BAB
ISOLATOR
Jadi tingkat isolasi yang dimaksud di sini adalah kemampuan untuk memisahkan
sistem tegangan, sehingga tidak tembus sekelilingnya. Besarnya isolasi pada
umumnya 3 hingga 3,3 kali tegangan sistem, dimaksudkan akan tahan terhadap
muka tegangan petir pada waktu 1,2 mikro detik. Apabila nilai isolasi menurun
akibat dari polutan maupun kerusakan pada isolasinya, maka akan terjadi
kegagalan isolasi yang akhirnya dapat menimbulkan gangguan.
Dalam hal ini syarat utama dari isolator yang digunakan pada sistem transmisi
tegangan tinggi adalah :
Secara mekanis harus kuat, guna menanggung beban tarik kawat maupun
beban berat isolator dan kawat penghantar
Tidak terpengaruh terhadap perubahan temperatur atau cuaca
Tahan terhadap gas-gas ataupun cairan yang diserap oleh bahan isolator
Memiliki kekuatan dielektrik yang cukup tinggi
Jadi isolator perlu memiliki kekuatan Mekanikal (M) dan Elektrikal (E) yang baik,
yang sering disebut kekuatan M & E.
1
10.2. Bahan – Bahan Isolator
Bahan-bahan Isolasi
Bahan isolasi yang biasa dipergunakan pada isolator saluran udara yang
dioperasikan pada tegangan tinggi (di atas 1 kV) adalah bahan porselin, bahan
gelas serta bahan polymer (composite).
Porselin terbuat dari tanah liat china (china clay) yang terdapat di alam dalam
bentuk alumunium silikat. Bahan tersebut dicampur kaolin, felspar dan quarts.
Kemudian campuran ini dipanaskan dalam tungku yang suhunya dapat diatur.
Bahan porselin dibakar sampai keras, halus mengkilat dan bebas dari lubang-
lubang.
Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik, harus dipilih
suhu pemrosesan bahan isolasi yang sesuai, karena jika bahan isolasi diproses
pada suhu yang agak rendah, sifat mekanisnya baik, tetapi bahan tetap berlubang-
lubang. Sedangkan jika diproses pada suhu yang tinggi, lubang-lubangnya
berkurang tetapi bahan menjadi rapuh.
Isolator porselin yang baik secara mekanis mempunyai kuat dielektrik kira-kira 60
kV/cm, kuat tekan dan kuat tariknya masing-masing 70.000 kg/cm2 dan 500
kg/cm2.
Beberapa kelebihan isolator porselin/keramik antara lain:
1. Stabil, adanya ikatan ionik yang kuat antaratom yang menyusun keramik,
seperti silikon dan oksigen dalam silica dan silicates, membuatnya strukturnya
sangat stabil dan biasanya tidak mengalami degradasi karena pengaruh
lingkungan. Ini berarti bahwa isolator keramik tidak akan rusak oleh pengaruh
UV, kelembaban, aktivitas elektrik, dsb.
2
bahan keramik mempunyai sifat mekanik yang kuat, sehingga pada pemakaian
isolator porselin sebagai terminal kabel, bushing, dan arrester surja tidak
memerlukan material lain untuk meyokongnya.
3. Harganya relatif murah, penyusun porselin seperti clay, feldspar dan quartz
harganya relatif murah dan persediaannya berlimpah.
4. Tahan lama, proses pembuatan porselin yang terdiri dari beberapa proses
seperti pencetakan dan pembakaran dalam mengurangi kadar air menyebabkan
porselin mempunyai sifat awet.
1. Mudah pecah, isolator porselin rentan pecah pada saat dibawa maupun saat
instalasi. Vandalisme merupakan faktor utama yang yang menyebabkan isolator
pecah.
2. Berat, salah satu sifat dari keramik adalah mempunyai massa yang berat. Oleh
karenanya, pada isolator porselin berukuran besar dan berat biasanya mahal
karena biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman dan instalasi.
3
melainkan mendesain isolator dengan membuat shed-shed. Hal ini membuat
bentuknya menjadi kompleks.
Selain bahan porselin, bahan gelas juga banyak digunakan sebagai isolator
pasangan luar (outdoor insulator) atau isolator saluran udara (overhead insulator),
karena bahan gelas mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Uap air mudah mengembun pada permukaannya. Oleh karena itu debu dan
kotoran akan mudah mengumpul pada permukaannya, kejadian ini akan
memudahkan mengalirnya arus bocor serta terjadinya flashover
2. Untuk dipergunakan pada sistem tegangan yang tinggi, gelas tidak dapat dicor
dalam bentuk yang tidak beraturan, karena pendinginan yang tidak teratur akan
menimbulkan tekanan dari dalam.
3. Mudah pecah, sama seperti bahan porselin, bahan gelas mempunyai sifat
4
yang mudah pecah pula. Vandalisme merupakan penyebab utama pecahnya
isolator gelas (misal ditembak).
Bahan polimer telah dipakai selama kurang lebih 50 tahun dan mengalami
perkembangan pesat dibanding bahan lainnya. Menurut R. Hackam, pada tahun
1940 telah dipakai bisphenol epoxy resin untuk isolator dalam, cycloaliphatic
epoxy untuk isolator luar (1950). Selanjutnya terjadi perkembangan pesat dalam
pemakaian polimer untuk bahan isolator dan dibuat untuk skala komersial.
Ethylene Propylene Rubber (EPR) dibuat oleh Ceraver, Francis (1975), Ohio
Brass, USA (1976), Sedivar, USA (1977), dan Lapp, USA (1980). Silicone
Rubber (SIR) dibuat oleh Rosenthal, Jerman (1976) dan Reliable, USA (1983),
serta penggunaan cycloaliphatic epoxy pada jaringan transmisi di United
Kingdom (1977).
5
lingkungan yang berpolusi maka isolator polimer mempunyai ketahanan
tegangan lewat-denyar yang baik.
6
- Keramik/porselin : Mempunyai keunggulan tidak mudah pecah, tahan
terhadap cuaca, harganya relatif mahal. Pada umumnya isolator menggunakan
bahan ini.
h.
i. Gambar 10.6. Isolator kaca
7
Gambar 1. Isolator Piring untuk tegangan
8
10.3. Menurut bentuk pasangannya
- “I” string
- “V” string
- Horisontal string
- Single string
- Double string
9
- Quadruple
Pada daerah yang rawan lingkungan maupun kemampuan mekanik yang belum
mencukupi harus dilakukan penguatan rencengan isolator, sebagai contoh :dibuat
double string.
10
Gambar 10.2. Isolator renceng untuk tower tension SUTETI (“V” type)
11
\
12
Gambar 10.5. Isolator yang terpasang pada tension tower type DD
Pada sistem saluran udara tegangan tinggi, jenis isolator yang banyak
dipergunakan adalah isolator piring. Sejumlah isolator piring dihubung-
hubungkan secara seri dengan mempergunakan sambungan logam, membentuk
13
satu rentengan. Sedangkan penghantar saluran dipegang oleh isolator yang
terbawah.
14
listrik (breakdown) atau karena terjadinya lewat-denyar (flashover) udara yang di
sepanjang permukaan isolator.
V = VS (10.1)
di mana :
V = Tegangan lewat-denyar isolator pada sembarang keadaan udara
VS = Tegangan lewat-denyar isolator pada keadaan standar
= Faktor koreksi udara
0 , 386. b
δ =
273+Ψ (10.2)
15
= Temperatur udara (0C)
b = Tekanan udara (mmHg)
b
(
V =0,5 V S 1+
760 ) (10.3)
Di mana : VS adalah tegangan lewat denyar basah pada tekanan udara standar
16
dinyatakan dalam tiga keadaan beban, yaitu kekuatan mekanis tarik, kekuatan
mekanis tekan dan kekuatan mekanis tekuk.
Dalam pengujian kekuatan mekanis dari suatu isolator, kerusakan tidak selamanya
terlihat, khusus pada pengujian isolator gantung, karena kerusakan dapat terjadi di
dalam jepitan logam sehingga terlindung dari pandangan mata. Oleh karena itu,
untuk isolator gantung, pengujian kekuatan mekanis dilakukan sambil memberi
tegangan listrik pada isolator sebesar 70-80% tegangan lewat denyar bolak-balik
kering. Beban mekanis terendah yang menyebabkan isolator tembus listrik
dinyatakan sebagai kekuatan mekanisnya. Tembus listrik ditandai dengan
terputusnya hubungan listrik pada transformator uji yang digunakan untuk
mencatu tegangan pada isolator.
17
disesuaikan dengan tegangan sistem pada Saluran Udara Tegangan Tinggi
(SUTT) tersebut. Sejumlah isolator piring dihubung-hubungkan secara seri
dengan mempergunakan sambungan logam, membentuk satu rentengan.
Sedangkan penghantar saluran dipegang oleh isolator yang terbawah (lihat
Gambar 10.6).
18
Pada isolator gantung (piring) pada umumnya diperlengkapi dengan tanduk busur,
berfungsi untuk melindungi isolator dari tegangan Surja. bagian E pada Gambar
10.6. Cincin perisai (grading ring). Fungsi dari cincin perisai yaitu untuk
meratakan (mendistribusikan) medan listrik dan distribusi tegangan yang terjadi
pada isolator, bagian F Gambar 10.6.
Sebuah isolator piring terdiri dari sebuah pirigan porselin atau gelas yang bagian
bawahnya berlekuk-lekuk untuk memperbesar jarak rayap (lihat Gambar 10.7).
19
b. Bila di dalam deretan isolator tersebut, salah satu isolator terjadi kerusakan
maka peroses penggantiannya akan lebih mudah dan harganya relative murah.
c. Tekanan mekanis pada rangkaian isolator akan berkurang karena tempat
pengikat kawat penghantarnya fleksibel dan dapat berosilasi serta dapat pula
mempertahankan posisi di mana tekanannya adalah tekanan murni.
d. Bila isolator tersebut digantung pada menara yang terbuat dari baja, maka
penghantarnya kurang berpengaruh terhadap sambaran petir, karena kawat
penghantar tersebut posisinya sedikit lebih rendah dari pada lengan menara
yang dibumikan dan mempunyai sifat sebagai penangkal (penangkap) petir.
e. Jika beban mekanisnya naik, misalnya karena tegangan saluran transmisi
ditinggikan, dapat dipergunakan saluran ganda atau menambah jumlah isolator
dalam rentengan.
20
K U I S - 10
ISOLATOR
21
2 Klasifikasi Isolator Saluran Udara
Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator pasangan luar (outdoor
insulator) atau isolator saluran udara (overhead insulator) diklasifikasikan
menjadi: isolator pasak (pin type insulator), isolator piring (suspension insulator),
isolator batang panjang (long rod insulator), isolator pos saluran (line post
insulator) dan isolator pos pin (pin post insulator).
Jarak rayap isolator dapat diperpanjang dengan membuat sebuah atau lebih
pelindung hujan (rain shed), pelindung hujan ini disebut juag petticoats atau skirt.
Pelindung hujan dibuat sedemikian rupa agar pada waktu isolator basah masih
terdapat jarak rayap yang kering.
Untuk pemakaian tegangan yang makin tinggi, dibutuhkan bahan isolasi yang
makin tebal, akan tetapi dalam praktek tidak dapat dibuat isolator tunggal yang
sangat tebal. Oleh karena itu dibuat isolator pasak yang terdiri dari beberapa
7bagian disambungkan satu sama lain dengan mempergunakan perekat semen. ‘
Gambar 2.1
22