Anda di halaman 1dari 75

[Type text]

MENINGKATKAN PENGETAHUAN SAINS ANAK

MELALUI PENDEKATAN EKSPLORASI BENDA SEKITAR


DI KELOMPOK B TK AL-ASY”ARI

TAHUN AJARAN 2020-2021


Oleh:

RISKIYAWATI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER

PPG ANGKATAN II PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


2020-2021
[Type text]

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING PTK

PTK berjudul MENINGKATKAN PENGETAHUAN SAINS ANAK MELALUI


PENDEKATAN EKSPLORASI BENDA SEKITAR DI KELOMPOK B TK AL-
ASY’ARI TAHUN AJARAN 2020-2021, yang disusun oleh: RISKIYAWATI,
NIM: 20002971082, Telah menyelesaikan kegiatan PPG Dalam Jabatan
Angakatan Tahap 2 Tahun 2020 di Universitas Muhammadiyah Jember.

Jember, 21 November 2020

Yang Mengesahakn,
Pembimbing

Dr. Christine Wulandari Surya Ningrum, M.Pd


[Type text]

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak pada hakekatnya adalah
pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut”.
Anak usia taman kanak-kanak memiliki karakteristik sendiri di mana anak
sangat aktif, dinamis memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi terhadap apa yang dilihat
dan apa yang didengarnya, serta seakan tidak berhenti untuk belajar. Sebagaimana
kita ketahui anak pada usia 4-6 tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia
secara keseluruhan, perkembangan pada usia dini mencakup perkembangan fisik,
motorik, kognitif sosial, emosional dan bahasa (Solehudin 2003: 3).
Oleh karena itu taman kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang
dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan, berbagai potensi atau
kemampuan anak (Djoehaeni, 2005). Salah satu keterampilan yang perlu
dikembangkan di Taman Kanak-kanak adalah keterampilan proses sains.
Nugraha (2003:26) menyatakan bahwa “Banyak bukti menunjukkan, bahwa
keberhasilan dalam bidang sains dapat mempercepat berbagai kemajuan,
memudahkan dalam kehidupan, mengurangi penderitaan, sehingga membuka pintu-
pintu masa depan yang cerah dan gemilang. Jadi sains dapat menjadi kawan dan
sarana manusia melengkapi dan menikmati kehidupannya.”
Sains penting di perkenalkan kepada anak usia taman kanak-kanak karena di
era globalisasi ini persaingan sangat ketat sehingga menuntut sumber daya manusia
yang berkompeten dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk menghasilkan anak yang memiliki penguasaan
[Type text]

ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan memadai maka dalam pendidikan di
Taman Kanak-kanak diarahkan untuk meningkatkan pembelajaran sains secara lebih
menyeluruhSujiono ( 2004 ).
Mukti (2005) menyebutkan bahwa anak-anak adalah ilmuwan alami yang
dengan aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya, mereka
mencoba memahami dunianya melalui pengamatan dan percobaan keingintahuan
alami anak-anak, akhirnya menuju belajar.
Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk pengembangan pembelajaran sains
adalah dengan penerapan keterampilan proses pada tiap tahapannya. Menurut Harlen
(Kresnadi, 2001: 3) bahwa proses sains membekali anak dengan keterampilan
memecahkan masalah. Untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada anak
adalah dengan melibatkan anak-anak melakukan pengamatan, pengelompokkan,
memecahkan penelitian dan sebagainya. Dimana keterampilan proses sains adalah
kemampuan dasar memperoleh pengetahuan sebagai produk dari IPA berupa konsep,
hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori dari IPA
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di TK Al-ASY’ARI
WONOSARI-BONDOWOSO dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah
keseluruhan anak di kelas masih dalam kriteria kurang dan angka persentase
menunjukkan pada rentang 0%-40%. Selain itu dari 23 anak, baru 6 anak yang
memiliki keterampilan proses sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
lain. Dari hasil observasi, rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-
Asy”ari wonosari dikarenakan aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru
dan metode pembelajaran yang diberikan kurang bervariatif. Selain itu kondisi new
normal yang saat ini masih berlangsung menurunkan kuantitas pembelajaran dan
rendahnya belajar sisiwa. Dalam masa pandemi ini pembelajaran dilakukan dengan
metode BDR (Belajar Dari Rumah) sehingga anak dapat menggunakan media yang
ada dirumah dengan dampingan orangtua Untuk meningkatkan keterampilan proses
sains di taman kanak-kanak salah satunya adalah melalui kegiatan eksplorasi dengan
benda sekitar, kegiatan ini merupakan salah satu indikator sains yang termasuk ke
dalam bidang pengembangan kognitif. Anak akan bereksplorasi dengan benda sekitar,
misalnya kapilaritas sawi putih,pencampuan warna, dan sebagainya.
Anak mencoba dan menceritakan apa yang terjadi pada proses eksplorasi sawi putih,
pada saat pencampuran warna, dan eksplorasi yang lainnya
[Type text]

Pemilihan benda disekitar anak untuk dijadikan media pembelajaran agan media
mudah didapat dan tidak membahayakan bagi anak. Melihat pentingnya hal tersebut
di atas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi tema
pembahasan tugas PTK dengan judul “meningkatkan pengetahuan sains anak melalui
pendekatan eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran
2020-2021”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penelitian diatas, maka masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut: Bagaimana meningkatkan pengetahuan sains anak melalui pendekatan
eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021.
1.3 Analisis Masalah

Dalam kegiatan pembelajaran, siswa berperan sebagai subjek belajar.


Sebagai subjek belajar, siswa memerlukan bimbingan dan arahan dari pengajar agar
mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Jika dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa mengalami kesulitan atau kendala dalam
mencapai target pembelajaran, dapat dipastikan ada kesenjangan atau faktor
penyebab yang membuat pembelajaran itu tidak berjalan dengan baik.
Untuk menyelesaikan dan mmengatasi masalah pembelajaran, perlu
dilakukan analisis faktor penyebab terjadinya masalah. Faktor penyebab masalah
pembelajaran harus ditemukan dan diminimalkan.Misal :
a) Apakah masalah tersebut disebabkan oleh media atau perangkat pembelajaran yang
kurang tepat?
b) Apakah bahan pembelajaran yang dipilih tidak sesuai dengan minat siswa?
c) Apakah metode yang digunakan dalam pembelajaran tidak menarik minat siswa?
d) Apakah model pembelajaran yang digunakan monoton?
e) Apakah guru kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih?
f) Apakah guru memberikan bimbingan atau tutorial pada setiap individu siswa?
g) Apakah guru pernah mengajak siswa untuk mengadakan pengamatan langsung pada
objek atau benda-benda yang ada disekitar kelas?

1.4 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka secara umum
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut” Bagaimana meningkatkan pengetahuan
[Type text]

sains anak melalui pendekatan eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-


ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021.
Peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti ke dalam beberapa pertanyaan
berikut ini:
1. Bagaimana pengetahuan sains anak sebelum melakuakan kegiatan eksplorasi
benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021?
2. Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran saat melakuakan kegiatan eksplorasi
benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021?
3. Bagaimana pengetahuan sains anak setelah melakuakan kegiatan eksplorasi
benda sekitar di kelompok B TK AL-ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian diatas, tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan pengetahuan
sains anak melalui pendekatan eksplorasi benda sekitar di kelompok B TK AL-
ASY’ARI tahun ajaran 2020-2021.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Bagi siswa, menambah pengetahuan anak dalam pengetahuan sains
b. Bagi guru, menambah pengetahuan dalam hal meningkatkan pengetahuan
sains anak dapat dilaksanakan melalui pendekatan eksplorasi benda sekitar
c. Bagi peneliti selanjutnya,diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan masukan atau acuan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
[Type text]

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian Sains
Sains merupakan cabang ilmu pengetahuan yang bertujuan mempelajari
danmemahami kejadian-kejadian yang ada di alam atau fenomena alam serta gejala-
gejala yang ada di lingkungan sekitar, (Nugraha, 2002:22).
Menurut Yulianti (2010:45) sains dapat diartikan sebagai bidang ilmu alamiah,
dengan ruang lingkup zat dan energy, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun
tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam (natural science) seperti fisika,
kimia dan biologi
Menurut Nita (2013:19), Sains adalah suatu subjek bahasan yang berhubungan
dengan bidang studi tentang kenyataan atau fakta dan teori-teori yang mampu
menjelaskan tentang fenomena alam. Ada beberapa pembagian cabang dalam ilmu
pengetahuan, yaitu Biologi, Fisika, Kimia, dan ilmu Bumi.
Dalam hal ini dapat kita pahami bahwa sains ternyata bukan hanya berisi
rumus-rumus atau teori-teori yang kering; melainkan juga mengandung nilai-nilai
manusiawi yang bersifat universal dan layak dikembangkan serta dimiliki oleh setiap
individu didunia ini; bahkan dengan begitu tingginya nilai sains bagi kehidupan,
menyebabkan pembekalan sains seharusnya dapat diberikan sejak usia anak masih
dini.
Menurut penulis sains adalah proses pengamatan, berpikir, dan merefleksikan
aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan cara kita berpikir dan melihat dunia
sekitar kita. Ini adalah salah satu cabang ilmu atau subjek bahasan yang mengkaji
fakta-fakta/kenyataan yang terkait dengan fenomena alam. Jadi sains dapat
disimpulkan adalah semua yang ada/nampak di sekitar kita, terjadi di mana kita
berada. Sains pada anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang
menstimulus mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan
masalah, sehingga memunculkan pemikiran dan perbuatan seperti mengobservasi,
berpikir, dan mengaitkan antar konsep atau peristiwa
[Type text]

2.1.1.1 Tujuan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini

Tujuan pendidikan sains sejalan dengan kurikulum sekolah, yakni


mengembangkan anak secara utuh baik aspek domain kognitif, aspek afektif maupun
aspek psikomotor anak. Sedangkan Leeper (2002:25) mengemukakan bahwa tujuan
sains yang mendasar adalah untuk memupuk pemahaman, minat dan penghargaan
anak didik terhadap dunia di mana dia hidup agar anak memiliki sikap-sikap ilmiah.

Sedangkan menurut Sumaji (2003:26) fokus dan tekanan pendidikan sains


terletak pada bagaimana kita membiarkan diri anak dididik oleh alam agar menjadi
lebih baik. Maknanya dididik dengan alam, melatih anak untuk jujur dan tak
berprasangka. Dari pengalaman bergumul keras untuk memecahkan persoalan dalam
sains, kita dilatih untuk gigih dan tekun dalam menghadapi berbagai kesulitan,
meningkatkan kearifan, dan meningkatkan mendewasaan pertimbangan dalam
menempuh jalan kehidupan. Sumaji (2003:35) mengemukakan tujuan pembelajaran
sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :

1. Anak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan


metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam
menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.
2. Menumbuhkan anak menjadi berpikir kreatif untuk mengambil keputusan, dan
berhati-hati terhadap informasi yang diterimanya serta bersifat terbuka.
3. Dapat memperluas pengetahuan anak dibidang pengtahuan sains
Ada beberapa jenis keterampilan sains dapat dilatihkan pada anak usia dini.
Caranya, ajak anak-anak mengamati fenomena alam yang terjadi di sekeliling kita.
Dimulai dari yang paling sederhana. Misalnya, mengapa air bisa menguap? Mengapa
terjadi hujan? Mengapa benda terapung di air? dan sebagainya.
Dalam pemikiran Carin dkk, (2003:5) tujuan pembelajaran sains bagi anak
dapat disimpulkan menjadi tiga dimensi utama sebagai sasaran pokoknya, ketiga
dimensi tersebut dapat diperjelas di bawah ini:
 Dimensi produk

yakni pendidikan sains diarahkan pada pengenalan dan penguasaan fakta,


konsep, prinsip, teori maupun aspek-aspek lain yang terkait dengan hal-hal
yang ditemukan dalam bidang sains itu sendiri.
[Type text]

 Dimensi proses
Seorang anak dikatakan menguasai sains dari dimensi proses, apabila cara
kerja dia dalam mengenal, menggali dan mengungkap segala sesuatu yang
terkait dengan alam ini serta permasalahannya yang diperlukan dalam
menggali dan mengenal sains.
 Dimensi sikap
sains program pengembangan pembelajaran sains yang dikaitkan dimensi sains
sebagai sikap, maksudnya pengembangan pembelajaran sains pada anak usia
dini secara bertahap diarahkan pada suatu pembentukan pribadi atau karakter
(character building), sehingga anak sebagai sasaran dan yang akan menjadi
output serta outcame pendidikan dan pembelajaran sains sejak dini telah
ditanamkan benih-benih sikap yang sesuai dengan tuntutan kriteria sebagai
pembelajar yang benar dalam memahami sikap ilmuan.
2.1.1.2 Pembelajaran Sains Anak Usia Dini
Untuk menentukan aspek-aspek kemampuan dalam sains maka perlu diketahui
dahulu proses ilmiah yang menjadi dasar dalam pembelajaran sains. Proses ilmiah
adalah sebuah siklus pembentukan hipotesa, pengumpulan data, memperkuat atau
menolak hipotesa, membuat kesimpulan, lalu mengulangi siklusnya. Kemampuan
dasar yang digunakan dalam proses ilmiah meliputi: mengamati (observing),
mengklasifikasikan (classifying), membandingkan (comparing), mengukur
(measuring), mengomunikasikan (communicating), mencoba (experimenting),
menghubungkan, menyimpulkan, dan menerapkan (relating, inferring, and applying).
Pada dasarnya, sains bukan merupakan pendekatan yang ditentukan dari
pengalaman, melainkan merupakan bagian dari sebuah pendekatan terpadu yang
sedang berlangsung di mana anak berpikir dan membangun dasar pemahaman tentang
dunianya. Sains adalah sesuatu yang nyata dan dekat, melekat pada diri kita, ada di
sekitar kita, dan setiap saat kita tangkap dengan indera kita, sebagai contoh ketika
anak menangkap capung lalu memasukkannya ke dalam toples, memperhatikan
perbedaan benda yang terapung dengan yang tenggelam, atau saat mereka
2.1.1.3 Faktor yang mempengaruhi peningkatan sains anak usia dini
Faktor yang mempengaruhi peningkatan keterampilan menurut Sugiyono
(2012:27) berikut ini:
[Type text]

 Waktu
Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya yang diatur sedemikian rupa
sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi anak untuk bermain-main dengan gagasan-
gagasan, konsep-konsep dan mencoba dalam bentuk baru.
 Dorongan
Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar orang dewasa,
mereka harus didorong untuk kreatif yang seringkali dilontarkan kepada anak yang
kreatif.
 Sarana
Sarana untuk bermain harus disediakan untuk merangsang motorik dorongan
eksperimen dan eksplorasi yang merupakan unsur dari semua keterampilan.
 Hubungan orang-tua, anak yang tidak posesif
Orang-tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif terhadap anak
mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, serta kualitas yang sangat
mendukung pengetahuan sains anak
 Cara mendidik anak
Mendidik anak secara demokratis di rumah dan di sekolah akan meningkatkan
pengetahuan sains anakrmain dengan magnet dan besi Yulianti, (2010:47).
2.1.2 Pengertian Eksplorasi
Eksplorasi dapat pula dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh
pengalaman baru dan situasi yang baru. Eksplorasi dapat memberikan kesempatan
bagi anak untuk melihat, memahami, merasakan, dan pada akhirnya membuat sesuatu
yang menarik perhatian mereka.

Aktivitas bereksplorasi adalah kegiatan menjelajah lingkungan alam di sekitar


sehingga anak mampu mengamati atau memperhatikan benda benda, mampu
membangun pengetahuannya melalui pertanyaan pertanyaan, menemukan informasi,
mengumpulkan informasi lalu mengkomunikasikan atau menyimpulkan informasi
yang didapat melalui pengalamannya

Rachmawati & Kurniati berpendapat bahwa “Eksplorasi merupakan kegiatan


penjelajahan yang dilakukan anak terhadap sesuatu dan memberikan kesempatan anak
untuk melihat, memahami merasakan, dan pada akhirnya anak membuat sesuatu yang
menarik perhatiannya”. Pasalnya melalui kegiatan ini anak akan mengenal banyak hal
[Type text]

dan pengalaman baru yang tidak akan pernah anak dapatkan di dalam rumah. Selain
itu kegiatan ini juga akan sekaligus melatih kreativitasnya.

Menurut Conkey dan Hewson mengemukakan “Eksplorasi merupakan suatu


jenis kegiatan bermain dilakukan dengan cara melakukan penjelajahan yang akan
memberikan kesenangan dan memberikan pengalaman-pengalaman baru bagi anak”.

Eksplorasi menurut KBBI dapat dikatakan sebagai kegiatan untuk memperoleh


pengelaman baru dan situasi yang baru. Pengalaman yang dialami oleh anak
menjadikan titik tolak bagi anak untuk melanjutkan apa yang ia pikirkan dan
mengembangkannya dalam hidupnya. Seringkali kita menjumpai anak bermain
dengan berbagai media yang ada disekitarnya atau dengan menggunakan tanah untuk
bermain dengan cara membentuk tanah tersebut menjadi apa yang mereka inginkan,
khususnya ketika anak diajak untuk bermain dipantai.

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas mengartikan Eksplorasi


disebut juga dengan penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau
melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan sesuatu.

Moeslichaton menyatakan bahwa semakin banyak perbendaharaan


pengetahuan anak tentang dunia nyata semakin cepat perkembangan kognisi mereka
terutama dalam kemampuan berfikir. Kegiatan yang dapat dikembangkan berkenaan
dengan pengembangan kretivitas anak melalui eksplorasi ini dapat dilakukan dengan
memanfaatkan lingkungan sekitar tempat tinggal anak, atau juga kegiatan-kegiatan
yang memanfaatkan lingkungan sekitar sebagi medianya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa aktivitas bereksplorasi adalah kegiatan menjelajah lingkungan alam di sekitar
sehingga anak mampu mengamati atau memperhatikan benda-benda, menemukan
informasi, mengumpulkan informasi, lalu mengkomunikasikan atau menyimpulkan
informasi yang didapatkan melalui pengalamannya.

2.1.2.1 Bentuk-bentuk Pembelajaran Eksplorasi


Kegiatan eksplorasi memungkinkan anak untuk mengembangkan
penyelidikan langsung melalui langkah-langkah spontan, belajar membuat keputusan
tentang apa yang dilakukan, bagaimana cara melakukannya dan kapan melakukannya.
Kegiatan bereksplorasi ini dilakukan dengan cara melakukan penjelajahan di
lingkungan sekitar yang bertujuan untuk memberikan pengalaman baru pada diri
anak.
[Type text]

Rachmawati dan Kurniati mengemukakan “Beberapa bentuk pembelajaran


eksplorasi antara lain:
 Belajar pada alam sekitar,
 mediated learning eksperience
 “outbond training”.
Belajar pada alam adalah bentuk pembelajaran eksplorasi yang memungkinkan
anak dapat mengenal berbagai makhluk, warna, bentuk, bau, rasa, bunyi dan ukuran
melalui alam. Anak dapat juga meniru dan membuat duplikasi alam sesuai imajinasi
dan kemampuannya. Alam akan melatih imajinasi anak, dan kemampuan berpikir
mereka. Mediated learning eksperience, adalah proses pembelajaran yang
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media pembelajaran. Guru dapat
mengamati dan memilih benda apa saja yang ada di sekitar anak, untuk selanjutnya
benda tersebut dieksplorasi secara mendalam sehingga didapatkan pengetahuan baru.
Berdasarkan uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran
eksplorasi memiliki beberapa bentuk pembelajaran. Bentuk- bentuk pembelajaran
tersebut harus dipahami agar kemampuan eksplorasi dapat berkembang secara
optimal.
2.1.2.2 Langkah-langkah kegiatan bermain eksplorasi
Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam langkahlangkah
persiapan melaksanakan kegiatan pengajaran dengan menggunakan strategi
eksplorasi, seperti yang dikemukakan oleh Moeslichatoen (2004: 146) sebagai
berikut:
 Menetapkan tujuan, tema dan nama permainan kegiatan pengajaran dengan
menggunakan strategi eksplorasi
 Menetapkan rancangan tempat yang akan dikunjungi atau yang akan dijelajahi
oleh anak
 Menetapkan rancangan pengelompokan anak untuk melaksanakan kegiatan
eksplorasi
 Menetapkan rancangan langkah-langkah kegiatan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
 Menetapkan rancangan penilaian kegiatan pengajaran dengan strategi
eksplorasi. Menetapkan tujuan kegiatan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam
merancang persiapan kegiatan eksplorasi
[Type text]

2.1.2.3 Manfaat Eksplorasi


Manfaat kegiatan eksplorasi bagi anak dapat mengembangkan kemampuan
yang telah dimiliki oleh anak. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa kegiatan
eksplorasi adalah penjelajahan sesuatu yang ada di sekitar anak. Rachmawati dan
Kurniati menjelaskan bahwa kegiatan eksplorasi akan memberikan kesempatan pada
anak untuk memahami dan memanfaatkan jelajahnya berupa:
 Wawasan informasi yang lebih luas dan lebih nyata,
 Menumbuhkan rasa keingintahuan anak tentang sesuatu telah ataupun baru
diketahuinya,
 Memperjelas konsep dan keterampilan yang telah dimilikinya,
 Memperoleh pemahaman penuh tentang kehidupan manusia dengan berbagai
situasi dan kondisi nyata,
 Memperoleh pengetahuan tentang bagaimana memahami lingkungan yang ada
di sekitar serta bagaimana memanfaatkannya.
Aktivitas bereksplorasi merupakan salah satu aktivitas anak untuk memperoleh
ataupun mempelajari hal-hal yang baru, yang dapat membentuk pengalaman sehingga
berpengaruh pada pengembangan aspek lainnya. Senada dengan Suratno menyatakan
manfaat yang dapat di petik anak melalui kegiatan eksplorasi adalah:
 Menambah pengetahuan dan pengalaman anak.
 Merangsang kreativitas anak.
 Merangsang kegiatan positif bagi anak misalnya inisiatif untuk bertindak,
sportifitas, percaya diri dan bersikap positif.
 Memberikan kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik dengan teman
maupun guru.
Berdasarkan penjelasan manfaaat bereksplorasi, dapat disimpulkan bahwa
kegiatan eksplorasi sangat bermanfaat bagi anak. Untuk mendapatkan manfaatnya,
anak harus diajak langsung melakukan kegiatan menjelajah sesuatu yang ada
disekitar anak. Dan agar anak tidak berimajinasi sendiri karena sudah melakukan
penjelajahan lapangan.
2.2 Hipotesis Tindakan

Pendekatan eksplorasi benda sekitar diduga dapat meningkatkan pengetahuan


sains anak dengan cara praktek langsung dikelompok B TK Al-asy’ari Kecamatan
Wonosari, Kaupaten Bondowoso Tahun ajaran 2020-2021.
[Type text]

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pengertian Penelitian Tindakan Kelas


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu kegiatan penelitian yang
dilakukan didalam kelas, Menurut Sumadayo (2013:21) dikarenakan ada tiga kata
yang membentuk pengewrtian tersebut, maka ada pula yang dapat diterangkan
1. Penelitian, kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodelogi
tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk
meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan,sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu,yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas, sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran
yang sama dari seorang guru.Batasan yang ditulis untuk pengertian tentang
kelas adalah pengertian lama, ujntuk melumpuhkan pengertian yang salah dan
dipahami secara luas oleh umum dengan “ruang tempat guru mengajar”. Kelas
bukan wujud ruang tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar,
kelompok yang sedang belajar dapat terjadi di lab,lapangan olah raga,work
shop dan lain-lain.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat
disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi didalam sebuah kelas.
3.2 Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart yaitu
berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi
planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection
(refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada
gambar berikut:
[Type text]

Penjelasan alur di atas adalah:


a) Rancangan/perencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti
menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
b) Pelaksanaan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil
atau dampak dari diterapkannya metode pembecahan masalah (problem
solving).
c) Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.
d) Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

3.3 Subjek Penelitian


Di yayasan AL-ASY”ARI ada Kelompok Bermain dan TK. Dikelompok
bermain siswanya ada 26 anak, di TK kelompok A ada 95 anak, dikelompok B ada 95
anak, semua siswa di AL-ASY”ARI ada 216 anak. Yang menjadi subjek dalam
penelitian ini adalah kelompok B2 yang berjumlah 23 anak, yang terdiri dari 6 laki-
laki dan 17 perempuan di TK AL-ASY”ARI.
3.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada anak kelompok B di TK AL-ASY’ARI tahun
ajaran 2020-2021. Dengan alasan bahwa tempat penelitian ini adalah peneliti
[Type text]

bekerja pada tempat tersebut, sehingga memudahkan dalam memperoleh data


dan mempunyai peluang yang lebih banyak.
b. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan pada tahun ajaran 2020-2021.
3.5 Prosdur Penelitian
Dalam prosedur penelitian tindakan kelas terdiri dari eerapa tahapan yaitu:

1) studi pendahuluan, 2) perencanaan, 3) pelaksanaan tindakan, 4) pengamatan, dan 5)


refleksi

3.6 Studi Pendahuuan


Dalam studi pendahuluan ada beberapa hal yang peneliti lakukan yaitu:

1) Mohon izin kepada Kepala TK Al-Asy’ari untuk melakukan penelitian

2) Menentukan kelas yang akan digunakan seagai penelitian

3)Mengadakan oservasi terhadap pengetahuan sains anak.

Dari hasil awal, setelah diobservasi diketahui pengetahuan sains anak masih
rendah ,hal ini dibuktikan dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah keseluruhan
anak di kelas masih dalam kriteria kurang dan angka persentase menunjukkan pada
rentang 0%-40%. Selain itu dari 23 anak, baru 6 anak yang memiliki keterampilan
proses sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang lain. Dari hasil
observasi, rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-Asy”ari wonosari
dikarenakan aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan metode
pembelajaran yang diberikan kurang bervariatif.. Selain itu kondisi new normal yang
saat ini masih berlangsung menurunkan kuantitas pembelajaran dan rendahnya belajar
sisiwa. Dalam masa pandemi ini pembelajaran dilakukan dengan metode BDR
(Belajar Dari Rumah) sehingga anak dapat menggunakan media yang ada dirumah
dengan dampingan orangtua Untuk meningkatkan keterampilan proses sains di taman
kanak-kanak salah satunya adalah melalui kegiatan eksplorasi dengan benda sekitar,
kegiatan ini merupakan salah satu indikator sains yang termasuk ke dalam bidang
pengembangan kognitif. Anak akan bereksplorasi dengan benda sekitar, misalnya
kapilaritas sawi putih,pencampuan warna, dan sebagainya.
[Type text]

3.7 Perencanaan
Perencanann adalah egala sesuatu yang akan dilakukan dalam penelitian.Pada
penelitian ini kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagai
berikut :
1. Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
2. Alat peraga yang akan digunakan. .
3. Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus I
3.8 Pelaksanaan
a) Kegiatan awal

 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.


 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
 Guru dan anak-anak melakukan ice breaking d
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00
pagi–jam 16.00sore
b) Kegiatan Inti
 Guru mengirimkan vidio pembelajaran
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim
langsung oleh guru lewat WA.
 Guru meminta anak untuk memilih kegiatan yang telah dipersiapkan
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan
 Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk membereskan peralatan
setelah digunakan.
c) Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
[Type text]

3.9 Pengamatan
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang
yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan
data ini dilakukan dengan menggunakan format oservasi atau penilaian yang
disusun,termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari
waktu kewaktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar anak.
Peneliti berkedudukan sebagai oserver sekaligus guru.
Kegiatan oservasi ini dilakukan pada saat orang tua/ wali murid telah
mengirimkan vidio kegiatan anak, pada saat itu peneliti mendapatkan hasil kegiatan
anak dan melakukann oservasi pada anak, seperti keaktifan dan kemandirian anak
pada saat melakukan kegiatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua metode untuk mengamati dan
merekam/ mendokumentasikan semua data, yaitu :
1. Metode Oservasi
Oservasi adalah melakukan pengamatan dan pencatatn secara sistematis
terhadap suatu ojek dengan menggunakan suatu indra (terutama mata) terhadap
kejadian-kejadian yang diselidiki.
Metode observasi dalam penelitian ini adalah tekhnik mengumpulkan data
dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya
dengan teliti kegiatan sains dengan bereksplorasi menggunakan media benda sekitar
2. Metode dokumentasi
Tekhnik ini merupakan alat untuk mengumpulkan data dengan mencatat data-
data yang sudah ada leih jelas lagi.Metode dokumentasidigunakan untuk
memperolehdata yang erasal dari ukti tertulis yang ada pada tempat penelitian.

3.10 Refleksi
Refleksi dalam tindakan kelas adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah
terjadi, apa yang telah dihasilkan dan yang belum berhasil dituntaskan dengan
tindakan
Refleksi ini digunakan untuk melakukan tindakan leih lanjut, misalnya apakah
dengan bereksplorasi menggunakan benda skitar dapat meningkatkan pengetahuan
sains anak?Bila memenuhi kriteria keberhasilan pada saat kegiatan maka pelaksanaan
siklus dihentikan.Jika masih belum memenuhi indikator keberhasilan maka peneliti
merancang tindakan pembelajaran untuk siklus berikutnya.
[Type text]

3.11 Kriteria Kesuksesan


peneliti dikatakan berhasil apabila dari anak, ada 80% atau anak masuk
kriteria Berkemang Sesuai Harapan pada setiap indikator. Apabila dalam kelas
tersebut hasil yang diperoleh belum tuntas, penelitian akan dilanjutkan kesiklus
berikutnya.
Untuk menentukan kesuksesan peklaksanaan PTK digunakan rumus sebagai
berikut : x 100 %

Keterangan :
E = Persentase tingkat kesuksesan secara klasikal
n = Jumlah siswa yang tuntas belajar
N = Jumlah seluruh siswa

−−
[Type text]

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Setting Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada peserta didik TK Al-Asy’ari Kecamatan
Wonosari Kabupaten Bondowoso.Tindakan pendahuluan pada penelitian ini adalah
mengajukan permohonan ijin kepada kepala sekolah TK Al-Asy’ari dan melakukan
kegiatan observasi dalam pengemangan pemelajaran sains yang dilaksanakan pada 9
oktober 2020 di kelompok B2 dengan jumlah 23 anak , terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Tema yang digunakan dalam penelitian ini adalah tema tanaman dengan
metode daring.

4.1.1 Studi Pendahuluan


Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum mengadakan penelitian
adalah mengetahui kemampuan awal anak sebelum tindakan dilaksanakan. Observasi
dilakukan pada tanggal 9 oktober 2020. Kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh
guru dalam bidang kognitif khususnya keterampilan proses sains sebelum tindakan
yaitu menggunakan metode pemberian tugas. Metode tersebut belum dapat
mengembangkan keterampilan proses sains anak secara keseluruhan. Sehingga dari
hasil observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa keterampilan proses sains anak
masih rendah. Adapun rekapitulasi dari data keterampilan proses sains dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 0 0%
2 Berkrmbang sesuai harapan 6 26,1 %
3 Mulai berkembang 14 60,9 %
4 Belum berkembang 3 13 %

Dari rekapitulasi data keterampilan proses sains di atas diperoleh data bahwa 6
orang anak masuk dalam kriteria berkembang sesuai harapan, 14 anak masuk dalam
kriteria mulai berkembang, dan 3 anak masuk dalam kriteria belum berkembang. Hal
itu menunjukkan bahwa kemampuan pencapaian keterampilan proses sains anak
masih rendah. Dari satu kelas sebanyak 60,9% dari jumlah keseluruhan anak di kelas
masih dalam kriteria kurang dan angka persentase menunjukkan pada rentang 0%-
[Type text]

40%. Selain itu dari 23 anak, baru enam anak yang memiliki keterampilan proses
sains yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang lain. Dari hasil observasi,
rendahnya keterampilan proses sains anak di TK Al-Asy”ari wonosari dikarenakan
aktivitas pembelajaran yang masih terpusat pada guru dan metode pembelajaran yang
diberikan kurang bervariatif.
Kegiatan pembelajaran yang sering diberikan di TK Al-Asy”ari wonosari
adalah mengerjakan LKA, menggunting, dan mewarnai. Hal ini tentunya dapat
mengurangi kesempatan anak untuk belajar aktif dan melakukan eksplorasi terutama
untuk meningkatkan keterampilan sainsnya. Di samping itu, kegiatan yang kurang
bervariasi menjadikan proses pembelajaran kurang menarik bagi anak, sehingga
membuat beberapa anak tidak mau menyelesaikan tugas yang diberikan.
4.1.2 Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pengetahuan sains melalui pendekatan eksplorasi (kapilaritas)
sawi putihmerupakan peraiakn dari hasil observasi pembelajaran tahap prasiklus.
4.1.2.1 Perencanaan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti menyiapkan:
 Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
 Alat peraga yang akan digunakan. .
 Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus I
4.1.2.2 Pelaksanaan

Kegiatan awal :

 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.


 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
 Guru dan anak-anak melakukan ice breaking dengan tepuk SAYUR
S (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
A (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
Y (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
U (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
R (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu belajar tentang
sayuran “Sawi”
[Type text]

 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00


pagi–jam 16.00sore
Kegiatan Inti :
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial kapilaritas sawi putih.
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat kreasi bunga
dari sayuran.
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat puding dari
sawi.
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial finger painting gambar
tanaman sayur.
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim
langsung oleh guru lewat WA
 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam sayur (misalnya dengan cara mengajak anak ikut
berbelanja sayur paksai atau mengajak anak langsung ke kebun sayur jika
lingkungan anak dekat dengan kebun sayur )
 Guru meminta anak untuk menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan
ALLAH
 Guru meminta anak untuk membedakan sawi putih dan sawi hijau.
 Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
 Melakukan uji coba kapilaritas tanaman sayur paksai
- Menuang air kedalam gelas
- Memberi warna pada air sesuai warna kesukaan anak
 Membuat puding dari bahan dasar sawi hijau
- Memblender sawi
- Menghias puding sesuai kreasi anak
 Membentuk kreasi bunga dari sayur
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan sebelum
dan sesudah melakukan kegiatan
 Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (proses sayur
paksai berubah warna)
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk membereskan peralatan
setelah digunakan.
[Type text]

Penutup :
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
4.1.2.3 Oservasi
Observasi pada anak Kelompok B2 TK Al-Asy”ari wonosari pada Siklus I
dirangkum melalui satu kali pertemuan. Observasi yang dilakukan melalui metode
eksperimen yaitu kegiatan kapilaritas pada sawi putih, pembuatan puding sawi ,dan
membuat kreasi bentuk bunga dari sayur. Anak-anak terlihat antusias dalam
mengikuti kegiatan dengan metode eksperimen, hal ini terlihat dari keinginan mereka
untuk dapat mengerjakan kegiatan tersebut. Selain itu juga dilihat dari rasa penasaran
anak yang bertanya kepada guru kegiatan apalagi yang akan mereka lakukan besok.
Aspek keterampilan proses sains yang di observasi meliputi: perencanaan kegiatan,
aktivitas eksploratif dan menyelidik, klasifikasi, sebab-akibat, pemecahan masalah,
dan inisiatif.
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 1 4,3%
2 Berkrmbang sesuai harapan 8 34,8 %
3 Mulai berkembang 12 52,2 %
4 Belum berkembang 2 8,7 %
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan Siklus I, dapat diketahui adanya
peningkatan keterampilan proses sains anak antara sebelum tindakan dan sesudah
tindakan Siklus I. Keterampilan proses sains anak melalui metode ekperimen dari
keadaan awal di mana 3 anak masuk dalam kriteria belum berkembang menjadi 2
anak, mulai berkembang dari 14 anak berkurang menjadi 12 anak, kriteria
berkembang sesuai harapan dari 6 anak meningkat menjadi 8 anak, dan kriteria
berkembang sangat baik 0 anak menjadi 1 anak.Peningkatan tersebut disajikan
melalui Tabel 6 di bawah ini.

No Kriteria Sebelum tindakan Siklus I


Jumlah persentase Jumlah Persentase
anak anak
1 Berkembang sangat baik 0 0% 1 4,3%
[Type text]

2 Berkrmbang sesuai 6 26,1% 8 34,8 %


harapan
3 Mulai berkembang 14 60,9% 12 52,2 %
4 Belum berkembang 3 13% 2 8,7 %

4.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan pada Siklus I, dapat diketahui bahwa keterampilan
proses sains anak melalui metode eksperimen sudah mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum tindakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada tindakan Siklus I, antara
lain sebagai berikut:
 Anak merasa bosan karena proses pembelajaran daring, sehingga anak
butuh ice breaking dengan guru dan teman-teman pada saat pembelajaran
awal
 Anak tidak tuntas melaksnakan uji coba dikarenakan waktu yang
digunkan terlalu lama
 Kurangnya kegiatan untuk mengisi senggang waktu dalam menunggu
hasil observasi sehingga anak-anak merasa bosan
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Siklus ke II akan dilakukan perubahan Pembelajaran pengetahuan sains
melalui pendekatan eksplorasi pencampuran warna dengan media singkong. Langkah-
langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I yaitu:
4.1.3.1 Tahap Perencanaan
 Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
 Alat peraga yang akan digunakan.
 Menyiapkan ice breaking untuk pembuka kegiatan yang berkaitan dengan
tema, agar anak tidak merasa bosan dalam situasi pembelajaran daring
kegiatan belajar tetap menyenangkan sekalipun belajar dari rumah
 Menyiapkan LK untuk anak, sebagai bahan ajar dan untuk mengisi waktu
luang selama menunggu proses eksplorasi
 Menyiapkan dan menambah kegiatan lain yang lebih menyenangkan
untuk anak.
 Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus II.
[Type text]

4.1.3.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan awal
 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
 Guru dan anak-anak melakukan ice breaking dengan tepuk “Sate pelangi”
Bulat-bulat (*tepuk)
Warna-warni (*tepuk)
Tusuk-tusuk (*tepuk)
Makan-makan (*tepuk)
Mantaapppp...(tujukkan jempol 2)
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu belajar tentang “
pencampuran warna melalui parutan singkong” dan memuat sate pelangi
dari singkong.
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00
pagi–jam 16.00sore
Kegiatan inti

 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tanaman singkong dan beberapa


jajanan olahan bahan dasar singkong
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim
langsung oleh guru lewat WA
 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak betanya tentang
jajanan sate pelangi (misalnya : orang tua mengajak anak untuk praktek
langsung memuat sate pelangi /nyuronyuh sehingga anak akan bertanya
apa saja ahan yang diutuhkan dan peralatan apa saja yang akan digunakan)
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan dan juga
bahan yang akan digunakan sampai bersih
 Anak memilih kegiatan dalam pembuatan sate pelangi (nyuronyuh):
- Membantu bunda mencampur semua bahan
- Melakukan pencampuran warna sesuai pada paruatan singkongsesuai
warna yang disuka anak
- Membentuk bulatan kecil dari adonan sate pelangi (nyuronyuh)
- Mengelompokkan sesuai warna
[Type text]

- Melumuri bulatan dengan parutan kelapa


- Mengurutkan sate pelangi dengan pola A-B-C-D menggunakan tusuk
sate
 Guru meminta anak menceritakan hasil kreasi yang dibuatnya dengan
ekspresif
 Anak melakukan plating sate pelangi (nyuronyuh ) sesuai kreasinya
sendiri
 Anak mengerjakan tugas yang dipilih smapai selesai.
Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak mengakhiri kegiatan dengan membaca “Hamdalah”.
4.1.3.3 Observasi
Observasi pada anak Kelompok B2 TK Al-Asy”ari wonosari pada Siklus II
dirangkum melalui satu kali pertemuan. Observasi yang dilakukan melalui metode
eksperimen yaitu kegiatan Pencampuran Warna Dengan Parutan Singkong, Pada
pembuatan sate pelangi anak terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dengan
metode eksperimen, hal ini terlihat dari keinginan mereka untuk dapat mengerjakan
kegiatan tersebut. Selain itu juga dilihat dari rasa penasaran anak yang bertanya
kepada guru kegiatan apalagi yang akan mereka lakukan besok. Aspek keterampilan
proses sains yang di observasi meliputi: perencanaan kegiatan, aktivitas eksploratif
dan menyelidik, klasifikasi, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan inisiatif.
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 2 8,7 %
2 Berkrmbang sesuai harapan 16 69,6 %
3 Mulai berkembang 5 21,7 %
4 Belum berkembang 0 0%
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan Siklus II, dapat diketahui adanya
peningkatan keterampilan proses sains anak antara sebelum tindakan dan sesudah
tindakan Siklus II. Keterampilan proses sains anak melalui metode ekperimen dari
keadaan awal di mana 2 anak masuk dalam kriteria belum berkembang menjadi 0
anak, mulai berkembang dari 12 anak berkurang menjadi 5 anak, kriteria berkembang
sesuai harapan dari 8 anak meningkat menjadi 16 anak, dan kriteria berkembang
[Type text]

sangat baik 1 anak menjadi 2 anak.Peningkatan tersebut disajikan melalui Tabel di


bawah ini.

No Kriteria Siklus I Siklus II


Jumlah persentase Jumlah Persentase
anak anak
1 Berkembang sangat baik 1 4,3 % 2 8,7 %
2 Berkrmbang sesuai 8 34,8 % 16 69,6 %
harapan
3 Mulai berkembang 12 52,2 % 5 21,7 %
4 Belum berkembang 2 8,7% 0 0%

4.1.3.4 Refleksi
Berdasarkan hasil tindakan pada Siklus II, dapat diketahui bahwa keterampilan
proses sains anak melalui metode eksperimen sudah mengalami peningkatan
dibandingkan sebelum tindakan. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
peneliti, hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada tindakan Siklus II,
antara lain sebagai berikut:
 Pada siklus II belum memenuhi kriteria kesuksesan yaitu 80%, sedangkan
disiklus II hanya 69,6 % dan perlu diadakan siklu III agar memenuhi
kriteria kesuksesan.
 Pengetahuan sains anak belum maksimal karena anak didik masih
membutuhkan motifasi dari guru serta dorongan dari orang tua

4.1.4 Deskripsi Siklus III


Siklus ke III akan dilakukan perubahan Pembelajaran pengetahuan sains
melalui kegiatan uji coba mengapung / tenggelam dengan menggunakan media jeruk.
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I yaitu:
4.1.4.1 Tahap Perencanaan
 Membuat RKM dan RPH. (terlampir)
 Alat peraga yang akan digunakan.
 Menyiapkan ice breaking untuk pembuka kegiatan yang berkaitan dengan
tema, agar anak tidak merasa bosan dalam situasi pembelajaran daring
kegiatan belajar tetap menyenangkan sekalipun belajar dari rumah
[Type text]

 Menyiapkan LK untuk anak, sebagai bahan ajar dan untuk mengisi waktu
luang selama menunggu proses eksplorasi
 Menyiapkan dan menambah kegiatan lain yang lebih menyenangkan untuk
anak.
 Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus III
4.1.4.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan awal

 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.


 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebalum melakukan kegiatan
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu bermain dengan “BUAH
JERUK”
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00 pagi–
jam 16.00sore
Kegiatan inti

 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial jeruk mengapung dan


tenggelam .
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat jus jeruk..
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam buah (misalnya dengan cara mengajak anak ikut berbelanja
kepasar buah )
 Guru meminta anak untuk menganalisis macam-macam buah ciptaan ALLAH
 Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
 Melakukan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam
- Menuang air kedalam wadah / toples
- Mengupas kulit jeruk
- Memasukkan jeruk yang belum dikupas dan yang sudah
dikupas kulitnya kedalam air dalam toples/ wadah
 Mengupas kulit jeruk sampai bersih
 Memeras jeruk
 Membuat jus jeruk
[Type text]

- Mengupas jeruk
- Memeras jeruk
- Menamahkan dengan sedikit gula
- Menambahkan dengan air dan es batu
 Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (jeruk mengapung
dan tenggelam)
Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.

4.1.4.3 Oservasi
Observasi pada anak Kelompok B2 TK Al-Asy”ari wonosari pada Siklus III
dirangkum melalui satu kali pertemuan. Observasi yang dilakukan melalui metode
eksperimen yaitu kegiatan uji coa jeruk mengapung / tenggelam. Pada kegiatan uji
coba jeruk mengapung / tenggelam anak terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan,
hal ini terlihat dari keinginan mereka untuk dapat mengerjakan kegiatan tersebut.
Selain itu juga dilihat dari rasa penasaran anak yang bertanya kepada guru kegiatan
apalagi yang akan mereka lakukan besok. Aspek keterampilan proses sains yang di
observasi meliputi: perencanaan kegiatan, aktivitas eksploratif dan menyelidik,
klasifikasi, sebab-akibat, pemecahan masalah, dan inisiatif.
No Kriteria Jumlah anak Persentase
1 Berkembang sangat baik 2 8,7 %
2 Berkrmbang sesuai harapan 19 82,,6 %
3 Mulai berkembang 2 8,7 %
4 Belum berkembang 0 0 %
Berdasarkan hasil yang dicapai pada tindakan Siklus III, dapat diketahui
adanya peningkatan keterampilan proses sains anak antara sebelum tindakan dan
sesudah tindakan Siklus II. Keterampilan proses sains anak melalui metode ekperimen
dari keadaan awal di mana 0 anak masuk dalam kriteria belum berkembang menjadi 0
anak, mulai berkembang dari 5 anak berkurang menjadi 2 anak, kriteria berkembang
sesuai harapan dari 16 anak meningkat menjadi 19 anak, dan kriteria berkembang
sangat baik 2 anak menjadi 2 anak.
[Type text]

Peningkatan tersebut disajikan melalui Tabel di bawah ini.


No Kriteria Siklus II Siklus III
Jumlah Persentase Jumlah persentase
anak anak
1 Berkembang 2 8,7 % 2 8,7 %
sangat baik
2 Berkrmbang 16 69,6 % 19 82,6 %
sesuai
harapan
3 Mulai 5 21,7 % 2 8.7 %
berkembang
4 Belum 0 0% 0 0%
berkembang

4.1.4.4 REFLEKSI
Berdasarkan hasil observasi sebagaimana dipaparkan diatas, maka dapat
diberikan refleksi sebagai berikut:
a. Pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 82,6%, sedangkan
batas kriteria kesuksesan adalah 80%. Berdasarkan hal tersebut maka pengetahuan
sains anak meningkat melebihi target yang ditetapkan.
b. Pengetahuan sains anak dapat dikatakan meningkat bila memenuhi indikator
pengetahuan sains anak, sedangkan anak yang belum mengalami peningkatan akan
mendapat perhatian lebih lanjut.
c. Dalam kegiatan bereksplorasi dengan benda sekitar pada metode daring
(dalam masa pandemi ) peran guru dan orang tua sangatlah diperlukan.
[Type text]

4.2 HASIL PENELITIAN


Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa 23 ada ada beberapa hal yang
ditemukan dari kegiatan bereksplorasi dengan benda sekitar, antara lain anak dapat
belajar l;angsung dari alam/ benda disekitar dengan melakukan percobaan,
pengamatan ,dan menyimpulkan hasil kegiatan yang dilakukan.
Hal ini dapat dilihat dari hasil oservasi pada siklus I, II, dan III yang dipaparkan
sebagai berikut:
a. Pada siklus I anak tidak tuntas melaksnakan uji coba hal ini ditunjukkan dalam
hasil observasi siklus I (34,8 %) disini dikarenakan waktu yang digunkan
terlalu lama, Serta kurangnya kegiatan untuk mengisi senggang waktu dalam
menunggu hasil observasi sehingga anak-anak merasa bosan
b. Pada siklus II belum memenuhi kriteria kesuksesan yaitu 80%, sedangkan
disiklus II hanya 69,6 % dan perlu diadakan siklu III agar memenuhi kriteria
kesuksesan. Pengetahuan sains anak belum maksimal karena anak didik masih
membutuhkan motifasi dari guru serta dorongan dari orang tua
c. Pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu 82,6%, sedangkan
batas kriteria kesuksesan adalah 80%. Berdasarkan hal tersebut maka
pengetahuan sains anak meningkat melebihi target yang ditetapkan.
d. Dengan melakukan eksplorasi dengan benda disekitar diharapkan pengetahuan
anak berkembang dengan baik tanpa batasan waktu ataupun yang lainnya.

Rekapitulasi hasil penelitian


No Kriteria Pendahuluan Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah Jumlah persentase Jumlah Persentase Jumlah persentase
anak persentase anak anak anak

1 Berkembang 0 0% 1 4,3 % 2 8,7 % 2 8,7 %


sangat baik
2 Berkrmbang
sesuai 6 26,1 % 8 34,8 % 16 69,6 % 19 82,6 %
harapan
3 Mulai 14 60,9 % 12 52,2 % 5 21,7 % 2 8.7 %
berkembang
4 Belum 3 13 % 2 8,7% 0 0% 0 0%
berkembang
[Type text]

Hasil persentase tingkat kesuksesan dari studi pendahuluan, siklus I ,II, dan III

KESUKSESAN
100%
90%
80%
70%
60%
50%
KESUKSESAN
40%
30%
20%
10%
0%
PENDAHULUAN SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Dari hasil grafik terlihat hasil sinifikan antara studi pendahuluan 26,1 %,siklus
I meningkat menjadi 34,8 % ,selanjutnya siklus II meningkat menjadi 34,8 %,
kemudian siklus III meningkat lagi menjadi 82,6 % , pengetahuan sains anak sudah
berkategori berkembang sesuai harapan karena sudah melebihi dari 80%.
[Type text]

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka


dapat disimpulkan bahwa melalui pendekatan bereksplorasi dengan benda sekitar
dapat meningkatkan pengetahuan sains anak dikelompok B2 TK Al-Asy’ari tahun
ajaran 2020-2021.

Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian yang dilakukan dengan cara:

a. Melakukan pembelajaran dengan metode daring


b. Guru menyapa anak melalui vidio call, kemudian menyampaikan kegiatan main
hari ini.
c. Mengirim vidio pembelajaran pada anak sebagai acuan kegiatan.
d. Anak melakukan kegiatan dengan didampingi orang tua
e. Orang tua merekam/ mendokumentasikan kegiatan anak kemudian
menyampaikannya pada guru.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan pembahasan dalam penelitian
pengetahuan sains anak melalui pendekatan eksplorasi dengan benda sekitar, maka
ada beberapa saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini antara lain :
a. Bagi guru
1. Pembelajaran hendaknya dibuat lebih menarik, hendaknya guru memiliki
program kegiatan yang menarik minat ank
2. Media yang digunakan hendaknya mudah didapat dan berada disekitar anak
3. Dalam kegiatan pembelajaran guru hanya bertindak sebagai motifator
b. Bagi anak didik
1. Diharapkan anak didik mampu meningkatkan pengetahuan sains anak secara
maksimal melalui pendekatan eksploratif benda sekitar anak.
2. Anak didik hendaknya lebih aktif dalam berbagai aktifitas yang diberikan oleh
guru.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk peneliti lain dalam
melaksanakan penelitian lebih lanjut dengan pokok bahasan yang berbeda guna
[Type text]

menambah wawasan terhadap upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan


kualitas pembelajaran secara optimal sehingga mampu meningkatkan hasil belajar
anak.
[Type text]

DAFTAR PUSTAKA

Sujiono, Yuliani, Nurani.2012 Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, Indeks: (Jakarta
Barat : 2014)

Dewi Sumarsih. 2019. Implementasi Bermain Eksplorasi Dalam Mengembangkan Kreativitas


Anak Usia 5-6 Tahun Di Tk Tunas Harapan Kecamatan Merbau Mataram Lampung
Selatan (Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung )

Fevy Susanti. 2014. Meningkatkan Pengetahuan Sains Anak Melalui Metode Demonstrasi
Menjatuhkan Beban Ke Dalam Air (UNIVERSITAS BENGKULU)

Arikunto,Suharsimi2010.Prosedur Penelitian.Jakarta:RinekaCipta

Gunarsa,Singgih.2011. Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : Libri


[Type text]

LAMPIRAN

1. RPP Siklus 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN


(BELAJAR DIRUMAH )
TK AL-ASY’ARI – WONOSARI – BONDOWOSO

Semester/Minggu : I / 16
Tema : TANAMAN
Sub Tema : Sayuran (Paksay/ Sawi putih)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 1.1, 3.3-4.3, 2.2, 3.11-4.11, 2.12, 3.15-4.15
 Muatan Materi
 Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaanNYA (NA 1.1)
 Cara hidup sehat (FM 3.3-4.3)
 Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
 Menunjukkan bahasa ekspresif (BHS 3.11-4.11)
 Menunjukkan sikap tanggung jawab (2.12)
 Aktifitas seni (SN 3.15-4.15)
 Tujuan Pemberlajaran
 Anak mampu menganalisis macam-macam sayuran ciptaan Allah dengan tepat
 Anak melakukan cuci tangan dengan benar setelah melakukan kegiatan
 Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak dapat
menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu
 Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak mampu
menyimpulkan hasil dari proses uji coa kapilaritas sayur paksay secara urut
 Dengan membereskan peralatan uji coba dengan rapi anak menunjukkan sikap
tanggung jawab
 Melalui kegiatan membuat bunga dari sayur paksai anak dapat berkreasi
dengan kreatif
 Sumber dan Media Belajar
[Type text]

 HP Android
 Vidio tentang kapilaritas sayur paksai
https://drive.google.com/file/d/15sS4mdW5yhiFnrTkIITXK8LKMylvf2HC/view?usp=d
rivesd

 Vidio tentang tutorial membuat puding dari sayur sawi (youtube)


https://youtu.be/lrowFYCisps

 Vidio tentang tutorial membuatkreasi bunga dari sayuran (youtube)


 https://yuotu.be/2_HhH6rYlqY

 Macam-macam sayuran (sawi putih, sawi hijau, timun, wortel, tomat, kacang
panjang, dll)
 Untuk praktek sains: gelas, air, pewarna makanan, sawi putih.
 Untuk puding sawi : sawi hijau, agar-agar bubuk ,tepung maizena, susu, gula,
fanili, air, santan, panci, sendok kuah, kompor, blender, cetakan, garnis sesuai
selera.
 Untuk membuat bunga: Macam-macam sayuran (sawi putih, sawi hijau,
timun, wortel, tomat, kacang panjang, dll)
 Pendahuluan
 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
 Guru dan anak-anak melakukan ice breaking dengan tepuk “Sayur”
S (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
A (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
Y (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
U (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
R (tepuk *mempraktekkan bentuk huruf dengan jari tangan)
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu belajar tentang “ CARA
SAYUR PAKSAI MENYERAP AIR” dan memuat bunga dari sayur paksai
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00 pagi–jam
16.00sore
 Kegiatan Inti
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial kapilaritas sawi putih.
[Type text]

 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat kreasi bunga dari
sayuran.
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat puding dari sawi.
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial finger painting gambar
tanaman sayur.
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam sayur (misalnya dengan cara mengajak anak ikut berbelanja
sayur paksai atau mengajak anak langsung ke kebun sayur jika lingkungan
anak dekat dengan kebun sayur )
 Guru meminta anak untuk menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan
ALLAH
 Guru meminta anak untuk membedakan sawi putih dan sawi hijau.
 Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
 Melakukan uji coba kapilaritas tanaman sayur paksai
- Menuang air kedalam gelas
- Memberi warna pada air sesuai warna kesukaan anak
 Membuat puding dari bahan dasar sawi hijau
- Memblender sawi
- Menghias puding sesuai kreasi anak
 Membentuk kreasi bunga dari sayur
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan
 Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (proses sayur
paksai berubah warna)
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk membereskan peralatan setelah
digunakan.
 Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.
 Panduan Orang Tua
[Type text]

 Guru mengingatkan agar orang tua tidak lupa mengunggah semua hasil
kegiatan anak berupa Video/Foto kepada guru melalui WhatsApp.
 Guru mengamati Video/Foto hasil kegiatan anak yang dikirim oleh orang
tua, Menilai dan memberi umpan balik kepada orang tua.

BOBDOWOSO, 23 SEPTEMBER 202

 Vidio pemelajaran tema tanaman( sayur sawi putih/paksai)


https://drive.google.com/file/d/15sS4mdW5yhiFnrTkIITXK8LKMylvf2HC/view?usp=drivesd
[Type text]

LKPD
Tema : Tanaman
Sub tema : Sayuran
Sub-sub tema : Sawi Putih (Paksay)

nama : ………………………

kelompok :B

sekolah : TK AL-ASY’ARI

- Melalui kegiatan menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan


ALLAH dengan tepat anak dapat mempercayai adanya Tuhan
melalui ciptaanNYA (NA 1.1)
- Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak
dapat menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin
tahu(KOG 2.2)

 Menghubungkan kata dengan gambar

Bayam

Sawi hijau

Sawi putih

Kacang
panjang

Wortel

Terong
[Type text]

 Mengurutkan proses sain

- Memberi pewarna pada air


- Memasukkan lembbaran sawi putih
pada air dalam gelas yang berwarna
- Memiarkannya selama +/- 3jam

Menyiapkan bahan yang akan di


gunakan:

- Sawi putih
- Air dalam gelas
- pewarna

Hasil yang akan diperoleh dari

PANDUAN ORANG TUA :

 Mohon bunda / ayah untuk mendampingi ananda dalam kegiatan uji coba tanaman sayur
menyerap air
 Mohon bunda / ayah mendokumentasikan setiap kegiatan anak.
HASIL PENILAIAN () PARAF/TTD
Hari/Tanggal
BB MB BSH BSB Orang Tua Guru
[Type text]

MEDIA PEMBELAJARAN

TEMA : TANAMAN / SUB TEMA: SAYURAN /TOPIK : SAWI PUTIH (Uji Coba
Penyerapan Air Melalui Sawi Paksay)

 Kompetensi Dasar :
Memiliki perilaku yang memcerminkan sikap rasa ingin tahu(2.2)
 TUJUAN :
 Melalui kegiatan uji coba cara sayur paksai menyerap air ,anak dapat
menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin
 DESKRIPSI :
Dalam kegiatan ini anak melakukan uji coba cara tanaman menyerap air

 LANGKAH-LANGKAH

Menyiapkan bahan
yang akan di gunakan:

- Sawi putih
- Air dalam gelas
- pewarna

Jika tidak ada sawi putih bisa mmenggunakan sayur


kubis, jika tidak ada sayur kuis bisa menggunakan
tisu atau kertas putih lainnya.

Untuk pewarna bisa menggunakan pewarna alami


(hijau dari daun pandan suji,ungu dari getah pohon
jati, kuning dari kunyit)
[Type text]

- Memberi pewarna pada air


- Memasukkan lembbaran sawi putih
pada air dalam gelas yang berwarna
- Memiarkannya selama +/- 3jam

Hasil yang akan diperoleh dari


uji coba
[Type text]

Rencana Penilaian
Tema : TANAMAN Sub Tema : SAYURAN Sub-sub tema : SAWI PUTIH (PAKSAY)
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program Belum
KD Indikator Muncul
pengebangan muncul
Nilai Agama dan Menyebutkan macam-macam
1.1
Moral sayuran ciptaan ALLAH
Anak terbiasa hidup sehat dengan
Fisik Motorik 3.4-4.4 mencuci tangan setelah melakukan
kegiatan
Anak menunjukkan sikap rasa ingin
Kognitif 2.2
tahu
Menceritakan hasil percobaan
Bahasa 3.11-4.11
dengan ekspresif
Membereskan peralatan main
Sosial Emosional 2.12
setelah digunakan
Membuat kreasi hasil karya bunga
Seni 3.15-4.15
dari sawi putih dengan indah

Bondowoso, 23 September 2020


Kepala TK AL-ASY’ARI Guru Sentra SENI

ACHMAD YUSUF,S.Pd. RISKIYAWATI, S.Pd


NIP 19681015 200701 1 018
[Type text]

PENILAIAN CEKLIS HARIAN


NAMA :
KELOMPOK : B
Hari / Tanggal :
N PENILAIAN
O PP KD INDIKATOR PERKEMBANGAN
BB MB BSH BSB
1.1 Menyebutkan macam-macam
1 NA
sayuran ciptaan ALLAH
3.4-4.4 Anak terbiasa hidup sehat
2 FM dengan mencuci tangan setelah
melakukan kegiatan
2.2 Anak menunjukkan sikap rasa
3 KOG
ingin tahu
3.11- Menceritakan hasil percobaan
4 BHS
4.11 dengan ekspresif
2.12 Membereskan peralatan main
5 SE
setelah digunakan
3.15- Membuat kreasi hasil karya
6 SN 4.15 bunga dari sawi putih dengan
indah
[Type text]

RUBIK PENILAIAN
Indikator : Menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak mampu menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH dengan
1 BB
bantuan orang tua

Anak mampu menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH


2 MB
dengan sedikit bantuan orang tua

Anak mampu menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH dengan


3 BSH
tepat dengan sedikit bantuan orang tua

Anak mampu menyebutkan macam-macam sayuran ciptaan ALLAH dengan


4 BSB
tepat tanpa bantuan orang tua

Indikator: Anak terbiasa hidup sehat dengan mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak tidak mau mencuci tangan setelah melakukan kegiatan

Anak mencuci tangan setelah melakukan kegian dengan bantuan orang


2 MB
tua
Anak terbiasa mencuci tangan setelah melakukan kegiatan dengan perintah
3 BSH
orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan setelah melakukan kegiatan tanpa diingatkan
4 BSB
orang tua
[Type text]

Indikator : Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
1 BB
coba setelah orang tua memaksa untuk mempraktikkannya

Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik
2 MB
uji coba setelah orang tua sedikit memaksa untuk mempraktikkannya

Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
3 BSH
coba setelah distimulasi oleh orang tua
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
4 BSB
coba setelah melihat vidio yang di kirim guru lewat WA

Indikator : Menceritakan hasil percoaannya yang dibuat dengan ekspresif


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak tidak mau menceritakan hasil percobaannya
2 MB Dengan bantuan orang tua anak mampu menceritakan hasil percobaannya
3 BSH Anak mampu menceritakan hasil percobaannya tanpa bantuan orang tua
Anak mampu menceritakan hasil percobaannya dengan ekspresif tanpa
4 BSB
bantuan orang tua
[Type text]

Indikator : Membereskan peralatan main setelah digunakan


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak mampu membereskan peralatan mainnya setelah digunakan dengan
1 BB
paksaan orang tua
Anak mampu membereskan peralatan mainnya setelah digunakan dengan
2 MB
bantuan orang tua
Anak mampu membereskan peralatan mainnya setelah digunakan dengan
3 BSH
sedikit bantuan orang tua
Anak mampu membereskan peralatan mainnya setelah digunakan tanpa
4 BSB
bantuan orang tua

Indikator : Membuat kreasi hasil karya bunga dari sawi putih dengan indah
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan paksaan
orang tua
Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan bantuan
2 MB
orang tua
Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih dengan sedikit
3 BSH
bantuan orang tua

Anak mampu membuat kreasi hasil karya dari sawi putih tanpa bantuan orang
4 BSB
tua
[Type text]

FORMAT PENILAIAN HASIL KARYA

HASIL KARYA HASIL PENGAMATAN INDIKATOR / KD

FORMAT PENILAIAN
ANEKDOT
NAMA ANAK : ..................... KELAS : ................. USIA : ...............
TGL WAKTU TEMOPAT PERISTIWA INDIKATOR

 VIDIO PRAKTEK MENGAJAR


https://drive.google.com/file/d/199yGuYMkAgce-c3ykuC1mMekB_6dLZfi/view?usp=drivesdk
[Type text]

RPPH SIKLUS 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN


(BELAJAR DIRUMAH )
TK AL-ASY’ARI – WONOSARI – BONDOWOSO

Semester/Minggu : I / 15
Tema : TANAMAN
Sub Tema : SINGKONG (Sate Pelangi/ NYURONYUH)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 3.1-4.1, 3.3-4.3, 2.2, 3.11-4.11, 2.12, 3.15-4.15
 MUATAN MATERI
 Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NA 3.1-4.1)
 Cara hidup sehat (FM 3.3-4.3)
 Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
 Menunjukkan bahasa reseptif (BHS 3.10-4.10)
 Menunjukkan sikap tanggung jawab (2.12)
 Aktifitas seni (SN 3.15-4.15)
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 Melalui kegiatan berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan anak
dapat menerapkan berdo’a dengan tepat
 Anak menerapkan hidup sehat dengan mencuci tangan dan juga bahan yang
akan digunakan sampai bersih
 Melalui kegiatan uji coba pencampuran warna pada parutan singkong anak
dapat menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu
 Melalui kegiatan uji coba pencampuran warna pada parutan singkong anak
dapat menyimpulkan hasil percobaannya dengan tepat.
 Dengan mengerjakan tugas yang dipilih oleh anak, anak menerapkan sikap
tanggung jawab
 Melalui kegiatan plating sate pelangi (nyuronyuh) anak dapat mengkreasikan
hasil karyanya dengan indah
[Type text]

 Sumber dan Media Belajar


 HP Android
 Berbagai sumber (vidio tentang jajanan bahan dasar singkong sate pelangi
(nyuronyuh) youtube ) https://youtu.be/JzyUwIfoezw
 Parutan singkong
 Pewarna makanan
 Parutan kelapa
 Tusuk sate
 Mangkok
 Dandang
 Kompor
 Pendahuluan
 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebelum melakukan kegiatan
 Guru dan anak-anak melakukan ice breaking dengan tepuk “Sate pelangi”
Bulat-bulat (*tepuk)
Warna-warni (*tepuk)
Tusuk-tusuk (*tepuk)
Makan-makan (*tepuk)
Mantaapppp...(tujukkan jempol 2)
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu belajar tentang “
pencampuran warna melalui parutan singkong” dan memuat sate pelangi dari
singkong.
 Guru menginformasikan panduan orang tua ada di vidio pembelajaran.
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00 pagi–
jam 16.00sore
 Kegiatan Inti
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tanaman singkong dan beberapa
jajanan olahan bahan dasar singkong
 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
[Type text]

 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak betanya tentang
jajanan sate pelangi (misalnya : orang tua mengajak anak untuk praktek
langsung memuat sate pelangi /nyuronyuh sehingga anak akan bertanya apa
saja ahan yang diutuhkan dan peralatan apa saja yang akan digunakan)
 Orang tua tidak lupa mengarahkan anak untuk mencuci tangan dan juga bahan
yang akan digunakan sampai bersih
 Anak memilih kegiatan dalam pembuatan sate pelangi (nyuronyuh):
- Membantu bunda mencuci singkong sebelum diparut
- Melakukan pencampuran warna pada paruatan singkong sesuai warna
yang disuka anak
- Membentuk bulatan kecil dari adonan sate pelangi (nyuronyuh)
- Mengurutkan sate pelangi dengan pola A-B-C-D menggunakan tusuk sate
 Guru meminta anak menceritakan hasil kreasi yang dibuatnya dengan
ekspresif
 Anak melakukan plating sate pelangi (nyuronyuh ) sesuai kreasinya sendiri
 Anak mengerjakan tugas yang dipilih smapai selesai.
 Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak mengakhiri kegiatan dengan membaca “Hamdalah”.
 Panduan Orang Tua
 Guru mengingatkan agar orang tua tidak lupa mengunggah semua hasil
kegiatan anak berupa Video/Foto kepada guru melalui WhatsApp.
 Guru mengamati Video/Foto hasil kegiatan anak yang dikirim oleh orang
tua, Menilai dan memberi umpan balik kepada orang tua

BONDOWOSO, 23 SEPTEMBER 2020


[Type text]

Vidio pemelajaran tema tanaman


https://drive.google.com/file/d/1796yHI5CEOE4mcQ5CzU_4dHtUH4_dhQR/view?u
sp=drivesdk

Link LKPD

https://forms.gle/N4cVCZ1c9GvKq7Gv6
[Type text]

MEDIA PEMBELAJARAN

TEMA : TANAMAN / SUB TEMA: SINGKONG /TOPIK : SATE PELANGI

 Kompetensi Dasar :
mengenal dan menyampaikan tentang apa dan bagaimana benda-benda
disekitar yang dikenalnya (nama, warna, bentuk, ukuran, pola, sifat,
suara,tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya (KOG
3.6-4.6)
 TUJUAN :
 Anak dapat mengenal tentang singkong
 Anak dapat mengenal manfaat (olahan singkong),salah satunya membuat
sate pelangi
 DESKRIPSI :
Dalam kegiatan ini anak mengenal dan mengetahui manfaat (hasil olahan singkong)

 LANGKAH-LANGKAH
 Anak dapat mengenal tentang singkong

Jika tidak ada singkong


sebagai media
pembelajaran maka bisa
menggunakan play dough
yang di bentuk menyerupai
singkong

 Anak dapat mengenal manfaat (olahan singkong),salah satunya membuat


sate pelangi

Anak bisa memberi warna pada


adonan sesuai wana yang disuka
oleh anak

Mengenal warna,jika tidak ada parutan singkong anak bisa menggunakan adonan tepung
dan pewarnanya jika tidak ada pewarna makann anak idsa menggunakan pewarna alami,
seperti dauin suji untuk warna hijau,
[Type text]

Dalam memuat bulatan sate


pelangi jika tidak ada adonan dari
bahan singkong anak bisa
memuatnya dari plastisin atau
play dough

Dalam mengelompokkan bulatan


sate pelangi jika tidak ada adonan
dari bahan singkong anak bisa
memuatnya dari plastisin atau
play dough

Dalam mengurutkan bulatan sate


pelangi jika tidak ada adonan dari
bahan singkong anak bisa
memuatnya dari plastisin atau
play dough, dan untuk tusuk
satenya ,jika tidak ada tusuk sate
maka lisa menggunakan lidi
[Type text]

Rencana Penilaian
Tema :TANAMAN Sub Tema : SINGKONG Sub-sub tema : Pembuatan Sate Pelangi
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program KD Indikator Muncul Belum
pengebangan muncul
Nilai Agama dan Terbiasa berdo’a sebelum dan
3.1-4.1
Moral sesudah melakukan kegiatan
Anak menerapkan hidup sehat
dengan mencuci tangan dan juga
Fisik Motorik 3.4-4.4
bahan yang akan digunakan sampai
bersih

Menunjukkan sikap prilaku yang


Kognitif 2.2
mencerminkan rasa ingin tahu
Dapat menyimpulkan hasil
Bahasa 3.10-4.10
percobaannya dengan tepat
Menunjukkan sikap tanggung
Sosial Emosional 2.12 jawab dengan menyelesaikan tugas
kegiatan yang dipilih
Seni 3.15-4.15 Plating sate pelangi dengan indah

Bondowoso, 23 September 2020

Kepala TK AL-ASY’ARI Guru Sentra SENI

ACHMAD YUSUF,S.Pd. RISKIYAWATI, S.Pd


NIP 19681015 200701 1
[Type text]

PENILAIAN CEKLIS HARIAN


NAMA :
KELOMPOK : B
Hari / Tanggal :
N PENILAIAN
O PP KD INDIKATOR PERKEMBANGAN
BB MB BSH BSB
3.1-4.1 Terbiasa berdo’a sebelum dan
1 NA
sesudah melakukan kegiatan
3.4-4.4 Anak menerapkan hidup sehat
dengan mencuci tangan dan
2 FM
juga bahan yang akan digunakan
sampai bersih
2.2 Menunjukkan sikap prilaku yang
3 KOG
mencerminkan rasa ingin tahu
3.10- Dapat menyimpulkan hasil
4 BHS
4.10 percobaannya dengan tepat
2.12 Menunjukkan sikap tanggung
5 SE jawab dengan menyelesaikan
tugas kegiatan yang dipilih
3.15- Plating sate pelangi dengan
6 SN
4.15 indah
[Type text]

RUBIK PENILAIAN

Indikator : Terbiasa berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan tepat.

Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan bimbingan
1 BB
orang tua

Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan sedikit


2 MB
bimbingan orang tua

Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan dengan tepat dengan
3 BSH
perintah orang tua

Anak berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan tanpa diingatkan


4 BSB
oleh orang tua dengan tepat

Indikator : Anak menerapkan hidup sehat dengan mencuci tangan dan juga bahan yang akan
digunakan sampai bersih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
1 BB
bersih dengan bantuan/ arahan orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
2 MB
bersih dengan sedikit bantuan orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
3 BSH
bersih dengan perintah orang tua
Anak terbiasa mencuci tangan dan juga bahan yang akan digunakan sampai
4 BSB
bersih tanpa perintah orang tua
[Type text]

Indikator : Menunjukkan sikap prilaku yang mencerminkan rasa ingin tahu


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
1 BB
coba setelah orang tua memaksa untuk mempraktikkannya

Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik
2 MB
uji coba setelah orang tua sedikit memaksa untuk mempraktikkannya

Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
3 BSH
coba setelah distimulasi oleh orang tua
Anak menunjukkan sikap rasa ingin tahu dengan segera melakukan praktik uji
4 BSB
coba setelah melihat vidio yang di kirim guru lewat WA

Indikator : Menunjukkan bahasa reseptif


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak tidak mau menyimpulkkan hasil percobaannya
Dengan bantuan orang tua anak mampu menyimpulkan hasil
2 MB
percobaannya
3 BSH Anak mampu menyimpulkan hasil percobaannya
4 BSB Anak mampu menyimpulkan hasil percobaannya dengan tepat
[Type text]

Indikator : Menunjukkan sikap tanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan yang
dipilih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
1 BB
yang dipilih dengan paksaan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
2 MB
yang dipilih dengan bantuan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
3 BSH
yang dipilih dengan sedikit bantuan orang tua
Anak mampu bertanggung jawab dengan menyelesaikan tugas kegiatan
4 BSB
yang dipilih

Indikator : Plating sate pelangi dengan indah


Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
1 (1-4)
BB Anak plating sate pelangi dengan bantuan orang tua

Anak plating sate pelangi dengan indah dan dengan arahan dan bantuan
2 MB
orang tua
Anak plating sate pelangi dengan indah dan dengan sedikit bantuan orang tua
3 BSH

Anak plating sate pelangi dengan indah tanpa bantuan orang tua
4 BSB
[Type text]

FORMAT PENILAIAN HASIL KARYA

HASIL KARYA HASIL PENGAMATAN INDIKATOR / KD

FORMAT PENILAIAN
ANEKDOT
NAMA ANAK : ..................... KELAS : ................. USIA : ...............
TGL WAKTU TEMOPAT PERISTIWA INDIKATAO
[Type text]

RPP SIKLUS 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN


(BELAJAR DIRUMAH )
TK AL-ASY’ARI – WONOSARI – BONDOWOSO

Semester/Minggu : I / 15
Tema : TANAMAN
Sub Tema : BUAH / JERUK (Berkreasi Dengan Jeruk)
Kelompok Usia : 5-6 tahun (B)
Metode Pebelajaran : Daring/Online
Hari./ Tgl : Rabu, 23 SEPTEBER 2020
KD : 1.1, 3.3,4.3, 2.2, 3.11,4.11, 2.7, 3.15,4.15
 MUATAN MATERI
 Berdo’a sebelum dan sesudah melakukan kegiatan (NA 1.1)
 Mengenal anggota tubuh fungsi dan gerakannya (FM 3.3)
 Menggunakan anggota tubuh fungsi dan gerakannya (FM 4.3)
 Mencerminkan sikap rasa ingin tahu (KOG 2.2)
 Mengenal bahasa ekspresif (BHS 3.11)
 Menunjukkan ahasa ekspresif (BHS 4.11)
 Menunjukkan sikap sabar (2.7)
 Mengenal beberapa karya seni(SN 3.15)
 Menunjukkan hasil karya seni(SN 4.15)
 TUJUAN PEMBELAJARAN
 Anak mampu menganalisis 4 macam buah ciptaan Allah dengan tepat (1.1)
 Melalui kegiatan menonton vidio tutorial membuat jus jeruk, anak dapat
meniru cara memeras jeruk dengan benar (3.3)
 Melalui kegiatan membuat jus jeruk,anak melakukan kegiatan memeras jeruk
dengan tepat (4.3)
 Melalui kegiatan ekspeerimen anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam(2.2)
 Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
coba jeruk mengapung dan tenggelam (3.11)
[Type text]

 Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif(4.11)
 Melalui kegiatan mengupas jeruk anak dapat melakukan kegiatan mengupas
jeruk sampai bersih (2.7)
 Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik (3.15)
 Melalui kegiatan memuat jus jeruk anak dapat menampilkan3 hasil karya jus
jeruk dengan menarik (4.15)

 Sumber dan Media Belajar


 HP Android
 Vidio tentang jeruk mengapung dan tenggelam
https://www.youtube.com/watch?v=V1GE_YSppvM

 Vidio tentang membuat jus jeruk


https://www.youtube.com/watch?v=Ju-J_tSmz5w


Untuk praktek sain mengapung-tenggelam : jeruk dan toples berisi air

Untuk mengupas jeruk : jeruk

Utuk memeras jeruk: jeruk, pisau, wadah(gelas), boleh menggunakan alat
peras
 Untuk membuat jus jeruk : jeruk ,es ,gelas, pisau, saringan boleh
menggunakan alat peras
 Pendahuluan
 Guru menyapa orang tua dan anak-anak lewat grupWA kelas.
 Anak dan orang tua memberikan emoji karakter kesukaan untuk absensi
 Guru meminta anak untuk berdo’a sebalum melakukan kegiatan
 Guru menginformasi tentang kegiatan hari ini yaitu bermain dengan “BUAH
JERUK”
 Guru dan orang tua membuat kesepakatan kegiatan dimulai jam08.00 pagi–jam
16.00sore
 Kegiatan Inti
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial jeruk mengapung dan
tenggelam .
 Guru mengirimkan vidio singkat tentang tutrorial membuat jus jeruk..
[Type text]

 Anak dengan didampingi orang tua mengamati vidio yang dikirim langsung
oleh guru lewat WA
 Orang tua diarahkan untuk menstimulasi anak agar anak bertanya tentang
macam-macam buah (misalnya dengan cara mengajak anak ikut berbelanja
kepasar buah )
 Guru meminta anak untuk menganalisis macam-macam buah ciptaan ALLAH
 Guru meminta anak untuk memilih kegiatan:
 Melakukan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam
- Menuang air kedalam wadah / toples
- Mengupas kulit jeruk
- Memasukkan jeruk yang belum dikupas dan yang sudah
dikupas kulitnya kedalam air dalam toples/ wadah
 Mengupas kulit jeruk sampai bersih
 Memeras jeruk
 Membuat jus jeruk
- Mengupas jeruk
- Memeras jeruk
- Menamahkan dengan sedikit gula
- Menambahkan dengan air dan es batu
 Guru meminta anak untuk menceritakan hasil percobaannya (jeruk mengapung
dan tenggelam)
 Penutup
 Guru menanyakan perasaan anak selama kegiatan yang dilakukan hari ini
 Guru dan anak bersama-sama mengakhiri kegiatan dengan membaca
“Hamdalah”.

 Panduan Orang Tua


 Guru mengingatkan agar orang tua tidak lupa mengunggah semua hasil
kegiatan anak berupa Video/Foto kepada guru melalui WhatsApp.
 Guru mengamati Video/Foto hasil kegiatan anak yang dikirim oleh orang
tua, Menilai dan memberi umpan balik kepada orang tua
[Type text]

LKPD :

https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeQdl8AtOM4cV9ouISNlm65pkmdKUEvxdke
3RmmrvwrRgVJkg/viewform
[Type text]

MEDIA PEMBELAJARAN

TEMA : TANAMAN / SUB TEMA: BUAH /TOPIK : JERUK (Uji Coba jeruk mengapung/
tenggelam )

 Kompetensi Dasar : Memiliki perilaku yang memcerminkan sikap rasa ingin


tahu(2.2)
 TUJUAN : Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk yang sudah
dikupas dan jeruk yang belum dikupas dimasukkan kedalam air(2.2)
 DESKRIPSI : Dalam kegiatan ini anak melakukan uji coba jeruk yang sudah
dikupas dan jeruk yang belum dikupas dimasukkan kedalam air (mengapung
/tenggelam)
 LANGKAH-LANGKAH

Menyiapkan bahan yang akan di


gunakan:
- Jeruk
- Air dalam toples

nipis atau jeruk lemon


Boleh menggunakan jeruk

Memasukkan jeruk yang sudah dikupas


kulitnya kedalam air dan melihat hasilnya

memasukkan jeruk yang tidak kedalam air


dan melihat hasilnya
[Type text]

Rencana Penilaian
Tema : TANAMAN Sub Tema : BUAH Sub-sub tema : JERUK
Kelompok Usia: 5-6 tahun (B)
Program Belum
KD Indikator Muncul
pengebangan muncul
Anak mampu menganalisis 4
Nilai Agama dan
1.1 macam buah ciptaan Allah dengan
Moral
tepat
Melalui kegiatan menonton vidio
tutorial membuat jus jeruk, anak
3.3
dapat meniru cara memeras jeruk
Fisik Motorik dengan benar
Melalui kegiatan membuat jus
4.3 jeruk,anak melakukan kegiatan
memeras jeruk dengan tepat
Melalui kegiatan eksperimen anak
Kognitif 2.2 menampilkan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Anak dapat menggunakan 2 kosa
kata baru setelah melakukan
3.11
kegiatan uji coba jeruk mengapung
dan tenggelam
Bahasa
Melalui kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam anak
4.11
dapat menyimpulkan hasil
percobaannya dengan ekspresif
Melalui kegiatan mengupas jeruk
Sosial Emosional 2.7 anak dapat melakukan kegiatan
mengupas jeruk sampai bersih
Melalui kegiatan membuat jus jeruk
Seni 3.15
anak dapat menunjukkan 3 hasil
[Type text]

karya jus jeruk yang menarik


Melalui kegiatan memuat jus jeruk
4.15 anak dapat menampilkan3 hasil
karya jus jeruk dengan menarik

Bondowoso, 10 november 2020


Kepala TK AL-ASY’ARI Guru kelompok B2

ACHMAD YUSUF,S.Pd. RISKIYAWATI, S.Pd


NIP 19681015 200701 1
[Type text]

PENILAIAN CEKLIS HARIAN


NAMA :
KELOMPOK : B
Hari / Tanggal :
Penilaian
Program perkembangan
KD Indikator
pengebangan
BB MB BSH BSB

Anak mampu menganalisis 4


Nilai Agama dan
1.1 macam buah ciptaan Allah dengan
Moral
tepat
Melalui kegiatan menonton vidio
tutorial membuat jus jeruk, anak
3.3
dapat meniru cara memeras jeruk
Fisik Motorik dengan benar
Melalui kegiatan membuat jus
4.3 jeruk,anak melakukan kegiatan
memeras jeruk dengan tepat
Melalui kegiatan eksperimen anak
Kognitif 2.2 menampilkan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Anak dapat menggunakan 2 kosa
kata baru setelah melakukan
3.11
kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam
Bahasa
Melalui kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam anak
4.11
dapat menyimpulkan hasil
percobaannya dengan ekspresif
Melalui kegiatan mengupas jeruk
Sosial Emosional 2.7 anak dapat melakukan kegiatan
mengupas jeruk sampai bersih
Melalui kegiatan membuat jus
3.15 jeruk anak dapat menunjukkan 3
hasil karya jus jeruk yang menarik
Seni
Melalui kegiatan membuat jus
4.15 jeruk anak dapat menampilkan 3
hasil karya jus jeruk yang menarik


[Type text]

RUBIK PENILAIAN

Indikator : Anak mampu menganalisis 4 macam buah ciptaan Allah dengan tepat
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak mampu menganalisis 1 macam buah ciptaan Allah dengan tepat

Anak mampu menganalisis 2 macam buah ciptaan Allah dengan tepat


2 MB

Anak mampu menganalisis 3 macam buah ciptaan Allah dengan tepat


3 BSH

Anak mampu menganalisis 4 macam buah ciptaan Allah dengan tepat


4 BSB

Indikator : Melalui kegiatan menonton vidio tutorial membuat jus jeruk, anak dapat meniru
cara memeras jeruk dengan benar
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat melihat cara memeras jeruk dengan benar
1 BB

anak dapat meniru cara memeras jeruk denggan paksaan orang tua
2 MB

anak dapat meniru cara memeras jeruk dengan benar dengan sedikit bantuan
3 BSH orang tua

Anak dapat meniru cara memeras jeruk dengan benar tanpa bantuan orang tua
4 BSB
[Type text]

Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk,anak melakukan kegiatan memeras jeruk
dengan tepat
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) Anak tidak mau melakukan kegiatan memeras jeruk
1 BB

Anak melakukan kegiatan memeras jeruk dengan bantuan orang tua


2 MB

Anak melakukan kegiatan memeras jeruk dengan tepat dengan sedikit bantuan
3 BSH oranmg tua

Anak melakukan kegiatan memeras jeruk dengan tepat tanpa bantuan orang tua
4 BSB

Indikator : Melalui kegiatan eksperimen anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk
mengapung dan tenggelam
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak mau menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan
tenggelam

Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam


2 MB
dengan bantuan orang tua

Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam dengan
3 BSH
sedikit arahan dari orang tua

Anak menampilkan kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam tanpa
4 BSB
bantuan orang tua
[Type text]

Indikator : Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak menggunakan kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji coba
jeruk mengapung dan tenggelam

Anak dapat menggunakan 1 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
2 MB
coba jeruk mengapung dan tenggelam dengan bantuan orang tua

Anak dapat menggunakan 1 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
3 BSH
coba jeruk mengapung dan tenggelam

Anak dapat menggunakan 2 kosa kata baru setelah melakukan kegiatan uji
4 BSB
coba jeruk mengapung dan tenggelam

Indikator : Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak tidak dapat
1 BB
menyimpulkan hasil percobaannya

Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
2 MB
menyimpulkan hasil percobaannya dengan bantuan orang tua

Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
3 BSH menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif dengan sedikit bantuan
orang tua

Melalui kegiatan uji coba jeruk mengapung dan tenggelam anak dapat
4 BSB
menyimpulkan hasil percobaannya dengan ekspresif
[Type text]

Indikator : Melalui kegiatan mengupas jeruk anak dapat melakukan kegiatan mengupas jeruk
sampai bersih
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4)
1 BB Anak tidak mau melakukan kegiatan mengupas jeruk

Anak melakukan kegiatan mengupas jeruk


2 MB

Anak melakukan kegiatan mengupas jeruk sampai bersih


3 BSH

Anak melakukan kegiatan mengupas jeruk sampai bersih tanpa bantuan orang
4 BSB
tua

Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat menunjukkan 1 hasil karya jus jeruk yang menarik
1 BB

anak dapat menunjukkan 2 hasil karya jus jeruk yang menarik


2 MB

anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik


3 BSH

anak dapat menunjukkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik tanpa antuan
4 BSB orang tua
[Type text]

Indikator : Melalui kegiatan membuat jus jeruk anak dapat menampilkan 3 hasil karya jus
jeruk yang menarik
Skor
Penilaian Tingkat Kemampuan Anak
(1-4) anak dapat menampilkan 1 hasil karya jus jeruk yang menarik
1 BB

anak dapat menampilkan 2 hasil karya jus jeruk yang menarik


2 MB

anak dapat menampilkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik


3 BSH

anak dapat menampilkan 3 hasil karya jus jeruk yang menarik tanpa bantuan
4 BSB orang tua

FORMAT PENILAIAN HASIL KARYA

HASIL KARYA HASIL PENGAMATAN INDIKATOR / KD

FORMAT PENILAIAN ANEKDOT


NAMA ANAK : ..................... KELAS : ................. USIA : ...............
TGL WAKTU TEMOPAT PERISTIWA INDIKATOR
[Type text]

Anda mungkin juga menyukai