PRAKTEK ELEKTRO
MEKANIK
KOMPONEN-KOMPONEN
Disusun oleh :
Nama :M.Ghilman
NPM :062130331108
Kelas : 1 TB
POLITEKNIKNEGERISRIWIJAYA 2021
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Hj. Adewasti, S.T, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan dan saran-saran dalam menyempurnakan
penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan
mahasiswa Telekomunikasi khususnya dan para pembaca umum. Akhir kata penulis
ucapkan terima kasih.
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan...........................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
Komponen Elektronika...................................................................................4
2.1 Trafo................................................................................................4
2.2 Dioda Bridge.................................................................................11
2.3 Resistor..........................................................................................16
2.4 Kapasitor.......................................................................................19
2.5 Transistor.......................................................................................21
2.6 Dioda Zener...................................................................................25
2.7 LED...............................................................................................32
2.8 IC...................................................................................................48
Daftar Pustaka...............................................................................................61
2
BAB I PENDAHULUAN
Apabila mahasiswa tidak dapat mengukur dan menghitung nilai dari komponen
elektronika maka mahasiswa itu akan kesulitan dalam menerima mata kuliah selanjutnya,
karena banyak mata kuliah di Program Studi Elektronika yang bersangkutan dengan
komponen elektronika. Dan akan sulit juga bagi mahasiswa tersebut untuk dapat
merangkai sebuah komponen kedalam bentuk suatu rangkaian.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang berjudul
mengukur dan menghitung nilai komponen elektronika.
3
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Transformator
Transformator atau umum dikenal dengan trafo yaitu rangkaian arus
bolak-balik AC / alternate current ke rangkaian listrik lain, baik dengan
meningkatkan atau mengurangi tegangan.
Tansformator difungsikan untuk berbagai macam tujuanya, contohnya
untuk menjalankan alat listrik yang membutuhkan tegangan kecil. Agar mampu
ditransmisikan ke dalam jarak jauh, tegangan listrik dari generator pembangkit
listrik harus ditingkatkan. Disinilah transformator berfungsi untuk meningkatkan
tegangan.
Rumus Transformator dan Persamaan
Transformator bisa di buat sebuah persamaan atau rumus matematik,
dengan rumus
4
rumus transformator
Keterangan rumus :
Vp adalah tegangan pada kumparan primer
Vs adalah tegangan pada kumparan sekunder
Ns adalah banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
Np adalah banyaknya lilitan pada kumparan primer
JENIS-JENIS TRAFO
Secara umum, jenis jenis trafo yang paling sering digunakan pada
transmisi dan distribusi listrik tegangan listrik adalah transformator step dan
transformator step down.
A. TRANSFORMATOR STEP UP
5
B. TRANSFORMATOR STEP DOWN
6
Sedangkan trafo output/input lebih sering digunakan untuk keperluan kopling
audio pada rangkaian amplifier karena trafo output/input memberikan hasil yang
lebih maksimal.
Trafo jenis ini beroperasi pada frekuensi yang tinggi dan banyak
digunakan untuk pembangkit frekuensi (osilator), rangkaian resonansi, serta
flyback pada televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk osilator
disebut dengan spul osilator. Lilitan osilator yang umum digunakan biasanya
terdapat 2 macam yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits. Selain itu, trafo
frekuensi tinggi juga banyak digunakan sebagai trafo resonansi dimana trafo
resonansi ini digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dan
pemancarnya. Trafo resonansi ini biasa disebut juga dengan spul resonansi.
D. TRAFO SWITCHING
7
3. JENIS-JENIS TRAFO BERDASARKAN BAHAN INTI YANG
DIGUNAKAN
Trafo inti udara tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti. Jadi proses
induksi elektromagnetik hanya merambat melalui medium udara
sepenuhnya.Trafo semacam ini memiliki kelemahan yaitu daya yang dihasilkan
lebih lemah jika dibandingkan dengan trafo inti besi. Hal itu karena induksi
elektromagnetik yang lebih lemah. Trafo jenis ini banyak digunakan pada
peralatan elektronik portabel seperti radio frekuensi. Selain itu, trafo ini juga
dapat digunakan sebagai komponen charger wireless yang dimana kumparan
primer berada pada sumber listrik dan kumparan sekunder berada pada perangkat
yang dicharger.
Trafo berinti besi menggunakan plat-plat yang terbuat dari besi lunak sebagai
intinya. Bahan besi lunak tersebut dicampur dengan magnet yang dimaksudkan
agar induksi elektromagnetik yang terjadi semakin besar dan efisiensi trafo juga
meningkat. Plat-plat besi yang digunakan tersebut memiliki bentuk dan ukuran
yang beragam pada trafo yang berbeda. Beberapa bentuk plat inti besi yang sering
ditemui di pasaran yaitu berbentuk E, U, I, dan L. Karena konstruksi trafo ini
dominan dari besi sehingga memiliki bobot berat.
8
4. JENIS-JENIS TRAFO BERDASARKAN PENGGUNAANNYA
A. TRAFO DAYA
Transformator daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan
pada sistem transimisi daya listrik bertegangan tinggi yang mencapai 33 kilo volt.
Trafo daya sering digunakan pada area pembangkit dan gardu transmisi.
B. TRAFO DISTRIBUSI
C. TRAFO PROTEKSI
Trafo proteksi digunakan untuk melindungi alat listrik. Trafo ini harus
memiliki tingkat akurat yang lebih tinggi pada penggunaannya sebagai proteksi.
D. TRAFO PENGUKURAN
9
η = Po / Pi 100%
Sebagai akibat kerugian pada transformator. Maka efisiensi transformator
tidak mampu mencapai 100%. Untuk transformator daya frekuensi rendah,
efisiensi mencapai 98%.
Kerugian tembaga
Kerugian I 2 R pada lilitan tembaga yang disebabkan resistansi tembaga dan arus
listrik yang mengalirinya.
Kerugian kopling
Kerugian terjadi karena kopling primer-sekunder tak sempurna, hingga tidak
semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder.
Kerugian ini mampu dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis-lapis
antara primer dan sekunder.
Kerugian histeresis
Kerugian terjadi saat arus primer AC berbalik arah. Disebabkan karena inti
transformator tak mampu mengubah arah fluks magnetnya dengan seketika.
Kerugian ini mampu dikurangi dengan memakai material inti reluktansi rendah.
10
Prinsip / Cara Kerja Transformator
Transformator mengambil tegangan dari sebuah litrik dan kemudian
mengubahnya ke listrik dengan tegangan yang berbeda.
Tidak jauh berbeda dengan varian dioda lainnya, ia juga terbuat dari bahan
semikonduktor yang cukup aman. Di bawah ini adalah informasi tentang dioda
jembatan yang patut Anda ketahui
11
Adapun tujuan dibuatnya dioda jembatan ini adalah untuk mengatur arah
arus saat terjadi penukaran dan pengembalian arus. Dioda ini banyak digunakan
karena sistem kerjanya cukup baik yakni sebagai penyearah gelombang secara
penuh dengan ukuran yang simpel serta harga yang cukup terjangkau
Fungsi Dioda
Sedangkan fungsi dioda bridge secara umum adalah sebagai alat pengatur
arah polaritas DC yang keluar dari kaki kaki DC supaya tidak terjadi pembalikan
fase saat terjadi pembalikan sumber arus listrik AC.
Sebelum kita mengulas materi mengenai dioda jembatan lebih lanjut, ada
baiknya anda ketahui terlebih dahulu apa saja fungsi dioda secara umum
pada rangkaian elektronika berikut ini :
Konversi Daya
Fungsi dioda yang paling umum sejauh ini adalah penggunaan dioda untuk
penyearahan daya AC ke daya DC.
Contoh fungsi dioda sebagai konversi daya dapat kita lihat pada saat kita
mengecas/ mengisi daya laptop. Arus AC yang berasal dari catu daya utama,
harus diubah menjadi arus DC yang kemudian dapat disimpan kedalam baterai
laptop.
12
Penyearah Arus
Fungsi dioda bridge yang pertama yaitu sebagai penyearah arus dari
gelombang AC menjadi gelombang DC. Penyerah gelombang tersebut dinamakan
tegangan ambang.
Dimana tegangan ambang harus bisa melewati tegangan arus pada rangkaian
listrik yang berasal dari satu arah lalu diteruskan menjadi mode bias sesuai dengan
batasan-batasan arus tegangan.
Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor ini memiliki rangkaian dengan
konfigurasi yang stabil. Oleh sebab itu, dioda ini mampu menghasilkan aliran
yang searah dari output dan kedua input yang bolak-balik.
Lilitan tersebut kemudian berubah menjadi sebuah medan magnet saat teraliri
listrik. Tak hanya itu, lilitan relay sendiri juga menyimpan daya listrik. Sehingga
akan aman dengan adanya dioda.
13
Untuk penggunaan ini, terdapat dioda khusus yang dikenal sebagai “penekan
tegangan transien” dirancang. Ini dapat menangani lonjakan daya yang besar
selama periode waktu yang singkat yang biasanya akan merusak komponen
sensitif.
Menggunakan dioda jembatan pada full wave rectifier jauh lebih muda dan
menguntungkan. Selain tidak membutuhkan trafo lagi sehingga biaya yang
dikeluarkan tidak akan terlalu banyak namun tetap dengan hasil yang maksimal.
Berbeda dengan dioda lainnya yang hanya terdiri dari satu bagian, simbol
dioda bridge terbilang cukup unik. Gambar dioda bridge yang terdiri dari 4
terminal tersebutlah yang menjadi simbolnya.
Terdapat 2 jenis simbol dioda bridge yang perlu teman teman ketahui.
Simbol pertama berupa empat buah dioda yang disusun hingga menyerupai
bentuk jembatan, dan simbol yang kedua hanya berupa satu dioda yang terletak
didalam sebuah kotak.
Didalam symbol dioda jembatan diatas bisa kita lihat bahwa komponen
dioda jenis ini mempunyai empat buah terminal yaitu Vout +, V out -, dan dua
buah AC-In (lihat pada contoh gambar simbol dioda bridge diatas).
14
Pada dasarnya dioda prinsip dioda jembatan tidak jauh berbeda dengan
dioda penyearah arus lainnya. Cara kerja dioda bridge ini bisa dimulai dengan
pengelompokan setiap dioda yaitu D1, D2, D3 dan D4. Usai diberikan label maka
selanjutnya pemasangan dioda yang disusun sesuai dengan kelompok atau
labelnya.
Lalu saat keadaan berbalik dimana input 1 negatif dan input 2 berubah jadi
positif maka D1 dan D2 berada dalam kondisi menghambat sinyal negatif atau
reverse bias. Kemudian D3 dan D4 berada dalam posisi forward bias.
15
pertemuan anoda D2 – D4 yang kemudian diteruskan ke Kapasitor C yang
berfungsi sebagai filter. Kapasitor C ini terhubung dengan beban RL yang ada
pada rangkaian tersebut.
Anda dapat menggunakan alat ukur tegangan seperti avometer atau multi
tester. Setelah itu, atur angka menjadi satuan ohm apabila sudah, maka
letakkan probe warna hitam ke kaki simbol dioda. Sedangkan probe
berwarna merah diletakkan pada kaki dioda yang bertanda positif atau +.
Usai meletakkan dengan tepat, Anda dapat mengamati display alat ukur
yang digunakan. Untuk memastikan ia bekerja dengan baik dapat dilihat
dari jarum. Apabila jarum pendek bergerak maka normal sedangkan jika
probe diletakkan terbalik dan tidak bergerak maka ia tidak berfungsi.
Saat hasilnya muncul maka Anda bisa menghitung tegangan yang
dikeluarkan dengan menggunakan rumus dioda bridge. Berikut ini adalah
rumus diode jembatan sebagai penyearah gelombang penuh atau full wave
rectifier.
2.3. RESISTOR
16
atau resistance.
Fungsi Resistor
• Fungsi resistor membatasi arus listrik yang mengalir.
• Fungsi resistor untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat
tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment,
dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.
• Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat
ukur resistive.
• Fungsi resistor untuk pengatur tegangan output pada power supplay.
• Fungsi resistor untuk aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon
yang baik, daya yang tinggi dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound
resistor.
• Fungsi resistor pembagi tegangan.
Gambar resistor
17
Satuan resistansi dari suatu resistor disebut ohm atau dilambangkan dengan
simbol omega
18
2.4. Kapasitor
Fungsi kapasitor
• Sebagai kopling antara rangkaian yang satu dengan rangkaian yang lain (pada
PS).
• Sebagai filter dalam rangkaian PS.
• Sebagai pembangkit frekuensi dalam rangkaian antena.
• Untuk menghemat daya listrik pada lampu neon.
• Menghilangkan bouncing (loncatan api) bila dipasang pada saklar.
19
Kapasitor ditemukan oleh Michael Faraday (1791-1867). Satuan
kapasitor disebut Farad (F). Satu Farad = 9 x 1011 cm2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
20
2.5. TRANSISTOR
Transistor sebagai penguat sinyal AC, adapun fungsi transistor yang lainnya
ialah sebagai penguat sinyal AC, dan lain-lain
Lambang Transistor
21
Dari simbol Transistor diatas dapat dilihat bahwa perangkat elektronika
yang satu ini terdiri dari dua buah dioda PN yang saling terhubung. Perangkat ini
memiliki tiga buah kaki atau sering disebut dengan terminal, yaitu emitor, basis
dan kolektor.
Lamban
Nama Penerangan
g
Transistor
Transistor kesan medan-N
JFET-N
Transistor
Transistor kesan medan P-saluran
JFET-P
Transistor
Transistor M-NOS saluran
NMOS
Transistor
Transistor M-POS saluran
PMOS
22
Jenis-jenis Transistor
a. Transistor Bipolar (BJT)
Transistor Bipolar yaitu salah satu transistor yang memiliki
struktur dan prinsip kerja tertentu, yakni membutuhkan
perpindahan muatan pembawanya yang mana merupakan elektron
pada kutub negatif guna mengisi kekurangan pada elektron yang
ada pada kutub positif. Jenis transistor yang satu ini sering disebut
sebagai BJT, yaitu Bipolar Junction Transistor.
Transistor NPN
Transistor PNP
b. Fielt-Effect Transistor
23
d. Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT)
Cara kerja transistor BJT yaitu sebagai pembawa sebuah arus atau
muatan listrik yang mana menggunakan 2 buah polaritas pada
kanal konduksi pokoknya. Dalam hal ini, aliran listrik wajib
melalui sebuah lapisan atau daerah pembatas (depletizon). Tingkat
ketebalan pada daerah tersebut dapat disetting dengan
menggunakan kecepatan yang tinggi.
24
Dalam hal ini, karakteristik transistor bagian kaki basis diharuskan
lebih negatif dibandingkan dengan emitter, khususnya pada
transistor dengan jenis NPN. Sedangkan pada tipe PNP, arus
utamanya justru diharuskan jauh lebih positif dibandingkan dengan
kolektornya.
Dioda zener adalah komponen elektronika yang terbuat dari semikonduktor dan
merupakan jenis dioda yang dirancang khusus untuk bisa beroperasi di rangkaian
reverse bias (bias balik). Pada saat dipasangkan pada rangkaian forward bias (bias
maju), dioda zener ini akan mempunyai karakteristik serta fungsi sebagaimana
dioda normal pada umumnya. Efek dioda jenis ini ditemukan oleh seorang
fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934,
sehingga nama diodanya juga diambil dari namanya yaitu dioda zener.
25
Prinsip Kerja Dioda Zener
(Vinput – Vzener) / R = l
(12 – 2,8) / 460 = 19,6mA
26
Apabila menggunakan tegangan yang terlalu tinggi, seperti ini
misalnya 24V, maka tegangan listrik yang mengalir pada rangkaian
tersebut tentu akan semakin besar.
Tetapi, untuk tegangan yang melalui komponen dioda zener ini akan
menjadi sama yaitu 2,8V.
Jenis dioda yang satu ini akan memberikan tegangan tetap yang
sesuai dengan tegangan zenernya sendiri terhadap input (masuk) yang
diberikan. Tegangan dioda zener yang dapat dijumpai dipasaran sangatlah
beragam, mulai dari yang 2V sampai 70V dengan daya aau power sekitar
500mW sampai dengan 5W.
P = Vz . I
Contoh :
P = 2,8 x 19,6
P = 54,9mW
Pada rangkaian ini, dioda zener dipasang dalam bentuk paralel pada jalur
masukan tegangan DC.
27
Adapun besarnya tegangan output pada rangkaian tersebut yaitu
sebesar tegangan dioda zener, contohnya seperti menggunakan dioda zener
5V6, maka tegangan outputnya yaitu 5.6V.
Vout = Vzener
Pada gambar diatas, dioda zener dipasang dalam bentuk seri pada
jalur masukan tegangan DC. Besarnya tegangan output pada rangkaian
diatas yaitu tegangan output dikurangi dengan tegangan dioda.
28
Lambang Dioda Zener
Adapun beberapa fungsi dioda zener dalam rangkaian elektronik yang bisa
kalian ketahui, diantaranya:
29
Is = (Vs – Vz) / (Rs)
Keterangan :
Kode 1N
30
1N4738A adalah 8.2 volt
1N4737A adalah 7.5 volt
1N4736A adalah 6.8 volt
1N4735A adalah 6.2 volt
1N4734A adalah 5.6 volt
1N4733A adalah 5.1 volt
1N4732A adalah 4.7 volt
1N4731A adalah 4.3 volt
1N4730A adalah 3.9 volt
1N4729A adalah 3.6 volt
1N4728A adalah 3.3 volt
Kode MA5
Selain kode yang sudah mimin jelaskan tadi, ternyata masih ada
kode lain yang perlu kalian ketahui juga supaya dapat menggunakan
komponen dioda zener dengan baik, dan kode tersebut yaitu :
31
2.7. LED (Light Emitting Diode)
LED merupakan singkatan dari light emitting diode yaitu suatu semi-
konduktor yang mengeluarkan/memancarkan satu warna cahaya (monokromatik)
dengan bentuk cahaya elektromagnetik (koheren) ketika dialiri tegangan maju.
Warna yang dipancarkan dari lampu LED ini tergantung dari bahan yang
dipakai pada semi-konduktor, sehingga gejala ini disebut dengan
elektroluminesensi.
Bentuk LED yaitu seperti sebuah bohlam yang berukuran kecil, dan
biasanya lampu ini digunakan dalam keseharian kita di berbagai macam alat
elektronika. berbeda dengan lampu bohlam yang mengeluarkan panas, lampu
LED tidak melakukan pembakaran filamen sehingga cahaya yang dihasilkan tidak
menimbulkan panas.
Dalam definisi lain LED / Light Emitting Diode adalah salah satu
komponen elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang
mempu mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada
LED elektron menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan
emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda
pula.
32
LED memiliki dua kaki yang terbuat dari sejenis kawat. Kawat yang
panjang adalah anoda, sedangkan kawat yang pendek adalah katoda. Coba
perhatikan bagian dalam LED, akan terlihat berbeda antara kiri dan kanannya.
Yang ukurannya lebih besar adalah katoda, atau yang mempunyai panjang sisi
atas yang lebih besar adalah katoda.
Pada tahun 1921, seorang ilmuan fisika rusia yang bernama Oleg Lossew yang
menemukan putaran efek pada emisi cahaya. Hingga tahun 1947 ia bisa
menjelaskan perihal penemuan dan mempraktekkannya.
Pada tahun 1971, lampu LED dikembangkan dengan beragam warna seperti
orange, hijau, dan kuning. Selain itu kinerja dari LED ini semakin maju.
33
Pada tahun 1995, LED yang berwarna putih dibuat.
Setelah itu teknologi LED semakin hari semakin maju dengan pengaplikasian
untuk berbagai kebutuhan, dan hingga saat ini LED sudah menjadi kebutuhan.
Simbol ini juga menunjukan bahwa rangkaian LED tidak boleh terbalik, jika
dipasang terbalik maka LED tidak bisa dialiri tegangan listik dan tidak akan
menghasilkan cahaya.
Fungsi lampu LED bisa kita temukan jika kita hubungkankan dengan penggunaan
sehari-hari, contohnya:
1. LED berfungsi sebagai sensor infrared pada remote TV, remote AC, dan remot-
remot lainnya, bahkan smartphone juga memasang led ini untuk fitur infrared-
nya.
34
2. Teknologi LED sudah banyak digunakan pada untuk layar monitor komputer atau
televisi.
3. LED digunakan untuk lampu indikator atau petunjuk dalam rangkaian elektronika
dengan ragam warnanya.
4. LED juga digunakan pada kendaraan bermotor sebagai lampu sen, atau lainnya.
Terkait cara kerja komponen LED, dalam hal ini LED akan menyala bila
terdapat arus listrik mengalir dari anoda ke katoda. Pemasangan kutub LED tidak
boleh terebalik karena apabila terbalik kutubnya maka LED tersebut tidak akan
menyala. LED memiliki karakteristik berbeda-beda menurut warna yang
dihasilkan.
Biasanya, bila arus yang mengalir pada LED semakin besar, maka cahaya
yang dihasilkan oleh LED akan semakin terang pula. Namun perlu diperhatikan
bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada tegangan
1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang
mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED
tidak terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk
pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber
tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.
LED (Light Emitting Diode) merupakan keluarga dari dioda yang terbuat
dari semi-konduktor, cara kerja dari LED ini yaitu hampir mirip dengan dioda
lainnya yang menggunakan dua kutub yaitu anoda (+) dan katoda (–).
LED akan memancarkan cahaya apa bila dialiri dengan tegangan listrik
maju (bias forward) dari anoda ke katoda yang bisa digolongkan sebagai proses
transduser.
35
Chip yang terbuat dari semikonduktor yang di droping (proses menmbahkan
impurty atau ketidakmurnian yang akan menghasilkan listrik) akan menciptakan
junction P dan N.
Warna LED memiliki berbagai macam berdasarkan semi konduktornya dan yang
ada saat ini dan biasa digunakan diantaranya:
1. Warna Merah,
2. Warna Hijau,
3. Warna Biru,
4. Warna Kuning,
6. warna infrared.
36
berikut adalah bahan dan senyawa semi-konduktor yang digunakan untuk
menghasilkan warna-warna tersebut:
Meskipun lampu LED ini memiliki berbagai kelebihan, lampu ini juga masih
memiliki kekurangan yang harus diperbaiki.
2. Lebih aman,
37
3. Awat atau tahan lama dibandingkan jenis lampu lain,
4. Tidak memancarkan panas, sehingga faktor ini yang menjadikan lampu ini hemat
energi,
5. Lebih terang.
Baca juga: Wireless LAN | Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, Komponen WLAN
cara untuk melihat molaritas pada lampu LED yang terdapat pada terminal Anoda
(+) dan Katoda (–) yaitu dengan mengetahui ciri-ciri dari kedua terminal itu ciri-
cirinya sebagai berikut:
38
1. memiliki kaki yang pendek,
Selain itu LED yang dipasang resistor karena forward dias-nya termasuk
kedalam golongan tegangan yang rendah. Berikut tabel warna LED dan tegangan
maju (forward dias):
Putih 4,0V
Biru 3,6V
Hijau 3,5V
Kuning 2,2V
Jingga 2,0V
Merah 1,8V
39
Ketika kita memaki lampu bohlam dan kita ingin menggantinya dengan
lampu lain, makan lampu LED merupakan rekomendasi untuk pengganti lampu
bohlam.
Berikut beberapa manfaat dari lampu LED dibandingkan dengan lampu Bohlam,
diantaranya:
1. Hemat tenaga, perlu kita ketahui bahwasanya lampu LED sendiri energi yang
dibutuhkan adalah 1/30 perbandingan yang biasa digunakan satu buah bohlam.
Maka dari itu lampu led lebih hemat tenaga dibandingkan lampu bohlam.
2. Memiliki ukuran yang lebih kecil, dengan ukuran yang kecil lampu LED bisa
digunakan di ruangan yang tidak bisa dipasang oleh bohlam biasa. Ukuran lampu
LED biasanya 3 mm hingga 8 mm. Selain itu lampu LED juga bisa digunakan
berangkai, ataupun individu.
3. Tahan lama, dikatakan bahwasnya lampu LED ini bisa bertahan hingga 30.000
sampai 50.000 jam pemakaian. Jika dibandingkan dengan lampu bohlam sekitar
1000 hingga 2000 jam pemakaian.
4. Tidak panas, berbeda dengan lampu bohlam atau pun lampu lainnya yang
memancarkan 80% hingga 90% energinya menjadi panas. Sedangkan untuk
lampu LED sendiri ia akan tetap dingin meskipun digunakan berjam-jam,
sehingga menjadikan lampu ini mengeluarkan energi dengan sangat efisirn.
5. Cahaya putih yang lebih terang, lampu LED yang biasa digunakan
mengeluarkan cahaya putih yang terang sehingga ruangan akan terasa lebih nyata.
Berbeda dengan lampu bohlam yang mengeluarkan cahaya kuning, dan lampu
flourens yang memancarkan cahaya yang cenderung berwarna biru atau hijau.
40
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga
menghasilkan warna sebagai berikut:
• Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium
nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di
Nichia Corporation di Jepang. LED ini kemudian populer di penghujung tahun
90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada
sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
41
Jenis-Jenis Komponen LED (Light Emitting Diode)
• Oranye : 2,2 V
• Kuning : 2,4 V
• Hijau : 2,6 V
• Ultraviolet : 3,5 V
Tidak seperti dioda signal biasa yang dibuat untuk penyearah dan terbuat dari
germanium ataupun silikon, LED terbuat dari senyawa semikonduktor eksotik
seperti Gallium (GaAs), Gallium fosfida (GaP), Gallium fosfida (GaAsP), Silicon
Carbide (SiC) atau Indium Gallium Nitrida (GaInN) yang dicampur pada rasio
yang berbeda untuk menghasilkan panjang gelombang warna yang berbeda.
Pilihan yang tepat dari bahan semikonduktor yang digunakan akan menentukan
panjang gelombang keseluruhan dari emisi foton cahaya dan akan menentukan
warna yang dipancarkan LED.
42
Tabel warna LED (Light Emitting Diode)
43
LED Multi Warna
LED 3 warna yang paling terkenal adalah LED berwarna merah dan hijau,
dan warna ketiganya adalah kombinasi dari keduanya yaitu kuning. LED 3 warna
mempunyai 3 kaki, 2 kaki anoda dan 1 kaki yang di tengah merupakan katoda.
LED Displays
Pada display common katoda, semua katoda LED di gabung menjadi satu.
Masing-masing segmen akan menyala jika diberi logika “HIGH” logic “1”.
44
• Common Anode Display (CAD)
Pada display common anooda, semua anoda LED di gabung menjadi satu.
Masing-masing segmen akan menyala jika diberi logika “LOW” logic “0”.
45
Seringkali dalam membuat project, kita hanya berpatokan pada skema
yang ada. Padahal skema itu belum tentu benarnya. Dalam membuat project,
setidaknya kita tau sedikit dari cara kerja, fungsi dan kegunaannya serta rumusnya
juga.
Rd = (Vs – Vd ) / Id
Dimana :
Rd = Resistor LED
Vs = Voltage Source atau Sumber Tegangan
Vd = Voltage Diode atau Tegangan kerja LED
Id = Arus LED
Karena R dengan nilai 500 tidak ada di pasaran, maka kita pakai nilai yang
mendekati, yaitu 470 atau 560. Jika Kita pakai yang 470 maka arus akan lebih
besar sedikit, jika kita pakai yang 560 maka arus akan lebih kecil sedikit tapi akan
awet juga lednya daripada arus yang lebih besar. Jadi arus yang mengalir jika R =
560 adalah :
I=V/R
I = 10 / 560 = 0.018A = 18mA
Maka daya yang timbul sebesar :
P=VxI
P = 10 x 0,018A = 0,18 watt
jadi kita bisa memakai R dengan daya 0,25 watt (1/4 w) atau 0,5 watt (1/2w).
Tentunya semakin tinggi watt resistor semakin mahal juga harganya.
46
LED seri dan LED Parallel
Jika ingin menggabungkan beberapa led menjadi seri atau parallel, tentu
berubah lagi hitungannya. Intinya, jika LED seri maka arusnya tetap dan
tegangannya bertambah. Sedangkan LED parallel arusnya bertambah namun
tegangannya tetap.
Contoh 5 buah led superbright 5mm diseri maka V led adalah 5 * 3V = 15V dan
arus tetap 20mA.
Jika 5 buah LED tersebut diparallel maka V led tetap 3V namun I led
adalah 20mA * 5 = 100mA atau 0.1A. tinggal dimasukkan lagi ke rumus diatas.
47
2.8. IC (Integrated Circuit)
Pada peralatan elektronik saat ini, IC juga mempunyai peran yang cukup
penting. Salah satu pengaplikasian IC yang sangat menonjol ialah
pada smartphone, laptop dan Console Games.
48
Sejarah IC (Integrated Circuit)
Teknolog
i IC (Integrated Circuit) ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1958 oleh Jack
Kilby yang ketika itu bekerja di Texas Instrument. Kemudian setelah enam bulan
berlalu, Robert Noycer berhasil melakukan fabrikasi IC dengan sistem
interkoneksi pada Chip Silikon. Sehingga pada awal abad ke 20, IC (Integrated
Circuit) menjadi salah satu perkembangan teknologi yang sangat populer.
IC linear
IC digital
Dan IC campuran.
49
Dengan demikian, tentunya IC dapat dikatakan mempunyai banyak fungsi
sebagai komponen inti dari peralatan elektronik saat ini.
1. IC Linear
IC Linear adalah jenis IC yang hanya dapat beroperasi pada sinyal yang
berbentuk gelombang kontinu. IC Linear atau dapat disebut juga
dengan Integrated Circuit Analog mempunyai beberapa fungsi, diantaranya:
2. IC Digital
50
Saat ini, IC Digital merupakan komponen IC yang paling banyak
digunakan untuk peralatan kalkulator, komputer dan sistem kontrol elektronik.
Pada umumnya IC digital adalah IC dengan rangkaian switch yang tegangan input
dan output-nya hanya memiliki 2 level yaitu tinggi dan rendah. Selain itu IC
digital juga berkaitan dengan kode binary yang dilambangkan dengan angka 1 dan
0.
Memory
Clock
Microprocessor (Mikroprosesor)
Microcontroller
Flip-flop
Gerbang Logika (Logic Gates)
Timer
Counter
Multiplexer
Calculator
3. Mixed IC
Jenis-jenis IC
51
IC TTL (Transistor Transistor Logic) merupakan salah satu jenis dari IC
digital. Jenis IC ini menggunakan transistor sebagai komponen utamanya. IC TTL
menggunakan sinyal gelombang kotak (square) dan mempunyai dua kondisi,
yaitu 0 atau 1 yang berfungsi sebagai saklar.
Fungsi dari IC TTL ialah untuk digunakan pada berbagai variasi logika,
sehingga jenis ini dapat disebut juga dengan Transistor Logic. IC TTL
mempunyai beberapa macam gerbang logika yang dapat melakukan berbagai
macam fungsi seperti AND, NAND, OR, NOR dan XOR. Selain itu, terdapat
beberapa fungsi logika lainnya seperti encoder, decoder, multiflexer dan memory.
Sehingga IC mempunyai jumlah pin yang banyak dan bervariasi mulai dari 8
hingga 40 pin.
IC TTL dapat berfungsi jika diberikan tegangan arus listrik sekitar 5 Volt.
2. IC- CMOS
52
3. IC Linear (Linear IC)
Pengelompokan IC
53
Berdasarkan Jumlah Komponen
Small-scale integration (IC SSI) adalah jenis yang mempunyai skala kecil,
yaitu hanya terdiri dari beberapa transistor didalamnya. Pada umumnya, IC SSI
hanya dapat menampung sampai 100 komponen saja.
54
Large-scale integration (IC LSI) adalah jenis yang terdiri kurang dari
4000 transistor di sebuah kemasannya. IC LSI berhasil dikembangkan pada tahun
1970-an. Selain itu, IC LSI juga merupakan mikroprosesor pertama yang
dikembangkan dan berhasil membuat alat elektronik berupa kalkulator. Pada
umumnya, IC LSI ini dapat menampung 4000 sampai 100.000 komponen
elektronik didalamnya.
Very large-scale integration (IC VLSI) adalah IC yang terdiri dari puluhan
ribu sampai ratusan ribu transistor didalam kemasannya. IC yang berskala sangat
besar ini dikembangkan pada tahun 1980-an dan berhasil menampung 100.000
sampai 1.000.000 komponen elektronik didalamnya.
Ultra large-scale integration (ULSI) adalah IC yang terdiri dari lebih dari
1 juta Transistor didalamnya. IC ini merupakan jenis terbaru dan tentunya lebih
ekonomis dibandingkan yang lainnya.
55
Berdasarkan Package
SIP (Single In-line Packages) merupakan paket chip dari IC yang hanya
berisi satu baris pin koneksi. Jenis ini juga dapat di disebut dengan
paket inline pin tunggal.
DIP (Dual In-line Packages) merupakan paket chip dengan bentuk persegi
panjang dan mempunyai dua deret pin paralel sebagai penghubung listrik.
Penempatan DIP biasanya melalui lubang yang terpasang pada papan sirkuit
tercetak (PCB) atau dimasukkan ke dalam soket. IC DIP ini ditemukan oleh
Bryant Rogers, Don Forbes dan Rex Rice dari Fairchild R&D pada tahun 1964.
56
3. SOP (Small Outline Packages)
57
IC BGA (Ball Grid Arrays) merupakan jenis paket yang mempunyai
berbentuk lingkaran. IC BGA ini biasa dipasang pada perangkat elektronik secara
permanen seperti mikroprosesor. IC BGA mempunyai banyak pin yang dapat
terkoneksi dibandingkan dengan jenis lainnya. Selain itu, kinerja dari IC ini lebih
baik dan berkecepatan tinggi.
58
Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-
komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Integrated
Circuit (IC) merupakan komponen semikonduktor yang di dalamnya dapat
memuat puluhan, ratusan atau ribuan atau bahkan lebih komponen dasar
elektronik yang terdiri dari sejumlah komponen resistor, transistor, dioda dan
komponen semikonduktor yang lain.
59
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan
sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan
ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
1. Trafo yang berfungsi menukar tegangan arus dalam suatu rangkaian, dengan
tidak mempengaruhi daya listrik total.
2. Dioda bridge sebagai alat pengatur arah polaritas DC yang keluar dari kaki kaki
DC supaya tidak terjadi pembalikan fase saat terjadi pembalikan sumber arus
listrik AC.
4. Dioda zener sebagai pembatas tegangan arus kecil, tetapi kini dipakai untuk
arus besar juga
5. LED Sebagai indikator atau petunjuk dalam peralatan dan rangkaian elektronik.
Hal ini dapat dilihat dari warna cahaya yang dipancarkan oleh LED yaitu berupa
warna merah dan hijau
3.2 Saran
Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari
pembelajaran akan tercapai maka disarankan mahasiswa untuk dapat memahami
terlebih dahulu mengenai bagian dari komponen-komponen elektronika dan dapat
mempraktikan cara menghitung dan mengukur nilai dari komponen elktronika
tersebut .
60
DAFTAR PUSTAKA
https://kamuharustahu.com/pengertian-dioda-zener/
https://www.bing.com/search?
q=jenis+dioda+zener&qs=n&form=QBRE&sp=-
1&pq=jenis+dioda+ze&sc=0-
14&sk=&cvid=8CE59B02788C48E2AEAB5E289153FB63
https://hot.liputan6.com/read/4105243/jenis-jenis-kapasitor-beserta-
gambarnya-komponen-elektronika-penting
https://www.liputan6.com/citizen6/read/3878097/fungsi-resistor-dan-
kapasitor-serta-komponen-penting-elektronika
https://www.dosenpendidikan.co.id/transistor-adalah/
https://www.bing.com/search?
q=simbol+transistor&qs=AS&pq=simbol+tra&sc=8-
10&cvid=A6FCC8F2A4C24391822E13578E5D5C2C&FORM=QBRE&s
p=1
https://wikielektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/
https://www.belajaronline.net/2020/09/pengertian-led-light-emitting-
diode-dan-fungsi.html
https://www.andalanelektro.id/2018/09/cara-mudah-menghitung-resistor-
untuk-led.html
https://sinaupedia.com/pengertian-ic/
http://xerma.blogspot.com/2014/02/pengertian-dan-simbol-led.html
http://elektroduniaku.blogspot.com/2014/02/komponen-dasar-elektronika-
berdasarkan.html
61
62