Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PENDAHULUAN

TRANSFORMATOR ISOLASI (TI)

KELOMPOK 6A 3 :
1. Daffa Sohorki (17642004)
2. Yuhal (17642027)
3. Muhammad Akbar (17642018)

`
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
2020

1
2. TRANSFORMATOR ISOLASI (ISOLASI PENGAMAN)

2.1 TUJUAN PERCOBAAN

Setelah selesai melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat :


1. Membuktikan bahwa sisi sekunder transformator isolasi tidak boleh ditanahkan
2. Menerangkan mengapa hanya satu pemakai/beban yang diperbolehkan
dihubungkan dengan satu transformator isolasi
3. Membuat dan mengoperasikan rangkaian isolasi pengaman
4. Menguji manfaat transformator dan membuat simulasi suatu keadaan gangguan

2.2 TEORI DASAR

2.2.1 Pengertain Transformator Isolasi

transformator yang berfungsi untuk membatasi hubungan listrik secara langsung antara
arus primer dan sekunder tanpa merubah rating tegangan dan arus. Perbandingan
lilitan dari isolation transformer adalah satu berbanding satu. Isolation transformer telah
sering dipertimbangkan sebagai suatu solusi dalam melindungi beban elektronika
sensitif dari sekian banyak masalah gangguan pada sistem tenaga listrik, seperti
gangguan over-voltage transient, EMI/RFI noise maupun distorsi tegangan yang
dibangkitkan oleh beban non-linier, dimana gangguan-gangguan tersebut dapat
berakibat serius terhadap kinerja peralatan elektronika sensitif hingga dapat
mengakibatkan kerusakan.trafo isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama
dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer.
Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk
mengkompensasi kerugian.Sebelum menggunakan transformator isolasi,kenali terlebih
dahulu beban yang akan digunakan sehingga kita dapat memilih transformator isolasi
yang dibutuhkan, maka dari itu periksa spesifikasi untuk melihat fitur apa saja yang
disertakan, peringkat dan bagaimana mereka diaplikasikan.Seperti pada umumnya,
transformator memiliki rugi-rugi tegangan, sehingga beberapa produsen membuat
transformator isolasi dengan belitan sekunder sedikit lebih banyak dari belitan primer
yang berfungsi untuk mengurangi kerugian tegangan.

2
Gambar 1. Simbol Transformator Isolasi

Gambar 2. Konstruksi Transformator Isolasi

Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Ada pula Primary shield dan
secondary shield terbuat dari bahan konduktif yang memiliki fungsi untuk melindungi
belitan kawat dari getaran akibat gelombang frekuensi. Primary shiels dan secondary
shield juga dilengkapi dengan kabel grounding yang berfungsi apabila ada arus bocor
dari kumparan dapat langsung dialirkan ketanah.

Gambar 3. Dampak dari memberikan grounding disisi sekunder


Pada umumnya disetiap peralatan listrik dianjurkan memasang grounding

3
dengan tujuan memproteksi dari arus bocor ketanah. Namun berbeda halnya dengan
transformator isolasi, yang sisi sekundernya tidak di groundingkan.
Seperti yang terlihat pada Gambar yang kiri merupakan transformator isolasi
yang sisi sekundernya tidak diberi grounding, sehingga apabila seseorang tidak
sengaja tersentuh arus bocor tersebut, hal itu tidak akan membuat orang tersebut
mengalami bahaya tersengat arus listrik. Karena sisi sekunder tidak digrounding maka
tidak akan membentuk loop tertutup dari tubuh orang tersebut ketanah.
Sedangkan pada gambar yang kanan menunjukkan pemasangan trasnformator
isolasi yang sisi sekundernya diber grounding. Sehingga mengakibatkan orang yang
menyentuh arus bocor membentuk rangkaian loop tertutup ketanah, hal inilah yang
dapat memberikan bahaya sengatan listrik.

2.2.2 Prinsip kerja Transformator Isolasi


Prinsip kerja dari Transformator Isolasi pada umumnya sama saja dengan jenis-
jenis transformator lainnya, seperti trafo elektronika maupun transformator tenaga yaitu
dapat memindahkan daya listrik dari satu sirkit ke sirkit yang lainnya berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik.Dengan daya AC yang terhubung ke primer, arus yang
bervariasi menciptakan medan magnet yang bervariasi, fluks magnet terjadi pada inti
transformator, yang berfungsi sebagai perantara induksi dari sisi primer kesisi sekunder
transformator, tanpa menggunakan jalur listrik antara kedua kumparan. Kopling induktif
yang disediakan oleh perubahan fluks magnet antara kedua kumparan memungkinkan
komunikasi lintas transformator. Besarnya medan magnet yang akan diinduksi oleh
transformator tergantung pada jumlah belitan / satuan panjang belitan, permitivitas inti
magnetik, dan besarnya arus.Didalam konstruksinya di setiap transformator isolasi
dimasing-masing kumparannya, baik kumparan primer maupun sekunder, keduanya
ditutupi oleh suatu perisai dari metal (metallic shield). Perisai lain juga ditempatkan
diantara kumparan primer dan sekunder (inter-winding shield).Transformator isolasi
memblokir transmisi komponen DC dalam sinyal dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya,
tetapi membiarkan komponen AC dalam sinyal untuk lewat.

4
Gambar 4.Visual dalam Transformator Isolasi
Adanya perisai – perisai dalam suatu konstruksi transformator isolasi berfungsi
untuk mencegah pengalihan frekuensi tinggi, baik akibat dari noise maupun transient
yang menuju kerangkaian sekunder yang terhubung dengan beban.Hal tersebut mampu
dilakukan oleh transformator isolasi dengan cara mengurangi kapasitansi diantara
kumparan primer dan sekunder dari penambahan perisai elektro statis dalam konstruski
isolation transformer, dengan demikian maka pendistribusian noise maupun tegangan
transient dapat diredam.Implementasi dari isolation transformer ini dapat digunakan
secara luas untuk kepentingan perlindungan beban elektronika sensitif, seperti misalnya
pada Motor Drive, PLC, peralatan laboratorium, peralatan rumah sakit, alat
instrumentasi, personal computer dan peralatan elektronika sensitif lainnya.Beberapa
perangkat yang dapat mungkinkan memiliki gangguan pembumian yang akan
menyebabkan terjadinya trip pada pemutus atau sekring yang meledak akan dapat
bekerja dengan baik. Bahkan, transformator isolasi digunakan untuk mencegah
terjadinya gangguan arus bocor ke tanah yang dapat menyebabkan terjadinya bahaya
yang lebih besar (seperti di pabrik kimia, atau di ruang operasi). Dalam kasus seperti itu,
meningkatkan pemantauan dan pemeriksaan secara berkala sangant dibutuhkan jika hal
tersebut terjadi.

5
Gambar 5. Contoh penerapan transformator isolasi
Seperti yang terlihat pada gambar 5 diatas, terdapat 2 rangkaian yang berbeda yang
mana salah satunya menggunakan transformator isolasi sedangkan yang lainnya tidak
menggunakannya.Yang mana pada gambar yang atas menunjukkan rangkaian yang
tidak menggunakan transformator isolasi, dimana ketika terjadi gangguan pada
perangkat listrik yang digunakan contohnya gangguan phasa ketanah (misalnya
konduktor hidup yang terhubung ke sasis akibat arus bocor pada kumparan). Karena
netral dan bumi terikat pada unit konsumen, sistem melihat ini sebagai hubung singkat
ketanah dan arus besar akan mengalir yang dapat menyebabkan putusnya sekring.

2.2.3 Mekanisme Perlindungan (Keuntungan dan Manfaat)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, transformator isolasi memiliki


keutamaan yaitu digunakan untuk meningkatkan keamanan listrik. seseorang dapat
menggunakan transformator tersebut dengan tujuan untuk mengisolasi sirkuit dan
mengurangi lonjakan potensial tegangan selama perbaikan, pengujian atau servis. Selain
itu, transformator isolasi ini digunakan untuk mengurangi efek yang tidak diinginkan dari
kebisingan listrik dari mesin di sekitarnya atau sumber daya yang "kotor".Ketika
digunakan dalam fasilitas dengan prangkat yang mengeluarkan suara listrik dalam jumlah
besar, transformator isolasi dapat dilindungi dengan menggunakan perisai elektrostatik.
Misalnya, perisai Faraday digunakan untuk meningkatkan kualitas daya dalam
transformator isolasi pada saat digunakan, jika penerapannya untuk mengurangi
gangguan listrik.

6
Praktik semacam itu dapat ditemukan di lokasi industri dengan mesin dan lokasi tugas
berat dengan standar listrik tinggi yang menggunakan peralatan sensitif. Tegangan PLN
salah satu kabelnya di-ground-kan ke bumi, sehingga di namakan Arde. Apabila
seseorang memegang kawat fasanya dan kita menginjak bumi tanpa isolasi yang
memadai (misal sandal karet), maka hal tersebut dapat menyebabkan sengatan listrik
yang membahayakan bahkan dapat menyebabkan kematian. Dengan trafo isolasi
(Isolation Transformer), hal tersebut dapat dihindari karena tegangan yang masuk ke
lilitan primer akan ditransfer ke lilitan sekunder akan menghilangkan efek setrum
terhadap bumi.Dengan demikian jika kita memegang salah satu dari terminal
sekunder trafo, kita tidak akan ena efek setrum itu walau kita menginjak bumi.
Tetapi jika kita memegang kedua terminalnya, kita akan mengalami sengatan listrik
karena secara teori kita membentuk loop tertutup terhadap rangkaian. Hingga pada
saat ini masih belum ada teknologi yang mampu menghilangkan efek sengatan listrik
PLN kecuali dengan transformator (tetapi bukan auto transformer).Sekali lagi,
transformator isolasi ini sangat diperlukan bagi teknisi service TV dimana
seringkali harus mengukur berbagai titik ukur pada bagian switching power supply
yang beresiko kena setrum terhadap bumi ( atau istilahnya HOT ).Transformator Isolasi
juga sering digunakan oleh teknisi untuk memperbaiki alat elektronika dengan listrik
MCB tunggal dan hal ini wajib dilakukan oleh teknisi karena dengan Trafo Isolasi,
listrik tidak akan padam walaupun terjadi short- sircuit.

2.2.4 Cara Membuat Transformator Isolasi


Setidaknya ada dua cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat trafo isolasi, yaitu dengan
menggulung sendiri atau menggunakan trafo step down yang ada di pasaran. Jika Anda
bermaksud untuk menggulung sendiri, Anda berarti harus menyiapkan kabel email berisolasi
dan besi dari trafo bekas.Setelah itu Anda bisa menggulungnya dengan ketentuan jumlah
lilitan di primer sama dengan jumlah lilitan di sekunder. Tapi jika ingin yang lebih simpel,
Anda bisa membeli dua buah trafo yang memiliki Ampere yang sama, misal sama-sama trafo
5 Ampere.

7
Skema / Rangkaian Transformator Isolasi

Cara merangkainya seperti tampak pada gambar di atas, sambungkan terminal


primer trafo yang pertama ke listrik PLN, kemudian output trafo pertama pada terminal
sekunder (misal, yg 60 volt) disambungkan ke terminal sekunder pada trafo kedua (juga
pada terminal yang 60 volt).
Nah, terminal primer pada trafo kedua akan menjadi output 220 volt dari rangkaian
trafo ini. Kombinasi trafo yang seperti akan menjadi trafo isolasi. Lalu apakah pemilihan
Ampere trafo dan volt yang dipilih akan berpengaruh pada output? Tentu!
Anggap saja trafo yang kita pakai adalah 5 Ampere, jika di sekunder kita
menggunakan 50 volt, maka daya maksimum yang bisa dipakai yaitu sekitar 60 volt * 5
A = 300 Watt.
Tapi tidak sesederhana itu, pasti dayanya akan drop dan tidak ada peralatan
elektronik yang sempurna. Berdasarkan perhigungan ini, maka pemilihan ampere trafo
dan voltase pada lilitan sekunder berpengaruh pada kemampuan trafo isolasi jenis ini,
hati hati dalam mencoba.
Sebaiknya sebelum mencoba membuat Transformator Isolasi sendiri sebaiknya
memahami dahulu dasar ilmu listrik terkait juga dalam ilmu penggulungan Trafo, dan
memperhatikan juga tentang keselamatan bekerja, dan sebaiknya didampingi oleh teknisi
yang berpengalaman atau mengetahui tentang listrik.

8
2.2.5 Kurva Karakteristik Kerja

Gambar 6. Common-mode transformer isolation (Vo/VIN or Io/IIN) with 50 ohm lead

Seperti yang dapat dilihat dari gambar 6 adalah grafik yang mengilustrasikan
hasil pengujian transformator isolasi dari hasil penemuan terhadap transformator non-
isolasi komersial dan transformator isolasi komersial untuk melihat penolakan sinyal
mode umum dengan menggunakan beban sebesar 50 ohm.
Didalam grafik tersebut terdapat keterangan berupa dB (desi bel) dan frekuensi
( dalam satuan Mega Hertz ). Dari grafik tersebut frekuensi yang diamati berada pada
nilai 1, 10, dan 100 (Mega Hertz) yang akan dilihat perbandingan dan dampak
perubahannya. Terdapat dua nilai pada desibel yaitu nilai positif ( + ) dan negatif ( -
). Maksud dari desibel yang bernilai negatif adalah untuk menunjukkan bahwa terjadi
pelemahan pada nilai output terhadap nilai input.
Sehingga pada gambar tersebut dapat ditafsirkan bahwa transformator commercial
non-isolation memiliki rata-rata pelemahan nilai output yang lebih kecil dibandingkan
dengan transformator EMC / EMI commercial isolation (MDI) dan EMP isolation
transformer.
Jika dilihat lagi transformator EMC/EMI commercial isolation (MDI) masih kurang
baik jika dibandingkan dengan EMP isolation transformer, karena transformator EMC /
EMI commercial isolation ( MDI ) memiliki kekurangan terhadap frekuensi tinggi diatas
10 Mega Hertz yang mengakibatkan nilai desibelnya sama dengan transformator
commercial non-isolation.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa EMP isolation transformer,
memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan tipe lain yaitu dimana

9
perubahan desibelnya relatif konstan diantara -80 sampai -120 serta kemampuannya yang
tahan dengan fekuensi yang tinggi hingga mencapai 200 Mega Hertz.

Gambar 7. Common-mode transformer isolation (Io/IIN) for short-sircuit load

Seperti yang dapat dilihat dari gambar 7 adalah grafik yang


mengilustrasikan hasil pengujian transformator isolasi dari hasil penemuan terhadap
transformator non-isolasi komersial dan transformator isolasi komersial untuk melihat
penolakan sinyal mode umum pada beban short-sircuit.
Pada gambar 7 jika dibandingkan dengan grafik dari gambar 6, terlihat pola yang
hampir sama. Namun perbedaannya dapat terlihat jelas pada transformator tipe EMC /
EMI commercial isolation (MDI) dan EMP isolation transformer.

Gambar 8. Common-mode transformer isolation (Vo/VIN) for short-sircuit load Pada


gambar 8 adalah grafik yang menggambarkan hasil pengujian
komparatif trasnformator tersebut untuk penolakan sinyal mode umum dengan beban
sirkit terbuka. Karakter referensi yang sesuai menunjukkan komponen

10
yang sesuai di seluruh beberapa tampilan gambar.
Dari gambar 6 - 8 terdapat kesamaan bahwa pada saat transformator berada pada
frekuensi diatas 10 Mega Hertz akan terjadi perubahan nilai yang sangat fluktuatif.

2.2.6 Kelebihan dan Kekurangan Transformator Isolasi

Kelebihan Transformator Isolasi.


• Transformator isolasi memiliki kelebihan, yakni dapat mengisolasi arus DC yang
mungkinkan dapat masuk ke dalam rangkaian melalui trafo. Cara kerja dari
transformator isolasi adalah murni hanya menggunakan perpindahan daya dengan
cara induksi elektromagnetik, sehingga arus DC yang masuk ke dalam
transformator isolasi akan tersaring dan tidak dapat berpindah kesisi sekunder dari
transformator tersebut. Hal ini bertujuan untuk melindungi peralatan dari
kerusakkan yang ditimbulkan akibat arus DC yang ikut masuk saat menggunakan
Auto transformer.
• Transformator isolasi juga berfungsi untuk mengisolasi atau memfilter frekuensi
tinggi yang dapat menyebabkan interferensi pada peralatan. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 6 - 8.
• Transformator isolasi umumnya digunakan pada peralatan listrik yang dirancang
supaya lebih aman dari gangguan akibat dari kerusakkan pada bagian primer
transformator, serta menghindari dari bahayanya sengatan listrik dari arus bocor
kebumi pada sisi sekunder transformator isolasi. Karena transformator isolasi
mencegah terjadinya rangkaian loop tertutup pada tubuh ketransformator.

Kekurangan Atau Kelemahan Trafo Isolasi.


• Biaya transformator isolasi pada umumnya lebih mahal dan berukuran lebih besar
dibandingkan dengan ukuran transformator lainnya. Karena transformator
tersebut menggunakan 2 buah gulungan dengan jumlah kumparan yang sama
besar, maka dengan sendirinya memerlukan ukuran trafo yang lebih besar.
• Seperti karakteristik Transformator pada umumnya yang memiliki rugi-rugi, maka
biasanya transformator isolasi harus dirancang pada sisi sekunder dengan cara
sedikit melebihkan jumlah kumparan supaya mendapatkan beberapa volt

10
lebih tinggi dari voltase teoritis. Hal ini terjadi karena adanya penurunan efsiensi
saat memindahkan daya dari gulungan primer ke gulungan sekunder yang
dilakukan dengan cara induksi.
• Ketika Isolation Transformer beroperasi sebagai Pulse Transformer dan beroperasi
pada frekuensi rendah maka akan terjadi distorsi yang dihasilkan dalam bentuk
gelombang pada sisi sekunder atau output.
• Ketika transformator isolasi beroperasi pada sinyal pulsa DC, properti saturasi inti
berkurang.

2.2.7 Berbagai Jenis Transformator Isolator
➢ Jenis-jenis phasenya:
1. Transformator isolasi jenis 1 phase

Gambar 9. Bentuk Visual Transformator Isolasi Type 1 phase


Gambar diatas adalah salah satu dari transformator 1 phase dengan spesifikasi nilai
tegangan sebesar 230 Volt dan nominal arus pada sisi sekunder sebesar 0,43 Ampere,
dengan kapasitas daya sebesar 100 VA.

2. Transformator isolasi jenis 3 phase

11
Gambar 10. Bentuk Visual Dalam Transformator Isolasi Type 3 phase
Transformator isolasi tiga fasa adalah suatu peralatan tenaga listrik yang
berfungsi untuk menyalurkan daya atau energi listrik dari sisi primer ke sisi sekunder
(mentrasformasikan tegangan) dengan sistem induksi yang mana frekuensi yang timbul
tidak akan terpengaruh atau tidak berubah.
Transformator 3 fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator 1 fasa.
Perbedaan mendasar adalah pada sistem yaitu sistem satu fasa dan tiga fasa, sehingga
sebuah transformator tiga fasa dapat dihubung segitiga (wye), bintang (delta) atau zig-
zag. Transformator 3 fasa umumnya digunakan pada beban yang membutuhkan daya
yang besar serta membutuhkan sistem proteksi yang lebih.

2.2.8 Kegunaan dan Pengaplikasiannya


Kegunaan
Salah satu penghantar dari PLN salah satu kabelnya di-ground-kan ke bumi,
sehingga di namakan Arde. Apabila kita pegang salah satu kabel fasa aktifnya dan kita
menginjak bumi tanpa menggunakan isolasi yang memadai (misal sandal karet), maka
kita akan merasakan terkena sengatan listrik yang tergantung dari lama waktunya dan
seberapa besar arusnya yang mengalir ketubuh kita menuju bumi yang dapat
mengakibatka kematian. Namun berbeda halnya dengan menggunakan transformator
isolasi (Isolation Transformer) yang terhubung disalah satu beban, maka tegangan yang
masuk ke lilitan primer akan ditransfer ke lilitan sekunder yang akan menghilangkan
efek sengatan listrik yang mengalir ke bumi.
Dengan demikian jika kita memegang salah satu fasa dari terminal sekunder
transformator, maka kita dapat terhindar dari bahaya akibat sengantan listrik tersebut
walau kita menginjak bumi. Namun berbeda halnya jika kita memegang kedua fasa
secara bersamaan tersebut, maka kita akan merasakan dampak dari sengatan listrik
tersebut.
Sebuah transformator yang dijual untuk isolasi biasanya dirancang dengan
memberikan isolasi khusus diantara kumparan primer dan sekunder, dan
dispesifikasikan untuk menahan tegangan dan frekuensi tinggi di antara belitan.
Transformator isolasi yang dilengkapi perisai elektrostatik biasa digunakan pada catu
daya untuk peralatan sensitif seperti komputer, perangkat medis, atau instrumen
laboratorium yang diharapkan terhindar dari berbagai macam gangguan, terutama
gangguan arus bocor pada body peralatan.

12
Transformator isolasi digunakan untuk:
• Melindungi pengguna dari peralatan yang mengalami gangguan;
• Memungkinkan pengukuran yang aman dan akurat;
• Menghindari loop tanah;
• Mentransfer daya antara dua sirkuit yang tidak boleh dihubungkan;
• Melindungi terhadap sengatan listrik;
• Menekan kebisingan listrik di perangkat sensitif;
• Mengurangi lonjakan daya sehingga peralatan listrik dapat berjalan dengan lancar
tanpa risiko arus listrik. Sinyal DC diisolasi dari sumber listrik.
Implementasi dari transformator isolasi ini dapat digunakan secara luas untuk
kepentingan perlindungan beban elektronika sensitif, seperti misalnya pada motor drive,
PLC, peralatan laboratorium, peralatan rumah sakitkan, alat instrumentasi, personal
computer dan peralatan elektronika sensitif laninnya.

Pengaplikasian
1. Penggunaan transformator isolasi untuk peralatan medis
Dengan mempertimbangkan pentingnya dan karakteristik khusus sistem
kelistrikan yang dirancang untuk penggunaan medis, itu penting untuk
menghasilkan transformer yang aman dengan kedua karakteristik fungsional
mereka dan dengan mengenai proteksi.
Sistem kelistrikan yang dipasang di lingkungan yang diatur untuk
penggunaan medis tunduk pada peraturan yang lebih ketat terkait dengan:
• Meningkatnya bahaya kemungkinan kontak tidak langsung dengan pasien.
• Persyaratan khusus yang berkaitan dengan kebutuhan untuk memastikan
operasi peralatan yang berkelanjutan dan efisien penting untuk kelangsungan
hidup pasien dan kinerja prosedur bedah.
• Peningkatan risiko, jika terjadi kebakaran, karena kemungkinan adanya gas-
gas tertentu yang digunakan dalam praktik medis yang dapat meledak bila
bercampur dengan udara.
Banyaknya peralatan kesehatan yang berhubungan dengan listrik (elektro
medik) pada saat ini, merupakan salah satu konsekuensi dari perkembangan dunia
medis yang makin modern. Maka, sudah menjadi kewajiban

13
bagi setiap tempat pelayanan kesehatan, utamanya yang sekelas rumah sakit, untuk
menjamin keamanan pasien maupun si pengguna peralatan medis.
Trafo Isolasi (Isolation Transformer) yang berfungsi mengatur besaran arus
listrik yang dialirkan, sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Yang
prosesnya dapat dipantau dan diatur dari jarak jauh oleh para petugas bahkan
perawat sekalipun melalui panel remote control PSR3.
Sehingga apa bila ada terjadi arus bocor pada body peralatan, tidak akan
menjadi ancaman bagi dokter maupun pasien saat bersentuhan langsung dengan
body peralatan.

2.3 DAFTAR BAHAN DAN PERALATAN YANG DIPERLUKAN

a. Protective Circuit Trainer (Type 2610) : 1 buah


b. Isolating Transformer (Type 2610.3) : 1 buah
c. Low Voltage Transformer (Type 2610.4) : 1 buah
d. Load Symbol, Single Phase (Type 2302.3) : 1 buah
e. Voltmeter digital : 1 buah
f. Resistor 2,4 K/2 W : 1 buah

g. Resistor 2,2 /10 W : 2 buah

h. Resistor 5.1 /10 W : 1 buah


i. Connector sesukupnya

14
2.4 GAMBAR RANGKAIAN PERCOBAAN

Gambar 2.1

Rangkaian Percobaan Transformator Isolasi (Isolasi Pengaman)

2.5 LANGKAH PERCOBAAN

2.5.1 Pengukuran tegangan-tegangan terminal pada Protective Circuit Trainer


(Type 2610)

Sebelum melakukan percobaan seperti pada gambar 2.1 di atas, ukur terlebih dahulu
teganga-tegangan terminal dari power supply (Protective Circuit Trainer. Type 2610).
Lengkapi tabel 2.1 berikut ini :

15
Tabel 2.1
Tegangan terminal PCT Type 2610

Tegangan terminal power supply 3 phasa Tegangan (V)


R-N
S-N
T-N
R-S
R-T
S-T

2.5.2 Buatlah rangkaian percobaan seperti pada gambar 2.1 di atas. Lakukan

pemngamatan dan lengkapi tabel 2.2 hingga tabel 2.5

TABEL 2.2
ORANG MENYENTUH TRANSFORMER ISOLASI

Kegagalan Isolasi ke Apakah tegangan sentuhnya membahayakan?

L1

N’

L1 + L1’

L1 + N’

N + L1’

N + N’

16
TABEL 2.3
ORANG MENYENTUH RUMAH BEBAN

Kegagalan isolasi ke : Apakah tegangan


sentuhnya
Transformator Isolasi ke : Beban ke : membahayakan ?

- L1’

- N’

N L1’

N N’

L1 L1’

L1 N’

N’ L1’

N’ N’

L1’ L1’

L1’ N’

TABEL 2.4
ORANG MENYENTUH PENGHANTAR L1’

Apakah tegangan sentuhnya


Kegagalan isolasi pada Transformer Isolasi
membahayakan?

L1’

N’

TABEL 2.5
ORANG MENYENTUH PENGHANTAR N’

Kegagalan isolasi pada Transformer Apakah tegangan sentuhnya


Isolasi membahayakan?

L1’

N’

17
2.6 TUGAS DAN PERTANYAAN
2.6.1 Buat penjelasan tentang hasil pengukuran tegangan pada tabel 2.1
2.6.2 Buat analisa saudara mengenai hasil-hasil pengukuran yang didapat
pada tabel 2.2 sampai dengan tabel 2.5
2.6.3 Buat rangkaian pengganti untuk setiap kejadian yang dimaksud dalam tabel
2.2 Sampai dengan tabel 2.5
2.6.4 Buatlah analisa saudara terkait dengan tujuan percobaan 1 s/d 4, berdasarkan
hasil pengukuran pada tabel 2.2 s/d tabel 2.5
2.6.5 Bila output isolating transformer pada rangkaian gambar di atas dihubungkan
dengan low voltage transformer (220 V/42 V), penghantar netral pada beban
terhubung pada bodi, dan penghantar fasa pada low voltage transformer
(primer) juga terhubung ke bodi, maka bagaimana kondisi orang yang
menyentuh bodi pada beban dan pada bodi low voltage transformer? Beri
penjelasan!
2.6.6 Buatlah kesimpulan dari seluruh percobaan yang telah anda lakukan.

18

Anda mungkin juga menyukai