Anda di halaman 1dari 23

PERANCANGAN TRANFORMATOR

Ditulis untuk memenuhi tugas akhir Teknik Tenaga Lisrik

Dosen pengampu : Prihanto Trihutomo

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

S1 TEKNIK MESIN

April 2023

Disusun oleh :

Rizal Cahaya Anugrah

220514609574

E3
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadiran Tuhan YME atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap agar makalah ini bisa di praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Malang, 1 April 2023


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHUULUAN...................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan Penlitian................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................6
2.1 Umum...............................................................................................................................6
2.2 Prinsip Kerja Transformator.............................................................................................7
2.2.1 Transformator Tanpa Beban......................................................................................8
2.2.2 Transformator Dengan Beban...................................................................................9
2.3 Konstruksi Transformator..............................................................................................10
2.3.1 Inti Besi....................................................................................................................10
2.3.3 Minyak Transformator.............................................................................................11
2.3.4 Tangki Konservator.................................................................................................12
2.3.5 Tap Changer (ON Load Tap Changer)....................................................................13
2.4 Pengertian Daya..............................................................................................................14
2.5 Rugi-rugi Transformator................................................................................................15
2.5.1 Rugi Tembaga..........................................................................................................15
2.5.2 Rugi Besi (Pi)...........................................................................................................16
2.6 Efisiensi Transformator..................................................................................................17
BAB III.....................................................................................................................................19
PEMBAHASAN......................................................................................................................19
3.1 Contoh Soal....................................................................................................................19
BAB IV....................................................................................................................................21
PENUTUP................................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................22
BAB I

PENDAHUULUAN

1.1 Latar Belakang

Listrik merupakan energi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat di


dunia. Kebutuhan energi listrik saat ini semakin lama semakin dibutuhkan, hamper penduduk
bumi memnggunakan energi listrik untuk kebutuhan sehari-hari, sedangkan sumber daya
yang dibutuhkan agar dapat menghasilkan energi listrik semakin berkurang. Oleh sebab itu
sangat diperlukan penghematan dalam pemanfaatannya.

Untuk mengkonversikan energi listrik agar peralatan elektronik dapat digunakan


secara aman maka diperlukannya transformator. Transformator adalah sebuah alat yang
berfungsi untuk mengubah tegangan listrik. Transformator digunakan sebagai alat penurun
tegangan (transformator step down) dan sebagai alat penaik tegangan (transformator step up).
Pada transformator terdapat rugi rugi, baik rugi yang disebabkan oleh arus listrik yang
mengalir pada kawat temabaga, rugi yang disebabkan fluks bolak-balik pada inti besi yang
mengakibatkan efisiensi tranformator berkurang.

Transformator digunakan secara luas di berbagai aplikasi, seperti di pembangkit


listrik untuk mentransformasikan tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator menjadi
tegangan yang lebih tinggi agar dapat ditransmisikan jarak jauh melalui jaringan transmisi
listrik. Transformator juga digunakan di berbagai peralatan elektronik, seperti charger ponsel,
TV, dan perangkat audio, untuk mengubah tegangan listrik menjadi level yang lebih rendah
agar dapat digunakan oleh peralatan tersebut.

Efisiensi transformator merupakan rasio antara daya keluaran transformator (output)


dengan daya masuk transformator (input), dimana efisiensi tranformator dipengaruhi oleh
oleh berbagai factor, seperti kualitas inti besi, jumlah kumparan, dan resistansi kumparan,
semakin baik kualitas inti besi semakin berkurangnya rugi daya pada transformator.

Efisiensi transformator yang tinggi sangat penting karena dapat mengurangi biaya
operasional dan meningkatkan kinerja sistem listrik. Transformator yang lebih efisien dapat
mengurangi kerugian daya di jaringan transmisi listrik, sehingga dapat menghemat biaya
operasional dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari pembangkit listrik.
1.2 Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap rugi-rugi transformator daya.


2. Bagaimana pengaruh perubahan beban terhadap efisiensi transformator daya.
3. Bagaimana pengaruh perubahan beban pada transformator daya terhadap output.

1.3 Tujuan Penlitian

1. Membahas prinsip dasar transformator dan karakteristiknya, seperti daya yang dapat
ditransfer, efisiensi, dan pengaruh frekuensi pada kinerja transformator.
2. Menjelaskan langkah-langkah perencanaan transformator, seperti pemilihan jenis
transformator,
3. Menghitung perhitungan beban dan kapasitas, pemilihan komponen dan perhitungan
rugi rugi tansformator.

Tujuan penelitian untuk memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pengembangan


ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang perencanaan transformator.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah, sebagai berikut;

1. Meningkatkan pemahaman mengenai prinsip dasar transformator dan karakteristik


untuk dapat dikembangkan lebih tinggi.
2. Mengidentifikasikan masalah atau kendala yang sering terjadi dalam pembuatan
transformator, seperti masalah keamanan, kerugian dalam penggunaan transformator,
kerusakan akibat beban berlebihan, dan dapat memberikan solusi yang lebih baik.
3. Meningkatkan kualitas dan efisiensi transformator yang dihasilkan, sehingga dapat
mengurangi biaya pemakaian treansformator.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Umum

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu
gandingan magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnet. Transformator digunakan
secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.

Transformator satu fasa mempunyai satu sisi masukan dan satu sisi keluaran. Sisi
masukan biasa disebut sis primer dan sisi keluaran disebut sisi sekunder. Sedangkan
transformator tiga fasa mempunyai tiga sisi masukan dan tiga sisi keluaran, Transformator
tiga fasa dapat dibentuk dari tiga transformator satu fasa yang digabungkan menjadi satu.
Transformator dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu, sebagai berikut :

1. Transformator pembangkit
2. Transformator distribusi
3. Transformator induk

Secara umum transformator memiliki dua sisi kumparan, sisi primer (N 1) dan sis
sekunder (N2). Dimana jika Vp(tegangan primer) >Vs (Tegangan sekunder) maka disebut
transformator penurun tegangan sebaliknya bila Vs > Vp maka dinamakan transformator
penaik tegangan.

Figure 1Rangkaian Transformator


Keterangan

1. N1 = Jumlah lilitan sekunder


2. N2 = Jumlah lilitan Primer
3. V1 = Tegangan input
4. V2 = Tegangan output
5. E1 = GGL efektif sisi primer (Volt)
6. E2 = GGL efektif sisi sekunder (Volt)
7. φ=¿ Fluksi magnet

2.2 Prinsip Kerja Transformator

Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yang mengubah


energi listrik dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya melalui medan magnet. Transformator terdiri
dari dua atau lebih kumparan yang dililitkan pada inti besi. Satu kumparan disebut sebagai
kumparan primer, dan yang lainnya disebut sebagai kumparan sekunder. Ketika sumber
listrik dihubungkan ke kumparan primer, arus listrik mengalir dan menghasilkan medan
magnet di sekitar inti besi. Medan magnet ini kemudian menginduksi tegangan pada
kumparan sekunder, yang dapat digunakan untuk memberikan daya ke beban yang terhubung
ke kumparan sekunder. Transformator menggunakan prinsip dasar hukum Faraday dan
hukum Lenz. Hukum Faraday menyatakan bahwa medan magnet yang berubah terhadap
waktu akan menghasilkan arus listrik di sekitar kumparan, sedangkan hukum Lenz
menyatakan bahwa arus ini akan selalu berlawanan arah dengan perubahan medan magnet.

Dengan memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik ini, sebuah transformator


dapat mengubah tegangan dari tinggi ke rendah atau sebaliknya, tergantung dari
perbandingan antara jumlah lilitan pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada
transformator step-up, jumlah lilitan pada kumparan sekunder lebih sedikit dibandingkan
dengan kumparan primer, sehingga tegangan pada kumparan sekunder lebih tinggi
dibandingkan dengan kumparan primer. Sedangkan pada transformator step-down, jumlah
lilitan pada kumparan sekunder lebih banyak daripada kumparan primer, sehingga tegangan
pada kumparan sekunder lebih rendah daripada kumparan primer. Dalam kondisi ideal, trafo
memiliki efisiensi yang tinggi dan hampir tidak ada daya yang hilang selama
pengoperasiannya. Namun, pada kenyataannya, terdapat kerugian daya karena adanya
hambatan pada kumparan dan inti besi, serta arus magnetisasi inti besi. Oleh karena itu,
efisiensi transformator dapat ditingkatkan melalui desain dan teknologi yang tepat serta
pemeliharaan yang baik.
2.2.1 Transformator Tanpa Beban

Bila kumparan rimer suatu transformator dihubungkan dengan sumber tegangan V 1


yang sinusoid, akan mengalir arus primer lo yang juga sinusoid dan dengan menganggap
belitan N1 reaktif murni. I0 akan tertinggal 90o dari V1. Arus primer I0 menimbulkan fluks (∅ ¿
yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.

Figure 2 Transformator tanpa beban dan vektor transformator tanpa beban


Arus primer Io menimbulkan fluks (Ф ¿ yang sefasa dan juga berbentuk sinusoid.
Ф = Фmax sin ωt
Fluks yang sinusoid ini akan menghasilkan tegangan induksi e 1 (hukum faraday). Fluks yang
berubah-ubah memotong suatu kumparan maka pada kumparan tersebut akan di induksikan
suatu tegangan tegangan listrik :

e1 = -N1
dt
d (Ф maks . sinωt)
e1 = -N1 =-N1Ф maks.cos wt (tertinggal 90odariФ ¿
dt
Harga efektifnya :
N 1 .2 πf Фmaks
E1= =4.44N1Ф maks
√2
Pada rangkaian sekunder, fluks (Ф ¿ bersama tadi menimbulkan
dФ E1 N 1
e2 =-N2 e2=-N2w.Ф mcos wt E2=4.44N2Ф maks =
dt E2 N 2

Dengan mengabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor,


E1 V 1 N 1
= = a dimana a= perbandingan transformator
E2 V 2 N 2

Dalam hal ini tegangan induksi E 1 mempunyai besaran yang sama tetapi berlawanan arah
dengan tegangan sumber V1.
2.2.2 Transformator Dengan Beban

Apabila kumparan sekunder dihubungkan dengan beban ZL,I2 mengalir pada


kumparan sekunder, diman I2=V2/ZL, dengan ∅ 2= factor kerja beban.

Figure 3 Transformator Berbeban


Arus beban I2 ini menimbulkan gaya gerak magnet (GGM) N2I2 yang cenderung
menentang fluks Bersama yang telah ada akibat arus pemagnetan IM. Agar fluks Bersama itu
tidak merubah nilai, pada kumparan primer harus mengalir arus I 2, yang menentang arus yang
dibangkitkan oleh beban I2, sehingga keseluruhan arus yang mengalir pada kumparan primer
menjadi :

I2=Io+I2

Bla rugi besi diabaikan, maka I0=IM

I2=IM=I2

Untuk menjaga agar fluks tetap tidak berubah sebesar ggm yang dihasilkan oleh arus
pemagnetan IM saja, berlaku hubungan :

IM=N1I1-N2I2

I1I1=N1(IM+I2)- N2I2
Sehingga : N1L2= N2I2
Karena nilai IM dianggap kecil maka I2=I1, jadi
N1L2= N2I2
2.3 Konstruksi Transformator

Transformator bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik, membutuhkan kopling


magnetik antara sirkuit primer dan sekunder. gandengan magnetik ini berupa inti besi yang
fluksnya dibagi bersama. Berdasarkan cara melilitkan kumparan pada inti, terdapat dua jenis
transformator, yaitu tipe inti (core) dan tipe cangkang (shell).

Figure 4 Tipe Inti (Core type) dan Tipe cangkang (Shell Type)

2.3.1 Inti Besi

Inti besi digunakan sebagai media fluks yang timbul akibat induksi arus bolak-balik
pada kumparan yang mengelilingi inti besi sehingga dapat menginduksi kembali ke
kumparan lainnya. Terbentuk dari lempengan - lempengan lempengan - lempengan besi tipis
berisolasi yang disusun sedemikian rupa untuk mereduksi panas (sebagai rugi-rugi besi) yang
disebabkan oleh Eddy Current.

Figure 5 Inueds.blogspot.com/2013/05/
2.3.2 Kumparan Transformator (Winding)

Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berinsulasi yang membentuk


kumparan. Gulungan terdiri dari batang tembaga berisolasi yang di sekitar inti besi, dimana
ketika arus bolak-balik mengalir pada belitan tembaga, inti besi akan terinduksi dan
menimbulkan fluks magnet. ketika arus bolak-balik mengalir pada lilitan tembaga, inti besi
akan terinduksi dan menimbulkan fluks magnet.

Figure 6 Inueds.blogspot.com/2013/05/

2.3.3 Minyak Transformator

Sebagian besar kumparan dan inti transformator daya direndam dalam minyak trafo,
terutama trafo daya berkapasitas besar, karena minyak minyak transformator memiliki sifat
sebagai media isolasi dan media pemindah, sehingga minyak transformator berfungsi sebagai
media pendingin dan isolasi. berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Figure 7 SC : PT PLN (PERSERO) Figure 8
webstudi.site/2017/04/

2.3.4 Tangki Konservator

Ketika terjadi peningkatan suhu operasi pada transformator, minyak isolasi akan
memuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya, ketika terjadi penurunan suhu operasi
suhu operasi, minyak akan menyusut dan volume minyak akan berkurang. Konservator
digunakan untuk menampung minyak ketika trafo mengalami kenaikan suhu.

Figure 9 Konservator Minyak Transformator


Karena volume oli di dalam konservator bertambah dan berkurang karena pemuaian
dan penyusutan oli, volume udara di dalam konservator juga akan bertambah dan berkurang.
Penambahan atau pembuangan udara di dalam konservator akan bersentuhan dengan udara
luar. Sehingga minyak isolasi trafo tidak terkontaminasi oleh uap air dan oksigen dari luar
udara yang akan masuk ke dalam konservator akan disaring melalui silicagel.

2.3.5 Tap Changer (ON Load Tap Changer)

Kestabilan tegangan dalam jaringan adalah salah satu hal yang dinilai sebagai kualitas
tegangan. dinilai sebagai kualitas tegangan. Trafo dituntut untuk memiliki kestabilan nilai
keluaran yang stabil sedangkan besarnya tegangan masukan tidak selalu sama. Dengan
Dengan mengubah jumlah belitan pada sisi primer, diharapkan dapat mengubah rasio antara
belitan primer dan sekunder. rasio antara belitan primer dan sekunder. Dengan demikian
sekunder sekunder dapat disesuaikan dengan kebutuhan sistem, terlepas dari tegangan input /
primer. terlepas dari tegangan input/primer. Penyesuaian rasio belitan ini disebut Tap
pengubah.

Proses perubahan perbandingan belitan ini dapat dilakukan pada saat transformator
sedang berbeban (On load tap changer) atau saat transformator tidak berbeban (Off load tap
changer).

Tap Changer terdiri dari :

 Selector Switch
 Diverter Switch
 Tahanan transisi

Dikarenakan aktifitas tap changer lebih dinamis dibanding dengan belitan utama dan
inti besi, maka kompartemen antara belitan utama dengan tap changer dipisah. Selector
switch merupakan rangkaian mekanis yang terdiri dari terminal terminal untuk menentukan
posisi tap atau perbandingan belitan primer. Diverter switchmerupakan rangkaian mekanis
yang dirancang untuk melakukan kontak atau melepaskan kontadengan kecepatan yang
tinggi. Tahanan transisi merupakan tahanan sementara yang akan dilewati arus primer pada
saat perubahan tap.
Figure 10 Diverter Switch dan Selektor Switch
2.4 Pengertian Daya

Daya dalam tegangan AC pad asetiap saat sama seperti perkalian dari harga arus dan
tegangan pada saat itu. Jika arus dan tegangan bolak balik satu fasa, maka daya dalam satu
periode sama seperti perkalinan dari arus dan tegangan efektif. Tapi jika ada reaktansi dalam
rangkaian arus dan tegangan tidak satu fasa sehingga selama siklusnya bisa terjadi arus
negatif dan tegangan positif. Secara teoritis daya terdiri dari tiga yaitu daya efektif, daya
reaktif dan daya semu yang pengertiannya adalah sebagai berikut :

1. Daya efektif (P) adalah daya yang diubah menjadi energi, persatuan waktu atau
dengan kata lain daya aktif adalah daya yang benar-benar dipakai yang dihasilkan
oleh komponen resistif, satuannya adalah watt (w).
2. Daya reaktif (Q) adalah daya yang ditimbulkan oleh komponen daya reaktif yang
ditentukan dari reaktansi yang menimbulkan daya berupa reaktansi induktif (XL) atau
reaktansi kapasitif (XC), satuannya adalah volt ampere reaktif (VAR).
3. Daya semu (S) adalah jumlah secara vektoris daya aktif dan daya reaktif yang
memiliki satuan Volt Ampere (VA).

Untuk daya 3 phasa didapat :

p= √3. V . I . cosθ

S= √3 . V . I

Q= √ 3 . V . I . sinθ
Dimana :

S = daya semu (VA)

P = daya nyata (watt)

Q = Daya reaktif (VAR)

2.5 Rugi-rugi Transformator

Rugi-rugi daya transformator berupa rugi-rugi inti atau rugi-rugi besi dan rugi-rugi
tembaga yang terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Rugi-rugi tembaga
yang terdapat pada kumparan primer dan kumparan sekunder. Untuk memperkecil rugi-rugi
tembaga, harus diambil kawat tembaga yang penampangnya cukup besar. Untuk
memperkecil rugi-rugi tembaga, harus diambil kawat tembaga yang penampangnya cukup
besar untuk membawa arus listrik yang dibutuhkan. Pada keadaan tanpa beban, besarnya
daya adalah :

P=VIcosφ

Dimana cosφ=¿ factor kerja

Dari persamaan di atas juga didapat

S= √3 . V . I

Maka

p (w)
cosφ=
s (VI )

Tujuan dari perancangan rugi-rugi transformator adalah untuk mengetahui kerugian,


yang mana walaupun dalam kerugian kecil. Adapun rugi-rugi pada transformator antara lain ;

2.5.1 Rugi Tembaga

Rugi ini disebabkan oleh beban arus yang mengalir pada kawat temabga, dapat ditulis
sebagai berikut ;

2
Pcu =I R
2
S2
Pt 2 =( ) × P t 1
S1

Keterangan :

Pt 2 =¿ Rugi-rugi tembaga pada saat pembebanan tertentu.

Pt 1 =¿ Rugi-rugi tembaga beban penuh.

S2=¿ Beban yang dioperasikan.

S1=¿ Nilai pengenal.

2.5.2 Rugi Besi (Pi)

Rugi besi terdiri dari ;

1. Rugi Histerisis
Rugi ini akibat dari inti besi menerima fluksi bolak balik, yang dinyatakan,
sebagai berikut :
Ph = Kh . f . B1.6
maks watt

Dimana :

Kh = konstanta histerisis

Bmaks = Fluksi maksimum (weber)

2. Rugi Eddy Current

Rugi Eddy Current disebabkan arus pusar pada inti besi yang dinyatakan,
sebagai berikut :

Pe = Ke.f2 Bwmaks

Dimana :

Ke = Konstanta Eddy Current

Jadi rugi besi (keseluruhan) adalah :

Pi = Ph + Pe
Dimana :

Pi = Rugi besi

Ph = Rugi histerisis

Pe = Rugi Eddy Current

2.6 Efisiensi Transformator

Efisiensi menunjukkan tingkat efisiensi kerja suatu peralatan, dalam hal ini adalah
trafo. ini adalah transformator yang merupakan perbandingan rating output (keluaran)
terhadap input (masukan) yang dirumuskan, sebagai berikut :

η= ( ) Po ut
P¿
×100 %

P o ut
η= × 100 %
P out + Σ rugi

Dimana :

Pout = Daya keluaran (output)

Pin = Daya masukan (input)

Σ rugi = PCU + Pi ; dimana PCU = Rugi tembaga, Pi = Rugi besi

Jika dimisalkan daya keluaran adalah V 2 I 2 cos θ dan rugi-rugi adalah rugi besi Pi sedangkan
rugi-rugi tembaga PCU dinyatakan dengan I 2 R2 ek , maka efisiensi dapat dinyatakan sebagai
berikut :

V 2 I 2 cos Φ
η=
V 2 cos Φ+ I 2 R2 ek + Pt

Agar efisiensi maksimum

d
dl 2 ( Pi
I 2 R 2 ek + =0
I2 )
Jadi
Pi
R2ek = 2
I2

Pi = I 22 R2 ek =PCU

Artinya, untuk beban tertentu, efisiensii maksimum terjadi Ketika rugi tembaga = rugi inti
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Contoh Soal

Sebuah transformator memiliki daya masukan 10.000 VA pada tegangan 220V


dengan arus masukan 45A. Tegangan keluaran dari transformator adalah 110V dengan arus
keluaran 90A. Berdasarkan pengujian, diketahui bahwa rugi inti besi pada transformator
tersebut adalah 350W dan rugi tembaga pada transformator tersebut adalah 150W. Berapa
efisiensi transformator tersebut.

Diketahui :

1. Daya masukan = 10.000 VA pada tegangan 220V


2. Arus masukan = 45 A
3. Tegangan keluaran = 110 V
4. Arus keluaran = 90 A
5. Rugi inti besi = 350 W
6. Rugi tembaga = 150W

Ditanya :

1. Efisiensi transformator?

Dijawab :

1. Daya keluaran transformator


Pout = Vout x Iout
Pout = 110V x 90A
Pout = 9900VA
2. Rugi total transformator
Pi = Ph + Pe
Pi = 350W+ 150W
Pi = 500W
3. Efisiensi transformtor
η= ( )
Pout
P¿
×100 %

η= ( 10.000 VA )
9900 VA
×100 %

η=99 %
4. Rugi-rugi transformator
a) Rugi masukan
P¿ =V ¿ +I ¿ −P
P¿ =220 V × 45 A−9900 VA
P¿ =1800 W −9900 W
P¿ =−8100 W
b) Rugi keluaran
Pout =P−V out × I out
Pout =9900 VA−110 V ×90 A
Pout =9900 W −9900 W
Pout =0 W

Jadi hasil yang diperoleh untuk efisiensi transformator tersebut adalah 99% dan transformato
menghasilkan kelebihan daya sebesar 8100W. rugi mmasukan pada transformator adalah
8100W, sedangkan Rugi keluaran pada transformator adalah 0W.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Efisiensi trafo sangat erat kaitannya dengan rugi-rugi yang terjadi pada trafo, yaitu
rugi tembaga, rugi inti, rugi input, dan rugi output. Semakin besar rugi-rugi tersebut, maka
efisiensi transformator akan semakin rendah. Rugi tembaga terjadi karena adanya hambatan
kawat pada trafo Rugi inti terjadi karena histerisis dan arus pusar dalam inti transformator.
Rugi-rugi input terjadi karena adanya hambatan pada kabel, sakelar, dan transformator itu
sendiri. Sedangkan rugi-rugi output terjadi karena adanya hambatan dalam rangkaian listrik
pada beban atau peralatan yang menggunakan listrik dari trafo. Untuk meningkatkan efisiensi
trafo, perlu dilakukan perencanaan dan perhitungan yang tepat serta pemilihan material yang
baik. Selain itu, pengaturan beban yang tepat dan penggunaan sistem pendingin yang efektif
juga dapat membantu mengurangi rugi-rugi pada trafo dan meningkatkan efisiensi trafo.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilian P. Kawihing, dkk. 2013, Pemerataan Beban Transformator Pada Saluran Distribusi
Sekunder, ejournal.unsrat.ac.id.

Tri Watiningsih, 2012, Pengaruh ketidakseimbangan beban terhadap arus netral dan losses
pada trafo distribusi, ejournal.unwiku.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai