SKRIPSI
OLEH :
ZIZKA OKTARIA
17144800025
PENDAHULUAN
Sebagai seorang guru tentunya harus mampu memilih dan menerapkan strategi
pembelajaran yang tepat. Adapun kedudukan strategi pembelajaran discovery
merupakan salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi antara guru dan siswa.
Guru sudah seharusnya dapat memberikan beberapa petunjuk kepada siswa untuk
membantu siswa menghindari jalan buntu, seperti guru memberikan pertanyaan atau
mengungkapkan permasalahan yang membutuhkan pemecahan, kemudian guru harus
mampu menyiapkan materi yang sesuai dan menarik, serta meningkatkan kemampuan
siswa untuk lebih berani mengemukakan pendapat dan berfikir kritis.
Namun pada kenyataannya saat proses pembelajaran tentu banyak siswa yang
kurang memperhatikan saat guru sedang menyampaikan materi pelajaran, banyak siswa
yang sibuk sendiri, tidar dikelas, dan gaduh saat guru sedang menyampaikan materi
pelajaran. Hal ini disebabkan karena strategi pembelajaran yang digunakan kurang tepat
dan efektif saat melakukan pembelajaran pada materi yang telah ditetapkan. Apalagi
saat masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang, pembelajaran yang dilakukan secara
Daring tentunya sangat sulit untuk belajar dengan efektif.
Untuk membantu pembelajaran secara Daring agar bisa lebih efektif dan baik
seorang guru harus mampu memanfaatkan dan menggunakan pembelajaran media
elektronik atau menjalin hubungan (browsing, chatting, video call) dan media sosial
yang lainnya. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang
lebih berkualitas terhadap hasil belajar siswa. Tentunya sebagai seorang guru ada
banyak aplikasi media sosial yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran secara
Daring, salah satunya WhatApss Group atau bisa juga melalui Google Clasroom. Dalam
penggunaan aplikasi google clasroom cukup menarik untuk meningkatkan sistem
pembelajaran yang lebih baik. Dengan menggunakan google classroom guru bisa
membuat kelas maya, mengajak siswa bergabung dalam kelas online, guru memberikan
informasi terkait materi yang akan dibahas, sehingga siswa mampu mempelajari materi
ajar tersebut. Ada yang berupa file paparan maupun video pembelajaran, kemudian
gueu juga dapat memberikan tugas kepada siswa, membuat jadwal pengumpulan tugas
dan lain-lainnya. Dengan menggunakan aplikasi google classroom juga bisa menghemat
penggunaan kertas dan waktu. Lebih mudah dan lebih teratur. Selanjutnya adapun
aplikasi Zoom Meeting, aplikasi tersebut juga cukup menarik karena siswa bisa dan
guru bisa berinteraksi secara langsung, siswa bisa melakukan tanya jawab, diskusi dan
presentasi tentang masalah pembelajaran yang dihadapi serta banyak fitur menarik
lainnya dalam Zoom Meeting yang dapat menjadikan pembelajaran lebih menarik.
Pembelajaran daring tentunya sangat sulit untuk maksimal karena banyak faktor
yang kurang mendukung. Seperti kurangnya komunikasi antara guru dengan murid, atau
bagi murid yang berada pada suatu desa atau tempat yang sinyalnya kurang mendukung,
serta biaya akomodasi kuota internet yang juga menjadi salah satu penyebabnya.
Sementara guru tidak tahu kondisi dari murid masing-masing. Oleh karena itu dalam
sistem pembelajaran secara daring hanya memungkinkan efektif untuk penugasan.
Karena untuk membuat siswa memahami materi secara daring cukup sulit. Selain itu,
kemampuan menggunakan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda.
Puisi adalah karya cipta manusia yang dianggap mampu mewakili perasaan
seseorang dalam proses penulisannya (Wardoyo 2013:1). Puisi menggunakan rangkaian
kata-kata yang indah dan penuh makna, meskipun kadang masih sulit dipahami
terutama oleh anak-anak. Puisi biasanya ditulis untuk mengungkapkan perasaan
seseorang terhadap suatu keadaan yang terjadi disekitarnya atau bisa juga yang sedang
di alami oleh orang tersebut. Pengalaman seseorang atau emosianal yang dirasakan oleh
seseorang kemudian dituangkan menjadi sebuah tulisan yang bersajak dan memiliki arti
serta makna tersendiri. Puisi merupakan tulisan yang bersajak dan memiliki rima.
Agar masalah lebih terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan
maka penyusun membatasi ruang lingkup dari permasalahan yang akan dibahas
sebagai berikut:
1) Materi yang dibahas dalam media pembelajaran ini yaitu materi tentang
menyimak dan menulis puisi.
2) Penelitian ini hanya di tekankan pada penggunaan strategi Contextual Teaching
and Learning (CTL) dalam pencapaian tujuan keterampilan menulis puisi.
3) Media video animasi yang digunakan bersumber dari YouTube.
4) Kurikulum yang digunakan pada tutorial pembelajaran ini adalah kurikulum
yang digunakan pada SMP Negeri 2 Sewon.
5) Penelitian yang dilakukan hanya di SMP Negeri 2 Sewon.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan mengenai strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran bagi guru SMP Negeri 2 Sewon dan bagi mahasiswa
FKIP Universitas PGRI Yogyakarta.
b. Masukan kepada pihak sekolah sebagai tempat penelitian untuk menekankan
kepada guru supaya menggunakan strategi yang variatif dan menyenangkan
dalam mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan dan
diinginkan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Meningkatkan penggunaan strategi pembelajaran yang variatif dan
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai apa yang telah
direncanakan.
b. Bagi Guru
Untuk memberikan masukan tentang pentingnya penggunaan strategi
pembelajaran yang tepat dalam rangka memperbaiki proses pembelajaran agar
lebih baik dan berkulitas.
c. Bagi Siswa
Diharapkan dapat mendorong siswa agar lebih termotivasi dan keterampilan
berbahasa serta keiinginan belajar semakin meningkat.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan bermanfaat sebagai
pedoman atau referensi untuk penelitian berikutnya yang sejenis mengenai
strategi Contextual Teaching and Learning (CTL).
1) Studi Lapangan
Metode studi lapangan ini bertujuan untuk mendapatkan data yang
dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Ada dua teknik yang
dilakukan dalam metode ini yaitu:
a. Pengamatan (observasi)
Teknik observasi ini merupakan metode dimana penyusun melakukan
peninjauan langsung terhadap sumber dan objek yang diteliti.
b. Wawancara (interview)
Teknik wawancara ini merupakan tanya jawab secara langsung kepada
pihak terkait yaitu guru di SMP Negeri 2 Sewon khususnya bidang studi Bahasa
Indonesia mengenai permasalahan yang dibahas dalam media pembelajaran
yang akan digunakan.
2) Studi pustaka
Metode studi pustaka dilakukan penyusun dengan mengumpulkan data
dan informasi berupa buku cetak, ebook, jurnal dan sumber bacaan lain yang
dijadikan sebagai bahan acuan atau pedoman dalam perancangan sistem yang
dibangun.
3) Metode konsultasi
Metode konsultasi ini dilakukan penyusun dengan melakukan konsultasi
dengan pembimbing, baik dosen pembimbing demi kelancaran perancangan
media pembelajaran yang akan dilaksanakan.
1. Relatinng
2. Experiencing
3. Applying
4. Cooperative
5. Trasfering
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri dari kerangka teori yang mendukung dalam
penulisan tugas akhir ini yang terdiri dari tinjauan umum dan
tinjauan pustaka.
Pada bab ini akan menjelaskan tentang penerapan dan hasil yang di
peroleh dari tahap perancangan.