunakan.
Menyiapkan ice breaking untuk pembuka kegiatan yang berkaitan dengan
tema, agar anak tidak merasa bosan dalam situasi pembelajaran daring
kegiatan belajar tetap menyenangkan sekalipun belajar dari rumah
Menyiapkan LK untuk anak, sebagai bahan ajar dan untuk mengisi waktu
luang selama menunggu proses eksplorasi
Menyiapkan dan menambah kegiatan lain yang lebih menyenangkan
untuk anak.
Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus II.
[Type text]
Kegiatan awal
Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
Guru dan anak-anak melakukan ice breaking dengan tepuk “Sate pelangi”
Bulat-bulat (*tepuk)
Warna-warni (*tepuk)
Tusuk-tusuk (*tepuk)
Makan-makan (*tepuk)
Mantaapppp...(tujukkan jempol 2)
Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu belajar tentang “
pencampuran warna melalui parutan singkong” dan memuat sate pelangi
dari singkong.
Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00
pagi–jam 16.00sore
Kegiatan inti
4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan pada Siklus II, dapat diketahui bahwa keterampilan
proses sains anak melalui metode eksperimen sudah mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum tindakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada tindakan Siklus II,
antara lain sebagai berikut:
Pada siklus II belum memenuhi kriteria kesuksesan yaitu 80%, sedangkan
disiklus II hanya 69,6 % dan perlu diadakan siklu III agar memenuhi
kriteria kesuksesan.
Pengetahuan sains anak belum maksimal karena anak didik masih
membutuhkan motifasi dari guru serta dorongan dari orang tua
Menyiapkan LK untuk anak, sebagai bahan ajar dan untuk mengisi waktu
luang selama menunggu proses eksplorasi
Menyiapkan dan menambah kegiatan lain yang lebih menyenangkan untuk
anak.
Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus III
4.1.4.2 Tahap Pelaksanaan
Kegiatan awal
- Mengupas jeruk
- Memeras jeruk
- Menamahkan dengan sedikit gula
- Menambahkan dengan air dan es batu
Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (jeruk mengapung
dan tenggelam)
Penutup
Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
4.1.4.3 Oservasi
Observasi pada anak Kelompok B2 TK Al-Asy”ari wonosari pada Siklus III
dirangkum melalui satu kali pertemuan. Observasi yang dilakukan melalui metode
eksperimen yaitu kegiatan uji coa jeruk mengapung / tenggelam. Pada kegiatan uji
coba jeruk mengapung / tenggelam anak terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan,
hal ini terlihat dari keinginan mereka untuk dapat mengerjakan kegiatan tersebut.
Selain itu juga dilihat dari rasa penasaran anak yang bertanya kepada guru kegiatan
apalagi yang akan mereka lakukan besok. Aspek keterampilan proses sains yang di
observasi meliputi: perencanaan kegiatan, aktivitas eksploratif dan menyelidik,
klasifikasi, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan inisiatif.
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 2 8,7 %
2 Berkrmbang sesuai harapan 19 82,,6 %
3 Mulai berkembang 2 8,7 %
4 Belum berkembang 0 0 %
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan Siklus III, dapat diketahui
adanya peningkatan keterampilan proses sains anak antara sebelum tindakan dan
sesudah tindakan Siklus II. Keterampilan proses sains anak melalui metode ekperimen
dari keadaan awal di mana 0 anak masuk dalam kriteria belum berkembang menjadi 0
anak, mulai berkembang dari 5 anak berkurang menjadi 2 anak, kriteria berkembang
sesuai harapan dari 16 anak meningkat menjadi 19 anak, dan kriteria berkembang
sangat baik 2 anak menjadi 2 anak.
[Type text]
4.1.4.4 REFLEKSI
Berdasarkan hasil observasi sebagaimana dipaparkan diatas, maka dapat
diberikan refleksi sebagai berikut:
a. Pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 82,6%, sedangkan
batas kriteria kesuksesan adalah 80%. Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan
sains anak meningkat melebihi target yang ditetapkan.
b. Pengetahuan sains anak dapat dikatakan meningkat bila memenuhi indikator
pengetahuan sains anak, sedangkan anak yang belum mengalami peningkatan akan
mendapat perhatian lebih lanjut.
c. Dalam kegiatan bereksplorasi dengan benda sekitar pada metode daring
(dalam masa pandemi ) peran guru dan orang tua sangatlah diperlukan.
[Type text]
Hasil persentase tingkat kesuksesan dari studi pendahuluan, siklus I ,II, dan III
KESUKSESAN
100%
90%
80%
70%
60%
50%
KESUKSESAN
40%
30%
20%
10%
0%
PENDAHULUAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III
Dari hasil grafik terlihat hasil sinifikan antara studi pendahuluan 26,1 %,siklus
I meningkat menjadi 34,8 % ,selanjutnya siklus II meningkat menjadi 34,8 %,
kemudian siklus III meningkat lagi menjadi 82,6 % , pengetahuan sains anak sudah
berkategori berkembang sesuai harapan karena sudah melebihi dari 80%.
[Type text]
BAB V
5.1 Kesimpulan
Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cara:
DAFTAR PUSTAKA
Sujiono, Yuliani, Nurani.2012 Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Indeks: (Jakarta
Barat : 2014)
Fevy Susanti. 2014. Meningkatkan Pengetahuan Sains Anak Melalui Metode Demonstrasi
Menjatuhkan Beban Ke Dalam Air (UNIVERSITAS BENGKULU)
Arikunto,Suharsimi2010.Prosedur Penelitian.Jakarta:RinekaCipta
LAMPIRAN
1. RPP Siklus 1
Semester/Minggu : I / 16
Tema : TANAMAN
Sub Tema : Sayuran (Paksay/ Sawi putih)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 1.1, 3.3-4.3, 2.2, 3.11-4.11, 2.12, 3.15-4.15
Muatan Materi
Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNYA (NA 1.1)
Cara hidup sehat (FM 3.3-4.3)
Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
Menunjukkan bahasa ekspresif (BHS 3.11-4.11)
Menunjukkan sikap tanggung jawab (2.12)
Aktifitas seni (SN 3.15-4.15)
Tujuan Pemberlajaran
Anak mampu menganalisis macam-macam sayuran ciptaan Allah dengan tepat
Anak melakukan cuci tangan dengan benar setelah melakukan kegiatan
Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak dapat
menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu
Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak mampu
menyimpulkan hasil dari proses uji coa kapilaritas sayur paksay secara urut
Dengan membereskan peralatan uji coba dengan rapi anak menunjukkan sikap
tanggung jawab
Melalui kegiatan membuat bunga dari sayur paksai anak dapat berkreasi
dengan kreatif
Sumber dan Media Belajar
[Type text]
HP Android
Vidio tentang kapilaritas sayur paksai
https://drive.google.com/file/d/15sS4mdW5yhiFnrTkIITXK8LKMylvf2HC/view?usp=d
rivesd
Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat kreasi bunga dari
sayuran.
Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat puding dari sawi.
Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial finger painting gambar
tanaman sayur.
Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam sayur (misalnya dengan cara mengajak anak ikut berbelanja
sayur paksai atau mengajak anak langsung ke kebun sayur jika lingkungan
anak dekat dengan kebun sayur )
Guru meminta anak untuk menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan
ALLAH
Guru meminta anak untuk membedakan sawi putih dan sawi hijau.
Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
Melakukan uji coba kapilaritas tanaman sayur paksai
- Menuang air kedalam gelas
- Memberi warna pada air sesuai warna kesukaan anak
Membuat puding dari bahan dasar sawi hijau
- Memblender sawi
- Menghias puding sesuai kreasi anak
Membentuk kreasi bunga dari sayur
Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (proses sayur
paksai berubah warna)
Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk membereskan peralatan setelah
digunakan.
Penutup
Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
Panduan Orang Tua
[Type text]
Guru mengingatkan agar orang tua tidak lupa mengunggah semua hasil
kegiatan anak berupa Video/Foto kepada guru melalui WhatsApp.
Guru mengamati Video/Foto hasil kegiatan anak yang dikirim oleh orang
tua, Menilai dan memberi umpan balik kepada orang tua.
LKPD
Tema : Tanaman
Sub tema : Sayuran
Sub-sub tema : Sawi Putih (Paksay)
nama : ………………………
kelompok :B
sekolah : TK AL-ASY’ARI
Bayam
Sawi hijau
Sawi putih
Kacang
panjang
Wortel
Terong
[Type text]
- Sawi putih
- Air dalam gelas
- pewarna
Mohon bunda / ayah untuk mendampingi ananda dalam kegiatan uji coba tanaman sayur
menyerap air
Mohon bunda / ayah mendokumentasikan setiap kegiatan anak.
HASIL PENILAIAN () PARAF/TTD
Hari/Tanggal
BB MB BSH BSB Orang Tua Guru
[Type text]
MEDIA PEMBELAJARAN
TEMA : TANAMAN / SUB TEMA: SAYURAN /TOPIK : SAWI PUTIH (Uji Coba
Penyerapan Air Melalui Sawi Paksay)
Kompetensi Dasar :
Memiliki perilaku yang memcerminkan sikap rasa ingin tahu(2.2)
TUJUAN :
Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak dapat
menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin
DESKRIPSI :
Dalam kegiatan ini anak melakukan uji coba cara tanaman menyerap air
LANGKAH-LANGKAH
Menyiapkan bahan
yang akan di gunakan:
- Sawi putih
- Air dalam gelas
- pewarna
Rencana Penilaian
Tema : TANAMAN Sub Tema : SAYURAN Sub-sub tema : SAWI PUTIH (PAKSAY)
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program Belum
KD Indikator Muncul
pengebangan muncul
Nilai Agama dan Menyebutkan macam-macam
1.1
Moral sayuran ciptaan ALLAH
Anak terbiasa hidup sehat dengan
Fisik Motorik 3.4-4.4 mencuci tangan setelah melakukan
kegiatan
Anak menunjukkan sikap rasa ingin
Kognitif 2.2
tahu
Menceritakan hasil percobaan
Bahasa 3.11-4.11
dengan ekspresif
Membereskan peralatan main
Sosial Emosional 2.12
setelah digunakan
Membuat kreasi hasil karya bunga
Seni 3.15-4.15
dari sawi putih dengan indah
RUBIK PENILAIAN
Indikator : Menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak mampu menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH dengan
1 BB
bantuan orang tua
Indikator: Anak terbiasa hidup sehat dengan mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak tidak mau mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik
2 MB
uji coba setelah orang tua sedikit memaksa untuk mempraktikkannya
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
3 BSH
coba setelah distimulasi oleh orang tua
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
4 BSB
coba setelah melihat vidio yang di kirim guru lewat WA
Indikator : Membuat kreasi hasil karya bunga dari sawi putih dengan indah
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan paksaan
orang tua
Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan bantuan
2 MB
orang tua
Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan sedikit
3 BSH
bantuan orang tua
Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih tanpa bantuan orang
4 BSB
tua
[Type text]
FORMAT PENILAIAN
ANEKDOT
NAMA ANAK : ..................... KELAS : ................. USIA : ...............
TGL WAKTU TEMOPAT PERISTIWA INDIKATOR
RPPH SIKLUS 2
Semester/Minggu : I / 15
Tema : TANAMAN
Sub Tema : SINGKONG (Sate Pelangi/ NYURONYUH)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 3.1-4.1, 3.3-4.3, 2.2, 3.11-4.11, 2.12, 3.15-4.15
MUATAN MATERI
Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NA 3.1-4.1)
Cara hidup sehat (FM 3.3-4.3)
Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
Menunjukkan bahasa reseptif (BHS 3.10-4.10)
Menunjukkan sikap tanggung jawab (2.12)
Aktifitas seni (SN 3.15-4.15)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan anak
dapat menerapkan berdo’a dengan tepat
Anak menerapkan hidup sehat dengan mencuci tangan dan juga bahan yang
akan digunakan sampai bersih
Melalui kegiatan uji coba pencampuran warna pada parutan singkong anak
dapat menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu
Melalui kegiatan uji coba pencampuran warna pada parutan singkong anak
dapat menyimpulkan hasil percobaannya dengan tepat.
Dengan mengerjakan tugas yang dipilih oleh anak, anak menerapkan sikap
tanggung jawab
Melalui kegiatan plating sate pelangi (nyuronyuh) anak dapat mengkreasikan
hasil karyanya dengan indah
[Type text]
Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak betanya tentang
jajanan sate pelangi (misalnya : orang tua mengajak anak untuk praktek
langsung memuat sate pelangi /nyuronyuh sehingga anak akan bertanya apa
saja ahan yang diutuhkan dan peralatan apa saja yang akan digunakan)
Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan dan juga bahan
yang akan digunakan sampai bersih
Anak memilih kegiatan dalam pembuatan sate pelangi (nyuronyuh):
- Membantu bunda mencuci singkong sebelum diparut
- Melakukan pencampuran warna pada paruatan singkong sesuai warna
yang disuka anak
- Membentuk bulatan kecil dari adonan sate pelangi (nyuronyuh)
- Mengurutkan sate pelangi dengan pola A-B-C-D menggunakan tusuk sate
Guru meminta anak menceritakan hasil kreasi yang dibuatnya dengan
ekspresif
Anak melakukan plating sate pelangi (nyuronyuh ) sesuai kreasinya sendiri
Anak mengerjakan tugas yang dipilih smapai selesai.
Penutup
Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
Guru dan anak mengakhiri kegiatan dengan membaca “Hamdalah”.
Panduan Orang Tua
Guru mengingatkan agar orang tua tidak lupa mengunggah semua hasil
kegiatan anak berupa Video/Foto kepada guru melalui WhatsApp.
Guru mengamati Video/Foto hasil kegiatan anak yang dikirim oleh orang
tua, Menilai dan memberi umpan balik kepada orang tua
Link LKPD
https://forms.gle/N4cVCZ1c9GvKq7Gv6
[Type text]
MEDIA PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar :
mengenal dan menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda
disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara,tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya (KOG
3.6-4.6)
TUJUAN :
Anak dapat mengenal tentang singkong
Anak dapat mengenal manfaat (olahan singkong),salah satunya membuat
sate pelangi
DESKRIPSI :
Dalam kegiatan ini anak mengenal dan mengetahui manfaat (hasil olahan singkong)
LANGKAH-LANGKAH
Anak dapat mengenal tentang singkong
Mengenal warna,jika tidak ada parutan singkong anak bisa menggunakan adonan tepung
dan pewarnanya jika tidak ada pewarna makann anak idsa menggunakan pewarna alami,
seperti dauin suji untuk warna hijau,
[Type text]
Rencana Penilaian
Tema :TANAMAN Sub Tema : SINGKONG Sub-sub tema : Pembuatan Sate Pelangi
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program KD Indikator Muncul Belum
pengebangan muncul
Nilai Agama dan Terbiasa berdo’a sebelum dan
3.1-4.1
Moral sesudah melakukan kegiatan
Anak menerapkan hidup sehat
dengan mencuci tangan dan juga
Fisik Motorik 3.4-4.4
bahan yang akan digunakan sampai
bersih
RUBIK PENILAIAN
Indikator : Terbiasa berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan tepat.
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan bimbingan
1 BB
orang tua
Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan tepat dengan
3 BSH
perintah orang tua
Indikator : Anak menerapkan hidup sehat dengan mencuci tangan dan juga bahan yang akan
digunakan sampai bersih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
1 BB
bersih dengan bantuan/ arahan orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
2 MB
bersih dengan sedikit bantuan orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
3 BSH
bersih dengan perintah orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
4 BSB
bersih tanpa perintah orang tua
[Type text]
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik
2 MB
uji coba setelah orang tua sedikit memaksa untuk mempraktikkannya
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
3 BSH
coba setelah distimulasi oleh orang tua
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
4 BSB
coba setelah melihat vidio yang di kirim guru lewat WA
Indikator : Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan yang
dipilih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
1 BB
yang dipilih dengan paksaan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
2 MB
yang dipilih dengan bantuan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
3 BSH
yang dipilih dengan sedikit bantuan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
4 BSB
yang dipilih
Anak plating sate pelangi dengan indah dan dengan arahan dan bantuan
2 MB
orang tua
Anak plating sate pelangi dengan indah dan dengan sedikit bantuan orang tua
3 BSH
Anak plating sate pelangi dengan indah tanpa bantuan orang tua
4 BSB
[Type text]
FORMAT PENILAIAN
ANEKDOT
NAMA ANAK : ..................... KELAS : ................. USIA : ...............
TGL WAKTU TEMOPAT PERISTIWA INDIKATAO
[Type text]
RPP SIKLUS 3
Semester/Minggu : I / 15
Tema : TANAMAN
Sub Tema : BUAH / JERUK (Berkreasi Dengan Jeruk)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 1.1, 3.3,4.3, 2.2, 3.11,4.11, 2.7, 3.15,4.15
MUATAN MATERI
Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NA 1.1)
Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya (FM 3.3)
Menggunakan anggota tubuh fungsi dan gerakannya (FM 4.3)
Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
Mengenal bahasa ekspresif (BHS 3.11)
Menunjukkan ahasa ekspresif (BHS 4.11)
Menunjukkan sikap sabar (2.7)
Mengenal beberapa karya seni(SN 3.15)
Menunjukkan hasil karya seni(SN 4.15)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Anak mampu menganalisis 4 macam buah ciptaan Allah dengan tepat (1.1)
Melalui kegiatan menonton vidio tutorial membuat jus jeruk, anak dapat
meniru cara memeras jeruk dengan benar (3.3)
Melalui kegiatan membuat jus jeruk,anak melakukan kegiatan memeras jeruk
dengan tepat (4.3)
Melalui kegiatan ekspeerimen anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam(2.2)
Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
coba jeruk mengapung dan tenggelam (3.11)
[Type text]
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif(4.11)
Melalui kegiatan mengupas jeruk anak dapat melakukan kegiatan mengupas
jeruk sampai bersih (2.7)
Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik (3.15)
Melalui kegiatan memuat jus jeruk anak dapat menampilkan3 hasil karya jus
jeruk dengan menarik (4.15)
Untuk praktek sain mengapung-tenggelam : jeruk dan toples berisi air
Untuk mengupas jeruk : jeruk
Utuk memeras jeruk: jeruk, pisau, wadah(gelas), boleh menggunakan alat
peras
Untuk membuat jus jeruk : jeruk ,es ,gelas, pisau, saringan boleh
menggunakan alat peras
Pendahuluan
Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
Guru meminta anak untuk berdo’a sebalum melakukan kegiatan
Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu bermain dengan “BUAH
JERUK”
Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00 pagi–jam
16.00sore
Kegiatan Inti
Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial jeruk mengapung dan
tenggelam .
Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat jus jeruk..
[Type text]
Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam buah (misalnya dengan cara mengajak anak ikut berbelanja
kepasar buah )
Guru meminta anak untuk menganalisis macam-macam buah ciptaan ALLAH
Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
Melakukan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam
- Menuang air kedalam wadah / toples
- Mengupas kulit jeruk
- Memasukkan jeruk yang belum dikupas dan yang sudah
dikupas kulitnya kedalam air dalam toples/ wadah
Mengupas kulit jeruk sampai bersih
Memeras jeruk
Membuat jus jeruk
- Mengupas jeruk
- Memeras jeruk
- Menamahkan dengan sedikit gula
- Menambahkan dengan air dan es batu
Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (jeruk mengapung
dan tenggelam)
Penutup
Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
LKPD :
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeQdl8AtOM4cV9ouISNlm65pkmdKUEvxdke
3RmmrvwrRgVJkg/viewform
[Type text]
MEDIA PEMBELAJARAN
TEMA : TANAMAN / SUB TEMA: BUAH /TOPIK : JERUK (Uji Coba jeruk mengapung/
tenggelam )
Rencana Penilaian
Tema : TANAMAN Sub Tema : BUAH Sub-sub tema : JERUK
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program Belum
KD Indikator Muncul
pengebangan muncul
Anak mampu menganalisis 4
Nilai Agama dan
1.1 macam buah ciptaan Allah dengan
Moral
tepat
Melalui kegiatan menonton vidio
tutorial membuat jus jeruk, anak
3.3
dapat meniru cara memeras jeruk
Fisik Motorik dengan benar
Melalui kegiatan membuat jus
4.3 jeruk,anak melakukan kegiatan
memeras jeruk dengan tepat
Melalui kegiatan eksperimen anak
Kognitif 2.2 menampilkan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Anak dapat menggunakan 2 kosa
kata baru setelah melakukan
3.11
kegiatan uji coba jeruk mengapung
dan tenggelam
Bahasa
Melalui kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam anak
4.11
dapat menyimpulkan hasil
percobaannya dengan ekspresif
Melalui kegiatan mengupas jeruk
Sosial Emosional 2.7 anak dapat melakukan kegiatan
mengupas jeruk sampai bersih
Melalui kegiatan membuat jus jeruk
Seni 3.15
anak dapat menunjukkan 3 hasil
[Type text]
‘
[Type text]
RUBIK PENILAIAN
Indikator : Anak mampu menganalisis 4 macam buah ciptaan Allah dengan tepat
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak mampu menganalisis 1 macam buah ciptaan Allah dengan tepat
Indikator : Melalui kegiatan menonton vidio tutorial membuat jus jeruk, anak dapat meniru
cara memeras jeruk dengan benar
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat melihat cara memeras jeruk dengan benar
1 BB
anak dapat meniru cara memeras jeruk denggan paksaan orang tua
2 MB
anak dapat meniru cara memeras jeruk dengan benar dengan sedikit bantuan
3 BSH orang tua
Anak dapat meniru cara memeras jeruk dengan benar tanpa bantuan orang tua
4 BSB
[Type text]
Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk,anak melakukan kegiatan memeras jeruk
dengan tepat
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak tidak mau melakukan kegiatan memeras jeruk
1 BB
Anak melakukan kegiatan memeras jeruk dengan tepat dengan sedikit bantuan
3 BSH oranmg tua
Anak melakukan kegiatan memeras jeruk dengan tepat tanpa bantuan orang tua
4 BSB
Indikator : Melalui kegiatan eksperimen anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak mau menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan
tenggelam
Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam dengan
3 BSH
sedikit arahan dari orang tua
Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam tanpa
4 BSB
bantuan orang tua
[Type text]
Indikator : Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak menggunakan kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Anak dapat menggunakan 1 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
2 MB
coba jeruk mengapung dan tenggelam dengan bantuan orang tua
Anak dapat menggunakan 1 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
3 BSH
coba jeruk mengapung dan tenggelam
Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
4 BSB
coba jeruk mengapung dan tenggelam
Indikator : Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak tidak dapat
1 BB
menyimpulkan hasil percobaannya
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
2 MB
menyimpulkan hasil percobaannya dengan bantuan orang tua
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
3 BSH menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif dengan sedikit bantuan
orang tua
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
4 BSB
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif
[Type text]
Indikator : Melalui kegiatan mengupas jeruk anak dapat melakukan kegiatan mengupas jeruk
sampai bersih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak mau melakukan kegiatan mengupas jeruk
Anak melakukan kegiatan mengupas jeruk sampai bersih tanpa bantuan orang
4 BSB
tua
Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat menunjukkan 1 hasil karya jus jeruk yang menarik
1 BB
anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik tanpa antuan
4 BSB orang tua
[Type text]
Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menampilkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat menampilkan 1 hasil karya jus jeruk yang menarik
1 BB
anak dapat menampilkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik tanpa bantuan
4 BSB orang tua