Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“SELEKSI DAN PENEMPATAN SDM”

DOSEN : KUSUMA WIJAYA, S.E, M.AK.

Penyusun :

1. M. Nur Kholis (3421023)


2. Aeni Fadhillah (3421010)

Semester II

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


POLITEKNIK PUSMANU PEKALONGAN
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Bismillah, dengan mengucapkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT. Atas Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang
mempunyai judul “SELEKSI DAN PENEMPATAN SDM”, guna memenuhi tugas
Manajemen Sumber Daya Manusia.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.
Beliau telah berhasil membawa kita dari kehidupan yang anarkis menuju kehidupan yang
harmonis. Semoga kita selalu mendapatkan syafaat dan pertolongan beliau, baik di dunia
maupun di akhirat kelak. Amin.

Pekalongan, 27 April 2022

Tim penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Definisi Seleksi.........................................................................................................................2
B. Proses Seleksi...........................................................................................................................5
C. Manfaat Pengenalan..............................................................................................................10
D. Penempatan Sumber Daya Manusia....................................................................................12
PENUTUP..........................................................................................................................................14
A. Simpulan.................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbagai pertimbangan dapat dilakukan perusahaan untuk memilih metode
penarikanyang efektif dan efisien di dalam mendapatkan pelamar jumlah besar. Hal ini
dilakukandengan tujuan agar dapat memilih calon karyawan yang terbaik dan sesuai
dengan kebutuhanperusahaan. Bab ini fokus pada memilih dan menempatkan calon
karyawan sesuai denganpengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dibutuhkan
perusahaan. Kedua konsep initidak dapat dipisahkan, karena sebagai tujuan dari
dilakukannya seleksi karyawan adalah agardapat menempatkan calon karyawan sesuai
dengan pengetahuan, Keterampilan, dankemampuan yang dimiliki dengan persyaratan
pekerjaan.

Kegiatan seleksi dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi dari


calonkaryawan mengenai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki.
Inimerupakan dasar untuk menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai. Seleksi
danpenempatan merupakan bagian penting dari manajemen sumber daya manusia
dalammencapai keberhasilan organisasi. Keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan ini
ditentukanoleh tiga faktor penting antara lain, analisis pekerjaan, perencanaan sumber
daya manusia,dan penarikan karyawan. Melaksanakan kegiatan seleksi dan penempatan
yang baikberpengaruh pada tingginya kinerja karyawan, dan rendahnya tingkat turnover
dan absensikaryawan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan seleksi?
2. Apa saja proses seleksi?
3. Apa saja manfaat pengenalan?
4. Apa yang dimaksud dengan penempatan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian seleksi
2. Mengatahui proses seleksi
3. Mengetahui manfaat seleksi
4. Mengetahui pengertian penempatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Seleksi
1. Pengertian Seleksi SDM
Memilih manusia yang tepat merupakan maksud dari proses seleksi. Mengadakan
seleksi bukan berarti sebagai hal untuk menakut-nakuti ataupun ditakuti oleh pelamar
pekerja. Hal itu merupakan langkah awal untuk melatih keberanian, kesiapan untuk
menerima resiko dan kesanggupan untuk terus melanjutkan. Definisi seleksi adalah
kegiatan dalam manajemen sumber daya manusia yang dilakukan setelah proses
rekrutmen. Dari sini menandakan bahwa rekrutmen bukan termasuk dari tahap seleksi
melainkan suatu hal yang harus dilakukan sebelum seleksi, untuk proses seleksi
memiliki spesifik tersendiri yang harus disiapkan dengan baik dan melalui proses yang
panjang, juga memerlukan biaya yang banyak. Walaupun seperti itu hasil dari seleksi
itu tidak lagi sembarangan orang yang diterima, melainkan manusia-manusia yang
berkualitas. Dalam proses seleksi dimulai dari Ketika pelamar melamar kerja dan
diakhiri dengan keputusan diterima atau ditolak. Dalam pendapat lain mengatakan
proses seleksi merupakan proses pengambilan keputusan timbal balik antara calon
tenaga kerja dengan perusahaan. Hal ini dimaksudkan supaya tidak ada keputusan
sepihak, yang biasanya diputuskan hanya oleh perusahaan saja. Padahal dari
pengambilan keputusan timbah balik itu mengacu pada keputusan perusahaan yang
menawarkan lowongan pekerjaan dan calon pelamar memutuskan apakah dengan
tawaran yang diberikan akan memenuhi kebutuhan dan tujuan pribadinya. Dengan ini
dalam memutuskan seorang pekerja tidaklah sepihak dari perusahaan saja.

Seleksi menurut Noe adalah proses di mana organisasi berusaha


mengidentifikasi pelamar dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan
karakteristik lain yang diperlukan untuk membantu organisasi itu mencapai
sasarannya. Berbagai macam bentuk organisasi jika ingin mendapatkan manusia yang
berkualitas dan memiliki kompetensi professional (knowledge, skill, attitude, dan
integrity) tahap dasar yang dilakukan adalah seleksi yang akan berusaha
mengidentifikasi pelamar kerja yang mempunyai peluang tertinggi memenuhi atau
melebihi standar kinerja organisasi.
Sedangkan menurut Ronald W. Rebore mengatakan bahwa, “The objectife of the

2
selection process is to hire individuals who will be successful on the job”. Bahwa
dalam proses seleksi adalah untuk menggaji individu agar sukses dalam pekerjaannya.
2. Tujuan Seleksi SDM
Bahwa proses seleksi bertujuan untuk menentukan dan menempatkan pelamar
(manusia) yang tepat dengan pekerjaan yang tepat pula sesuai dengan uraian jabatan
yang ada. Sembari organisasi itu memiliki tujuan dan kriteria pekerja yang diharapkan,
banyak hal-hal yang perlu diperhatikan termasuk tujuan itu sendiri, mengapa harus
diadakan seleksi. Pada umumnya tujuan dari seleksi yaitu:
a. Untuk mendapatkan para karyawan yang memenuhi syarat dan mempunyai
kualitas sebagimana yang dibutuhkan (jujur, disiplin, terampil, kreatif, loyal
dan berdedikasi tinggi).
b. Untuk mengukur kemampuan calon karyawan atau pelamar, apakah dapat
mengerjakan pekerjaan tertentu yang dibutuhkan.
c. Untuk menyiapkan dan membentuk kader-kader karyawan yang dapat
menunjang kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Jenis – jenis Seleksi SDM
Ada beberapa jenis seleksi yang merupakan proses untuk mencocokkan orang-
orang dengan kualifikasi yang mereka miliki, berikut jenis-jenis seleksi:
1) Seleksi Administrasi
Yaitu berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah
sudah sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara lain:
a) Ijazah
b) Riwayat hidup
c) Domisili/keberadaanstatus yang bersangkutan
d) Surat lamaran
e) Sertifikat keahlian misalnya: computer
f) Pas foto
g) Copy identitas (KTP< Pasport, SIM dan lain-lain)
h) Pengalaman kerja
i) Umur
j) Jenis kelamin
k) Status Perkawinan
l) Surat keterangan Kesehatan dari dokter
m) Akte kelahiran

3
2) Seleksi secara tertulis, terdiri dari :
a) Tes kecerdasan
b) Tes kepribadian
c) Tes bakat
d) Tes minat
e) Tes prestasi
3) Seleksi tidak tertulis terdiri atas :
a) Wawancara
b) Praktek
c) Kesehatan/Medis
4. Pentingnya Seleksi SDM
Seleksi dalam kehidupan berorganisasi akan menjadi penting menakala seleksi itu
sendiri memiliki pengaruh yang sesuai denga napa yang diharapkan oleh pemimpin
atau manajer nantinya Ketika sudah ikut bergabung dengan organisasi tersebut. Ada
tiga hal yang menyebabkan seleksi akan menjadi hal penting, yaitu:
a. Kinerja para manajer senantiasa tergantung pada Sebagian kinerja
bawahannya.
Sudah dapat dipastikan bahwa manajer yang mampu mengendalikan atau
memobilisasi pegawainya adalah manajer yang mampu melihat kemampuan
pegawainya. Dan itu akan menjadi factor penunjang semangat tersendiri bagi
manajer jika bawahannya memiliki etos kerja yang baik.
b. Seleksi yang efektif penting karena biaya perekrutan yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam pengangkatan pegawai tidak sedikit.
Hal ini terkait dengan biaya pengeluaran selama proses seleksi tidak
dikeluarkan secara Cuma-Cuma melainkan dengan rincian yang sangat
teratur, alat-alat yang digunakan, gaji yang diberikan kepada penguji,
konsumsi dan lain sebagainya yang berhubungan dengan proses seleksi.
c. Seleksi yang baik itu penting karena implikasi hukum dari pelaksanaannya
secara serampang.
Keterlibatan hukum dalam pelaksanaannya yang semaunya sendiri merupakan
kehendak dari masing-masing organisasi yang menginginkan pegaiwai seperti
apa, untuk itu seleksi itu menjadi sangat penting dan dibutuhkan bagi
organisasi tersebut.

4
B. Proses Seleksi
Proses seleksi adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh para pelamar sampai
akhirnya memperoleh keputusan ia diterima atau ditolak sebagai karyawan baru, dan
biasanya antara perusahaan satu dengan lainnya berbeda dalam menentukan standar
seleksi calon pegawai baru. Pada umumnya alat yang digunakan untuk seleksi adalah
evaluasi persyaratan, testing, wawancara dan ujian fisik. Dari keempat ini merupakan
standar alat dalam melakukan seleksi, akan tetapi ada konsep lain yang harus
diperhatikan dalam menggunakan alat-alat itu, yaitu reabilitas dan validitas. Yang
dimaksud dengan reabilitas adalah dapat dipercaya yang berhubungan dengan
konsistensi pengukuran yang digunakan sepanjang waktu dan juga pertimbangan ukuran
berapa banyak kesalahan yang terlihat dalam pengukuran yang terjadi sekarang.

Cara untuk mengetahui reabilitas yang tinggi sebagai standar pada alat seleksi yaitu
pada gejala berikut:

a) Hasil atau nilai (skor) yang dicapai oleh seorang calon dalam mengerjakan
instrument seleksi, tidak berbeda atau perbedaannya tidak berarti, bilamana
mengerjakan dua kali atau lebih pada waktu yang berbeda.
b) Perbedaan antar item-item sampel dua alat/instrument seleksi yang
dipergunakan, tidak berbeda hasilnya (skor) yang dicapai, apabila kedua
alat itu dipergunakan lagi setelah beberapa tahun pada individu yang sama.
c) Hasil (skor) yang diberikan oleh dua penilai atau lebih terhadap pekerjaan
seorang calon pekerja untuk tes yang sam, tidak berbeda meskipun dalam
memeriksa tidak saling mempengaruhi.

Adapun alat/instrument yang bisa digunakan dalam seleksi adalah:

a) Surat-surat rekomendasi
Langkah pertama yang biasa digunakan dalam seleksi adalah pengumpulan
surat rekomendasi yang sebenarnya itu tidak banyak pengaruhnya terhadap
pekerjaan, karena sebagian besar yang isi dari surat itu sendiri mengandung
pujian-pujian positif baik secara realitas sama ataupun berbeda. Hanya saja
surat rekomendasi ini perlunya sebagai bahan pertimbangan dalam
evaluasi, terlebih mengarah pada sifat-sifat yang dimilikinya.
b) Borang lamaran/format lamaran
Ini bertujuan untuk mengetahui identitas atau biodata yang akan
disampaikan, baik terkait identitas diri, riwayat Pendidikan dan juga
pengalaman kerja dan pekerjan yang dilakukan sekarang. Ada tiga jenis

5
informasi yang secara umum diperlukan semua formular adalah rincian
pribadi (nama, alamat, tanggal lahir, dll), Pendidikan dan Riwayat
pekerjaan atau pengalaman kerja.
c) Tes kemampuan (Tes potensi akademik = TPA)
Kemudian memasuki ranah testing yang pertama adalah tes kemampuan,
yang dilihat dari kesesuaian antara pelamar dengan syarat-syarat pekerjaan.
Dengan adanya tes kemampuan ini perusahaan atau organisasiakan
mendapatkan orang yang sesuai dengan harapan. Untuk indikator dari tes
kemampuan ini adalah mengukur tingkat kecerdasan, kecekatan,
kepribadian, minat, bakat, prestasi dan lainnya. Tes ini juga bisa dijadikan
untuk memperkirakan berhasil atau tidaknya dalam melaksanakan
pekerjaan nantinya. Setelah tes kemampuan dilanjut dengan tes akademik,
yang lebih mengarah pada kognitif pelamar misalnya ranah matematika
dan intelensia. Hal ini akan menjadikan pegawai itu cepat tanggap dan
dapat beradaptasi dengan cepat pula Ketika skor yang diperoleh tinggi.
d) Tes kepribadian
Pada tahap tes keprinadian ini menunjukkan pegawai yang biasanya
cenderung konsisten dan bertahan lama. Ada 5 faktor yang diterima dalam
bidang prikologi kepribadian yaitu:
 Extroversion : tingkat seseorang dapat berbicara, bersosialisasi, altif
dan bergairah.
 Agreableness : tingkatan seseorang dapat dipercaya, ramah, hangat,
murah hati, toleransi, jujur, dapat berkerja sama dan fleksibel.
 Conscientiousness : tingkatan seseorang dapat diandalkan,
diorganisasikan, mudah menyesuaiakan diri dan tekun pada tugas.
 Emotional stability : tingkatan seseorang kokoh, tenang, mandiri
dan otonomi.
 Openess to experience : tingkatan seseorang itu dapat menjadi
intelektual filosofi, penuh pengertian, kreatif, arsitik dan ingin tahu.
e) Tes psikologi
Setelah tes kepribadian dilalui, pegawai melakukan tes berikutnya yaitu tes
psikologi yang dilaksanakan di atas kertas dan pensil. Melaksanakan
dengan cara seperti itu merupakan cara untuk menganalisis apakah pelamar
mempunyai etika kerja yang baik, dapat dimotivasi atau sebaiknya dapat
dikalahkan oleh tantangan-tantangan pekerjaan. Oleh karenanya dengan tes

6
psikologi ini akan memudahkan organisasi mengukur kepribadian atau
tempramen, kemampuan logika dan pertimbangan pendapat, kreativitas
serta komponen-komponen kepribadian lainnya. Dari tes psikologi ini juga
terdapat beberapa peralatan seleksi yang dapat digunakan dalam tes, yaitu:
 Knowledge test mengukur pada praktik kepemimpinan, verbal,
spatial, angka-angka serta ketangkasan dan bakat lainnya.
 Perfomance test mengukur kemampuan koordinasi fisik, visualisasi
spatial, mengukur kemampuan bekerja dengan angka-angka dan
nama-nama serta mengukur kemampuan bentuk simulasi.
 Graphic test biasanya mengukur tanggapan psikologi atau
pertanyaan-pertanyaan, biasanya digunakan pada seleksi kepolisian,
pekerja supermarket atau pekerja dengan berpendapatan rendah.
 Medical test pada umumnya mengukur kehadiran obat-obat
terlarang dalam tubuh serta memonitor ketahan tubuh terhadap
bahan-bahan kimia yang berbahaya terutama bagi para karyawan di
pertambangan, laboratorium penelitian.
f) Wawancara
Tes ini memiliki tujuan khusus dan dilakukan dengan sadar. Wawancara
sendiri itu diajukan sebagai suatu pertemuan dari individu yang berhadap-
hadapan satu dengan lainnya. Adanya wawancara harus ada pertemuan
pribadi yang dilakukan saling melihat, mendengar dan memahami Bahasa
yang digunakan, serta pertemuan itu diadakan dengan suatu tujuan tertentu.
Wawancara yang ditanggungkan kepada supervisor merupakan tanggung
jawab terakhir untuk keberhasilan pekerja yang baru diterima. Pada
wawancara dengan supervisor ini juga termasuk keputusan akhir siapa
yang akan diterima dan lanjut pada tahap berikut. Sebelumnya
memperkerjakan pegawai untuk menunjukkan atau memberi informasi
mengenai Kesehatan dan kecelakaan jika pernah.
g) Assessment center
Setelah proses ceklis Kesehatan sudah selesai, maka para penguji
menunjukkan pekerjaan kepada para pegawai dan format pekerjaan
sebelum keputusan dibuat. Yang dilakukan ini adalah peninjauan pekerja
yang realitis, sehingga pegawai yang akan diterima sudah mendapatkan
pandangan pekerja seperti apa yang nantinya akan ditempati dan
dikerjakan. Kemudian, penguji memberikan simulasi tugas yang akan

7
diselesaikan oleh pegawai dengan cara mengulas isu-isu penting menurut
pandangan mereka yang nantinya penguji akan menilai pada kemampuan
di bidang tertentu seperti pengorganisasian, perencanaan, pembuatan
keputusan dan kepemimpianan, yang ini dinamakan Assessment Center.
h) Drug tes
Tes ini dilakukan agar para pegawai nantinya tidak terjerat atau terlibat
dengan obat-obatnya terlarang yang nantinya akan memperburuk reputasi
organisasi dan harkat martabat pemimpin, oleh karenanya jika dites
hasilnya positif maka secara proses dia akan dihapus dari perimbangan
pemilihan berikutnya. Dan tahap terakhir dari proses seleksi adalah
keputusan penerimaan.

C. Manfaat Pengenalan
Setiap karyawan/pegawai yang tergabung dalam sebuah lingkungan kerja harus
melewati proses pengenalan (orientasi). Orientasi atau pengenalan dilakukan agar
karyawan/pegawai yang baru direkrut dapat mengenal dan mengetahui apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Orientasi adalah aktivitas-aktivitas yang menyangkut pengenalan individu terhadap
organisasi, penyediaan landasan bagi karyawan baru agar mulai berfungsi secara efektif
dan menyenangkan pada pekerjaan yang baru.
Menurut Gary Dessler (2003), Orientasi (pengenalan) karyawan adalah prosedur
untuk memberikan kepada karyawan baru tentang perusahaan.
Orientasi meliputi pengenalan karyawan baru terhadap perusahaan, fungsi-fungsi,
tugas-tugas, dan orang-orangnya.
Ukuran kualitatif yang harus dipenuhi sebagai dasar penelitian dari proses
pengenalan/orientasi antara lain:

1. Karyawan/pegawai harus merasa diterima dan nyaman.


2. Karyawan/pegawai memahami organisasi/perusahaan dalam makna luas.
3. Karyawan/pegawai mengetahui apa yang diharapkan organisasi/perusahaan
dalam hal pekerjaan dan perilaku.
4. Karyawan/pegawai mulai menyesuaikan diri dengan arah
organisasi/perusahaan bertindak dalam melakukan banyak hal.

Manfaat pengenalan pada organisasi/perusahaan:

a) Sejarah organisasi. Keberadaan suatu organisasi tidak dapat dilepaskan dari


sejarahnya. Mengenalkan sejarah organisasi antara lain berarti mengenal

8
pendirinya, latar belakang sosial para pendiri tersebut, filsafat hidupnya,
tujuan pendirian organisasi, nilai-nilai dasar sejak berdirinya organisasi
dipegang teguh, perkembangan dan pertumbuhan organisasi dari waktu ke
waktu.
b) Struktur dan tipe organisasi. Telah umum diketahui bahwa pemilihan
struktur dan tipe organisasi tertentu dimaksudkan untuk dua kepentingan
utama, yaitu:
 Mewadahi semua kegiatan yang melembaga berdasarkan prinsip-
prinsip organisasi yang rasional.
 Memperlancar jalannya interaksi antara orang-orang dan berbagai
satuan kerja sedemikian rupa sehingga seluruh komponen organisasi
bergerak sebagai suatu kesatuan yang bulat meskipun didasarkan
pada hubungan yanag simbiotik.

Kedua hal tersebut perlu dipahami oleh para pegawai baru karena dengan
demikian mereka mengetahui dengan pasti di mana kedudukan mereka dan peranan apa
yang diharapkan dari mereka.

c) Nomenklatur dan titeatur yang digunakan. Dalam setiap organisasi


digunakan nomeklatur dan titeatur tertentu. Pemahaman tentang berbagai
nommeklatur dan titeatur tersebut juga dirasakan penting, bukan hanya
untuk demi pemahaman hirerarki yang berlaku, akan tetapi juga untuk
kepentingan pemanfaatan berbagai jalur komunikasi secara efektif.
d) Pengenalan para pejabat. Pekerja adalah anggota suatu keluarga besar yang
ditumbuhsuburkan. Akan tetapi usah penumbuhsuburan itu tidak
mengurangi peranan orang-orang yang mendapat kepercayaan memangku
berbagai jabatan manajerial dan eksekutif.
e) Tata ruang dan tata letak fasilitas kerja. Salah satu cara menghilangkan cara
yang berkotak-kotak itu adalah dengan menata ruang sedemikian rupa
sehingga menggambarkan kesamaan gerak berbagai komponen yang ada,
meskipun setiap komponen mempunyai tugas yang sifatnya spesifik berbeda
dengan komponen-komponen yang lain. Artinya tata ruang dan tata letak
fasilitas kerja haruslah sedemikian rupa sehingga menumbuhkan rasa
kebersamaan.
f) Berbagai ketentuan normatif. Dalam setiap organisasi selalu terjadi
formalisasi berbagai ketentuan yang bersifat normatif yang mengikat semua

9
orang dalam organisasi yang bersangkutan. Formalisasi disini merupakan
peraturan permainan yang harus ditaati dan berlaku bagi semua orang dalam
organisasi. Salah satunya merupakan pengenaan sanksi kepada anggota
yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan normatif itu.
D. Penempatan SDM
Penempatan sumber daya manusia adalah suatu proses pemberian tugas dan
pekerjaan kepada karyawan yang baru lulus dalam seleksi untuk dilaksanakan secara
continue dan wewenang serta tanggung jawab yang melekat sebesar porsi dan
komposisi yang ditetapkan serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko yang
mungkin terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang dan tanggung jawab tersebut.
Pada hakekatnya yang menjadi sasaran proses penempatan sumber daya manusia adalah
bidang berikut ini:
 Mengisi formasi atau lowongan pekerjaan yang tersedia dalam perusahaan
 SDM yang baru lulus tidak terlalu lama menunggu diangkat dan apa yang
akan dikerjakan
 Menempatkan seseorang yang tepat pada posisi yang tepat
 Agar perusahaan dapat bekerja efisien dengan memanfaatkan SDM yang
tepat tersebut
Keuntungan yang diperoleh SDM dengan adanya penempatan yang tepat sebagai
berikut:
 Adanya kepastian untuk memulai bekerja
 Kesempatan untuk mengembangkan tenaga, pikiran untuk kepentingan
perusahaan
 Meningkatkan kemampuan dengan menggali potensi diri
 Meningkatkan disiplin, loyalitas, dan rasa percaya diri serta tanggung jawab
atas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penempatan SDM:
Latar belakang Pendidikan
Pengalaman kerja
Kesehatan fisik dan mental
Status perkawinan
Faktor umur
Faktor jenis kelamin
Minat dan hobi

10
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dalam melakukan penempatan bagi karyawan di tingkat manajerial dan non
manajerial, perusahaan memperhatikan kesesuaian antara orang-pekerjaan dan orang-
organisasi. Dimana dalam melakukan penempatan setiap karyawan disesuaikan dengan
keahlian yang dimiliki dan karyawan juga merasa nyaman dan cocok untuk bekerja di
perusahaan. Kendala dalam hal penempatan karyawan umtuk karyawan di tingkatan
manajerial dan non manajerial berupa ketidak cocokan dimana keahlian dan
kemampuan karyawan belum memenuhi syarat yang ditetapkan oleh perusahaan.
Namun untuk karyawan di tingkat non manajerial juga mengalami kendala dalam hal
perputaran karyawan baru dimana terdapat tawaran pekerjaan yang lebih baik dari
perusahaan lain. Penempatan karyawan hanya diberlakukan bagi karyawan di tahap non
manajerial karena masa bekerja yang sudah lama dan hasil kerja yang dituntut untuk
mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan. Penempatan karyawan tersebut
berupa transfer dan promosi.

Saran yang diberikan dalam penelitian ini, Pertama, perusahaan dapat


memperluas sumber perekrutan karyawan dengan mencari karyawan dari Universitas
dan Sekolah Kejuruan. Guna memenuhi kebutuhan karyawan yang memiliki keahlian
khusus. Kedua, perusahaan dapat meningkatkan proses seleksi karyawan dengan
mengadakan tes-tes penyeleksian seperti tes kemampuan/psikotes dan mengikuti tes
kesehatan terutama bagi para pekerja yang ada di proyek. Dengan adanya tes-tes
tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas karyawan di perusahaan. Ketiga,
perusahaan dapat mengurangi dampak perputaran karyawan baru dalam hal penempatan
karyawan dengan melakukan orientasi dan sosialisasi untuk karyawan baru dan
melakukan perkenalan dengan karyawan perusahaan di bagian yang terkait. Dengan
adanya program orientasi ini diharapkan karyawan baru dapat mengenal lebih dalam
tentang perusahaan.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://arif-zulbahri.blogspot.com/2016/06/penempatan-pegawai.html?m=1

https://www.academia.edu/45627455/
MAKALAH_POLA_SELEKSI_DAN_PENEMPATAN_SUMBER_DAYA_MANUSI
A

12

Anda mungkin juga menyukai