Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN AGAMA

UHN I GUSTI BAGUS SUGRIWA DENPASAR


FAKULTAS DHARMA ACARYA
Jl. Ratna No. 51 Tatasan Kaja, Denpasar, Telp. (0361) 226656
Jl. Nusantara Kubu Bangli, Telp (0366)

Ujian Akhir Semester (UAS) Genap


Tahun Ajaran 2021/2022

Nama : Dewi Ariyanti


Nim : 2111031086
Absen : 15
Tempat Ujian : UHN IGBS Denpasar
Matakuliah : Bahasa Kawi (MKB09)
Jenjang/Semester : S1 / II (Dua) / B1 Denpasar
Jurusan : PGSD
Dosen : Dr. Gek Diah Desi Sentana, S.S., M.Hum
Hari / Tanggal : Jumat, 24 Juni 2022
Waktu : 90 menit

Soal-Soal:

1. Jelaskan mengenai sejarah perkembangan Bahasa Kawi !

Bahasa Kawi adalah suatu jenis bahasa yang pernah berkembang di Pulau
Jawa pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha Nusantara dan dipakai
dalam penulisan karya-karya sastra. Dalam tradisi Jawa, bahasa Kawi juga
disebut dengan istilah bahasa Jawa Kuno. Meskipun demikian, bahasa Kawi
sendiri bukan bahasa Jawa Kuno murni, karena telah mendapat pengaruh
bahasa Sanskerta.

Istilah kawi sendiri bermakna "penyair". Sedangkan karya sastra yang


dihasilkan oleh Sang Kawi disebut dengan nama kakawin. Biasanya kakawin
berupa rangkaian puisi yang mengikuti pola-pola tertentu.

Kata kawi sendiri merupakan kata pinjaman dari bahasa Sanskerta (Jones,
2007) Kawya secara etimologi berarti sajak, syair, puisi, dan arti harafiahnya
adalah pujangga, penyair, mahir dalam menggunakan puisi (Zoetmulder, 1995).
Bahasa Kawi adalah ragam Bahasa jawa kuna yang digunakan oleh para
pengawi dalam karya sastranya. Dalam konteksnya yang disebut dengan istilah
bahasa Kawi adalah bahasa kesusastraan Jawa Kuna.

Bahasa Jawa Kuna sudah tidak dipertuturkan lagi, namun masih dipelajari
dan dibaca. Sementara bahasa Kawi masih tetap dipelajari dan digunakan pula
di kalangan tertentu. Bahasa Kawi masih sering dibacakan, terutama dilagukan.
Ada aktivitas membaca macapat di Jawa Tengah dan di Jawa Timur. Selain itu
di Pulau Bali dan Lombok, yang disebut dengan istilah mabebasan.

Prasasti Sukabumi berangka tahun 804 M, merupakan piagam pertama yang


mempergunakan bahasa Jawa Kuno dan sejak saat itu bahasa itulah yang
dipakai dalam kebanyakan dokumen resmi. Candakarana adalah semacam
kamus Jawa Kuno dan versinya yang paling awal kira-kira ditulis pada Abad
ke-8 M. Sang Hyang Kamahayanikan adalah sebuah karya sastra dalam bentuk
prosa. Di bagian belakang disebut nama seorang raja, yaitu Mpu Sendok, yang
bertakhta dari tahun 929-947 M. Kakawin Ramayana digubah pada masa
pemerintahan Dyah Balitung di Mataram Kuna sekitar tahun 820-832 Saka atau
sekitar tahun 870 M.

2. Jelaskan mengenai Hukum Sandhi dalam Bahasa Kawi dan berikan masing-
masing satu contohnya!

Dalam bahasa Sansekerta, sandhi berarti “hubungan sendi”. Dalam tata


bahasa Kawi, yang sangat terpengaruh bahasa Sansekerta, sandhi berarti
menghubungkan dua buah kata atau lebih menjadi satu. Yang dihubungkan
terutama vokal kata-kata tersebut. Sandhi merupakan gabungan bunyi hidup
atau vokal akhir kata dengan vokal awal kata lain. Sandhi juga merupakan
gabungan bunyi vocal di awal atau akhir kata dengan awalan yang berakhir
vokal, atau akhiran yang berawal dengan vokal. Sandhi dapat dibagi menjadi 2
jenis sebagai berikut :

a. Sandhi Dalam

Gabungan bunyi vokal antara bentuk dasar atau bentuk kompleks yang
berawal atau berakhir vokal dengan prefiks atau sufiks.

Contoh :

a+i=e

a+ě=a

i+ě=i

u+ě=u

ő+ě=ő

a+u=o

i + a = ya

u + a = wa

o + a = wa

CONTOH

ka- + indran

wawa + -ěn

wěli + -ěn

tuhu + -ěn

rěngő + -ěn

ma- + ulah

ananghi + -a

tuhu + -a

mangilo + -a

sumambrama + -i
HASIL SANDHI

kendran

wawan

wělin

tuhun

rěngőn

molah

ananghya

tuhwa

mangilwa

sumambrame

b. SANDHI LUAR:

gabungan vokal akhir kata diikuti vokal awal kata menjadi satu bunyi
vokal

CONTOH SANDHI LUAR

a+a=ā

i+i=ī

u+u=ū

a+i=e

PENERAPAN

sira + an

ngūni-uni + ikang

baňu + umili

bhatara + endra

pwa + ikang

wruha + ing

nara + indra

HASIL

sirān

ngūni-unīkang

baňūmili

bhatarendra
pwekang

wruheng

narendra

A. Dua bunyi yang sama jika menjadi satu akan diucapkan panjang.

1. a + a = ā sira + an = sirān

2. i + i = ī nguni +ikang = ngunīkang

3. u + u = ū banyu + umili = banyūmili

B. Bunyi ê selalu hilang diganti dengan bunyi yang ada di depannya

▣ a + ê = a wawa + ên = wawan

▣ i+ ê = I wêli + ên = welin

C. Bunyi a jika diikuti bunyi lain dari pada ê, menjadi :

¨ a+ u = o ma +ulah = molah

¨ a+ i = e bhātara + indra = bhātarendra

D. Bunyi i, u, ö, dan o jika diikuti lain dari pada bunyi ê menjadi

¨ i+ a = ya ananghi + a = ananghya

¨ u +a = wa tuhu + a = tuhwa

¨ u+ i = wi sihku + iriya = sihkwiriya

2. Kata Ganti Orang.

1. Orang Pertama

A. tunggal

Aku = aku, saya

Ngwang = saya

Nghulun = hamba

2. Orang Kedua

A. Tunggal

kanyu = engkau

ko = kamu

kamu = engkau, kamu

3. Orang Ketiga

A Tunggal

ya = ia, dia
sarika = ia, dia

B. Jamak

sira = mereka

ya = mereka

KATA GANTI BILANGAN DALAM BAHASA KAWI

1. tunggal

2. rwa

3. telu / telung

1.000.000 yuta

3.456.872 Tigang yuta petang laksa limang keti nem iwu wwalung atus pitung
puluh rwa

3. Jelaskan mengenai afiksasi dalam Bahasa Kawi dan berikan masing-masing


satu contohnya!
afiksasi adalah proses memberi imbuhan pada kata dasar. Afiksasi
merupakan salah satu proses morfologi.

Awalan - prefiks

Akhiran - sufiks

Sisipan - infiks

imbuhan gabung - konfiks

me- + makan = memakan

makan + -an =makanan

gigi + -er- =gerigi

susastra +ke-/an= kesusatraan

PREFIKS

Menyatakan perbuatan, sifat, dan keadaan.

Contoh:

Manak/ ma- + anak=manak =beranak/ memiliki anak

Mahyas/ ma- +hyas= mahyas= berhias

Ahyun / a-+hyun =ahyun = berkehendak

Aguru / a-+ guru=aguru = berguru

Awiku/ a- + wiku =awiku =menjadi pendeta

Prefik A- Serapan Sanskerta Menyatakan tidak, pengingkaran, contoh:

Adharma = tidak baik, tidak bajik


Ahimsa = tidak membunuh

Akrodha = tidak marah

PREFIKS KA-

maknanya ada pada kisaran di, telah di, ter, dlm bhs Indonesia

Apabila pokok kata diawali dengan huruf mati

(konsonan), maka awalan ka- tersebut tinggal ditempatkan saja pada awal
kata, contoh:

Ka + ton = Katon = dilihat/terlihat

Ka + rêngö = Karêngö = didengar/terdengar

Ka + hambö = Kahambö = diiringi

Apabila pokok kata diawali dengan huruf hidup (vokal) maka diberlakukan
hukum sandhi, contoh:

Ka + anumata = kānumata = disetujui

Ka + ucap = kocap = dibicarakan

Ka + ungas = kongas = dibaui

PREFIKS PA-

Prefik Pa-

Menyatakan perihal Contoh:

pa- + carita =pacarita : perihal penceritaan

pa- + turu =paturu : perihal tidur

Menyatakan alat, alat untuk Contoh:

pa- + tulak = panulak : alat penolak

pa-+ pupul = pamupul : alat pemukul nasal

PREFIKS SA-

Prefik Sa-

¨ Menyatakan prihal waktu tertentu Contoh:

sawengi = sepanjang malam

salampah = sepanjang perjalanan

saurip = sepanjang hidup

Menyatakan bilangan bernilai satu Contoh:

sawiji = satu biji


sawatek = yang sejenis

PREFIK SU-, DUR-, NIR-, DAN NIS-

Awalan Su- cenderung menyatakan perihal yang baik, contoh:

¡ Sujana = manusia yang baik

¡ Susila = perilaku yang baik

¡ Sucita = pikiran yang baik

awalan dur- dan dus- cendung menyatakan perihal yang tidak baik/buruk,
contoh:

¡ Durbuddhi = berhati jahat

¡ Dussesana = berprilaku buruk

awalan nir- dan nis- cenderung menyatakan tidak/tanpa, berlawanan,


abstrak, contoh:

nirdon = tidak memiliki tujuan

nirgawe = tidak layak dikerjakan

niskala = tidak nyata

4. Jelaskan menurut pendapat saudara mengapa Bahasa Kawi begitu penting


dipelajari di Bali!
Menurut pendapat saya mengapa Bahasa Kawi itu penting untuk di pelajari
yakni selain untuk melestarikan bahasa yang berkembang dari dulunya, agar
kita juga nantinya tahu bagaimana pembelajaran bahasa kawi itu tersendiri
seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi mungkin minat untuk
mempelajari bahasa kawi hanyalah sedikit , nah disini kita sebagai generasi
penerus seharusnya kita bias mengenalkan kembali bahasa kawi itu di jenjang
modern agar bahasa kawi tidak menghilang ditelan jaman .
Negara indonesia memiliki banyak sekali ragam suku dan bahasa karena
indonesia termasuk negara nusantara yang terbagi atas beberapa pulau dan
daerah ,maka dari itu di Indonesia muncul lah beragam macam bahasa
contohnya seperti bahasa jawa , bahasa sunda , bahasa madura , bahasa bali ,
bahasa jawa kuno , bahasa kawi dan beragam macam lainya. Tentu kita sebagai
masyarakat sendiri harus saling memahami dan menghormati antar suku dan
daerah agar tidak terjadi sebuah permusuhuhan atau pecah belah di negara kita
tercinta ini negara Indonesia.
Mungkin banyak sekali hanya karena perbedaan pendapat atau perbedaan
pemahaman hingga membuat pemicu datangnya masalah. Oleh karena itu, kita
sebagai masyarakat sosial patut untuk kita menjaga keserasian antar daerah
meskipun kita berbeda seperti semboyan negara kita yaitu Bhineka Tunggal Ika
yang artinya “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua” Dari berbagai
macam defenisi yang dikemukakan oleh beberapa para ahli dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa bahasa adalah alat komunikasi yang mempunyai
fungsi-fungsi dan ragam-ragam tertentu.

Anda mungkin juga menyukai