Anda di halaman 1dari 34

SEKOLAH TINGGI

METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI

TUGAS ELEKTRONIKA I

Rancang Bangun Catu Daya (Power Supply) dengan Output


3V 4,5V, 6V, 7,5V, 9V, dan 12V

Nama Anggota :
1. Alfred Franscois Sabandar (Instrumentasi 1-B 41.16.0036)
2. Amar Fajri Daapala (Instrumentasi 1-B 41.16.0037)
3. Muhammad Fahreza Aditya (Instrumentasi 1-B 41.16.0049)
4. Muhammad Hidayaturrahmani (Instrumentasi 1-B 41.16.0050)
5. Rafly Aditiya Pratama (Instrumentasi 1-B 41.16.0055)

Dosen:

Agus Tri Sutanto

TANGERANG SELATAN, 2017


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktik elektronika
tentang “Rancang Bangun Power Supply dengan Output 3V, 4,5V, 7,5V, 9V, dan 12V.”
Penulisan laporan ini adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Elektronika I di Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika dan sebagai laporan hasil dari praktik elektronika I
mengenai power supply dari kelompok 1 kelas Instrumentasi 1-B. Laporan ini juga
dapat digunakan sebagai referensi atau petunjuk pembuatan power supply sederhana
dengan output 3V, 4,5V, 7,5V, 9V, dan 12V DC.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan praktik ini, khususnya kepada:
1. Dosen mata kuliah Elektronika yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran
dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian
penyusunan laporan ini.
2. Rekan-rekan di Kelas Instrumentasi Sekolah Tinggi Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga kami yang
telah memberikan doa, nasehat, dan semangat kepada kami untuk terus belajar dan
berjuang.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
bantuan dalam penulisan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan, baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini selanjutnya.

Tangerang Selatan, 25 Januari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………..........ii


Daftar Isi …………………………………………………………………….....……..iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….……….. 1
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………..1
1.4 Manfaat …………………………………………………………………..……..1

Bab II Landasan Teori


2.1 Rangkaian Power Supply ………………………………...…………………......2
2.2 Transformator …………………………………………………………...........2-4
2.3 Resistor……….. ……………………………………….……………………….4
2.4 Dioda ……………………………………………….…………………………5-9
2.5 Kapasitor ...…………………………………………………………………10-11
2.6 PCB …………………………………………………………………………....11
2.7 Saklar Putar…………………………………………………………………….12
2.8 Saklar Rocker…………………………………………………………………..13
Bab III Rancangan Dan Implementasi
3.1 Rancangan….. ………………………...……………………………..………...14
3.2 Blog Diagram …………………………………………...……………………..14
3.3 Prinsip Kerja……….………………………………………………….……14-17
3.4 Rangkaian Catu Daya………………………………………………………….17
3.5 Alat dan Bahan ……………………………………………………………..17-18
3.6 Implementasi Alat……………………………………………………………...18
Bab IV Pengujian
4.1 Pengujian ………………………………………………….…………….……..19
4.2 Hasil Pengujian……………...……………………………………………...19-21
4.3 Pembahasan…………………………………………………………………21-22

Bab V Penutup
5.1 Kesimpulan …………………………………..……………..………..………...23
5.2 Saran ……………………………………………..…………………………….23

iii
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………….24
Lampiran …………………………………………………………………………25-30

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peralatan elektronika menggunakan sumber tenaga untuk beroperasi.


Sumber tenaga tersebut ada yang berasal dari baterai, Accu, ada juga yang
menggunakan tegangan listrik PLN. Untuk konsumsi tegangan yang berasal dari
tegangan listrik untuk alat-alat elektronika tertentu tidak bisa langsung
dikonsumsi akan tetapi harus disesuaikan dengan tegangan yang diperlukan oleh
peralatan tersebut. Penyesuaian tegangan ini dilakukan oleh sebuah alat yang
dinamakan Power Supply atau adaptor.
Power supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai
tegangan langsung ke komponen dalam casing yang membutuhkan tegangan,
misalnya motherboard, hardisk, kipas, dan lain-lain. Input power supply berupa
AC (arus bolak-balik) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC
menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi
dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian
belakang atas casing.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara membuat power supply?
2. Komponen apa yang terdapat pada power supply?
3. Bagaimana cara kerja power supply?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan power supply.
2. Mengetahui fungsi komponen pada power supply.
3. Mengetahui carakerja power supply.
1.4 Manfaat
1. Agar kita dapat berlatih membuat power supply menggunakan komponen-
komponen elektronika.
2. Dengan adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan tentang pembuatan
catu daya.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 RANGKAIAN POWER SUPPLY

Rangkaian Power Supply adalah jenis rangkaian yang sangatlah penting


pengaruhnya dalam suatu peralatan elektronika. Alat-alat seperti FM Radio,
timbangan digital, mainan anak-anak, kompas digital, kalkulator, MP3 Player,
bahkan HP charger atau alat untuk mengecas hape juga memakai rangakaian
penting ini. Sebagai sumber arus dari power supply ialah arus AC yang berasal
dari pembangkit listrik. Dengan menggunakan power supply, maka arus yang
awalnya AC dirubah menjadi DC.

Sebenarnya kita juga bisa memperoleh tegangan murni berupa arus DC,
dengan mengandalkan beberapa rangakaian pendukung tambahan yang dapat
kita bangun sendiri serta dengan memakai komponen-komponen yang gampang
diperoleh dipasaran elektronik.Sebagai contoh adalah baterai yang merupakan
sumber dari catu daya arus DC yang paling baik.Namun kelemahannya adalah
apabila memerlukan arus yang lebih besar lagi, maka baterai ini tentunya tidak
dapat mencukupi kebutuhan arus tersebut.

2.2 TRANSFORMATOR (PENURUN TEGANGAN)

Gambar 2.2.1 Transformator

Sebuah alat yang metransfer energy antara 2 sirkuit yang melalui induksi
elektromagnetik. Transformer dimungkinkan untuk digunakan sebagai perubah
tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat lertentu, untuk
2
menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai
sumber arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokan impedansi
antara sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran
antara 2 sikuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik
yang terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak
stabil.
Fungsi Transformator:
1. Menaikan tegangan arus listrik. Contoh penggunaan transformator step up
(lemari es, TV, computer, pembangkit tenaga listrik)
2. Menurunkan tegangan arus listrik. Contoh penggunaan transfomator step
down ( saat mencharge handphone)

Gambar 2.2.2 Transformator Step-Up

Gambar 2.2.3 Transformator Step-Down

Cara kerja transformator


Cara kerjannya seperti perputaran teganag arus bolak balik (AC). Ketika
lilitan primer dihubungkan dengan tegangan arus bolak balik maka
menimbulkan perubahan arus listrik pada lilitan primer yang mempengaruhi

3
medan magnet. Medan magnet yang telah berubah ini semakin diperkuat dengan
adanya inti besi dan inti besi tersebut menghantarkan ke llilitan sekunder. Hal
ini kan mengakibatkan timbulnya ggl induksi pada masing-masing ujung lilitan
sekunder. Efek dari peristiwa ini dinamakan induktansi timbal balik. Prisip kerja
ini sama dengan induksi elektromagnetik dima terdapat penghubung magnetik
diantara sisi primer dan sisi sekunder.

Dalam Hukum Induksi Faraday menjelaskan bahwa gaya listrik melalui


garis lengkkung yang tertutup berbanding lurus dengan perubahan persatuan
waktu dimana arus induksi dilingkari oleh lingkungan itu. Sedangkan Hukum
Lorenz menjelaskan bahwa arus ybolak balik yang beredar mengeliligi inti besi
berakibat pada berubahnya inti besi tersebut menjadi magnet. Kemudian apabila
magnet tersebut dikelilingi oleh suatu lilitan, maka lilitan tersebut akan
mempunyai perbedaan tegangan pada kedua ujung lilitannya.

2.3 RESISTOR
Resisor adalah komponen dasar elektronika yang selalu di gunakan dan
paling banyak dalam setiap rangkaian elektronika.

Fungsi Resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus
litrik dapat disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara
lengkap adalah sebagai berikut :

1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan


kebutuhan suatu rangkaian elektronika
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rangkaian elektronika
3. Berfungsi untuk membagi tegangan
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah
dengan bantuan transistor dan kondensator(kapasitor).

4
2.4 DIODA
Dioda adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah
junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan secara
fisik digambarkan :

Biasdiodaadalahcarapemberianteganganluarketerminaldioda.
Gambar 2.4.1a Gambar 2.4.1b
Apabila A diberi tegangan positif dan K diberi tegangan negative maka bias
tersebut dikatakan bias maju (forward bias), begitu juga sebaliknya disebut bias
mundur (reverse bias).
Bias Dioda
1. Bias positifatau bias maju (forward bias)
2. Bias negative atau bias mundur(reversebias)

Macam-macam Dioda
Secara umum semua dioda memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang
sama. Semua diode terbentuk oleh sambungan PN yang secara fisik diode
dikenali melalui nama elektrodenya yang khas yaitu: anode dan katode. Dioda
dibedakan menurut fungsinya, disini dalam refresentasi simbolik dilukiskan
secara berbeda demikian pula karakteristiknya.

Jenis Dioda FungsiKarakteristik Simbol

Rectifier Penyearah

Zener Regulator

LED Display

Fotodioda Sensor cahaya

5
Schothly Saklar Kec. Tinggi

Tunnel Osilator

Varaktor Variable kapasitor

Ada banyak jenis dioda yang mempunyai kegunaan khusus, antara lain :
1. Dioda Zener

Gambar 2.4.2 Dioda Zener


Merupakan dioda sambungan P-N dari Si atau Ge yang mendapatkan
pengotongan banyak untuk prasikap balik, yang bekerja di daerah dadal
(breakdown) dimana arus dibatasi oleh tahanan luar dan disipasi daya dari
dioda.Tegangan dadal dari dioda zener terjadi karena pemutusan ikatan
kovalen oleh medanlistrik yang kuat, yang terpasang pada daerah
pengosongan, akibat tegangan balik yang dipasang.

2. LED (LightEmiting Dioda)

Gambar 2.4.3 LED

6
Adalah dioda sambungan semikonduktor P-N yang jika diberi prasikap
maju akan mengeluarkan cahaya tampak. LED tidak akan mengeluarkan
cahaya jika dipasang pada prasikap balik. Operasi LED pada arah balik
akan menyebabkan LED cepat rusak. Penggunaan LED adalah untuk
indikator, memasukkan informasi kememori komputer optik, untuk
penggunaan dalam komunikasi yang menggunakan kabel serat optik dan
lain-lain.

3. Photodioda Sambungan P-N

Gambar 2.4.4 Photodioda


Merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya tahanan
baliknya berubah menjadi lebih kecil.Dalam gelap,tahanan baliknya sangat
besar sehingga tidak menghantarkan arus listrik.Kegunaan dioda ini adalah
untuk saklar, alat deteksi, alat komunikasi optik dan lain-lain.

4. Dioda Rectifier

Gambar 2.4.5 Dioda Rectifier


Kerja diode ini berdasarkan efek penyearahan, yaitu akan melewatkan
arus pada bias forward dan menahan arus pada bias reverse.

7
Ada 2 tipe penyearah, yaitu:
a. Penyearah ½ gelombang (half wave rectifier)

Gambar 2.4.6 Penyearah ½ Gelombang (HalfWaveRectifier)


b. Penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) ada 2 jenis :
1. CT(Center Tap)

Gambar 2.4.7 Penyearah Gelombang Penuh Tipe CT

Titik 1 pada trafo CT fasanya berubah-ubah positif dan negatif


terhadap titik CT demikian pada titik 2.Fasa titik 1 selalu
berlawanan dengan fasa titik.Pada saat V1 positif terhadap CTV2
negatif begitu pula sebaliknya.Pada saat V1 positif, diode 1
ondan diode 2 off. Sebaliknya saat V1 negatif D2 on relasi V1,
V2 terhadap VR dilukiskan sebagai berikut:

Tegangan yang terukur pada VR disebut juga VDC yang


dinyatakan VDC = 2Vm/π

8
Gambar 2.4.8 Prinsip Bias Dioda
1. Bridge (Jembatan)
Dioda bridge sebagai penyearah gelombang penuh.Untuk
mengkonfigurasikan sebuah diode dibutuhkan suatu bias dioda.Bias diode
adalah pemberian tegangan luar keterminal dioda. Apabila anode diberi
tegangan positif dan katode diberi tegangan negatif maka diode tersebut
dalam keadaan bias maju. Pada keadaan bias ini akanterjadi aliran arus
dengan ketentuan bedategangan yang diberikan ke diode atau VA-VK>VJ
dan selalu positif, sebaliknya apabila anode diberi tegangan negatif dan
katode diberi tegangan positif, arus akan mengalir (IR) jauh lebih kecil dari
kondisi bias maju. Bias ini disebut bias mundur (VR). Dibawah ini
merupakan bentuk fisik dari diode bridge.

Gambar 2.4.9 Rangkaian


Dioda Bridge

Pada saat Apositif titik B negative, dioda 21 dan 43 On aliran arus dari A
menuju diode 21 menuju RL menuju diode 43 dan menuju titik B (terjadi
aliran karena terdapat beda potensial dari titik A dan B dari tinggi kerendah
dan karena prinsip bias dioda). Bentuk tegangan di RL mirip dengan tipe
CT dan VDC = 2Vm/ π

Gambar 2.4.10 Bentuk Tegangan RL Pada Dioda Bridge

9
2.5 KAPASITOR

Kapasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan muatan


listrik,yang terbuat dari dua buah keping logam yang dipisahkan oleh bahan
dielektrik,seperti keramik,gelas,vakum,dan lain-lain.Muatan positif dan negatif
akan berkumpul pada kedua ujung berlainan tersebutapabila kedua ujung metal
(elektroda)dihubungkan dengan sumber tegangan.
Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik/elektron yang disebut
dengan kapasitansi.Beberapa ilmuan menyatakan bahwa jika sebuah kapasitor
yang diberi tegangan 1 volt dapat memuat elektron sebanyak 1 coloumb maka
dikatakan bahwa kapasitor tersebut memiliki kapasitansi 1 farad.

Jenis-jenis Kapasitor

1. Kapasitor Elektrostatis

Gambar 2.5.1 Kapasitor Elektrostatis

Kapasitor jenis ini terbuat dari bahan keramik,film,dan mika.Namun


banyak yang menggunakan bahan jenis keramik dan mika karena harganya
lebih murah bila dibandingkan dengan yang lain.Kapasitor jenis ini
termasuk dalam kapasitor nonpolar.

2. Kapasitor elektrolitik

Gambar 2.5.2. Kapasitor Elektrolitik

10
Kapasitor jenis ini terbuat dari lapisan metal-oksida. Pada umumnya
kapasitor jenis ini dalam pembuatannya menggunakan proses yang disebut
dengan elektrolisis,sehingga dapat terbentuk kutub positif dan kutub negatif.

3. Kapasitor elektrokimia

Gambar 2.5.3 Kapasitor Elektrokimia

Kapasitor yang terbuat dari campuran larutan atau bahan kimia di


dalamnya.Contoh kapasitor jenis ini dapat kita jumpai di sekitar kita seperti
baterai dan accumulator(aki).Baterai dan aki memiliki tingkat kebocoran
arus yang sangat kecil dan kapasitansi yang besar.

2.6 PCB

Gambar 2.6 PCB

Printed Circuit Board (PCB) adalah sebuah papan yang penuh dengan
sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik satu sama lain
tanpa kabel.

11
2.7 Saklar Putar

Saklar putar (rotary) merupakan jenis saklar yang dioperasikan dengan


cara diputar. Saklar-saklar ini digunakan untuk menyambungkan satu jalur ke
salah satu diantara beberapa jalur lain yang ada. Seringkali, beberapa buah saklar
semacam ini digunakan di dalam satu unit yang sama.

Contoh penggunaan umum saklar putar ini adalah untuk memilih kisaran
pengukuran pada sebuah AVO meter atau multimeter, atau untuk memilih
tegangan pada sebuah catu daya. Saklar jenis ini memiliki satu buah kontak atau
lebih yang dikelilingi oleh sebuah cincin dengan 12 kontak stasioner diam.
Saklar-saklar semacam ini dibuat dengan susunan kontak yang berbeda-beda.
Susunan-susunan ini dapat berupa 1 kutub 12 jalur, 2 kutub 6 jalur, 3 kutub 4
jalur, dan 4 kutub 3 jalur.

Dibawah ini memperlihatkan simbol saklar putar 2 kutub 6 jalur

12
2.8 Saklar Rocker

Saklar rocker ini bekerja dengan cara yang sama seperti saklar toggle,
dimana terdapat sebuah tuas yang dapat ditekan ke atas dan ke bawah. Tuas
saklar-saklar ini biasanya disebut dengan tuas rocker, bentuknya seperti tombol
bel listrik.

Umumnya terdapat dua buah angka pada tuas rocker, angka 1 dan 0. Apabila
tuas ditekan pada angka 1, mengindikasikan bahwa saklar dalam posisi On, dan
bila tuas ditekan pada angka 0, mengindikasikan saklar dalam posisi Off.

Contoh saklar rocker seperti yang terlihat dibawah ini :

13
BAB III
RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

3.1 RANCANGAN
1. Gambar rangkaian sirkuit yang akan dirangkai
2. Siapkan alat dan komponen
3. Rangkai komponen sesuai gambar yang telah disiapkan
4. Lakukan pengujian terhadap rangkaian

3.2 BLOK DIAGRAM

Input
Transformator Dioda
Kapasitor
Bridge

Saklar Putar

Output

Keterangan
1. Transformator : Sebagai penurun tegangan
2. Dioda Bridge : Sebagai penyearah tegangan
3. Kapasitor : Sebagai penyimpan muatan listrik sementara pada
rangkaian
4. Saklar Putar : Sebagai pengatur tingkat tegangan keluaran

3.3 PRINSIP KERJA


Secara sederhana, prinsip kerja DC Power Supply adalah menurunkan tegangan
AC – menyearahkan tegangan AC sehingga menjadi DC – menstabilkan
tegangan DC.

14
Berikut ini adalah penjelasan singkat tentang prinsip kerja DC Power Supply
(Adaptor) pada masing-masing blok berdasarkan Diagram blok diatas.

Transformator (Transformer/Trafo)

Transformator (Transformer) atau disingkat dengan Trafo yang digunakan


untuk DC Power supply adalah Transformer jenis Step-down yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan listrik sesuai dengan kebutuhan komponen
Elektronika yang terdapat pada rangkaian adaptor (DC Power Supply).
Transformator bekerja berdasarkan prinsip Induksi elektromagnetik yang terdiri
dari 2 bagian utama yang berbentuk lilitan yaitu lilitan Primer dan lilitan
Sekunder. Lilitan Primer merupakan Input dari pada Transformator sedangkan
Output-nya adalah pada lilitan sekunder. Meskipun tegangan telah diturunkan,
Output dari transformator masih berbentuk arus bolak-balik (arus AC) yang
harus diproses selanjutnya.

Gambar 3.3.1 Transformator

Rectifier (Penyearah Gelombang)

Rectifier atau penyearah gelombang adalah rangkaian Elektronika dalam Power


Supply (catu daya) yang berfungsi untuk mengubah gelombang AC menjadi
gelombang DC setelah tegangannya diturunkan oleh Transformator Step down.
Rangkaian Rectifier biasanya terdiri dari komponen Dioda. Terdapat 2 jenis
rangkaian Rectifier dalam Power Supply yaitu “Half Wave Rectifier” yang
hanya terdiri dari 1 komponen Dioda dan “Full Wave Rectifier” yang terdiri dari
2 atau 4 komponen dioda.

15
Gambar 3.3.2 Dioda Bridge

Filter (Penyaring)

Dalam rangkaian Power supply (Adaptor), Filter digunakan untuk meratakan


sinyal arus yang keluar dari Rectifier. Filter ini biasanya terdiri dari
komponen Kapasitor (Kondensator) yang berjenis Elektrolit atau ELCO
(Electrolyte Capacitor).

Gambar 3.3.3 Kapasitor

Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)

Untuk menghasilkan Tegangan dan Arus DC (arus searah) yang tetap dan stabil,
diperlukan Voltage Regulator yang berfungsi untuk mengatur tegangan
sehingga tegangan Output tidak dipengaruhi oleh suhu, arus beban dan juga
tegangan input yang berasal Output Filter. Voltage Regulator pada umumnya
terdiri dari Dioda Zener, Transistor, Saklar putar, atau IC (Integrated Circuit).

16
Pada DC Power Supply yang canggih, biasanya Voltage Regulator juga
dilengkapi dengan Short Circuit Protection (perlindungan atas hubung singkat),
Current Limiting (Pembatas Arus) ataupun Over Voltage Protection
(perlindungan atas kelebihan tegangan).

Gambar 3.3.4 Saklar Putar 2 kutub 6 jalur

3.4 RANGKAIAN CATU DAYA

Gambar 3.4 Skema Rangkaian

3.5 ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Sumber Tegangan AC
2. Solder
3. Penyedot timah

17
Bahan :

1. PCB
2. Timah
3. Transformator step-down 12 V non-CT
4. Saklar Putar
5. Kapasitor 2200uF 35 volt
6. Diode IN4002 (4 buah)
7. LED
8. Saklar Rocker
9. Resistor 220 Ohm
10. DC Output Display

3.6 IMPLEMENTASI ALAT


Berikut adalah alat hasil rancangan kami.

Gambar 3.5 Power Supply hasil rancangan kelompok 4

Gambar 3.6 Power Supply rangkaian kelompok 4 ketika diprotoboard

18
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat kebenaran dari sistem yang


dirancang dan dibuat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter digital
dan output display.

4.1 PENGUJIAN

Rangkaian power supply memberikan suplai tegangan pada alat-alat yang


menggunakan tegangan DC. Rangkaian power supply mendapatkan sumber
tegangan dari PLN sebesar 220 VAC. Tegangan 220 VAC ini kemudian
diturunkan menjadi 12 AC melalui transformator penurun tegangan. Tegangan 12
AC tersebut kemudian disearahkan oleh dioda bridge menjadi tegangan DC.
Keluaran dari dioda bridge ini sebesar 12 DC kemudian masuk ke kapasitor untuk
difilter danSaklar putar digunakan untuk mengatur tegangannya. Alat inilah yang
membagi tegangan 12 DC menjadi bervariasi sesuai dengan rangkaian catu daya
kami (3, 4,5, 6, 7,5, 9 dan 12 Volt).
4.2 HASIL PENGUJIAN

No Nilai berdasarkan Nilai yang terukur


transformator (V) (V)
1 3 2,96
2 4,5 4,80
3 6 6,86
4 7,5 8,81
5 9 9,77
6 12 14,37

19
Gambar 4.2.1 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 3V

Gambar 4.2.2 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 4,5V

Gambar 4.2.3 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 6V

20
Gambar 4.2.4 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 7,5V

Gambar 4.2.4 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 9V

Gambar 4.2.4 Pengujian nilai terukur pada keluaran trafo 12V

4.1 PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian di atas, telah diperoleh tegangan output yang tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan jenis trafo dapat juga mempengaruhi
besarnya tegangan output dari trafo tersebut. Jenis trafo yang digunakan juga dapat
mengubah komponen-komponen lain yang akan digunakan. Misalnya pada
penggunaan trafo CT (Center Tap), pada umumnya memanfaatkan 2(dua) buah

21
dioda sebagai penyearah tegangan AC. Sedangkan pada trafo non-CT, pada
umumnya menggunakan 4(empat) buah dioda yang disusun menjadi satu
komponen sebagai penyearah tegangan AC. Pada rangkaian catu daya kami, kami
menggunakan trafo jenis non CT dan memanfaatkan 4 dioda bridge sebagai
penyearah tegangan AC untuk menjadi DC. Dengan demikian, kami menganalisis
bahwa keadaan ini juga menjadi penyebab ketidaksesuaian tegangan DC yang
diharapkan dengan yang dihasilkan.Setelah melalui dioda, tegangan akan mengalir
menuju elektrolit kondensatro (Elco) untuk di filter (meratakan tegangan dan arus
yang keluar dari rectifier (penyearah)).
Untuk menghasilkan nilai tegangan dan mengatur variasi tegangannya, catu
daya ini memanfaatkan saklar putar supaya diharapkan dapat menghasilkan
tegangan output DC sesuai dengan yang tertuliskan di transformator. Namun pada
kenyataannya, catu daya ini menghasilkan tegangan output DC yang melebihi dari
nilai yang tertuliskan di transformator.
Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi besarnya nilai tegangan output DC
antara lain penyolderan yang kurang tepat sehingga dapat mempengaruhi kualitas
dari masing-masing komponen. Pemasangan kabel penghubung yang kurang teliti
sehingga terjadi penumpukan antarkabel yang dapat mengakibatkan arus pendek
juga dapat mempengaruhi besarnya tegangan output DC yang dihasilkan,juga masih
tersimpannya energi di dalam kapasitor sehingga mengakibatkan kelebihan energi
dalam rangkaian sehingga mengakibatkan keluarnya output melebihi dari nilai yang
tertuliskan di transformator. Faktor terakhir yang juga mempengaruhi besarnya nilai
tegangan output DC adalah praktikan kurang teliti dalam pengambilan data pada
saat pengukuran menggunakan multimeter.

22
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :


1. Sistem catu daya atau voltage regulator ini dibuat untuk membantu
mengubah dan menstabilkan tegangan AC menjadi tegangan DC.
2. Terdapat beberapa konsep dasar yang dapat digunakan untuk mendesain
rangkaian power supply atau voltage regulator.
3. Saklar Putar merupakan komponen utama pada rangkaian ini dengan menjadi
regulator atau pengatur tingkat tegangan keluaran.

5.2 SARAN
Dalam pembuatan power supply diperlukan perencanaan mengenai bentuk
rangkaian, kelengkapan alat dan bahan serta waktu dan tempat pengerjaan
praktikum untuk praktikum sebagai pendukung kelancaran pembuatan power
supply, dan untuk solusi untuk output yang melebihi dari batas nilai yang di
tentukan dan untuk tegangan yang lebih stabil bisa di gunakan IC-7812 ataupun
diode Zener IN4742 dalam rangkaian catu daya ini.
Dan dalam pelaksanaan pembuatan power supply harus sesuai dengan
prosedur yang telah ditentukan agar didapatkan hasil yang maksimal.

23
DAFTAR PUSTAKA

Instrumentasi 1B, Kelompok 1. 2016.Resistor. STMKG: Tangerang Selatan


Instrumentasi 1B, Kelompok 2. 2016. Kapasitor. STMKG: Tangerang Selatan
Instrumentasi 1B, Kelompok 3. 2016. Induktor. STMKG: Tangerang Selatan
Instrumentasi 1B, Kelompok 5. 2016. IC. STMKG: Tangerang Selatan
Instrumentasi 1B, Kelompok 6. 2016. Transformator. STMKG: Tangerang Selatan
Elektronika dasar, Transformator, diaksespada 25 Januari 2017,
(http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/definisi-konstruksi-dan-prinsip-
kerja-transformator)

Printed Circuit Board, diakses pada 27 Januari 2017,


(http://id.wikipedia.org/wiki/Papan_sirkuit_cetak)
IC regulator, diakses pada 27 Januari 2017
(http://abangelektronika.blogspot.co.id/2013/04/mengenal-ic-regulator-78xx-
juga.html)
Prinsip Kerja Catu daya, diakses pada 27 Januari 2017,
http://teknikelektronika.com/prinsip-kerja-dc-power-supply-adaptor/

24
LAMPIRAN

RINCIAN BIAYA RANGKAIAN CATU DAYA

No Barang Harga (Rp)


1 Box plastic X5 11.000,00
2 PCB 1C 6.000,00
3 Trafo 12 volt non ct 500mA 25.000,00
4 Dioda IN4002 (4 buah) 2.000,00
5 Kapasitor 2200uF 35 volt 3.000,00
6 LED 500,00
7 Saklar Rocker 6.000,00
8 Saklar Putar 10.000,00
9 Jeker 3.500,00
10 Kabel Sp (1m) 5.000,00
11 Kabel (1m) 500,00
12 Resistor 220 Ohm 200,00
13 Jaek Banana 3.000,00
14 Biding Post 2.000,00
15 Sekrup 1.000,00
16 Bawah Mur 2.000,00
17 Jepitan Buaya 2.500,00
18 Output Display 14.000,00
 Total Keseluruhan Biaya 97.200,00

25
Data Sheet LED

26
Data Sheet Resistor

27
Data Sheet Dioda IN4002

28
Data Sheet Elco

29
Data Sheet DC Voltmeter Digital 4,5-30V

30

Anda mungkin juga menyukai