Torsi
b. penguatan seriei
kecepatan
Torsi sebagai fungsi kecepatan
a) Bebas / terpisah
b) Penguatan Seri
Solution :
Penggunaan Motor DC untuk aplikasi, maka perlu untuk para enginer memahami karakteristik kurva.
Setiap motor DC mempunyai spesifikasi kurva tor/kecepatan dan kurva daya. Hubungan antara Torsi dan
kecepatan sangat penting dalam pemilihan jenis motor khususnya motor DC untuk aplikasi tertentu.
Pada tugas kali ini hanya membahas pada penguatan :
Suparman
Sesuai dengan namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang disuplai terpisah dengan
suplai untuk kumparan jangkar. Dari persamaan torsi motor DC kita tahu bahwa T = K ..Ia. Jadi di sini
torsi bisa divariasikan dengan mengatur fluks penguat medan magnet dan terbebas dari arus kumparan
jangka Ia. Dengan terpisahnya suplai untuk penguat medan magnet, maka motor jenis ini dapat diatur
kecepatan putarnya. Pada kenyataannya terdapat dua hal yang berpengaruh untuk motor ini yaitu
tegangan dan fluks medan magnet.
Persamaan torsi pada jangkar bias dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut :
( )
Diman :
K = Konstan coil jangkar
Ia = Arus Jangkar
= Fluk
T = Torsi
m = kecepatan putar motor
VT = tegangan terminal motor
Ra = Resistansi Jangkar
Eb = Total tegangan induksi pada jangkar
Suparman
Stall
Torque
Normal operating
range
No-Load speed
=
Torsi sebagai fungsi
kecepatan
karakteristik torsi-kecepatan Motor DC dengan penguatan terpisah (Separately Excited)
Pada gambar diatas kurva karakteristik motor DC, torsi berbanding terbalik dengan kecepatan motor.
Dengan kata lain ada trade off antara berapa banyak torsi motor yang diberikan dan seberapa cepat
perputaran pada poros output. Karakteristik motor DC penguatan trepisah ini sering digambarkan sebagai
dua titik perpotongan.
Kondisi stall torsi, adalah kondisi suatu titik pada gambar diatas dimana torsi memiliki nilai maximum
tetapi poros output tidak berputar
Kecapatan tanpa beban adalah kecepatan output maximum motor ( bila tidak ada torsi yang
diterapkan pada output poros)
Beban motor menentukan titik operasi akhir pada kurva torsi. Seperti yang diilustrasikan pada gambar
dibawah ini dimana ketika motor terhubung untuk menggerakkan beban, interaksi torsi yang diminta oleh
beban dn torsi yang dihasilkan oleh motor menentukan titik operasi tersebut.
Starting torsi motor harus lebih besar dari torsi permintaan beban. Perbedaan kedua torsi ini memaksa
motor untuk berputar. Ketika motor mulai berputar dan menghasilkan kecepatan, sehingga terjadi
penurunan torsi, Mengapa? Karena motor mendekati nilai titik operasi yang stabil saat dua torsi ( torsi
motor dan torsi beban) berada pada posisi seimbang antara satu dengan yang lainnya.
Suparman
Torsi-kecepatan
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15 Torsi-kecepatan
0.10
0.05
-
0 5 10 12.5 15 17.5 20 25 30 35 40
Dengan asumsi bahwa flux berbanding lurus dengan arus medan (tidak ada kejenuhan magnetic).
Kf adalah konstan yang tergantung pada jumlah putaran medan , geomatri magnet dan karakteristik arus
edy. Oleh karena itu torsi yang terjadi di rotor dapat dinyatakn sbb :
( )
Suparman
Dengan menerapkan KVL untuk rangkain equivalen ( mengabaikan Lf dalam kondisi steady state)
( )
..(10)
Dari persamaan ini, jika tegangan terminal VT dipertahankan konstan, kecepatan hampir berbanding
terbalik dengan kuadrat dari torsi (seperti pada gambar kurva dibawah ini). Sebuah torsi tinggi diperoleh
pada kecepatan rendah dan torsi rendah diperoleh pada kecepatan tinggi.
`
Gambar karakteristik torsi-kecepatan Motor DC seri
Suparman
Torsi-kecepatan
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03 Torsi-kecepatan
0.02
0.01
-
0 5 10 12.5 15 17.5 20 25 30 35 40
Suparman