TUGAS ELEKTRONIKA I
Nama Anggota :
1. Alfred Franscois Sabandar (Instrumentasi 1-B 41.16.0036)
2. Amar Fajri Daapala (Instrumentasi 1-B 41.16.0037)
3. Muhammad Fahreza Aditya (Instrumentasi 1-B 41.16.0049)
4. Muhammad Hidayaturrahmani (Instrumentasi 1-B 41.16.0050)
5. Rafly Aditiya Pratama (Instrumentasi 1-B 41.16.0055)
Dosen:
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik elektronika
tentang “Rancang Bangun Power Supply dengan Output 3V, 4,5V, 7,5V, 9V, dan 12V.”
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Elektronika I di Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika dan sebagai laporan hasil dari praktik elektronika I
mengenai power supply dari kelompok 1 kelas Instrumentasi 1-B. Laporan ini juga
dapat digunakan sebagai referensi atau petunjuk pembuatan power supply sederhana
dengan output 3V, 4,5V, 7,5V, 9V, dan 12V DC.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan praktik ini, khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah Elektronika yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan laporan ini.
2. Rekan-rekan di Kelas Instrumentasi Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga kami yang
telah memberikan doa, nasehat, dan semangat kepada kami untuk terus belajar dan
berjuang.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan …………………………………..……………..………..………...23
5.2 Saran ……………………………………………..…………………………….23
iii
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….24
Lampiran …………………………………………………………………………25-30
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan power supply.
2. Mengetahui fungsi komponen pada power supply.
3. Mengetahui carakerja power supply.
1.4 Manfaat
1. Agar kita dapat berlatih membuat power supply menggunakan komponen-
komponen elektronika.
2. Dengan adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan
catu daya.
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Sebenarnya kita juga bisa memperoleh tegangan murni berupa arus DC,
dengan mengandalkan beberapa rangakaian pendukung tambahan yang dapat
kita bangun sendiri serta dengan memakai komponen-komponen yang gampang
diperoleh dipasaran elektronik.Sebagai contoh adalah baterai yang merupakan
sumber dari catu daya arus DC yang paling baik.Namun kelemahannya adalah
apabila memerlukan arus yang lebih besar lagi, maka baterai ini tentunya tidak
dapat mencukupi kebutuhan arus tersebut.
Sebuah alat yang metransfer energy antara 2 sirkuit yang melalui induksi
elektromagnetik. Transformer dimungkinkan untuk digunakan sebagai perubah
tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat lertentu, untuk
2
menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai
sumber arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokan impedansi
antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran
antara 2 sikuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik
yang terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak
stabil.
Fungsi Transformator:
1. Menaikan tegangan arus listrik. Contoh penggunaan transformator step up
(lemari es, TV, computer, pembangkit tenaga listrik)
2. Menurunkan tegangan arus listrik. Contoh penggunaan transfomator step
down ( saat mencharge handphone)
3
medan magnet. Medan magnet yang telah berubah ini semakin diperkuat dengan
adanya inti besi dan inti besi tersebut menghantarkan ke llilitan sekunder. Hal
ini kan mengakibatkan timbulnya ggl induksi pada masing-masing ujung lilitan
sekunder. Efek dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal balik. Prisip kerja
ini sama dengan induksi elektromagnetik dima terdapat penghubung magnetik
diantara sisi primer dan sisi sekunder.
2.3 RESISTOR
Resisor adalah komponen dasar elektronika yang selalu di gunakan dan
paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika.
Fungsi Resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus
litrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara
lengkap adalah sebagai berikut :
4
2.4 DIODA
Dioda adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah
junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan secara
fisik digambarkan :
Biasdiodaadalahcarapemberianteganganluarketerminaldioda.
Gambar 2.4.1a Gambar 2.4.1b
Apabila A diberi tegangan positif dan K diberi tegangan negative maka bias
tersebut dikatakan bias maju (forward bias), begitu juga sebaliknya disebut bias
mundur (reverse bias).
Bias Dioda
1. Bias positifatau bias maju (forward bias)
2. Bias negative atau bias mundur(reversebias)
Macam-macam Dioda
Secara umum semua dioda memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang
sama. Semua diode terbentuk oleh sambungan PN yang secara fisik diode
dikenali melalui nama elektrodenya yang khas yaitu: anode dan katode. Dioda
dibedakan menurut fungsinya, disini dalam refresentasi simbolik dilukiskan
secara berbeda demikian pula karakteristiknya.
Rectifier Penyearah
Zener Regulator
LED Display
5
Schothly Saklar Kec. Tinggi
Tunnel Osilator
Ada banyak jenis dioda yang mempunyai kegunaan khusus, antara lain :
1. Dioda Zener
6
Adalah dioda sambungan semikonduktor P-N yang jika diberi prasikap
maju akan mengeluarkan cahaya tampak. LED tidak akan mengeluarkan
cahaya jika dipasang pada prasikap balik. Operasi LED pada arah balik
akan menyebabkan LED cepat rusak. Penggunaan LED adalah untuk
indikator, memasukkan informasi kememori komputer optik, untuk
penggunaan dalam komunikasi yang menggunakan kabel serat optik dan
lain-lain.
4. Dioda Rectifier
7
Ada 2 tipe penyearah, yaitu:
a. Penyearah ½ gelombang (half wave rectifier)
8
Gambar 2.4.8 Prinsip Bias Dioda
1. Bridge (Jembatan)
Dioda bridge sebagai penyearah gelombang penuh.Untuk
mengkonfigurasikan sebuah diode dibutuhkan suatu bias dioda.Bias diode
adalah pemberian tegangan luar keterminal dioda. Apabila anode diberi
tegangan positif dan katode diberi tegangan negatif maka diode tersebut
dalam keadaan bias maju. Pada keadaan bias ini akanterjadi aliran arus
dengan ketentuan bedategangan yang diberikan ke diode atau VA-VK>VJ
dan selalu positif, sebaliknya apabila anode diberi tegangan negatif dan
katode diberi tegangan positif, arus akan mengalir (IR) jauh lebih kecil dari
kondisi bias maju. Bias ini disebut bias mundur (VR). Dibawah ini
merupakan bentuk fisik dari diode bridge.
Pada saat Apositif titik B negative, dioda 21 dan 43 On aliran arus dari A
menuju diode 21 menuju RL menuju diode 43 dan menuju titik B (terjadi
aliran karena terdapat beda potensial dari titik A dan B dari tinggi kerendah
dan karena prinsip bias dioda). Bentuk tegangan di RL mirip dengan tipe
CT dan VDC = 2Vm/ π
9
2.5 KAPASITOR
Jenis-jenis Kapasitor
1. Kapasitor Elektrostatis
2. Kapasitor elektrolitik
10
Kapasitor jenis ini terbuat dari lapisan metal-oksida. Pada umumnya
kapasitor jenis ini dalam pembuatannya menggunakan proses yang disebut
dengan elektrolisis,sehingga dapat terbentuk kutub positif dan kutub negatif.
3. Kapasitor elektrokimia
2.6 PCB
Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan
sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain
tanpa kabel.
11
2.7 Saklar Putar
Contoh penggunaan umum saklar putar ini adalah untuk memilih kisaran
pengukuran pada sebuah AVO meter atau multimeter, atau untuk memilih
tegangan pada sebuah catu daya. Saklar jenis ini memiliki satu buah kontak atau
lebih yang dikelilingi oleh sebuah cincin dengan 12 kontak stasioner diam.
Saklar-saklar semacam ini dibuat dengan susunan kontak yang berbeda-beda.
Susunan-susunan ini dapat berupa 1 kutub 12 jalur, 2 kutub 6 jalur, 3 kutub 4
jalur, dan 4 kutub 3 jalur.
12
2.8 Saklar Rocker
Saklar rocker ini bekerja dengan cara yang sama seperti saklar toggle,
dimana terdapat sebuah tuas yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Tuas
saklar-saklar ini biasanya disebut dengan tuas rocker, bentuknya seperti tombol
bel listrik.
Umumnya terdapat dua buah angka pada tuas rocker, angka 1 dan 0. Apabila
tuas ditekan pada angka 1, mengindikasikan bahwa saklar dalam posisi On, dan
bila tuas ditekan pada angka 0, mengindikasikan saklar dalam posisi Off.
13
BAB III
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
3.1 RANCANGAN
1. Gambar rangkaian sirkuit yang akan dirangkai
2. Siapkan alat dan komponen
3. Rangkai komponen sesuai gambar yang telah disiapkan
4. Lakukan pengujian terhadap rangkaian
Input
Transformator Dioda
Kapasitor
Bridge
Saklar Putar
Output
Keterangan
1. Transformator : Sebagai penurun tegangan
2. Dioda Bridge : Sebagai penyearah tegangan
3. Kapasitor : Sebagai penyimpan muatan listrik sementara pada
rangkaian
4. Saklar Putar : Sebagai pengatur tingkat tegangan keluaran
14
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply
(Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.
Transformator (Transformer/Trafo)
15
Gambar 3.3.2 Dioda Bridge
Filter (Penyaring)
Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil,
diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan
sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga
tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya
terdiri dari Dioda Zener, Transistor, Saklar putar, atau IC (Integrated Circuit).
16
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga
dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat),
Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection
(perlindungan atas kelebihan tegangan).
Alat :
1. Sumber Tegangan AC
2. Solder
3. Penyedot timah
17
Bahan :
1. PCB
2. Timah
3. Transformator step-down 12 V non-CT
4. Saklar Putar
5. Kapasitor 2200uF 35 volt
6. Diode IN4002 (4 buah)
7. LED
8. Saklar Rocker
9. Resistor 220 Ohm
10. DC Output Display
18
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PENGUJIAN
19
Gambar 4.2.1 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 3V
20
Gambar 4.2.4 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 7,5V
4.1 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian di atas, telah diperoleh tegangan output yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan jenis trafo dapat juga mempengaruhi
besarnya tegangan output dari trafo tersebut. Jenis trafo yang digunakan juga dapat
mengubah komponen-komponen lain yang akan digunakan. Misalnya pada
penggunaan trafo CT (Center Tap), pada umumnya memanfaatkan 2(dua) buah
21
dioda sebagai penyearah tegangan AC. Sedangkan pada trafo non-CT, pada
umumnya menggunakan 4(empat) buah dioda yang disusun menjadi satu
komponen sebagai penyearah tegangan AC. Pada rangkaian catu daya kami, kami
menggunakan trafo jenis non CT dan memanfaatkan 4 dioda bridge sebagai
penyearah tegangan AC untuk menjadi DC. Dengan demikian, kami menganalisis
bahwa keadaan ini juga menjadi penyebab ketidaksesuaian tegangan DC yang
diharapkan dengan yang dihasilkan.Setelah melalui dioda, tegangan akan mengalir
menuju elektrolit kondensatro (Elco) untuk di filter (meratakan tegangan dan arus
yang keluar dari rectifier (penyearah)).
Untuk menghasilkan nilai tegangan dan mengatur variasi tegangannya, catu
daya ini memanfaatkan saklar putar supaya diharapkan dapat menghasilkan
tegangan output DC sesuai dengan yang tertuliskan di transformator. Namun pada
kenyataannya, catu daya ini menghasilkan tegangan output DC yang melebihi dari
nilai yang tertuliskan di transformator.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya nilai tegangan output DC
antara lain penyolderan yang kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi kualitas
dari masing-masing komponen. Pemasangan kabel penghubung yang kurang teliti
sehingga terjadi penumpukan antarkabel yang dapat mengakibatkan arus pendek
juga dapat mempengaruhi besarnya tegangan output DC yang dihasilkan,juga masih
tersimpannya energi di dalam kapasitor sehingga mengakibatkan kelebihan energi
dalam rangkaian sehingga mengakibatkan keluarnya output melebihi dari nilai yang
tertuliskan di transformator. Faktor terakhir yang juga mempengaruhi besarnya nilai
tegangan output DC adalah praktikan kurang teliti dalam pengambilan data pada
saat pengukuran menggunakan multimeter.
22
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
Dalam pembuatan power supply diperlukan perencanaan mengenai bentuk
rangkaian, kelengkapan alat dan bahan serta waktu dan tempat pengerjaan
praktikum untuk praktikum sebagai pendukung kelancaran pembuatan power
supply, dan untuk solusi untuk output yang melebihi dari batas nilai yang di
tentukan dan untuk tegangan yang lebih stabil bisa di gunakan IC-7812 ataupun
diode Zener IN4742 dalam rangkaian catu daya ini.
Dan dalam pelaksanaan pembuatan power supply harus sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan agar didapatkan hasil yang maksimal.
23
DAFTAR PUSTAKA
24
LAMPIRAN
25
Data Sheet LED
26
Data Sheet Resistor
27
Data Sheet Dioda IN4002
28
Data Sheet Elco
29
Data Sheet DC Voltmeter Digital 4,5-30V
30