OLEH :
ALDUN
E1D1 17 027
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
Rahmat dan Karunia_Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
Makalah Matakuliah Konversi Energi dengan judul “Teknologi Bahan Listrik”. Tidak
lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam terselesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa/mahasiswi dan semua
pembaca dan mudah-mudahan juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Kami sadari, dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
berbagai zat kimia, harganya cenderung stabil, serta pengirimannya jarang
mengalami kesulitan. Jenis beberapa karet sintesis antara lain adalah sebagai
berikut, IIR, NBR, EPR, CR.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
2.3 SIFAT-SIFAT BAHAN ISOLATOR
1. Sifat Kelistrikan isolator
Bahan penyekat mempunyai tahanan listrik yang besar. Penyekat
listrik ditujukan untuk mencegah terjadinya kebocoran arus listrik antara
kedua penghantar yang berbeda potensial atau untuk mencegah loncatan
listrik ketanah. Kebocoran arus listrik harus dibatasi sekecil-kecilnya
(tidak melampui batas yang telah ditentukan oleh peraturan yang
berlaku).
2. Sifat Mekanis isolator
Mengingat luasnya pemakaian bahan penyekat, maka
dipertimbangkan kekuatan struktur bahannya. Dengan demikian, dapat
dibatasi hal-hal penyebab kerusakan dikarenakan kesalahan
pemakaiannya. Misal diperlukan bahan yang tahan tarikan, maka kita
harus menggunakan bahan dari kain daripada kertas. Bahan kain lebih
kuat terhadap tarikan daripada bahan kertas.
3. Sifat Termis isolator
Panas yang ditimbulkan dari dalam oleh arus listrik atau oleh arus
gaya magnet, berpengaruh terhadap kekuatan bahan penyekat. Demikian
panas yang berasal dari luar (alam sekitar). Dalam hal ini, kalau panas
yang ditimbulkan cukup tinggi, maka penyekat yang digunakan harus
tepat. Adanya panas juga harus dipertimbangkan, agar tidak merusak
bahan penyekat yang digunakan.
4. Sifat Kimia isolator
Panas yang tinggi yang diterima oleh bahan penyekat dapat
mengakibatkan perubahan susunan bahan kimia . Demikian juga
pengaruh adanya kelembaban udara, basah yang ada di sekitar bahan
penyekat. Jika kelembaban tidak dapat dihindari, haruslah dipilih bahan
penyekat yang tahan terhadap air. Demikian juga adanya zat-zat lain
dapat merusak struktur kimia bahan. Mengingat adanya bermacam-
7
macam asal, sifat dan ciri bahan penyekat, maka untuk memudahkan kita
dalam memilih untuk aplikasi dalam kelistrikan, kita akan membagi
bahan penyekat berdasar kelompoknya. Pembagian kelompok bahan
penyekat adalah sebagai berikut:
a. Bahan tambang (batu pualam, asbes, mika, dan sebagainya)
b. Bahan berserat (benang, kain, kertas, prespon, kayu, dan sebagainya)
c. Gelas dan keramik
d. Plastic
e. Karet, bakelit, ebonit, dan sebagainya
f. Bahan yang dipadatkan.
Sesuai dengan penggunaanya bahan tahanan haruslah memiliki
tahanan jenis yang tinggi, koefisien temperatur yang tinggi, dan memiliki
daya elektro-motoris termo yang kecil. Pada penggunaan yang
membutuhkan daya tahan panas tinggi, bahan tahanan harus dipilih yang
memiliki titik cair yang tinggi, selain itu bahan tahanan. pada keadaan
panas yang tinggi tidak mudah dioksidir sehingga menjadi berkarat.
8
dan karet sintesis. Karet alam didapat dari bahan baku lateks, yaitu hasil
penyadapan dari getah pohon karet, sedangkan karet sintesis merupakan karet
buatan yang dibuat dari minyak bumi, batu bara, dan gas alam. Keduanya
memiliki kelebihan masing-masing, kelebihan dari karet alam adalah sebagai
berikut: memiliki daya elastisitas dan plastisitas yang baik, pengolahannya
mudah, tidak mudah ausserta tidak mudah panas.Karet alam biasanya
digunakan untuk membuat ban pesawat terbang dan ban mobil balap.
Sedangkan karet sintesis memiliki kelebihan sebagai berikut, ia tahan terhadap
berbagai zat kimia, harganya cenderung stabil, serta pengirimannya jarang
mengalami kesulitan. Jenis beberapa karet sintesis antara lain adalah sebagai
berikut, IIR, NBR, EPR, CR
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik listrik yang
terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet, salah satu diantaranya adalah
Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan kualitas tinggi.
Proses penyampuran karet kasar dengan belerang dan bahan tambahan lainnya
dibeut vulkanisasi. Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara
pemanasan uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa
yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat
untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan
bensin atau bensol. Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita
isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk
memberi gaya perekat pada pita tersebut. Pita isolator ini dapat dipakai untuk
menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta
dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran
listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
9
2.6 PROSES PEMBUATAN BAHAN KARET
1. Polymerization
Polymerisasi ialah merupakan proses awal dari pembuatan karet
sintetik, pada tahap ini ada tiga motode yang digunakan yaitu emulsion,
microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont,
Daikin and Dyneon.
2. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan
dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk
diolah oleh compounder.
3. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan
sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah
compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang
sesuai keinginannya/pesanan. Pengalaman dan pengetahuan compounder
pada tahap ini sangat krusial untuk menghasilkan material yang
berkualitas.
4. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk
lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material
tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.
5. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah
produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka
akan didapat produk akhir yang sempurna.
10
6. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat
sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut
dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
7. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat
terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya
dilakukan proses curing.
8. Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan
dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
9. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah
sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang
mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya.
10. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan.
sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan
luar.
Sumber bahan baku industri karet berasal dari perkebunan karet baik
Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Negara maupun Perkebunan Swasta.
11
Pada perkebunan besar negara maupun swasta, bahan baku yang dihasilkan
(lateks) biasanya langsung diolah di pabrik sendiri atau dikirim ke pabrik yang
seinduk, sedangkan untuk prosesor yang tidak memiliki kebun harus berusaha
untuk mendapatkan bahan baku dari perkebunan karet rakyat, baik melalui
pembelian langsung ataupun melalui lelang yang diadakan pada waktu-waktu
tertentu.
1. Faktor dari kebun (jenis klon, sistem sadap, kebersihan pohon, dan lain-
lain).
12
3. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan dan pengangkutan (yang
baik terbuat dari aluminium atau baja tahan karat).
7. Komposisi lateks.
13
pengasapan, dan lump serta scrap dari perkebunan atau kebun rakyat yang
baik mutunya.
7. Flat bark crepe, sebenarnya jenis ini merupakan karet tanah atau earth
rubber, yaitu jenis crepe yang dihasilkan dari scrap karet alam yang belum
diolah, termasuk scrap tanah yang berwarna hitam.
8. Pure smoked blanket crepe jenis ini merupakan crepe yang diperoleh dari
penggilingan karet asap yang khusus berasal dari ribbed smoked sheet,
termasuk juga block sheet atau sheet bongkah atau dari sisa potongan
ribbed smoked sheet.
14
microemulsion, and suspension polymerization. Proses ini dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan besar sekelas Du Pont, Dow, GE, Ausimont,
Daikin and Dyneon.
2. Isolation
Pada tahap ini, backbone polymers diisolasi, dikeringkan, dan
dibersihkan. Setelah tahap ini, maka polimer tersebut sudah siap untuk
diolah oleh compounder.
3. Compounding (mixing)
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam menentukan
sifat2 tambahan dari suatu polimer/karet. Karena pada tahap inilah
compounder meracik resepnya untuk menghasilkan bahan baku yang
sesuai keinginannya/pesanan. Pengalaman dan pengetahuan compounder
pada tahap ini sangat krusial untuk menghasilkan material yang
berkualitas.
4. Extrusion/Forming/Premolding
Setelah selesai di mixing, maka material yang masih berbentuk
lembaran dibentuk lagi menyerupai produk akhir supaya dapat dengan
mudah diproses pada molding nantinya. misalnya untuk O-Ring, material
tersebut dibentuk menyerupai kabel panjang.
5. Molding
Proses inilah yang menentukan akan berbentuk seperti apakah
produk akhir. dengan kombinasi panas dan tekanan yang sesuai, maka
akan didapat produk akhir yang sempurna.
6. Flash Removal
Setelah dari proses molding, biasanya pada produk masih terdapat
sisa-sisa material yang menempel, pada tahap ini sisa-sisa tersebut
dipisahkan sehingga didapat produk akhir yang sesusai dengan cetakan.
15
7. Post Curing
Terkadang pada tahap molding tidak semua proses kimia dapat
terjadi dengan sempurna, sehingga untuk menghabiskan sisa-sisanya
dilakukan proses curing.
8. Finishing & Inspection
Setelah selesai diproses, maka produk akhir hendaknya dibersihkan
dan dilakukan pengetesan apakah sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
9. Cleaning
Semua proses telah selesai dan produk akhir yang didapat telah
sempurna, maka produk tersebut dicuci bersih dari kotoran-kotoran yang
mungkin menempel pada proses produksi sebelumnya.
10. Packaging
Setelah produk akhir sudah bersih, dan siap untuk dikirim/disimpan.
sebaiknya dimasukan kemasan agar tidak terkontaminasi dari lingkungan
luar.
16
5. Memiliki daya tahan yang tinggi terhadap keretakkan (groove cracking
resistance).
Walaupun demikian,karet sintetis memiliki kelebihan seperti tahan
terhadap berbagai zat kimia dan harganya yang cendrung bisa dipertahankan
supaya tetap stabil. Bila ada pihak yang menginginkan karet sintetis dalam
jumlah tertentu, maka biasanya pengiriman atau suplai barang tersebut jarang
mengalami kesulitan. Hal seperti ini sulit diharapkan dari karet alam. Harga dan
pasokan karet alam selalu mengalami perubahan, bahkan kadang-kadang
bergejolak. Harga bisa turun drastis sehingga merusak pasaran dan merisaukan
para produsennya. Kadang-kadang karena suatu sebab seperti keluarnya
peraturan pemerintah di negara produsen yang menginginkan suatu kondisi
tertentu terhadap industri karet dalam negrinya,maka akan mempengaruhi
pasaran internasional. Suatu kebijaksanaan politik entah itu dari pihak penguasa
maupun pemerintah memiliki pengaruh yang besar terhadap usaha perkarettan
alam secara luas.
Walaupun memiliki beberapa kelemahan dipandang dari sudut kimia
maupun bisnisnya, akan tetapi menurut beberapa ahli, karet alam akan tetap
mempunyai pngsa pasar yang baik. Beberapa industri tertentu tetap memiliki
ketergantungan yang besar terhadap pasokan karet alam, misalnya industri ban
yang merupakan pemakai terbesar karet alam.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Karet merupakan bahan penting untuk isolator dalam teknik listrik yang
terbuat dari getah bermacam-macam pohon karet, salah satu diantaranya :
Hevea Braziliensis yang menghasilkan karet terbanyak dengan kualitas tinggi.
Proses penyampuran karet kasar dengan belerang dan bahan tambahan lainnya
dibeut vulkanisasi. Untuk mendapatkan vulkanisasi yang baik dengan cara
pemanasan uap, karena tekanan uap dpat mencegah terjadinya pori dalam masa
yang divulkanisir, sedang pemanasannya dapat berjalan teratur. Bahan perekat
untuk kulit, karet dan sebagainya dapat dibuat dari karet kasar dicampur dengan
bensin atau bensol. Karet kasar juga merupakan bahan untuk pembuatan pita
isolator (dibuat dari bahan katun, dicelupkan dalam larutan karet kasar untuk
memberi gaya perekat pada pita tersebut. Pita isolator ini dapat dipakai untuk
menyekat tempat sambungan kawat, ujung kabel nadi dan batu mahkota, serta
dalam industri mobil. Dalam teknik listrik karet sebagai isolator hantaran
listrik, sepatu kabel, perkakas pemasangan instakasi kistrik, dll.
18
DAFTAR PUATAKA
https://www.scribd.com/doc/195982010/isolator-pdf
http://www.academia.edu/19048932/MAKALAH_isolator
19