Soal-Soal:
Bahasa Kawi adalah suatu jenis bahasa yang pernah berkembang di Pulau
Jawa pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Nusantara dan dipakai
dalam penulisan karya-karya sastra. Dalam tradisi Jawa, bahasa Kawi juga
disebut dengan istilah bahasa Jawa Kuno. Meskipun demikian, bahasa Kawi
sendiri bukan bahasa Jawa Kuno murni, karena telah mendapat pengaruh
bahasa Sanskerta.
Kata kawi sendiri merupakan kata pinjaman dari bahasa Sanskerta (Jones,
2007) Kawya secara etimologi berarti sajak, syair, puisi, dan arti harafiahnya
adalah pujangga, penyair, mahir dalam menggunakan puisi (Zoetmulder, 1995).
Bahasa Kawi adalah ragam Bahasa jawa kuna yang digunakan oleh para
pengawi dalam karya sastranya. Dalam konteksnya yang disebut dengan istilah
bahasa Kawi adalah bahasa kesusastraan Jawa Kuna.
Bahasa Jawa Kuna sudah tidak dipertuturkan lagi, namun masih dipelajari
dan dibaca. Sementara bahasa Kawi masih tetap dipelajari dan digunakan pula
di kalangan tertentu. Bahasa Kawi masih sering dibacakan, terutama dilagukan.
Ada aktivitas membaca macapat di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Selain itu
di Pulau Bali dan Lombok, yang disebut dengan istilah mabebasan.
2. Jelaskan mengenai Hukum Sandhi dalam Bahasa Kawi dan berikan masing-
masing satu contohnya!
a. Sandhi Dalam
Gabungan bunyi vokal antara bentuk dasar atau bentuk kompleks yang
berawal atau berakhir vokal dengan prefiks atau sufiks.
Contoh :
a+i=e
a+ě=a
i+ě=i
u+ě=u
ő+ě=ő
a+u=o
i + a = ya
u + a = wa
o + a = wa
CONTOH
ka- + indran
wawa + -ěn
wěli + -ěn
tuhu + -ěn
rěngő + -ěn
ma- + ulah
ananghi + -a
tuhu + -a
mangilo + -a
sumambrama + -i
HASIL SANDHI
kendran
wawan
wělin
tuhun
rěngőn
molah
ananghya
tuhwa
mangilwa
sumambrame
b. SANDHI LUAR:
gabungan vokal akhir kata diikuti vokal awal kata menjadi satu bunyi
vokal
a+a=ā
i+i=ī
u+u=ū
a+i=e
PENERAPAN
sira + an
ngūni-uni + ikang
baňu + umili
bhatara + endra
pwa + ikang
wruha + ing
nara + indra
HASIL
sirān
ngūni-unīkang
baňūmili
bhatarendra
pwekang
wruheng
narendra
A. Dua bunyi yang sama jika menjadi satu akan diucapkan panjang.
1. a + a = ā sira + an = sirān
▣ a + ê = a wawa + ên = wawan
▣ i+ ê = I wêli + ên = welin
¨ a+ u = o ma +ulah = molah
¨ i+ a = ya ananghi + a = ananghya
¨ u +a = wa tuhu + a = tuhwa
1. Orang Pertama
A. tunggal
Ngwang = saya
Nghulun = hamba
2. Orang Kedua
A. Tunggal
kanyu = engkau
ko = kamu
3. Orang Ketiga
A Tunggal
ya = ia, dia
sarika = ia, dia
B. Jamak
sira = mereka
ya = mereka
1. tunggal
2. rwa
3. telu / telung
1.000.000 yuta
3.456.872 Tigang yuta petang laksa limang keti nem iwu wwalung atus pitung
puluh rwa
Awalan - prefiks
Akhiran - sufiks
Sisipan - infiks
PREFIKS
Contoh:
PREFIKS KA-
maknanya ada pada kisaran di, telah di, ter, dlm bhs Indonesia
(konsonan), maka awalan ka- tersebut tinggal ditempatkan saja pada awal
kata, contoh:
Apabila pokok kata diawali dengan huruf hidup (vokal) maka diberlakukan
hukum sandhi, contoh:
PREFIKS PA-
Prefik Pa-
PREFIKS SA-
Prefik Sa-
awalan dur- dan dus- cendung menyatakan perihal yang tidak baik/buruk,
contoh: