Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI INFORMASI PEMBELAJARAN

PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Disusun Oleh : Kelompok 3

Nama NIM

1. Lia Nur Azhura 2005113452


2. Ridha Try Wahyuni 2005113405
3. Risma Amelia 2005126295
4. Silvia Agusti 2005125290
5. Tasya Adriani 2005114205
6. Yanissa 2005113399

Dosen : Enda Puspitasari, M.PD

JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pembelajaran Anak Usia Dini" dengan tepat
waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Informasi
Pembelajaran.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Enda Puspitasari, M.Pd selaku dosen Mata
Kuliah Teknologi Informasi Pembelajaran. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 9 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
BAB1 ………………………………………………………………………………….1
A. LATAR BELAKANG…………………………………………………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………1
BAB2…………………………………………………………………………………..2
A. PEMBAHASAN …………………………………………………………….2
PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI……………………………….…2
CAPAIAN PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI…………………………….3
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI……………………5
BAB3…………………………………………………………………………………7

A. PENUTUP ……………………………………………………………………7
KESIMPULAN ………………………………………………………………7
SARAN……………………………………………………………………….7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan pembelajaran yang berorientasi
pada anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak dengan pengembangan kurikulum
yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui
bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses
belajar.
Syaiful Sagala (2006:61) bahwa pembelajaran adalah membelajarkan peserta
didik menggunakan asas pendidikan maupun tori belajar yang merupakan penentu utama
keberhasilan pendidikan. Menurut Suyadi (2010:16) bahwa pembelajaran anak usia dini
dilakukan melalui kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan
materi (konten) dan proses belajar. Sujiono & Sujiono dalam Yuliani Nurani Sujiono
(2011:138) bahwa kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya
pengembangan kurikulum secara konkret yang berupa seperangkat rencana yang berisi
sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini
berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus dikuasainnya dalam rangka
pencapaian kompetensi yang harus dimiliki anak.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pembelajaran AUD?
2. Bagaimana capaian pembelajaran AUD?
3. Apa karakteristik pembelajaran AUD?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pembelajaran AUD.
2. Untuk mengetahui capaian pembelajaran AUD.
3. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran AUD.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini

Istilah pembelajaran berasal dari kata belajar, yaitu suatu aktivitas atau suatu proses
untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan
mengukuhkann kepribadian. Pengertian ini lebih diarahkan kepada perubahan individu
seseorang, baik menyangkut ilmu pengetahuan maupun berkaitan dengan sikap dan kepribadian
dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pembelaaran ini harapannya ilmu akan bertambah,
ketermpilan meningkat, dan dapat membentuk akhlak mulia. Dalam UU No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pembelajaran ialah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Syaiful Sagala (2006:61) bahwa pembelajaran adalah membelajarkan peserta didik


menggunakan asas pendidikan maupun tori belajar yang merupakan penentu utama keberhasilan
pendidikan. Menurut Suyadi (2010:16) bahwa pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui
kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan
proses belajar. Sujiono & Sujiono dalam Yuliani Nurani Sujiono (2011:138) bahwa kegiatan
pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya pengembangan kurikulum secara konkret
yang berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas perkembangan yang harus
dikuasainnya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus dimiliki anak. Novan Ardy
Wiyani & Barnawi (2012:88) bahwa pembelajaran yang berorientasi pada anak usia dini yang
disesuaikan dengan tingkat usia anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang
diharapkan dapat dicapai, serta kegiatan belajar dapat menantang peserta didik untuk dilakukan
sesuai usia anak.

Anak usia dini dapat diartikan sebagai anak yang berada pada masa usia 0-6 atau 0-8
tahun sebagaimana telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya. Dengan demikian, dapat

v
disimpulkan bahwa pembelajaran anak usia dini ialah proses pembelajaran yang ditujukan untuk
anak usia 0-6 atau 0-8 tahun. Pembelajaran ini dimaksudkan supaya anak usia dini dapat
memperoleh ilmu pengetahuan dan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara
optimal. Dengan pembelajaran pula, diharapkan dapat terjadi perubahan perilaku peserta didik
anak usia dini menjadi lebih baik. Untuk pendidik anak usia dini tentu interaksi pembelajaran
harus dibuat yang menyenangkan dan disukai oleh anak-anak. Sebab, jika interaksi pembelajaran
monoton dan membosankan, anak-anak tidak memiliki semangat dalam proses pemebelajaran.

Pembelajaran pada anak usia dini adalah kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada
anak yang disesuaikan dengan tingkat usia anak dengan pengembangan kurikulum yang berupa
seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses belajar.

B. Capaian Pembelajaran Anak Usia Dini

1. Pengertian Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai


peserta didik pada setiap fase. Untuk PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA), CP menjadi acuan
untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan projek penguatan profil pelajar
Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, namun dapat langsung mengacu pada dimensi-dimensi
profil pelajar Pancasila yang diatur dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen,
dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP
digunakan untuk intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek
penguatan profil pelajar Pancasila.

2. Tujuan Capaian Pembelajaran

Pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) adalah pembelajaran yang


mengintegrasikan semua aspek perkembangan anak dengan penekanan pada kesejahteraannya.
Tujuan Capaian Pembelajaran di PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA) adalah memberikan arah
yang sesuai dengan usia perkembangan anak pada semua aspek perkembangan anak (nilai
agama-moral, fisik motorik, emosi-sosial, bahasa, dan kognitif) dan menarasikan kompetensi

vi
pembelajaran yang diharapkan dicapai anak pada akhir PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA),
agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

3. Capaian Pembelajaran Berdasarkan Elemen

a) Elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti

Anak percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, mulai mengenal dan mempraktikkan ajaran
pokok sesuai dengan agama dan kepercayaanNya. Anak berpartisipasi aktif dalam menjaga
kebersihan, kesehatan dan keselamatan diri sebagai bentuk rasa sayang terhadap dirinya dan rasa
syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Anak menghargai sesama manusia dengan berbagai
perbedaannya dan mempraktikkan perilaku baik dan berakhlak mulia. Anak menghargai alam
dengan cara merawatnya dan menunjukkan rasa sayang terhadap makhluk hidup yang
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

b) Elemen Jati Diri

Anak mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi diri serta membangun


hubungan sosial secara sehat. Anak mengenal dan memiliki perilaku positif terhadap diri dan
lingkungan (keluarga, sekolah, masyarakat, negara, dan dunia) serta rasa bangga sebagai anak
Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan, aturan, dan
norma yang berlaku. Anak menggunakan fungsi gerak (motorik kasar, halus, dan taktil) untuk
mengeksplorasi dan memanipulasi berbagai objek dan lingkungan sekitar sebagai bentuk
pengembangan diri. Capaian Pembelajaran untuk Satuan PAUD (TK/RA/BA, KB, SPS, TPA)

c) Elemen Dasar-dasar Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni

Anak mengenali dan memahami berbagai informasi, mengomunikasikan perasaan dan


pikiran secara lisan, tulisan, atau menggunakan berbagai media serta membangun percakapan.
Anak menunjukkan minat, kegemaran, dan berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca dan
pramenulis. Anak mengenali dan menggunakan konsep pramatematika untuk memecahkan
masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Anak menunjukkan kemampuan dasar berpikir kritis,
kreatif, dan kolaboratif. Anak menunjukkan rasa ingin tahu melalui observasi, eksplorasi, dan
eksperimen dengan menggunakan lingkungan sekitar dan media sebagai sumber belajar, untuk
mendapatkan gagasan mengenai fenomena alam dan sosial. Anak menunjukkan kemampuan

vii
awal menggunakan dan merekayasa teknologi serta untuk mencari informasi, gagasan, dan
keterampilan secara aman dan bertanggung jawab. Anak mengeksplorasi berbagai proses seni,
mengekspresikannya serta mengapresiasi karya seni.

C. Karakteristik Pembelajaran Anak Usia Dini

Komponen pembelajaran memiliki karakteristik atau ciri-ciri khusus. Menurut Novan


Ardy Wiyani & Barnawi (2012:89), pembelajaran anak usia dini memiliki karakteristik sebagai
berikut :

1) anak belajar melalui bermain,

2) anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya,

3) anak belajar secara ilmiah,

4) anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan
aspek pengembangan, bermakna, manarik, dan fungsional.

Menurut Masitoh, dkk; karakteristik belajar anak usia dini yang paling mencolok dengan
jenjang lainnya adalah:

(1) anak belajar melalui bermain dan bernyanyi,

(2) anak belajar dengan cara membangun pengetahuan,

(3) anak belajar secara alamiah, serta

(4) anak belajar sesuai dengan perkembangannya, bermakna, menarik dan fungsional.

Berbeda halnya dengan Badru Zaman yang mengemukakan bahwa karakteristik belajar
anak usia dini yang paling menonjol terdiri dari: unik, egosentris, aktif dan energik, memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi, eksploratif dan berjiwa petualang, mengekspresikan perilaku secara
relative spontan, kaya dengan fantasi/khayalan, mudah frustrasi, kurang pertimbangan dalam
melakukan sesuatu, memiliki daya perhatian yang masih pendek, bergairah untuk belajar dan
banyak belajar dari pengalaman, serta semakin menunjukkan minat terhadap teman.

viii
Suyadi (2010:16) mengemukakan bahwa pembelajaran anak usia dini dilakukan melalui
kegiatan bermain yang dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan
proses belajar. Materi belajar anak usia dini dibagi menjadi 2 kelompok usia, yaitu materi usia
lahir sampai 3 tahun dan materi usia anak 3-6 tahun. Pembelajaran anak usia dini memiliki
karakteristik anak belajar melalui bermain, anak belajar dengan cara membangun
pengetahuannya, anak belajar secara ilmiah, anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya
mempertimbangkan keseluruhan aspek pengembangan, bermakna, manarik dan fungsional yang
dipersiapkan oleh pendidik dengan menyiapkan materi (konten) dan proses belajar.

Karakteristik pembelajaran anak usia dini secara umum :


1. Belajar, bermain, dan bernyanyi
Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan bernyanyi.
Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan sedemikian rupa sehingga dapat membuat anak
aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar melalui interaksi dengan alat-alat permainan
dan perlengkapan serta manusia. Anak belajar dengan bermain dalam suasana yang
menyenangkan. Hasil belajar anak menjadi lebih baik jika kegiatan belajar dilakukan dengan
teman sebayanya. Dalam belajar, anak menggunakan seluruh alat inderanya.
2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting,
yaitu:
a) berorientasi pada usia yang tepat,
b) berorientasi pada individu yang tepat, dan
c) berorientasi pada konteks social budaya.
Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia
anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai, serta
kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia tersebut. Manusia merupakan
makhluk individu. Perbedaan individual juga harus manjadi pertimbangan guru dalam
merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan, berinteraksi, dan memenuhi harapan anak.
Selain berorientasi pada usia dan individu yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan
harus mempertimbangkan konteks sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program
pembelajaran yang bermakna, guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga,
masyarakat, faktor budaya yang melingkupinya.

ix
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran pada anak usia dini khususnya Kelompok Bermain (KB)
seharusnya diterapkan pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan potensi
seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minat anak. Pendidikan pada
anak usia dini memberikan kesempatan untuk mengembangkan kepribadian anak, oleh
karena itu perlu dilaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan aspek
perkembangan yang meliputi aspek kognitif, bahasa, sosial, emosi, fisik, dan motorik
anak.

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan
penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

x
DAFTAR PUSTAKA

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pemebelajaran; Teori dan Konsep Dasar (Bandung:
Remaja Rosdakarya,2011), hal.9.

Rusman, Model-Model Pembelajaran;Mengembangkan Profesionalisme Guru


(Jakarta:Rajagrafindo Persada,2011),hal.116

xi

Anda mungkin juga menyukai