Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

MAPEL SD SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SD N 2 SIBANG GEDE

DOSEN PENGAMPU

I GEDE TILEM PASTIKA, S.SN.,M.SN

OLEH :

NAMA : DEWI ARIYANTI

PRESENSI/NIM : 15 / 2111031086

KELAS : B1 DENPASAR

SEMESTER : : IV (EMPAT)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS DHARMA ACARYA

UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA

DENPASAR

2023

1
KATA PENGANTAR

Puja dan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , Ida Sang Hyang
Widhi Wasa karena atas limpahan rahmat dan karunianya lah penyusun dapat menyelesaikan tugas
pengamatan hasil observasi pembelajaran seni dan ketrampilan di SD walapun masih banyak
kekurangan di dalamnya. Serta kami juga berterima kasih kepada I Gede Tilem Pastika, S.Sn.,M.Sn
selaku dosen mata kuliah Mapel SD Seni dan Ketrampilan di UHN I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar
yang sudah memberikan kepercayaan menyelesaikan tugas ini.

Penyusun pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan dan jauh
dari sempurna. Mudah-mudahan tugas sederhana ini bisa dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang sudah disusun ini dapat bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penyusun mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan .

Om Santhi, Santhi, Santhi Om

Payangan , 04 April 2023

Penyusun ,

2
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pembelajaran seni dan keterampilan di SD sangat penting karena membantu


mengembangkan kreativitas, pemikiran visual, dan peningkatan kemampuan motorik
halus siswa. Selain itu, pembelajaran seni dan keterampilan juga bertujuan untuk
memperkenalkan dan mengapresiasi seni dan budaya Indonesia kepada generasi muda.
Sebagai bagian dari kurikulum pendidikan, pembelajaran seni dan keterampilan
diharapkan dapat membantu siswa menjadi pribadi yang lebih kreatif, terampil, dan
berbakat di berbagai bidang. Pembelajaran seni dan keterampilan di SD juga merupakan
bagian penting dalam peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam kegiatan ini Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Hindu
Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar melakukan observasi di salah satu sekolah di
Sibang Gede , Abiansemal , Badung untuk memenuhi tugas dalam bentuk laporan
observasi pembelajaran Seni dan Ketrampilan di kelas 6 Sekolah Dasar. Laporan hasil
observasi ini disusun guna mememenuhi tugas mata kuliah Mapel SD Seni dan
Ketrampilan. Dengan adanya observasi ini diharapkan kita dapat mengetahui bagaimana
seorang guru mengajar suatu pembelajaran. Kemudian kita sebagai calon guru tentunya
dapat memilih mana yang baik dan tidak baik untuk diajarkan kepada murid kita ketika
sudah mengajar kelak.

3
HASIL OBSERVASI

2.1 Gambaran Objek


1. Waktu dan tempat kegiatan
Nama sekolah : SD N 2 SIBANG GEDE
Nama kepala sekolah : Desak Made Dwi Pratiwi. N, S.Pd.,M.Pd.H.
NIP : 19860719 200901 2 005
Kelas pelaksanaan observasi : 6 (ENAM)
Jumlah peserta didik : 16 Siswa
Tanggal : Selasa , 04 April 2023
Waktu : 09.00-10.45 WITA
2. Identitas Guru (Narasumber)
Nama Guru : I Wayan Adi Sutarman, S.Pd., M.Pd
Guru Bidang studi : Wali kelas 6
Masa Kerja : 5 tahun

Kegiatan Pembelajaran
Pada kegiatan pembelajaran seni budaya dan prakarya kelas 6 di SD N 2
Sibang Gede dilaksanakan pada hari kamis dengan Total Alokasi Waktu : 3 Jp (3 x
35 menit) Di SD N 2 Sibang Gede kelas 6 menggunakan kurikulum K13 .
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang diterapkan guru, yaitu:
a. Pendahuluan (introduction)
Pada tahap awal atau persiapan, kegiatan dimaksudkan untuk mempersiapkan mental
peserta didik dalam mempelajari pengetahuan, keterampilan dan sikap baru. Artinya
guru sebaiknya mempersiapkan peserta didik agar memperhatikan dan belajar secara
sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Guru juga hendaknya menjelaskan secara
singkat tentang materi yang akan dipelajari peserta didik, kegunaan materi tersebut
dalam kehidupan sehari-hari, hubungan atau relevansi materi tersebut dengan materi
yangmtelah dikuasai peserta didik dan tujuan/kompetensi yang harus dikuasai oleh
peserta didik pada akhir kegiatan.

b. Penyajian (presentation)
Tahap penyajian merupakan proses pembelajaran yang utama atau intidari kegiatan
pembelajaran. Tahap ini meliputi bagian-bagian sebagai

4
berikut:
1) Uraian (explanation) adalah penjelasan tentang materi pelajaran atau konsep,
prinsip, dan prosedur yang akan dipelajari peserta didik. Uraian, baik dalam bentuk
verbal maupun non verbal seperti penggunaan media gambar, benda sebenarnya,
model, demontrasi, simulasi dan sebagainya. Pada saat
memberikan uraian ini guru dapat menggunakan berbagai metode seperti ceramah,
diskusi,demonstrasi, dan sebagainya.
2) Contoh (example) dan non contoh (non example) adalah benda atau kegiatan yang
ada di sekitar peserta didik sebagai wujud materi pelajaran yang sedang diuraikan,
baik bersifat positif maupun negatif. Oleh karena itu, guru perlu memberikan contoh
dan non contoh yang praktis dan kongkrit dari uraian konsep yang masih abstrak agar
menjadi jelas bagi peserta didik.
3) Latihan (exercise) adalah kegiatan praktik bagi peserta didik untuk menerapkan
konsep, prinsip atau prosedur yang masih abstrak sesuai dengan kehidupan sehari-
hari. Dengan latihan, peserta didik akan belajar aktif sehingga mudah menguasai
materi yang sedang dipelajari.

Pada kegiatan disamping saya


melakukan evaluasi kepada adik adik
kelas 6 di SD N 2 Sibang Gede ,
Abiansemal, Badung .

c. Penutup (test and follow up)


Kegiatan pada tahap penutup merupakan kegiatan akhir dalam urutan kegiatan
pembelajaran. Tujuan dari kegiatan tahap penutup adalah untuk memberikan
penegasan atau kesimpulan dan penilaian terhadap penguasaan materi pelajaran yang
telah diberikan, baik tes formatif dan umpan balik (follow up). Selanjutnya adalah
kegiatan tidak lanjut. Kegiatan akhir pembelajaran yang mencakup:
1) Pelaksanaan tes hasil belajar untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik. Tes
ini sering disebut sebagai tes formatif yang dapat diberikan secara lisan atau tertulis.
2) Umpan balik (feedback) adalah informasi hasil tes peserta didik dan diikuti dengan
penjelasan kemajuan peserta didik. Hal ini penting bagi peserta didik agar proses

5
pembelajaran menjadi efektif, efisien dan menyenangkan. Selain itu, kegiatan umpan
balik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.
3) Tindak lanjut (follow up) adalah berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan
peserta didik setelah mengikuti tes formatif dan mendapatkan umpan balik.
Maksudnya peserta didik yang memperoleh hasil tes formatif kurang harus
mempelajari ulang materi tersebut. Sedangkan peserta
didik yang sudah memperoleh nilai baik tes formatif bisa meneruskan ke materi
selanjutnya, baik untuk memperdalam materi atau untuk mempersiapkan materi yang
akan datang.

Kegiatan Wawancara
Beberapa pertanyaan yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apa yang memotivasi bapak menjadi seorang guru di sekolah dasar?
Motivasi terbesar saya untuk menjadi guru, selain itu saya ingin memajukan
generasi bangsa. Kepolosan, ketakutan, kebingungan keceriaan dan kebahagiaan
mereka ketika saya memberikam materi dan ketika mereka mulai mengerti,
membuat saya selalu bahagai dan selalu ingin datang ke sekolah untuk bertemu
anak didik saya. Tapi kemuliaan pekerjaannya mendorong saya untuk menjadi
seorang guru.
Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan
sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
2. Metode apa yang sering bapak gunakan dalam pelajaran seni budaya?
Pada hal ini di dalam kelas saya menggunakan metode ceramah mengenai
geraak dasar tari bali terlebih dahulu , lalu dilanjutkan dengan penampilan
video tari menggunakan layar proyektor anak anak dalam kelas akan
mengikuti gerak tari pada gambar video tersebut .
3. Menurut bapak apa peran disiplin dalam mengajar dan apa pendekatan yang ibu
gunakan dalam pembelajaran seni budaya?
Menurut saya sikap disiplin siswa tergantung pada bagaimana cara kita
memberikan pemahaman kepada mereka , dapat dilihan pada kelas 6 ini murid
6
menganggap guru sebagai teman namun siswa juga tidak lupa akan kewajiban ,
tanggungjawab serta rasa hormat kepada guru / pendidik.
4. Media pembelajaran seperti apa yang bapak biasa gunakan dalam pelajaran seni
budaya?
Media yang evektif menurut saya yakni media video , ini dikarenakan media vieo
ini menampilkan gambaran langsung dan lebih menarik di pelajari oleh murid
dengan begitu murid lebih tertarik mengikuti pembelajaran daripada hanya
mendengarkan materi yang dibacakan oleh guru.
5. Bagaimana strategi bapak dalam memberikan materi dalam pelajaran seni budaya
agar lebih mudah dipahami siswa?
Strategi yang umum dilakukan oleh guru dalam memberikan materi pelajaran
adalah dengan membuat konsep yang jelas, memberikan contoh atau aplikasi
nyata, menggunakan visual atau media yang menarik, serta menanyakan
pertanyaan yang relevan untuk memastikan pemahaman siswa. Hal-hal tersebut
diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran seni
budaya dengan lebih mudah dan efektif.
6. Kendala apa yang sering bapak temukan dalam memberikan materi seni budaya?
Mungkin kalau ditanya kendala untuk pembelajaran Sbdp ini hanya sedikit yakni
dimana tidak semua orang bisa melaksanakannya contohnya pada seni tari anak
yang belum pernah menari akan terlihat lebih kaku dari teman-teman yang lain ,
mungkin hanya itu kendalanya namun selain itu pembelajaran Sbdp masih
menjadi pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik.
7. Apa harapan bapak untuk seluruh guru di Indonesia?
saya mengharapkan seluruh guru di Indonesia mampu memberikan pendidikan
yang berkualitas dan mampu mendidik generasi muda menjadi lebih baik dan
berkompeten di masa depan. Semoga seluruh guru dapat terus berinovasi dalam
pembelajaran dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi
dan dunia pendidikan.

7
lampiran

Anda mungkin juga menyukai