Anda di halaman 1dari 2

MATRIKS RESIKO SMK3

Setiap lingkungan kerja mengandung potensi bahaya yang tinggi sehingga


diperlukan suatu upaya pencegahan dan pengendalian agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja dapat terjadi karena adanya risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Secara garis besar penyebab kecelakaan kerja disebebkan oleh faktor-faktor, yaitu tindakan
orang yang tidak mematuhi keselamatan kerja (unsafe action) dan keadaan-keadaan
lingkungan atau proses dan sistem yang tidak aman (unsafe condition). Berdasarkan hal
tersebut perlu dilakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta pengendalian untuk
mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja agar perusahaan mencapai
tujuan program K3 yaitu zero accident sesuai apa yang diinginkan oleh perusahaan dan
pihak-pihak terkait.
Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur
dalam suatu kesisteman yang baik. Manajemen risiko K3 berkaitan dengan bahaya dan
risiko yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dalam
manajemen risiko, penilaian risiko sangat berpengaruh dalam menentukan akibat atau
pemaparan potensi bahaya, sebab melalui penilaian risiko, maka kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah ataupun dihilangkan. manajemen risiko merupakan inti dari Sistem
Manajemen K3 , karena itu secara khusus OHSAS dan Permenaker No.05/Men/1996
mempersyaratkan adanya pengelolaan risiko. Sebuah organisasi dapat menerapkan metode
pengendalian risiko apapun sejauh metode tersebut mampu mengidentifikasi, mengevaluasi
dan memilih prioritas risiko dan mengendalikan risiko dengan melakukan pendekatan
jangka pendek dan jangka panjang. Maka dari itu dapat dilihat dalam tabel matriks resiko
dibawah ini :
Tabel di bawah merupakan contoh parameter keseringan dari tabel matriks resiko di atas :

Kategori
Contoh Parameter I Contoh Parameter II
Keseringan
Terjadi 1X dalam masa lebih Probabilitas 1 dari 1.000.000 jam kerja
Sangat Jarang
dari 1 tahun orang lebih
Probabilitas 1 dari 1.000.000 jam kerja
Jarang Bisa terjadi 1X dalam setahun
orang
Probabilitas 1 dari 100.000 jam kerja
Sedang Bisa terjadi 1X dalam sebulan
orang
Probabilitas 1 dari 1000 jam kerja
Sering Bisa terjadi 1X dalam seminggu
orang
Sangat Sering Terjadi hampir setiap hari Probabilitas 1 dari 100 jam kerja orang

Tabel di bawah merupakan contoh parameter keparahan dari tabel matriks resiko :

Kategori
Contoh Parameter I Contoh Parameter II
Keparahan
Tidak terdapat cedera/penyakit, tenaga kerja Total kerugian kecelakaan kerja
Sangat Ringan
dapat langsung bekerja kembali kurang dari Rp. 1.000.000
Total kerugian kecelakaan kerja
Cedera ringan, tenaga kerja dapat langsung
Ringan antara Rp. 1.000.000 – Rp.
bekerja kembali
1.500.000
Total kerugian kecelakaan kerja
Mendapat P3K atau tindakan medis, tidak
Sedang antara Rp. 1.500.000 – Rp.
ada hilang jam kerja lebih dari 1X24 jam
5.000.000
Memerlukan tindakan medis lanjut/rujukan, Total kerugian kecelakaan kerja
Parah cacat sementara, terdapat jam kerja hilang antara Rp. 5.000.000 – Rp.
1X24 jam 10.000.000
Cacat Permanen, Kematian, terdapat jam Total kerugian kecelakaan kerja
Sangat Parah
kerja hilang lebih dari 1X24 jam lebih dari Rp. 10.000.000

Tabel di bawah merupakan representasi kategori resiko yang dihasilkan dari penilaian
matriks resiko :

RENDAH Perlu Aturan/Prosedur/Rambu

SEDANG Perlu Tindakan Langsung

TINGGI Perlu Perencanaan Pengendalian

EKSTRIM Perlu Perhatian Manajemen Atas

Anda mungkin juga menyukai