Anda di halaman 1dari 2

Prolog Api Unggun Dasa Dharma

Mentari sudah sejak tadi terbenam menyisakan kenangan di dalam hayal hati yang sepi, menyepi
jiwa yang lemah di dalam raga masihkah ada sepucuk harapan yang kudapat di malam ini, hati
yang gelap menyelimuti jiwa tunas bangsa kami.

Segudang kata terpendam dalam dada yang bisu, sejuta nostalgia bersemayam dalam kalbu.

Senandung hati menanti rindu yang bersatu pandanglah wahai tunas bangsa sinar suci yang
perlahan menari.

Oh api suci nyalamu samar menghalau kegelapan ini

Oh api suci melangkahlah di dalam kegelapan ini, terangilah jalan kami yang buntu akan
keegoisanku senyumlah kau dalam Darma pertamaku.

Oh api suci alamku nan indah sekarang semakin layu, keakraban yang erat terasa memudar, oh
api suci terangilah Darma kedua kami

Oh api suci terangilah pemimpin pemimpin kami demi menjalankan tugasnya dengan menyulut
Darma ketiga kami

Oh api suci ajarkan kami akan kekuatan, kepatuhan didalam menjalankan tugas tugas kami
sebagai tunas bangsa dengan menyulut Darma keempat kami

Oh api suci tolonglah kami dalam kegelapan agar kami bisa melihat duka duka yang ada di
dalam jiwa ini dengan menyulut Darma kelima kami.

Oh api suci tuntunlah kami dalam menemukan jati diri kami dalam menyulut Darma keenam
kami

Oh Api Suci ajarkan kami di dalam kesederhanaan ini dengan menyulut Darma ketujuh kami

Oh Api suci didiklah jiwa jiwa patriot kami agar berani menghadapi dunia ini dengan menyulut
darma kedelapan kami

Oh api suci langkahmu semakin nyata dan kami percaya akan keagunganmu dan sulutlah Darma
kesembilan Kami

Kesucianmu telah menerangi hati ini, kemurnianmu telah meyakinkan jiwa ini untuk menatap
masa depan bangsa. Oh api suci berikanlah kami ketulusan cahayamu dengan menyulut darma
kesepuluh kami

Oh api suci kembalilah kesemayamanmu dan nyalakanlah api unggun kami


Prolog Api Unggun Pancasila
Sang mentari mulai menutup sinarnya, digantikan oleh sinar sang rembulan.

Malam sunyi yang kelam di ikuti rasa kegelisahan hati para pemuda

Suara –suara malam saling menghantui, menghantui jiwa yang tenang ini

Jari jemari ini mulai kaku nuntuk menggapainya.

Kaki ini sudah mulai berat untuk melangkah

Mata ini sudah semakin pudar untuk menatap dunia ini

Oh tuhan berikan kami jawaban akan teriakan jiwa ini, berikan sinar sucimu

Oh tuhan, sinar sucimu telah menyatu dengan api jiwa suci kami, setitik cahaya api
yang akan menerangi jlan dan semangat kami

Oh api suci, mulailah melangkah menerangi jiwa ini terangilah para pemuda kami

Oh api suci imam para pemuda kami telah pudar, sadarkanlah diri kami dengan
menyulut api sila kepertama.

Oh api suci para pemuda kami sudah tidak akan beradab lagi, sudah tidak ada rasa
peduli akan sesama, oh api suci bantulah kami dengan menyulut api sila kedua.

Oh api suci, lihatlah para pemuda kami, rasa persatuannya telah memudar,
bantulah kami untuk menyadarkan para pemuda kami, dengan menyulut api sila
ketiga

Oh api suci, lihatlah tingkah laku pemimpin pemimpin kami, yang tidak peduli
akan kami, api suci sadarkan para pemimpin kami dengan menyulut api sila
keempat

Oh api suci, langkahmu kian pasti tegakkanlah keadilan dalam diri kami, dengan
menyulut api sila kelima kami.

Oh api suci bersemayamlah di tempatmu pertama berpijak, dan bersatu padulah


dalam jiwa kami untuk menerangi kegelapan di malam ini.

Anda mungkin juga menyukai