Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan panas dan arus listrik. Benda yang
termasuk isolator, apabila terkena panas pada satu bagian tidak dapat meneruskan ke bagian
yang lain.
Hampir seluruh bahan non logam adalah isolator, dan isolator yang sempurna adalah hampa
udara (vakum). Pada bahan isolator, semua elektron terikat kuat pada inti atom, sehingga
pada suhu ruangan tidak mungkin adanya pengaliran arus listrik.
Jika pada kedua ujung bahan tersebut diberikan beda potensial, elektron tidak sanggup untuk
melepaskan diri dan bergerak sepanjang bahan. Tidak adanya elektron yang mengalir
menyebabkan tidak ada arus listrik dalam isolator.
https://kumparan.com/berita-terkini/pengertian-isolator-dan-contohnya-di-kehidupan-sehari-hari-
20mZ2PotICP/full
Jenis isolator yang digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin
atau gelas. Meurut kontruksi dan penggunaannya dapat dikenal tiga jenis isolator,
yaitu :
15
C. Isolator gantung.
Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada saluran transmisi
dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22 – 33 kV) sedangkan isolator
inidapatdilihatsepertiditunjukkanpadagambar 2-12.
A. Isolator pasak
15
C. Isolator gantung.
Isolator jenis pasak dan pos saluran digunakan pada saluran transmisi
dengan tegangan kerja relatif rendah (kurang dari 22 – 33 kV) sedangkan isolator
inidapatdilihatsepertiditunjukkanpadagambar 2-12.
A. Isolator pasak
B. Isolator PosSaluran
d. isolator clevis
Untuk memperbaiki distribusi tegangan tersebut, tanduk busur api (arcing horn) dapat
dipasang. Tegangan lompatan api pada isolator mencakup tegangan lompatan api frekwensi
rendah (bolak-balik), impuls, dan tembus dalam minyak. Tegangan lompatan api frekwensi
rendah kering adalah tegangan dasar yang terjadi ketika permukaan isolator bersih dan
kering. Tegangan lompatan api basah terjadi ketika isolator basah karena hujan atau simulasi
hujan.
Tegangan lompatan api impuls terjadi saat tegangan impuls dengan gelombang standar
diterapkan. Gelombang ini memiliki polaritas positif dan negatif, tetapi biasanya yang
digunakan adalah polaritas positif karena memberikan nilai lompatan api yang lebih rendah.
Tegangan lompatan api basah dan kering sama untuk polaritas positif.
Tegangan tembus frekwensi rendah mengukur kekuatan dielektrik isolator dan terjadi ketika
tegangan frekwensi rendah diterapkan di antara kedua elektroda isolator yang dicelup dalam
minyak. Tegangan tembus ini biasanya lebih tinggi daripada tegangan lompatan api
frekwensi rendah, sekitar 140 kV untuk isolator gantung dengan panjang 250 mm.
MEKANIS
Porselin merupakan bahan utama dalam isolator, yang harus memiliki kekuatan mekanis yang
cukup untuk menopang beban penghantar yang diisolasikan. Kekuatan porselin adalah kuat-
tekan yang besar (10 kali lebih besar daripada kuat-tarik), dengan kuat-tarik biasanya berkisar
antara 40G-900 kgfcm2. Selain itu, porselin harus bebas dari cacat seperti lubang, goresan,
atau keretakan, dan tahan terhadap perubahan suhu tiba-tiba serta tumbukan eksternal.
Isolator gantung, jenis pin, jenis long-rod, dan jenis line-post memiliki kekuatan mekanis
yang berbeda-beda, yang diuji untuk menentukan kemampuan mekanis dan keseragamannya.
Kekuatan jenis isolator pin dan line-post tergantung pada kekuatan pasaknya terhadap
momen tekukan oleh penghantar, dan pengujian dilakukan dengan memberikan beban lateral
pada pasak.
Seluruh karakteristik listrik dan mekanis dari isolator-isolator ini sesuai dengan standar
Jepang dan dapat ditemukan dalam Tabel 12, 13, 14, dan 15.
Dalam perencanaan isolasi saluran transmisi udara, tegangan lebih merupakan faktor penting.
Di tempat-tempat dimana pengotoran udara tidak mengkhawatirkan, surja-hubung
(switching-surge) merupakan faktor penting dalam penentuan jumlah isolator dan jarak
isolasi. Karakteristik lompatan-api dari surja-hubung lain dari karakteristik frekwensi rendah
dan impuls. Contoh karakteristik lompatan-api untuk isolator gantung 250 mm
Pengujian (rcsting) pada isolator
terdiri dari:
Dalam kategori pasangan isolator (fittings) termasuk pasangan-pasangan logam dan perlengkapan-
perlengkapan lainnya guna menghubungkan penghantar, isolator dan tiang transmisi : Pasangan
isolator terbuat dari besi atau baja tempaan (malleable) yang ukurannya disesuaikan dengan
tegangan, jenis dan ukuran penghantar, kekuatan mekanisnya, serta konstruksi penopangnya
(supporting structure). Dengan demikian maka dikenal baut-U, klevis (clevis), link, mata (eye), ball
and socket (bola-dan-lekuk), dsb., yang mudah dihubung-hubungkan, dan mudah dipertukarkan;
periksa Gbr. 20. Permukaan pasangan logam ini biasanya digalvanisasikan
Bila terjadi lompatan api (flashover) pada gandengan isolator, maka isolatornya akan rusak
karena busur apinya. Untuk menghindari kerusakan ini, maka pada gandengan isolator
gantung dan isolator batang panjang dipasang busur tanduk (arching-horns). Busur tanduk
ditempatkan pada bagian atas dan bawah dari gandengan isolator, serta dibentuk sedemikian
rupa sehingga busur api tidak akan mengenai isolator waktu lompatan api terjadi.
Jarak antara tanduk atas dan bawah biasanya 75-85 % dari panjang gandengan. Tegangan
lompatan api untuk gandengan isolator dengan busur tanduk ditentukan oleh jarak tanduk ini.
Busur tanduk biasanya dipakai untuk saluran transmisi dengan tegangan diatas 110 kV, atau
diatas 66 kV didaerah-daerah dengan tingkat isokeronik yang tinggi. Cincin perisai diapasang
pada ujung kawat dari isolator untuk mencegah terjadinya korona pada ujung tersebut. Efek
pencegahan korona juga dimiliki oleh busur tanduk ini.
333. Jepitan
Untuk penghantar dipakai pengapit gantungan (suspension clamps) dan pengapit tarikan
(tension elamps) sedang untuk kawat tanah dipakai pengapit sederhana. Ada dua
jenis,pengapit gantung, yang satu dengan, dan yang lain tanpa batang pelindung (armor rods).
Pengapit-pengapit dipilih dengan memperhatikan macam dan ukuran kawat, kuat tarik
maksimumnya, serta dibentuk sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan
kelelahan karena getaran (vibration) dan sudut andongan dari kawat.
Pcngotoran lsolator
Tahanan isolasi dari permukaan isolator yang bersih besar sekali. Nilainya menjadi sangat
berkurang menjadi beberapa mega ohm saja, bila permukaannya menjadi kotor (polluted)
karena isolator tersebut terpasang di daerah-daerah industri atau di tepi laut. Bila tegangan
tinggi diterapkan pada isolator ini, lapisan permukaannya yang lembab menguap dan
menimbulkan busur api setempat, yang kemudian bertambah besar schingga menimbulkan
lompatan api. Mekanisme dari gejala ini sukar diterangkan. Karakteristik lompatan api yang
digunakan sebagai standar perencanaan (design) didapat dari pengalaman operasi dan
pemeliharaan pada saluran transmisi, serta dari data-data pengujian lompatan api pada
isolator yang sengaja (artificially) dikotori atau yang dikotori secara alamiah.
Pada umumnya dipakai harga k: 1,25, meskipun untuk saluran-saluran transmisi penting atau tempat-
tempat khusus, nilai /r diatur menurut keperluannya antara 1,0dan 1,25.
Dalam Gbr. 23 diberikan contoh karakteristik tcgangan ketahanan (withstand voltage) untuk isolator
gantung 250 mm, sedang Gbr. 24 menunjukkan karakteristik yang sama untuk isolator long-rod.
Untuk menanggulangi pengotoran yang menyebabkan penurunan tcgangan ketahanan pada Isolator,
(periksa Gbr. 23 dan Gbr. 24) ditempuh cara.cara boikut:
gandengan).
(2) Mencuci isolator, yaitu dengan menyemprotnya dengan air, birsanya dalam
(3) Memberi lapisan campuran silikon pada isolator untuk mcnangkal air (walcr
rcpcllcnt).
(4) Menurunkan tegangan sistim atau memutuskan arus saluran transniri bila
Pemhuuken Isolator
misalnya, karena mengatarni keretakan pada porselinnya. Proses ini dinamakan pem-
Dengan kemajuan tcknologi, maka isolator yang dibuat akhir-akhir ini sedikit sekali
mengalami pemburukan.