Anda di halaman 1dari 3

ISTILAH-ISTILAH KECELAKAAN KERJA

# First aid

: adalah kasus kecelakaan kerja yang dalam perawatan lukanya tidak membutuhkan penanganan dari
tenaga medis yang professional ( perawat/dokter ), cukup first aider ( Petugas P3K ) yang sudah
diberikan pelatihan.

# Medical treatment injury

: adalah kasus kecelakaan kerja yang membutuhkan perawatan lukanya dari tenaga medis yang
professional ( perawat/dokter ). Kasus ini tidak bisa ditangani hanya sekedar pertolongan pertama pada
kecelakaan ( First Aid ). Dalam kasus ini tidak menyebabkan kehilangan waktu kerja pada shift/hari
berikutnya

# Restricted work case

: dalah kasus kecelakaan kerja yang mana korban tidak dapat bekerja secara normal di bagiannya atau
ditugaskan untuk bekerja di jenis pekerjaan lainnya pada shift/hari berikutnya setelah kecelakaan.

# Kategori Lost Time Injury

: Adapun klasifikasi kecelakaan kerja berdasarkan tingkat keparahannya yaitu (Ihsan, 2011):

a. Fatal/Meninggal :

Kecelakaan yang menyebabkan kematian tanpa memperhitungkan tenggang waktu antara terjadinya kecelakaan
dengan meninggalnya korban.

b. Berat (Serious)

Kecelakaan yang menimbulkan hari hilang lebih dari 21 hari kalender atau yang menyebabkan kehilangan anggota
badan atau fungsi badan.

c. Sedang (Minor) :

Kecelakaan yang menimbulkan hari hilang tidak lebih dari 21 hari kerja kalender dan tidak menyebabkan
kehilangan anggota badan atau fungsi badan. Termasuk dalam klasifikasi sedang adalah kecelakaan yang
menyebabkan pekerjaan hanya dapat melakukan aktifitas terbatas (restricted activity) dan menyebabkan pingsan.
d. Ringan (Non Lost Time):

Kecelakaan yang tidak menimbulkan hari hilang. Termasuk dalam klasifikasi ringan adalah kecelakaan yang
memerlukan pertolongan ringan (first aid).

# Fatality

: adalah kasus kecelakaan kerja yang menimbulkan kematian pada si pekerja.

# Property Damage

: adalah kasus kecelakaan yang menyebabkan kerusakan property/asset perusahaan seperti ledakan
atau kebakaran tangki.

# Nearmiss

: Near miss yaitu suatu momen tidak terencana yg tidak mengakibatkan cidera, penyakit atau rusaknya
namun mempunyai potensi untuk melakukanya.
Near miss yaitu incident yg tidak menyebabkan cidera manusia atau rusaknya/kerugian/lost lainya.

Misal
1) Terpeleset
Terpeleset yg tidak menyebabkan cidera ini lah yang disebutkan near miss

2) Salah mengambil bahan kimia.

Kekeliruan menggambil bahan kimia namun tak berlangsung kecelakaan yang lebih kronis makan
termasuk juga near miss

3) Mencabut kabel nyaris kesetrum


Ketika ingin mencabuk kabel yang berseliweran serta berlangsung konslet namun anda tak kesetrum jadi
masuk dalam near miss.

# Frekuensi Rate

: Frekwensi Rate digunakan untuk mengidentifikasi jumlah cidera yang menyebabkan tidak bisa bekerja per sejuta
orang pekerja. Ada dua data penting yang harus ada untuk menghitung frekwensi rate, yaitu jumlah jam kerja
hilang akibat kecelakaan kerja (Lost Time Injury /LTI) dan jumlah jam kerja orang yang telah dilakukan (man hours).
Angka LTI diperoleh dari catatan lama mangkirnya tenaga kerja akibat kecelakaan kerja. Sedang jumlah jam kerja
orang yang terpapar diperoleh dari bagian absesnsi atau pembayaran gaji. Bila tidak memungkinkan, angka ini
dihitung dengan mengalikan jam kerja normal tenaga kerja terpapar, hari kerja yang diterapkan dan jumlah tenaga
kerja keseluruhan yang beresiko.

Rumus:Frekwensi Rate = (Jumlah cidera dgn hilang waktu kerja x 1,000,000) / Total Person-hours Worked

Contoh:

Organisasi dengan tenaga kerja 500 orang, jumlah jam kerja yang telah dicapai 1,150,000 juta jam kerja orang.
Pada saat yang sama cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja sebanyak 46. Berapa frekwensi ratenya ?

Frekwensi Rate = 46 x 1,000,000 / 1,150,000 = 40

Nilai frekwensi rate 40 berarti, bahwa pada periode orang kerja tersebut terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 40
jam per-sejuta orang kerja. Angka ini tidak mengindikasikan tingkat keparahan kecelakaan kerja. Angka ini
mengindikasikan bahwa pekerja tidak berada di tempat kerja setelah terjadinya kecelakaan kerja.

# Severity Rate

: Indikator hilangnya hari kerja akibat kecelakaan kerja untuk per sejuta jam kerja orang.

Rumus : Severity Rate = ( Jumlah hari kerja hilang x 1,000,000)/ Total Person-hours Worked

Contoh:

Sebuah tempat kerja telah bekerja 365,000 jam orang, selama setahun telah terjadi 5 kasus kecelakaan kerja yang
menyebabkan 175 hari kerja hilang. Tentukan rate waktu kerja hilang akibat kecelakaan kerja tersebut.

Frekwensi Rate = ( 5 x 1,000,000) / 365,000 = 13,70

Severity Rate = (175 x 1,000,000) / 365,000 = 479

Nilai severity rate 479 mengindikasikan bahwa selama kurun waktu tersebut berarti, pada tahun tersebut telah
terjadi hilangnya waktu kerja sebesar 479 hari per sejuta jam kerja orang.

Anda mungkin juga menyukai