Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PRAKTEK PERANCANGAN DAN

FABRIKASI ELEKTRONIKA 2
POWER SUPPLY VARIABEL 0-20V





Disusun oleh : Kelompok 4

Ira Mandasari ( 0611 3033 0247 )
Rati Pratiwi ( 0611 3033 0257 )
Sartika Dewi ( 0611 3033 0260 )
Try Wulan Dari ( 0611 3033 0264 )


KELAS : 4 TA



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2013


LEMBAR PENGESAHAN



Proposal Praktek Perancangan Dan Fabrikasi Elektronika 2

Disetujui untuk Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Telekomunikasi
Politeknik Negeri Sriwijaya




Oleh :
Dosen



(Irma Salamah, S.T., M.TI)




BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat,
kita dituntut untuk berusaha membuat alat yang dapat mempermudah manusia
untuk memenuhi kebutuhan dan membantu manusia di dalam mengerjakan atau
menyelesaikan kegiatan sehari-hari. Salah satunya adalah bidang elektronika dan
telekomunikasi yang pada saat ini berkembang dan membawa banyak dampak
positif bagi manusia.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi itu sendiri kita sering
dihadapkan dengan berbagai macam aktifitas yang menyita waktu. Menyikapi hal
tersebut, maka berbagai macam teknologi diciptakan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia dan untuk semakin meringankan beban
pekerjaan manusia. Alat ini diberi judul : Power Supply Variabel 0-20V".
Prinsip kerja dari alat ini adalah apabila rangkaian ini dihubungkan dengan
sumber PLN 220V/50Hz.
Rangkaian power supply variabel ini memiliki tegangan output yang dapat
diatur dari 0 20 Volt DC dan arus yang dapat diatur dari 2 mA 3A. Rangkaian
power supply variabel ini cocok digunakan pada laboratorium atau sebagai
adaptor dalam percobaan elektronika. Dengan level tegangan dan arus power
supply yang dapat diatur ini kita dapat memberikan sumber tegangan ke perangkat
elektronika dengan lebih fleksibel. Rangkaian Power Supply Variabel (Tegangan
Dan Arus) memiliki bebrapa feature sebagai berikut. Tegangan Output dapat
diatur (Voltage Adjustable) Arus dapat diatur (Current Adjustable) Proteksi beban
berlebih (Over load protection) Proteksi kesalahan polaritas (Mal function
protection)
Alasan penulis ingin membuat alat ini karena di kehidupan sehari-hari
rangkaian elektronika membutuhkan tegangan masukan yang berbeda-beda.
Ketika kita membutuhkan tegangan supply DC antara 0-20 V



1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan alasan yang ada, maka penulis memilih judul di atas dengan
merumuskan masalah yaitu bagaimana sistem kerja power supply variabel 0-20V.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari penulisan proposal ini antara lain:
1. Dapat membuat power supply variabel 0-20V.
2. Dapat merealisasi dan menganalisa rangkaian-rangkaian yang
digunakan dalam power supply variabel 0-20V.
3. Dapat mengetahui system kerja dari power supply variabel 0-20V.
4. Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam dunia
nyata.
5. Dapat menggunakan alat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan proposal ini antara lain:
1. Dengan adanya alat ini dapat memberikan kemudahan saat
dibutuhkannya tegangan supply DC yang berkisar antara 0-20V.
2. Mendapatkan pengalaman yang berguna untuk meningkatkan skill
dalam bidang elektro khususnya telekomunikasi.
3. Memperoleh ilmu pengetahuan yang nyata tentang dunia elektro dan
telekomunikasi serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari.

1.5 Metode Penulisan
Untuk mempermudah penulis dalam penyusunan proposal maka penulis
menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode Studi Pustaka


Yaitu merupakan metode pengumpulan data dari buku-buku yang
berhubungan dengan yang akan dibahas dalam proposal ini.
2. Metode Observasi
Yaitu merupakan metode pengamatan terhadap alat yang dibuat
sebagai acuan pengambilan informasi. Observasi ini dilakukan di
Bengkel dan Laboratorium Teknik Elektro Program Studi
Telekomunikasi Politeknik Negeri Sriwijaya.
3. Metode Wawancara
Yaitu metode yang dilakukan dengan mewawancarai atau konsultasi
dengan dosen pembimbing mengenai Proposal Penulis.
Selain itu, terdapat juga 3 tahap dalam pelaksanaan pembuatan alat
yaitu:
1. Pembuatan diagram blok dan pemilihan komponen
2. Pembuatan layout hingga pemasangan komponen pada PCB
3. Perencanaan box dan meletakkan tata letak rangakaian.

1.6 Sistematika Penulisan
Untuk menjelaskan uraian diatas laporan akhir ini disusun 3 (tiga) bab,
yaitu sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memberikan gambaran secara jelas mengenai latar
belakang permasalahan, ruang lingkup masalah, maksud dan tujuan,
metodologi penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Di dalam bab ini diuraikan tentang teori yang mendukung dari alat yang
dibuat seperti rangkaian power supply variabel 0-20V dan komponen
yang digunakan pada alat tersebut.



BAB III : RANCANG BANGUN
Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram blok dan skema
rangkaian, daftar komponen, prosedur pembuatan alat, prinsip kerja
rangkaian, dan cara pengoperasian alat.

BAB IV: ANGGARAN BIAYA
Pada bab ini akan diberikan rincian anggaran biaya yang dikeluarkan
dalam melakukan proyek pembuatan laporan akhir ini.

BAB V : PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan kesimpulan pembuatan
proposal ini.
















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Power Supply
Power supply adalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai
tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan,
misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-
balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC
(arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC.
Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas
casing.
Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya
dan dihitung dengan satuan Watt.

Cara Kerja Power Supply
Ketika kita menekan tombol power pada casing, yang terjadi adalah langkah
berikut :
Power supply akan melakukan cek dan tes sebelum membiarkan sistem start. Jika
tes telah sukses, power supply mengirim sinyal khusus pada motherboard, yang di
sebut power good.


Gambar Rangkaian Power Supply Variabel 0-20V



2.2 Potensiometer
Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser yang
membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika hanya dua terminal yang
digunakan (salah satu terminal tetap dan terminal geser), potensiometer berperan
sebagai resistor variabel atau Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk
mengendalikan peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.
Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai
transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
1. Elemen resistif
2. Badan
3. Penyapu (wiper)
4. Sumbu
5. Sambungan tetap #1
6. Sambungan penyapu
7. Cincin
8. Baut
9. Sambungan tetap #2
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih
dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf
isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai
pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai contoh, sebuah peredup
lampu menggunakan potensiometer untuk menendalikan pensakelaran sebuah
TRIAC, jadi secara tidak langsung mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume kadang-kadang
dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga potensiometer membuka
sakelar saat penyapu berada pada posisi terendah.



Gambar Potensiometer


2.3 IC LM317
IC LM317 adalah rangkaian penstabil tegangan (voltage regulator)
menggunakan LM317. LM317 adalah IC penstabil tegangan yang dapat diatur
tegangan keluarannya (adjustable voltage regulator) dengan kemampuan arus
keluaran hingga 1.5 Ampere.
Tegangan keluaran dari IC LM317 dapat diatur dengan mengubah-ubah
nilai R2, dalam contoh rangkaian di atas nilai R2 adalah 680 ohm, sehingga
tegangan keluaran akan stabil pada 5 Volt.
Untuk mendapatkan keluaran tegangan yang stabil pada nilai tertentu,
LM317 membutuhkan tegangan masukan minimal sebesar 1.25 Volt lebih tinggi.
Jadi rangkaian di atas membutuhkan tegangan input paling kecil adalah 6.25 Volt.
LM317 dapat diberi tegangan masukan maksimum sebesar 40 Volt, tapi harap
diperhatikan disipasi daya yang terjadi. Semakin besar selisih tegangan masukan
dengan tegangan keluaran maka disipasi daya semakin besar, untuk itu disarankan
menggunakan heatsink yang sesuai jika dalam suatu aplikasi terpaksa
menggunakan tegangan masukan yang selisihnya cukup jauh dari tegangan
keluaran.






2.4 Kondensator (Kapasitor)
Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang
dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.Kondensator memiliki satuan yang
disebut Farad dari nama MichaelFaraday. Kondensator juga dikenal sebagai
"kapasitor", namun kata"kondensator" masih dipakai hingga saat ini. Pertama
disebut oleh Alessandro Volta seorang ilmuwan Italia pada tahun 1782 (dari
bahasaItali condensatore), berkenaan dengan kemampuan alat untuk menyimpan
suatu muatan listrik yang tinggi dibanding komponenlainnya. Kebanyakan bahasa
dan negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris masih mengacu pada
perkataan bahasa Italia"condensatore", bahasa Perancis condensateur , Indonesia
dan Jerman Kondensator atau Spanyol Condensador.



Gambar Kondensator

Rangkaian kapasitor secara seri akan mengakibatkan nilai kapasitansi total
semakin kecil. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara seri.



Gambar Rangkaian Seri Kapasitor



Pada rangkaian kapasitor yang dirangkai secara seri berlaku rumus :



Rangkaian kapasitor secara paralel akan mengakibatkan nilai kapasitansi
pengganti semakin besar. Di bawah ini contoh kapasitor yang dirangkai secara
paralel.



Gambar 2.2.3 Rangkaian Paralel Kapasitor

Pada rangkaian kapasitor paralel berlaku rumus :




2.3 Resistor
Resistor adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk
menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua
salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:


Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam kompon dan film, bahkan


kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-
kromium).

Gambar Resistor
Karakteristik utama dari resistor adalah resistansinya dan daya listrik yang
dapat diboroskan. Karakteristik lain termasuk koefisien suhu, desah listrik, dan
induktansiIdentifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan
resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita
ketiga merupakan pengali (jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit
resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang
pita kelima menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem
lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi.









Gambar Tabel Kode Warna Resistor

2.4 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya.Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter).
Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arusyang dipasang
di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal
lainnya. Transistor adalah komponen yangsangat penting dalam dunia elektronik
modern. Dalam rangkaiananalog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat).
Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan
penguatsinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor
digunakansebagai saklar berkecepatan tinggi.




Gambar Transistor

2.7 Dioda Penyearah
Dioda merupakan suatu komponen semikonduktor (setengah penghantar)
dengan dua buah kutub, yaitu kutub anoda (positif) dan kutub katoda (negative).
Dioda dikatakan sebagai bahan semikonduktor, karena dioda dapat berperan
sebagai konduktor maupun isolator. Dioda dapat menjadi konduktor apabila dibias
forward (maju) dan akan bertindak sebagai isolator apabila diberi tegangan
mundur (reverse).
Keadaan forward bisa terjadi apabila kutub anoda pada dioda mendapatkan
tegangan positif dan kutub katoda mendapatkan tegangan negative. Pada saat ini
dioda akan berfungsi seperti switch yang tertutup (arus dapat mengalir).
Sebaliknya, jika kutub anoda mendapatkan tegangan negative dan kutub katoda
mendapatkan tegangan positif maka arus tidak dapat mengalir. Dalam hal ini,
dioda seperti switch terbuka, keadaan ini disebut reverse bias.
Dalam rangkaian ini menggunakan empat buah dioda sebagai penyearah
gelombang dari tegangan jala-jala PLN. Empat buah dioda biasa sama halnya
dengan satu buah dioda bridge dengan fungsi yang sama yaitu sebagai penyearah.



Simbol Dioda Penyarah



2.8 Transformator
Transformator atau lebih dikenal dengan nama
trafo berasal dari kata transformatie yang berarti
perubahan. Transformator adalah komponen
elektromagnet yang dapat memindahkan dan
mengubah daya listrik AC pada satu level tegangan
yang satu ke level tegangan lain berdasarkan prinsip
induksi elektromagnetik tanpa merubah
frekuensinya.
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen
pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan
kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk
memperkuat medan magnet yang dihasilkan. Transformator bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan masukan bolak-balik yang
membentangi primer menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua
bersambung dengan lilitan sekunder. Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL
dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer
akan dilimpahkan ke lilitan sekunder.











BAB III
ANGGARAN BIAYA

Dalam pembuatan Power Supply Variabel 0-20V, terdapat alat dan bahan
yang harus dibeli. Berikut pada tabel dibawah telah dirincikan alat dan bahan yang
diperlukan:

Tabel 3.1 ANGGARAN BIAYA KOMPONEN ELEKTRONIK


NO

Komponen

Jumlah
Harga
Satuan

Total
1. Transformator 3 A 1 buah Rp 45.000,- Rp 45.000,-
2. Dioda 1N5404 4 buah Rp 1000,- Rp 4.000,-
3. Diode 1N4004 2 buah Rp 500,- Rp 1.000,-
4. IC LM317 1 buah Rp 3.000,- Rp 3.000,-
5. Kapasitor 0,1 f 1 buah Rp 500,- Rp 500,-
6. Kapasitor 1 f 1 buah Rp 500,- Rp 500,-
7. Kapasitor 10 f 1 buah Rp 500,- Rp 500,-
8. Kapasitor 2200 f 1 buah Rp 2000,- Rp 2000,-
9. Resistor 240 2 buah Rp 250,- Rp 500,-
10. Potensio 5K 1 buah Rp 3000,- Rp 3000,-


TOTAL Rp 60.000,-








Tabel 3.2 ANGGARAN BIAYA KOMPONEN MEKANIK


NO

Komponen

Jumlah
Harga
Satuan

Total
1 Kabel 10 meter Rp 1.000,- Rp 10.000,-
2 Akrilik 1 buah Rp 25.000,- Rp 25.000,-
3 Miniatur Hiasan 1 set Rp 25.000,- Rp 25.000,-
4 Timah 1 buah Rp 15.000,- Rp 15.000,-
5 Feriklorit 1 buah Rp 8.000,- Rp 8.000,-
6 Papan PCB 1 buah Rp 5.000,- Rp 5.000,-
7 Lotfet 1 buah Rp 5.000,- Rp 5.000,-
8 FeCl3 1 bungkus Rp 5.000,- Rp 5.000,-
9 Socket 1 buah Rp 3.000,- Rp 2.000,-
10 Baut + Mur 20 buah Rp 1.000,- Rp 20.000,-
11 Box Komponen 1 buah Rp 20.000,- Rp 20.000,-
TOTAL Rp 143.000,-

Total = Komponen Elektronik + Komponen Mekanik
= Rp 60.000,- + Rp 143.000,-
= Rp 203.000,-












DAFTAR PUSTAKA


http://www.google.co.id/search?lr=lang_id&hl=id&biw=1138&bih=530&tbs=l
r%3Alang_1id&tbm=isch&sa=1&q=potensiometer&btnG=
http://elektroarea.blogspot.com/2009/08/rangkaian-control-lampu-jalan-
dengan.html
http://iam-elektronika.blogspot.com/2011/07/rangkaian-kendali-lampu-jalan-
otomatis.html
http://gambarrangkaian.blogspot.com/2009/08/lampu-otomatis-menggunakan-
ldr.htm
http://www.elektronikabersama.web.id/2011/06/rangkaian-otomatis-lampu-
jalan.html

Anda mungkin juga menyukai