Nim : 219214028
FAKULTAS TEKNIK
PENDAHULUAN
Isolator pada umumnya digunakan pada kabel listrik saluran udara. Karena
digunakan di permukaan terbuka, lapisan luar isolator cenderung rawan terkena polusi
seperti kotoran,asap kendaran dan lainnya yang akan menempel di lapisan luar isolator dan
sedikit demi sedikit membentuk lapisan yang akan merusak material serta lapisan zat asing
bergantung pada daya hantar lapisan luar. Dengan demikian, arus yang bocor
semakin besar karena semakin lembabnya udara disekitaran isolator. Arus bocor
mengalami kenaikan karena kelembaban udara itu terjadi 1.373 sampai dengan
41.171 kali daripada saat dalam keadaan bersih. Jika kelembaban udara lebih dari
Dilihat dari bahannya, isolator keramik terdiri dari isolator porselen dan
isolator kaca.
Isolator post terdiri dari beberapa ukuran dan yang akan diuji adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang berapa
kenaikan rugi-rugi arus bocor pada saluran listrik udara akibat perubahan
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi tentang
persentase kenaikan rugi-rugi arus bocor pada saluran listrik udara akibat perubahan
2.1. Isolator
Isolator adalah salah satu bahan dielektrik yang digunakan untuk
1. Isolator Keramik
jaringan telegraf . Berikut ini beberapa kontruksi /gambar dari isolator jenis
keramik:
(standar)
(tipe terbuka) (Anti Kabut)
tipe post dengan inti padat maupun berongga, isolator tipe pin,
isolator post dengan sirip banyak dan bushing. Isolator jenis porselen
permukaannya.
Dari kedua bahan itu memiliki sifat yang lembam, sehingga mempunyai ketahanan
yang tinggi
pada saat terjadi busur api.
Isolator tipe pin, post dan pin-post digunakan untuk jaringan distribusi hantaran
udara tegangan menengah. Isolator post juga digunakan untuk pasangan dalam (indoor)
Isolator gantung digunakan pada jaringan udara tegangan menengah dan tegangan tinggi.
Untuk tegangan menengah, isolator gantung digunakan pada tiang akhir dan tiang
1959. Isolator ini terbuat dari bahan epoksi. Karena isolator polimer diapasang di
luar ruangan tidak heran jika isolator ini rentan mengalami kerusakan akibat sinar
ultraviolet dan erosi. Kerusakan yang terjadi pada isolator polimer umumnya
kualitas batang serat fiber yang rendah, serta penyegelan antara batang, kerangka
dan ujung logam yang tidak bagus. Penyebab kerusakan isolator polimer dapat
juga berupa pengapuran, krasing (patah inti polimer), dan penetrasi air. Selain itu,
material polimer umumnya rentan terhadap pengaruh lingkungan dan polusi yang
tinggi. Keuntungan dari isolator polimer adalah berat dari isolator yang 90% lebih
ringan dibanding dengan isolator keramik. Isolator polimer juga mempunyai sifat
hidrofobik, sifat termal dan dielektrik yang lebih baik. Selain itu, isolator polimer
juga memiliki kekuatan mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan isolator
Isolator polimer terdiri dari serat fiber sebagai penopang mekanis dan
sisiatas dan bawah terdapat logam sebagai kekuatan mekanis pada isolator.
2.2. Tahanan Isolator
melalui permukaan dan bagian dalam isolator. Arus yang melalui permukaan
disebut arus permukaan. Sedangkan hambatan yang dialami arus ini disebut
tahanan permukaan. Arus yang melalui bagian dalam isolator disebut arus volume
dan hambatan yang dialami arus tersebut disebut tahanan volume. Besarnya
Keadaan cuaca akan mempengaruhi kinerja dari isolator yang terpasang pada
saluran udara. Keadaan udara yang lembab, hujan gerimis dan adanya kabut juga
polutan. Polutan tersebut dapat berupa debu, asap-asap kendaraan maupun garam.
Polutan akan menempel pada permukaan isolator. Banyaknya polutan yang menempel
pada suatu isolator berbeda-beda bobotnya, bergantung pada bobot polutan udara di
sekitar tempat isolator tersebut. Polutan ini kemudian membentuk suatu lapisan yang
disebut lapisan kontaminan. Pada musim hujan, akan terjadi proses pembasahan
kontaminan secara alami. Apabila isolator dikenai hujan deras, maka lapisan
kontaminan pada isolator akan tercuci bersih. Sebaliknya, jika hujan yang terjadi
berupa
hujan rintik- rintik atau kondisi udara pada sekitar isolator lembab, maka lapisan
kontaminan akan menyerap uap air dari udara basah. Lapisan kontaminan yang basah
permukaan isolator semakin kecil, akibatnya, arus permukaan semakin tinggi dan
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Umum
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam
Tugas Akhir ini. Untuk meneliti pengaruh kelembaban udara terhadap arus bocor
laboratorium Teknik Tegangan Tinggi, Universitas Sumatera Utara. Pada bab ini
2. pengukuran konduktivitas,
suatu larutan dan luas permukaan isolator. Oleh karena itu, dalam bab ini juga
permukaan isolator.
3.2. Pengukuran Konduktivitas
pencuci. Nilai konduktivitas dapat diperoleh melalui alat ukur konduktivitas yang
dapat diperoleh di pasaran. Tetapi karena harga dari alat ukur konduktivitas mahal,
A
V
18V DC
Panjang dari tabung yang digunakan dalam eksperimen ini adalah 27,5 cm
dilakukan dalam suatu wadah kaca yang telah dirancang khusus untuk percobaan
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7. Ukuran wadah kaca yang digunakan
Konduktor
pembumian. Terminal tegangan tinggi dibuat dari suatu batang konduktor yang
mm pada bagian atas wadah kaca. Konduktor yang digunakan harus berdiameter 6
mm. Apabila diameternya lebih kecil dari 6 mm, maka akan menimbulkan korona
menggunakan 2 meja yang digunakan untuk menopang wadah kaca. Wadah juga
dilengkapi dengan pipa PVC uap yang dihubungkan dengan keran uap yang
digunakan untuk mengatur uap air yang masuk ke dalam wadah kaca.
Isolator Uji
listrik. Uap kemudian dimasukkan ke dalam wadah kaca melalui selang plastik
menuju ke pipa uap yang dihubungkan dengan keran dan dipasang pada wadah
kaca seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.9 (a) dan (b).
(a)
Keran
Pipa
Uap
Selang Plastik
(b)
Gambar 3.9 (a) Penghasil Uap (b) Penghubung Ketel Listrik dengan Wadah
Kaca
Setelah uap air masuk ke dalam wadah kaca, diperhatikan alat ukur
kelembaban yang terpasang pada wadah kaca. Apabila nilai kelembaban sudah
mencapai tingkat yang diinginkan maka keran yang terpasang pada pipa uap
ditutup.
Termometer.
Neraca.
Trafo Uji.
Voltmeter.
1. Termometer.
Merek : lokal.
Range suhu -10 C sampai 110 C.
2. Neraca.
Neraca digunakan untuk mengukur bobot dari garam dan kaolin yang akan
digunakan pada saat proses pencemaran isolator. Pada Gambar 3.11 ditunjukkan
Merek Ohaus.
Barometer/ Humidity meter adalah suatu alat ukur yang dapat mengukur
digunakan.
Gambar 3.12 Barometer/ Humidity meter
4. Trafo uji.
Pada autotrafo terdapat alat ukur arus dan tegangan yang berfungsi untuk
membaca tegangan yang dikeluarkan oleh trafo uji. Pada autotrafo disediakan juga
Kapasitas 10 KVA.
Frekuensi 50 Hz.
5. Voltmeter.
Telah dijelaskan bahwa pada autotrafo disediakan terminal untuk alat ukur
Selain itu, voltmeter juga digunakan dalam pengukuran arus bocor. Voltmeter
dihubungkan pada tahanan yang dipasang pada kabel pembumian. Spesifikasi dari
750 V DC.
Dalam eksperimen ini, akan diukur besar arus bocor yang mengalir melalui
permukaan isolator. Arus bocor yang akan diukur berada dalam kisaran A (
akan menghasilkan pembacaan yang tidak akurat. Oleh karena itu, untuk
percobaan dipasang resistor dengan nilai yang telah diketahui, selanjutnya akan
disebut sebagai resistor uji. Resistor uji kemudian dihubungkan pada voltmeter
sehingga pada saat tegangan 20 kV diberikan, pada voltmeter akan terbaca nilai
tegangan yang dialami oleh resistor. Dari nilai tegangan tersebut dapat diperoleh
besar arus bocor yang mengalir melalui resistor uji dengan menggunakan
Persamaan 3.6.
I = V / R
3.6
(Ampere).
V1
R V2
AT
TU
S1 S2
Keterangan : TU = Trafo Uji, AT = Auto Trafo, S1 = Saklar Utama, S2 =
digunakan resistor uji yang bernilai 1 M. Untuk bobot polutan sedang dan berat,
mencapai 80 %RH. Keran yang berada pada pipa uap ditutup agar uap
2. Dinaikkan tegangan sekunder trafo uji sampai 20 kV. Dibaca dan dicatat