2018-11-156
MODUL IV
PANAS JENIS ZAT DAN KALORIMETER
I. TUJUAN
1. Menentukan panas jenis tembaga dan gelas dengan mempergunakan
kalorimeter.
2. Menentukan kapasitas panas kalorimeter.
III. TEORI
Energi merupakan besaran yang bersifat kekal artinya tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan. Namun salah satu sifat energi yang dapat digunakan oleh
manusia adalah dapat dipindahkan dari satu sistem ke sistem lainnya. Energi
panas / kalor dapat dipindahkan dari satu sistem ke sistem lain karena adanya
perbedaan temperatur / suhu. Ungkapan kekekalan energi untuk kalor dikenal
dengan Azas Black. Salah satu pemakaian Azas Black ini adalah penetuan sifat
termal bahan yaitu kapasitas kalor suatu bahan dengan menggunakan kalorimeter.
Kalorimeter yang terbuat dari logam (Cu atau Al) seperti pada gambar 1 diisi
dengan air, dengan temperatur mula-mula Tm. Ke dalamnya dimasukkan keping-
keping tembaga (atau keping-keping gelas) yang sudah dipanaskan umpamanya
dengan temperatur T setelah tercapai keseimbangan maka dicapai temperatur
akhir umpanya Ta, dengan T > Ta>Tm
Q1= H (Ta-Tm)............................................................................................(1)
Dengan H adalah kapasitas panas total dari kalorimeter beserta isinya, yaitu :
Q2 = MC (T – Ta).......................................................................................(4)
Dengan menggunakan Azas Black maka panas jenis keping tembaga dapat
ditentukan, jika kapasitas panas kalorimeter H dapat dihitung. Demikian juga
panas jenis zat lain, misalnya keping gelas.
1. Catatlah suhu ruang dan tekanan ruang( sebelum dan sesudah percobaan ).
2. Isi ketel uap dengan airsampai ¾ dari volumenya (kira-kira 1000cc) terisi.
3. Timbang keping-keping tembaga (Cu), lalu masukkan ke dalam tabung
pemanas.
4. Pasang pipa penghubung (selang) dengan tabung pemanas dan nyalakan
kompor, ketel dipanaskan.
5. Timbang kalorimeter kosong (Mk) dan pengaduknya (Mp).
6. Isi kalorimeter dengan air (setengahnya saja), lalu timbang. Dari sini dapat
dicari massa air (Ma).
7. Amati temperatur keping tembaga dalam tabung pemanas dengan memakai
kaca pembesar agar lebih teliti.
8. Amati temperatur kalorimeter mula-mula setiap ½ menit (30 detik) selama 5
menit.
9. Bila temperatur keping tembaga sudah sama dengan temperatur uap air
mendidih, masukkan keping tembaga ke dalam kalorimeter dengan cepat dan
hati-hati. Amati dan catat temperaturnya.
10. Catat terus kenaikan temperatur setiap ¼ menit (15 detik) hingga mencapai
suhu maksimum. Aduk sesekali dengan pelan.
11. Catat terus penurunan temperatur kalorimeter setiap ½ menit (30 detik)
selama 5 menit.
12. Ukur volume termometer yang tercelup dalam air di kalorimeter dengan
menggunakan gelas ukur.
13. Sambil mengadakan pengamatan (pada langkah percobaan 10), timbang
keping gelas dan masukkan ke dalam tabung pemanas.
14. Tambahkan air dalam ketel (volume mencapai ¾-nya) supaya tidak habis.
15. Ulangi langkah percobaan 4 dan seterusnya untuk keping gelas. Air dalam
kalorimeter diganti dengan air yang baru (temperatur kamar).
16. Catat barometer, temperatur ruang, lihat titik didih air dalam tabel. Lihat
panas jenis zat padat/cair.
V. DATA PENGAMATAN
TABEL MODUL IV
(PANAS JENIS ZAT DAN KALORIMETER)
KELOMPOK :
JURUSAN :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T ( Cu ) dipanaskan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
T ( Cu/Fe/Al/gelas ) dipanaskan :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10