Disusun Oleh :
Kelompok 3
2. Nurrohmah (17144800023)
4. Andri R
Masalah penelitian adalah fokos penelitian, tepat seperti namanya yaitu suatu masalah
yang ingin diteliti oleh peneliti. Masalah penelitian sering dinyatakan sebagai pertanyaan
penelitian. Di sini kita akan membahas tentang sifat dari pertanyaan penelitian dan
karakteristiknya. Juga beberapa cara untuk menjernihkan hal-hal yang tidak jelas dalam
pertanyaan penelitian. di akhir kita menampilkan beberapa prinsip etik penting sebagai
pertimbangan peneliti.
Masalah penelitian adalah masalah yang ingin diteliti seseorang, masalahnya bisa apa
saja yang ditemukan tidak memuaskan atau tidak ada penyelesaian, pernyataan perkara yang
harus diubah, apa saja yang tidak berjalan seperti seharusnya, masalah meliputi daerah yang
menjadi perhatian peneliti sebagai pendidik, keadaan yang ingin diperbaiki, kesulitan yang
ingin di atasi, pertanyaan yang membutuhkan jawaban.
Pertanyaan penelitian
Apakah terapi yang berpusat pada klien lebih memuaskan dibandingkan terapi
tradisional?
Apakah deskripsi orang dalam buku teks penelitian sosial Tidak seimbang?
Apa yang rata2 terjadi di ruang kelas sekolah dasar selama sepekan?
· Bagaimana kita memprediksi siswa mana yang mungkin memiliki masalah belajar dalam
suatu mata pelajaran?
Yang menjadi persamaan dari semua pertanyaan diatas adalah kita dapat
mengumpulkan data untuk menjawabnya, itulah yang membuatnya bisa diteliti. contohnya
peneliti dapat mengukur kepuasan klien yang mnerima metode terapi yang berbeda. Atau
1
3
peneliti dapat mengamati dan mewawancarai untuk mendeskripsikan fungsi dari ruang kelas
sekolah dasar.
Sekali lagi,yang membuat pertanyaan itu bisa diteliti jika terdapat informasi yang bisa
kita kumpulkan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Bagaimanapun ada jenis pertanyaan
lain yang informasinya tidak bisa kita kumpulkan contohnya 2 pertanyaan berikut ini :
Mengapa pertanyaan ini tidak bisa diteliti ? apa yang menghalangi kita sehingga
tidak bisa mengumpulkan informasi untuk menjawabnya? jawabannya sederhana, analisa
akhir dari kedua pertanyaan tersebut adalah tidak bisa diteliti, tidak ada cara untuk
mengumpulkan informasi untuk menjawab kedua duanya.
Petanyaan pertama adalah tentang nilai, itu menyatakan dugaan benar dan salah, patut
dan tidak patut dan tidak mempunyai referensi empiris.
Tidak ada yang setuju dengan kata ‘should’ bagaimana kita menentukan secara
empiris sesuatu itu ‘seharusnya’ dilakukan atau tidak ? data apa yang dapat kita kumpulkan?
tidak ada cara untuk melanjutkan penelitian.
Tapi jika pertanyaan diubah menjadi apakah menurut orang-orang filosofi seharusnua
dimasukan dalam kurikulum sekolah lanjutan? pertanyaan ini bisa diteliti. Mengapa? karena
sekarang kita bisa mengumpulkan data untuk menjawabnya.
1. Pertanyaan itu mudah (bisa diteliti tanpa menghabiskan banyak waktu,tenaga dan uang)
3. Pertanyaan itu signifikan (berharga untuk diteliti karena akan memberikan kontribusi
pengetahuan penting tentang kondisi manusia )
4. Pertanyaan itu sopan (tidak mengakibatkan gangguan fisik atau psikologi pada orang atau
lingkungan social dimana dia berada)
Mari kita membahas tiap karakteristik ini satu persatu secara lebih detail.
program khusus seperti ‘Head start’) membutuhkan waktu dan biaya yang besar
dibandingkan dengan penelitian lainya. Sayangnya lapangan pendidikan tidak seperti
kedokteran,bisnis, hokum,pertanian,farmatologi atau militer yang tidak prnah menetapkan
usaha penelitian yang terikat dengan praktek. Kebanyakan penelitian yang dilakukan
disekolah atau institusi pendidikan sepertinya dilakukan oleh ‘orang luar’ sering professor
universitas dan siswanya dan biasanya hanya jika didanai oleh bantuan sementara. Jadi tidak
adanya kemudahan sering membatasi usaha penelitian.
Hal lain dari pertanyaan ini juga ambigu, seperti ‘apa yang dimaksud dengan efektif?’
apakah itu berarti ‘hasil dari penimgkatan akademik’ ‘ hasil dari lebih senangnya anak ?’
‘membuatnya lebih mudah bagi guru?’ atau ‘ biayanya murah?’ mungkin ini semua maksud
dari efektif atau bahkan lebih.
Contoh 2. bagaimana guru merasakan kelas kelas khusus yang secara pendidikan
terhambat? Bagian pertama yang perlu diklarifikasi adalah ‘guru’ kelompok umur berapakah
yang termasuk? Tingkat pengalaman apa yang dimaksud? (apakah guru yang masih dalam
masa percobaan termasuk ?) apakah semua guru baik dari sekolah umum maupun sekolah
khusus termasuk ? apakah semua guru dalam negeri termasuk atau hanya dalam daerah
tertentu ? apakah ini merujuk pada guru yang tidak mengajar kelas khusus sebaik mereka
yang mengajar kelas khusus?
Ungkapan “dirasakan tentang” juga ambigu. Apakah itu artinya pendapat? Reaksi
emosional? Apakah suatu saran tindakan? Atau apa? Kata “kelas khusus” dan “ secara
pendidikan terhambat” juga perlu diperjelas. Contoh definisi sah dari siswa yang secara
pendidikan terhambat adalah : anak denggan kondisi belajar khusus atau penyakit
perilaku,tidak mampu beradaptasi dengan situasi kelas normal,penyakit ini berhubungan
dengan hambatan otak atau gangguan emosional dan mestinya tidak dikarenakan
keterlambatan mental,kerugian cultural dan masalah bahasa asing.
5
Salah satu tugas penting untuk setiap peneliti adalah memikirkan nilai dari penelitian
yang dimaksud sebelum banyak persiapan selesai. Ada tiga pertanyaan penting tentang
pertanyaan penelitian yaitu :
1. Bagaimana jawaban dari pertanyaan ini bisa memajukan pengetahuan di bidang saya?
Pernyataan tentang prinsip prinsip etika yang disajikan diatas menawarkan tiga hal
penting yang dialamatkan bagi peneliti
Penelitian dilakukan karena ada masalah penelitian. Suatu masalah tidak dapat
dijadikan masalah penelitian kalau masalah tersebut dapat dijawab dengan “yah” atau
“tidak”.
- Menguasai teori
- Banyak membaca
Masalah penelitian tidak pernah berdiri sendiri melainkan selalu terkait, terdapat
kontelasi dengan factor-faktor lain. Misalnya, latar belakang politik, historis, ekonomi, social,
dan budaya. Hal-hal inilah yang merupakan latar belakang suatu penelitian. Secara
operasional, suatu gejalah baru dapat dikategorikan sebagai masalah bila gejalah tersebut
berada dalam situasi tertentu. Seorang pejalan kaki yang berjalan di atas trotoar di jalan yang
masih ramai bukan merupakan suatu masalah, namun akan menjadi masalah bila pejalan kaki
ini berjalan di tengah jalan ramai atau di tengah jalan tol. Masalah adalah variabel yang
menjadi tema pokok penelitian atau juga bisa disebut kasus yang menjadi fokus penelitian.
(moleong 2007:92).
A. Masalah penelitian
Masalah bisa didefinisikan sebagai kesenjangan antara harapan dan kenyataan, atau
kesenjangan antara teori dan praktik, kesenjangan antara cita dengan realita, atau sesuatu
yang memerlukan jawaban dan penjelasan. Tidak selamanya masalah dapat menggambarkan
kesenjangan, tapi terkadang juga merupakan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan
1) Kualitas masalah
Setidaknya ada dua kualifikasi masalah yang baik, yakni mempunyai nilai penelitian
dan layak untuk diteliti. Masalah itu harus memiliki nlai penelitian, yakni dapat diuji,
orisinal, dan urgen untuk diteliti, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan
6
7
ilmu, kebijakan atau sebangsanya. Kemudian masalah juga harus didukung oleh data dan
tidak ada kendala bagi peneliti untuk mengakses data tersebutdari sumber-sumber primernya.
2) Macam-macam masalah
Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian.
(McGuigan dalam Mahsun 2005:5)
- Seminar
Fraenkel dan Wallen 1990:22 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:90) mengemukakan
bahwa masalah penelitian yang baik adalah:
8
1. Masalah harus feasible, dalam arti maslah tersebut harus dapat dicarikan dalam arti
masalah tetsebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, trdak barnyak
menghabiskan dana, tenaga dan waktu.
2. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap rmasalah
tersebut.
3. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus mernberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan manusia.
4. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang bersifat etika, moral,
nilai-nilai keyakinan, dan agama. Mungkin tidak etis melakukan penelitian yang berkenaan
dengan agama , uku, atau keyakinan adat istiadat dari kelompok masyarakat tertentu.
Tuckman 1988 (dalam Djojosuroto dan Trijanto 2010:9) menambahkan rumusan masalah
yang baik adalah menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih (menurut penulis tidak
harus), dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya,atau alternatif yang secara implisit
mengandung pertanyaan. Misalnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan
apakah ada hubungan antara ... dengan ... yaitu;
· Didukung oleh latar belakang masalah dan penjelasan mengenai pentingnya masalah
diteliti.
· Memuat variabel-variabel dan kaitan antar variaber yang menjadi perhatian peneliti
CONTOH:
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media gambar terhadap hasil belajar menulis narasi
sisrwa SD?
2. Apakah ada hubungan positif antara kemampuan kosa kata dan hasil belajar mengarang
deskripsi siswa SMP?
3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar pemahaman makna puisi antara siswa yang belajar
dengan metode X dan siswa yang belajar dengan rnetode Y ?
Penelitian merupakan bagian dari pemecahan masalah. Lalu apa sebenarnya masalah
penelitian itu? Masalah penelitian sccara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan
(Gap) antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau tetjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan
dan kenyataan. Pada hakikatnya masalah penelitian adalah segala bentuk pertanyaan yang
perlu dicari jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang
muncul pada bidang tertentu.
Meskipun masalah penelitian itu selalu ada dan banyak, belum tentu mudah mengangkatnya
sebagai masalah penelitian jika kita tidak memiliki kepekaan terhadap masalah penelitian.
9
Kepekaan dipengaruhi oleh minat dan pengetahuan atau keahlian. Minat dan pengetahuan
atau keahlian itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain :
1. Ptofesi
Ptofesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan
penelitian. Semakin sering seseorang memaparkan masalah-masalah yang betkaitan dengan
profesinya, akan semakin mendorong orang tersebut berrninat untuk menyelesaikannya.
2. Spesialisasi
keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka tehadap masalah
yang berkaitan dengan keahliannya, Misalnva, seorang guru sastra akan lebih peka terhadap
masalah-masalah pembelajaran sastra di sekolah (murid ogah-ogahan belaiar kesusasteraan)
3. Akademis
Seseorang yang telah mengalami program pendidikan yang tinggi biasanya telah mendalami
tentang salah satu disiplin ilmu pengetahuan. Dengan penguasaan Ilmu ini, orang tersebut
cenderung lebih peka mengenali masalah dalam bidang keahliannya.
Seseorang yang cenderung menaruh perhatian akan kebutuhan dan praktik kehidupan sehari-
hari akan lebih peka terhadap masalah yang muncul.
5. Pengalaman Lapangan
Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, seringkali membuat seorang peneliti
harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah tersebut. Hal
yang penting dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa
keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.
10
Sebelum memilih masalah, terlebih dahulu peneliti harus menentukan topik penelitian. Untuk
menentukan topik peneLitian seorang peneliti harus terlebih dahulu rnenanyakan pada diri
sendiri tentang beberapa pertanyaan berikut:
“Apakah topik tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji (interested topic)?"
Setelah topik ditentukan selanjutnya peneliti harus memilih masalah penelitian yang sesuai
dengan topik tersebut. Pertimbangan dalam memilih masalah penelitian:
"Masalah masih baru" yaitu masalah tersebut belum pernah diungkap atau ditehu oleh orang
lain dan topik masih hangat di masyaratakat. Usaha yang dilakukan sebelum menentukan
masalah, peneliti harus banyak membaca dari jurnal-jurnal penelitian maupun media
elektronik tentang penelitian tetkuni.
2. Aktual
Aktual berarti masalah yang diteliti tersebut benar-benar terjadidi masyarakat. Untuk itu
sebelumnya peneliti tersebut l harus melakukan survey dan memang menemukan masalah
tersebut.
3. Praktis
Masalah penelitian yang diteliti harus mempunyai nilai praktis, aranya hasil penelitian harus
bermanfaat terhadap kegiatan praktis, bukan suatu pemborosan atau penghamburan sumber
daya tanpa manfaat ptaktis yang bermakna.
4. Memadai
Masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu
sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan
menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah peneiitian yang tetlalu sempit
akanmemberikan hasil yang kurang berbobot.
Seseorang yang akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan
kemampuan di bidang yang akan diteliti jika tidak, hasil penelitiannya kurang dapat
dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah (akademis) maupun praktis.
Setiap penelitian membutuhkan biaya, sehingga sejak awal sudah dipertimbangkan darimana
asal biaya tersebut akan diperoleh. Tidak jarang masalah-masalah penelitian yang menarik
akan mendapatkan sponsor dari instansi-instansi pendukung, baik pemerintah maupun
swasta.
1. Apakah masalah yang akan diteliti merupakan masalah yang sedang hangat di dalam
masyarakat saat ini?
3. Seberapa jauh masalah tersebut dirasakan? Apakah penduduk atau masyarakat merasakan
masalah tersebut?
5. Apakah masalah tersebut berhubungan dengan masalah humaniora, sosial, kesehatan atau
ekonomi?
Dengan beberapa pertimbangan dan petanyaan tersebut, diharapkan akan dapat dirumuskan
masalah penelitian yang layak dan relevan, sehingga masalah penelitian memberikan
manfaat, baik secara teoritis maupult praktis.
a. Permasalahan Deskriptif
pada sampel yang lain, dan mencari hubungan veriabel itu dengan variabel yang lain.
Penelitian semacam ini untuk selanjuutnya dinamakan penelitian deskriptif.
4) Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyatakat terhadap pelayanan pemerintah
daerah di bidang kesehatan?
Dari beberapa contoh di atas tetlihat bahwa setiap pertanyaan penelitian berkenaan dengan
satu variabel atau lebih secara mandiri (bandingkan dengan masalah kompatatif dan
asosiatif ).
Penelitian yang bermaksud mengetahui kinerja kabinet Gotong Royong, sikap masyarakat
terhadap perguruan tinggi berbadan hukum, efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga,
tingkat kepuasan dan apresiasi masyarakat terhadap pelayanan pemerintah dibidang,
kesehatan adalah contoh penelitian deskriptif.
b. Permasalahan Komparatif
a) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri BUMN dan Swasta? ( satu
variabel pada 3 sampel).
c) Adakah perbedaan, kemampun dan disiplin kerja antara Pegawai Swasta Nasional, dan
perusahaan asing (dua variabel, pada dua sampel).
d) Adakah perbedaan kenyamanan naik kereta Api dan bus menurut berbagai kelornpok
masyarakat?
e) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari kota dan desa,
gunung (satu variabel pada 3 sampel)
f) adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat kabupaten A dan B dalam hal pelayanan
kesehatan?
g) Adaklah perbedaan kulaitas manajemen antara bank Swasta dan Bank Pemerintah?
13
c. Permasalahan Asosiatif
Permasiilahan asosiatif adalah suatu permasalahan penelitian yang bersifat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu; hubungan simetris, hubungan
kausal, dan interaktif/reciprocal/timbal balik.
a. Hubungan Simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan anrara dua variabel atau lebih yang kebetulan
munculnya bersama. jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif, contoh rumusan
masalahnya adalah sebagai berkut:
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan tamu yang datang? Hal
ini bukan berarti yang menyebabkan tamu datang adalah bunyi burung (di pedesaan Jawa
tengah ada kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung prenjak, maka diyakini akan
ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan tamu
b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
d) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan jumlah kejahatan?
e) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan sepatu yang dibeli?
b. Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel
independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh:
c) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja karyarwan?
d) Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan, dan kualitas guru terhadap kualitas
SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah?
b) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja di Departemen
X.
Contoh pertama dengan satu variabel independen dan contoh kedua dengan dua variabel
independen.
14
Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling mempengaruhi, Di sini tidak diketahui
mana variabel independen dan dependen.
Contoh:
a) Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi
ptestasi dan iuga ptestasi mempengaruhi motivasi.
D. OBJEK PENELITIAN
Dalam memilih, menetapkan masalah atau objek penelitian, perlu diajukan pertanyaan:
. Kalau penting, apakah kepentingannya untuk diri sendiri atau penting bagi masyarakat yang
berkecimpung dalam bahasa dan sastra, atau bagi pengembangan ilmu bahasa dan sastra
Apakah rnasalah ini sesuai dengan disiplin ilmu yang saya tekuni?
Apakah masalah ini sesuai dengan dana dan waktu yang tersedia?
Masalah:
Masalah dibatasi, bagian mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil
A. Kesimpulan
Penelitian dilakukan karena ada masalah penelitian. Suatu masalah tidak dapat dijadikan
masalah penelitian kalau masalah tersebut dapat dijawab dengan “yah” atau “tidak”. Masalah
penelitian tidak pernah berdiri sendiri melainkan selalu terkait, terdapat kontelasi dengan
factor-faktor lain. Misalnya, latar belakang politik, historis, ekonomi, social, dan budaya.
Masalah penelitian sccara umum dapat diartikan sebagi suatu kesenjangan (Gap) antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
tetjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan. Pada
hakikatnya masalah penelitian adalah segala bentuk pertanyaan yang perlu dicari
jawabannya, atau segala bentuk rintangan dan hambatan atau kesulitan yang muncul pada
bidang tertentu.
B. Saran
Dalam merencanakan penelitian peneliti harus memiliki tanggung jawab untuk membuat
evaluasi sesuai dengan prinsip etika yang bisa diterima, mempertimbangkan perlindungan
subjek yang mungkin beresiko,bertanggung jawab untuk menjamin perlakuan etik dalam
penelitian,membuat persetujuan yang jelas dengan peserta penelitian dan menghormati semua
janji dan komitmen dalam persetujuan, menentukan tidak adanya suatu yang tersembunyi
atau kecurangan,peneliti menghargai kebebesan individu untuk menolak berpartisipasi dalam
penelitian kapan saja,melindungi peserta dari ketidaknyamanan fisik dan mental/bahaya yang
muncul akibat prosedur penelitian,setelah data dikumpulkan,peneliti menyampaikan
informasi tentang penelitian pada peserta untuk menghindari perbedaan pemahaman yang
muncul, ketika menghasilkan konsekuensi yang tidak diharapkan bagi peserta maka peneliti
brtanggung jawab mendeteksi dan mengoreksinya termasuk pengaruh jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
16
Densin norman dan Lincoln yvonna. 2009. Handbook of qualitative research. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
Mahsun, M.S. 2005. Metodologi penelitian bahasa. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
https://id.scribd.com/doc/305320665/MAKALAH-MASALAH-PENELITIAN
17