Disusun oleh :
Kelompok 3
Nina Hernawati : 214223015
Meli Meliani : 214223002
Cicih Sopiani : 214223021
Eli Kartini : 214223012
Jl. R.A. Moertasiah Soepomo No. 28, Kuningan, Kec.Kuningan, Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. berkat Rahmat dan Karunia-Nya
kami masih diberikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan dalam menyelesaikan tugas yang
berjudul “Pembelajaran Pada Anak Usia Dini”.
Makalah ini disusun guna untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Konsep Dasar
PAUD, selain itu tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai bagaimana
metode pembelajaran pada anak usia dini bagi pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Mira Mayasarokh, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Konsep Dasar PAUD dan kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan tugas ini.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknyalah pembelajaran untuk anak usia
dini dirancang dalam bentuk bermain. Anak belajar melalui main, tentunya main yang
menyenangkan dan juga terarah yang bisa menstimulasi perkembangan kecerdasan anak.
Kadang kita memberikan fasilitas belajar yang mahal dan berharap anak belajar banyak, tetapi
kenyataannya malah anak tidak belajar. Kadang dengan mainan yang amat sederhana dan
murah anak-anak sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang mainan itu dan mekanisme
kerjanya. Bermainsambil belajar, dimana esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran
amat penting bagi PAUD.
Pembelajaran anak usia dini menggunakan esensi bermain. Esensi bermain meliputi
perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan merdeka. Pembelajaran hendaknya
disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat anak tertarik untuk ikut serta dan
tidak terpaksa. Guru memasukkan unsur-unsur edukatif dalam kegiatan bermain tersebut,
sehingga anak secara tidak sadar telah belajar berbagai hal.
Banyak pertanyaan dari guru dan orang tua tentang bagaimana mengajarkan anak agar
mampu berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Maka dengan ini kami membuat
makalah berjudul "Pembelajaran Pada Anak Usia Dini"
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja asas pembelajaran pada anak usia dini?
2. Apa saja prinsip pembelajaran pada anak usia dini?
3. Apa saja pendekatan pembelajaran pada anak usia dini?
4. Apa saja model pembelajaran pada anak usia dini?
5. Apa saja metode pembelajaran pada anak usia dini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asas pembelajaran pada anak usia dini
2. Untuk mengetahui prinsip pembelajaran pada anak usia dini
3. Untuk mengetahui pendekatan pembelajaran pada anak usia dini
4. Untuk mengetahui model pembelajaran pada anak usia dini
5. Untuk mengetahui metode pembelajaran pada anak usia dini
BAB II
PEMBAHASAN
7. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara
menunjukkan. Dalam kegiatan pembelajaran di PAUD, guru menunjukkan proses melakukan
sesuatu, dan mengerjakan sesuatu.
Contoh kegiatan metode demonstrasi :
g. Cara membuat benda-benda dengan plastisin
h. Cara menyapa orang yang lebih tua
i. Memperbaiki tulisan yang salah
j. Cara menonton TV yang baik
● Manfaat dari metode ini, yaitu :
a. Anak dapat lebih memperhatikan apa yang guru jelaskan
b. Proses pembelajaran terarah pada apa yang mereka pelajari
c. Memberikan pengalaman dan kesan yang lebih mendalam sehingga anak tidak mudah lupa
● Langkah-langkah penerapan metode ini, yaitu :
a. Menetapkan tujuan yang hendak dicapai
b. Menetapkan bentuk demonstrasi yang akan digunakan, guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
c. Menetapkan bahan-bahan dan alat yang akan digunakan
d. Merencanakan langkah-langkah demonstrasi
e. Menentukan penilaian apa yang akan digunakan sebagai evaluasi pembelajaran
8. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah pemberian tugas belajar kepada anak. Tugas yang
diberikan dapat berupa soal, materi untuk dipelajari, pekerjaan rumah, dll. Tugas diberikan
guru kepada siswa harus mengarahkan terhadap tercapainya suatu materi yang di inginkan
untuk di selesaikan.
Dalam memberikan tugas kepada siswa guru harus memperhatikan dan
mempertimbangkan beberapa hal diantaranya:
k. Tujuan diberikannya tugas, apakah untuk melatih ketepatan atau keterampilan anak.
l. Memperhatikan kemampuan seluruh anak, karena di kelas terdapat anak yang dapat
menyelesaikan tugas dengan cepat dan ada anak yang lambat dalam menyelesaikan
tugasnya
m. Memperhatikan kondisi kelas, bagaimanakah kondisi kelas saat itu apakah dalam kondisi
yang menyenangkan atau tidak.
● Manfaat dari metode pemberian tugas yaitu:
a. Memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil belajar anak
b. Meningkatkan keterampilan belajar anak
c. Tugas yang diberikan secara berkala, teratur dan ajeg akan menanamkan kebiasaan belajar
yang baik kepada anak
d. Pemberian tugas yang dirancang dengan tepat akan meningkatkan prestasi belajar anak
e. Pemberian tugas menjadi salah satu metode pembelajaran yang baik jika dapat
direncanakan dengan baik.
f. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keterampilan belajar siswa dan prestasinya.
Keteraturan dan perencanaan yang baik menjadi kunci dari penerapan metode
pembelajaran ini.
9. Beyond Center Circle Time (BCCT)
Metode pembelajaran BCCT merupakan metode pembelajaran dimana guru sebagai
pendidik menghadirkan dunia nyata di dalam kelas dan mendorong siswa untuk membuat
hubungan antara pengetahuan, pengalaman dan penerapan dalam dunia nyata.
Metode pembelajaran BCCT memberikan kesempatan siswa untuk dapat terus aktif
berpikir, anak berlatih untuk menemukan pengetahuannya sendiri sementara guru mencoba
untuk menjadi fasilitator yang memberikan fasilias untuk mendukung siswa mempelajari
banyak hal. Bentuk pembelajaran yang disetting oleh guru diharapkan dapat memberikan
kesempatan siswa untuk mengalami tidak hanya mengetahui.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di dalam kelas diantaranya yaitu:
• Bernyanyi
• Membaca puisi
• Bercerita
• Bermain peran
10. Circle The Time (Lingkari Kalender)
Metode pembelajaran Circle The Time merupakan metode pembelajaran yang
mengunakan kalender sebagai tema-tema pada materi pembelajaran. Pembelajaran dengan
metode ini menghubungkan antara hari-hari besar di kalender dengan tema-tema pembelajaran.
Guru menandai hari-hari besar yang ada di kalender dan selanjutnya menggunakannya sebagai
tema pada pembelajaran yang ada di kelas atau luar kelas.
Sebagai contoh :
a. Hari kartini, guru mengajak siswa untuk mengenakan kebaya
b. Hari pahlawan, guru mengajak siswa untuk mengenal pahlawan
c. Hari kemerdekaan Indonesia, guru mengajak siswa untuk merayakan kemerdekaan dengan
perlombaan
11. Metode Presentasi dan Cerita
Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan informasi
yang mereka miliki dengan cara bercerita. Kegiatan ini biasa dilakukan setiap pagi, dengan
memilih 2-3 anak untuk menceritakan pengetahuan mereka tentang topik tertentu. Topik
tersebut selanjutnya diangkat dalam materi pelajaran pada hari itu. Biasanya metode ini
dilakukan 3 kali dalam satu minggu dengan siswa yang presentasi acak atau bergantian.
Manfaat dari metode ini :
a. Siswa pandai untuk berkomunikasi
b. Siswa bertanggung jawab untuk mempelajari sesuatu hal dan bercerita kepada temannya
(mereka sudah ditunjuk 1 hari sebelum hari mereka bercerita)
c. Siswa aktif mencari informasi sendiri
d. Siswa yang mendengarkan dapat menjadi pendengar yang baik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang berupaya
memberikan pembinaan kepada anak usia dini dengan menggunakan cara bermain sambil
belajar dengan tujuan dapat merangsang perkembangan anak sehingga anak usia dini siap
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. PAUD sangatlah berperan penting
dalam kesuksesan anak di masa mendatang karena merupakan fondasi dasar bagi kepribadian
anak.
B. Saran
Perlu adanya pengembangan yang lebih optimal terhadap pendidikan anak usia dini,
baik yang dilakukan oleh pemerintah, keluarga maupun masyarakat. Masa prasekolah yang
disebut dengan masa keemasan perkembangan intelektual seharusnya dijadikan dasar bagi
upaya meningkatkan kemajuan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://herninofriyanti.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pembelajaran-anak-usia-dini/
https://www.kompasiana.com/harlinadwirahmasari/54f8235ca33311e7648b49f2/fungsi-asas-
prinsip-dan-pendekatan-dalam-pendidikan-anak-usia-dini
https://pgpaud.universitaspahlawan.ac.id/prinsip-prinsip-pembelajaran-paud/
https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2016/01/10-prinsip-pada-pembelajaran-
paud.html?m=1
https://www.kompasiana.com/farihramdlani/58442fc7b27a61d5041a24dd/jenis-pendekatan-
pembelajaran-pada-anak
https://www.administrasitkpaud.com/2020/10/pendekatan-pembelajaran-paud.html?m=1
https://www.paud.id/4-model-pembelajaran-paud-pembelajaran-inovatif/
https://karyatulisku.com/metode-pembelajaran-paud/#
https://yollanda18.wordpress.com/2018/05/14/makalah-tentang-pendidikan-anak-usia-dini-
paud/
https://anisachoeriah-paud.blogspot.com/2011/04/makalah-paud.html?m=1
Pokja PAUD PPPAUD dan DIKMAS Jawa Barat, 2017. Modul 1 Diksar Daring bagi Pendidik
PAUD. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini