Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat taufik dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah studi konsep dasar pendidikan anak usia dini. Shalawat beserta
salam mudah-mudahan tetap tercurah limpahkan kepada nabi kita Nabi Muhammad SAW, karena
berkat beliau kami dapat terangkis dari alam yang kelam menuju alam yang terang-benderang yakni
dengan adanya islam dan iman.

Dan kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu studi konsep dasar pendidikan anak
usia dini yang telah berupaya membimbing kami dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh
dosen pengampu.

Dan kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ataupun kesalahan
dalam bentuk apapun, karena kami sebagai manusia tidak lepas dari salah dan lupa. Dan makalah ini
kami buat dengan harapan agar dapat membantu kita semua untuk mengetahui apa saja yang
mencakup tentang studi konsep dasar pendidikan anak usia dini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….

I.I. Latar Belakang…………………………………………………………………………...

I.2. Rumusan Masalah……………………………………………………………………….

BAB II. PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..

2.I. Pendekatan Akademik…………………………………………………………………..

2.2. Pendekatan Non Akademik…………………………………………………………….

BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………………..

3.I. Simpulan………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

I.I. Latar Belakang

Anak usia dini perlu mendapatkan pendidikan yang baik karena anak usia dini sangat cepat
menangkap informasi sehingga periu mendapatkan pendidikan yang baik, baik melalui pendekatan
ataupun pengembangan karena dengan pendekatan ataupun pengembangan dapat menumbuhkan
perkembangan yang baik dan cepat terhadap anak usia dini. Seorang guru anak usia dini harus pintar-
pintar dalam memilih metode pembelajaran yang akan diterapkan kepada anak didiknya, dan guru
anak usia dini harus melakukan pendekatan terhadap anak didiknya baik berupa pendekatan akademik
ataupun pendekatan non akademik.

I.2. Rumusan Masalah

1). Apa saja macam-macam pendekatan akademik?

2). Bagaimana cara seorang guru melakukan pendekatan non akademik?


BAB II

PEMBAHASAN

2.I. Pendekatan Akademik

Bagian dari hak asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan dipenuhi adalah hak anak
oleh orang tua, masyarakat, guru, pemerintah dan Negara.1 Hanya dengan melalui pendidikan
berbasis pemenuhan hak anak yang baik, lembaga pendidikan akan mampu melahirkan anak-anak
Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Hak anak adalah harapan bagi anak-anak,
masa depan bangsa, dan bahkan hak seluruh umat manusia secara universal.

Guru sangat menekankan penguasaan berbagai pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan
latihan tertulis (paper pencil test) yang dikerjakan secara individual. Peranan guru dalam kegiatan
pembelajaran sangat dominan yaitu dengan cara mengatur anak untuk mengikuti serangkaian
kegiatan belajar yang telah disiapkan sebelumnya.

Para penganut pendekatan pendidikan akademik memiliki prinsip bahwa belajar dengan lebih
cepat berrarti lebih baik. Jadi, kalau anak bisa menguasai materi pelajaran secara lebih awal dan lebih
cepat dari yang lain, berarti anak itu telah belajar dengan lebih baik. Sesuai prinsip diatas, pendidikan
berorientasi akademik terfokus pada upaya mengarahkan anak untuk menguasai sejumlah materi
pengetahuan, keterampilan, atau hafalan tertentu dengan singkat. Para pendidik yang menganut
pendekatan ini berupaya mengembangkan cara-cara belajar cepat agar hasil belajar anak dapat segera
diketahui.

1. Model kurikulum

Para penganut pendekatan ini berpendapat bahwa cara pembelajaran yang baik dilakukan melalui
beberapa mata pelajaran terpisah yang disajikan dalam periode-periode pendek.

2. Cara pembelajaran

Model kurikulum yang berstruktur dan sistematis banyak dilakukan melalui “direct instruction”.
Dalam arti, guru mengajarkan materi-materi pengetahuan dan keterampilan yang sudah disiapkan dan
murid memperhatikan penjelasan guru dan mengejarkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Akibatnya, murid hanya memiliki sedikit pilihan.

3. Peran guru dan anak

1
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Pasal 1 Ayat 12
Dalam pendekatan akademik, peran guru sangat dominan. Guru adalah penguasa kelas yang
cenderung menerapkan manajemen kelas yang otoriter, sedangkan anak berperan sebagai penerima
pelajaran, mereka menjadi pihak penerima fakta dan kemudian menghafalkannya.

4. Keuntungan dan kelemahan

Keuntungan dari pendidikan berorientasi akademik adalah agar anak dapat lebih cepat menghafal
informasi atau fakta dan menguasai keterampilan yang diajarkan. Adapun kelemahannya kurangnya
keterlibatan aktif anak dalam proses belajar dan penekanan pada aspek akademik dari pendekatan ini
membuat aspk-aspek perkembangan anak lainnya menjadi kurang perkembangan secara proporsial.

2.I. Pendekatan Non Akademik

Membentuk generasi unggul dan “sukses hidup” ditengah persaingan global dapat dilakukan
dengan jalan menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
anak didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kesanggupannya.
Kegiatan pembelajaran diorganisasikan secara terpadu melalui tema-tema pembelajaran yang paling
dekat dengan konteks kehidupan anak dan pengalaman-pengalaman anak. Guru memberikan berbagai
pilihan kegiatan sesuai dengan minat anak dan guru menggunakan kegiatan bermain dan proyek
sebagai media pembelajaran yang memungkinkan anak bekerja dan belajar secara individual,
kelompok dan juga klasikal. Kegiatan pembelajaran tidak hanya ditujukan agar anak mampu
menghapalkan dan menguasai informasi tertentu.2

Pendekatan non akademik berangkat dari pandangan bahwa anak pada dasarnya merupakan
pembelajar aktif (an active learner). Anak mampu membangun pengetahuan pemahamannya tentang
lingkungan melalui pengalaman-pengalaman interaksional. Pengetahuan dan pemahaman itu bukan
merupakan sesuatu yang diberikan oleh orang lain kepada anak, melainkan merupakan sesuatu yang
dikonstruksi oleh anak itu sendiri.

1. Model kurikulum

Kurikulum pendidikan non akademik adalah kurikulum terintegrasi melalui kurikulum integrasi,
subjek-subjek bidang pengetahuan dan keterangan tidak dipelajari secara terpisah-pisah, melainkan
dipelajari sebagai suatu kesatuan yang terpadu secara informal dalam kegiatan-kegiatan belajar anak.

2. Cara pembelajaran

Dalam pendekatan non akademik proses pembelajaran sangat menekankan melalui pengalaman
langsung (hands on experience). Anak diberi kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah yang
ditemukannya, bukan masalah-masalah yang tidak terkait dengan konteks kehidupannya. Ia diberi

2
Nining sriningsih, M.pd, Konsep dasar paud
kesempatan untuk bereksprimen, bereksplorasi, dan menemukan suatu dari pengalaman-pengalaman
yang ditemukannya sendiri.

3. Peran guru dan anak

Dalam pendekatan non akademik, guru dan anak sama-sama berperan aktif. Guru berperan
sebagai fasilitator kegiatan belajar anak, sementara anak berperan sebagai pembelajaran aktif.

4. Keuntungan dan kelemahan

Keuntungan dari pendidikan non akademik adalah inisiatif anak untuk melakukan kegiatan
belajar dapat berkembang dengan baik dan anak dapat secara aktif mengembangkan kreativitas dan
membangun pengetahuan, proses pembelajaran dilakukan secara lebih alamiah (natural) dan
menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan sikap positif terhadap kegiatan belajar.
Adapun kelemahannya dalam waktu singkat. Dengan kata lain penggunaan waktu sering dianggap
kurang efisien, sebagian orang cenderung beranggapan bahwa penerapan pendekatan ini memerlukan
perlengkapan yang lebih banyak sehingga memerlukan dana yang lebih pula.
BAB III

PENUTUP

3.I. Simpulan

Anak Usia Dini harus memperoleh pendidikan yang baik, karena pada usia seperti mereka rentan
menangkap banyak informasi sehingga perlu mendapatkan pendidikan yang baik diantaranya dengan
cara pendekatan, baik pendekatan secara akademik maupun non akademik.

Pendekatan akademik bisa dilakukan dengan cara seorang guru mengajarkan materi-materi
pengetahuan dan keterampilan yang sudah disiapkan, dan murid memperhatikan penjelasan guru
kemudian mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Dan pendekatan non akademik bisa
dilakukan dengan cara memberikan murid sebuah kesempatan untuk memecahkan masalah-masalah
yang ditemukannya sendiri, biarkan mereka bereksprimen, bereksplorasi dan menemukan sesuatu dari
pengalaman-pengalaman yang mereka temukan sendiri. Diantara keduanya harus sama-sama
diterapkan karena keduanya saling berkesinambungan, artinya keduanya harus seimbang sehingga
pertumbuhan mereka berkembang dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://melyloelhabox.blogspot.co.id/2012/12/pendidikan-taman-kanak-kanak.html

khaldun, Rendra dan Azwand. Qowwam volume 8 nomor 2, 2014

Sriningsih, Nining. Konsep dasar paud


Makalah

PENDEKATAN dalam PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIAJUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS KULIAH

Mata Pelajaran: Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini

Dosen Pengampu: Barratun Naqiyah, M.Pd.I

Semester dua PI AUD A

Oleh Kelompok 7:

Helen Isa Alfiani

Mar’atin Nasyitoh

FAKULTAS TARBIYAH

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH

(INSTIKA)

GULUK-GULUK SUMENEP MADURA

TAHUN PELAJARAN 2016-2017

Anda mungkin juga menyukai