Anda di halaman 1dari 11

FIQIH MUNAKAHAT

Nama kelompok : Nur Aida kumalasari


( 3421002)
Anni annisa (3421013)
Zidna Kharisma Hana
( 3421045)
A. PENGERTIAN NIKAH

nikah bermakna “berkumpul”. Sedangkan menurut istilah syariat, definisi nikah dapat kita

simak dalam penjelasan Syekh Zakariya Al-Anshari dalam kitab Fathul Wahab berikut ini;

ْ َ ‫َاح َأ ْو ن‬
‫ح ِو ِه‬ ٍ ‫اح َة َو ْط ٍء ِبلَفْ ِظ إنْك‬
َ َ‫عقْدٌ يَتَ َض ّ َم ُن إب‬
َ ‫عا‬ َ ّ ‫ ُه َو ل ُ َغ ًة‬.‫كتاب النكاح‬
ً ‫الض ُّم َوال َْو ْط ُء َو َش ْر‬

Artinya, “Kitab Nikah. Nikah secara bahasa bermakna ‘berkumpul’ atau ‘bersetubuh’,

dan secara syara’ bermakna akad yang menyimpan makna diperbolehkannya bersetubuh

dengan menggunakan lafadz nikah atau sejenisnya,” (Lihat Syekh Zakaria Al-Anshari,

Fathul Wahab, Beirut, Darul Fikr, 1994, juz II, halaman 38).
Sa‘id Musthafa Al-Khin dan Musthafa Al-Bugha dalam kitab itu memerinci
hukum-hukum tersebut sebagai berikut:
1.Sunah
2.Sunah Ditinggalkan
3.Makruh
4.Lebih Utama Jika Tidak Menikah
5.Lebih Utama jika Menikah
2.HIKMAH DAN RAHASIA DISYARIATKAN
NIKAH
a.     Hikmah perkawinan bagi yang menjalankannya

1.      Melestarikan keturunan

2.      Uantuk menentramkan jiwa dan raga

3.      Menghindarkan perbuatan tercela (maksiat)

4.      Meningkatkan produktifitas

5.      Meringankan beban

6.      Menambah kesempurnaan kehidupan dan ketaatan dalam menjalakan agama

b.     Hikmah perkawinan bagi masyarakat

1.      Dapat melahirkan generasi penerus masa depan yang sah dan berkualitas

2.      Mewujudkan keluarga yang harmonis dan masyarakat yang aman dan tentram

3.      Menjunjung tinggi nilai kehiduan masyarakat


3.PENGERTIAN KHITBAH/MEMINANG

Khitbah atau meminang Yaitu melamar untuk menyatakan


permintaan atau ajakan mengingat perjodohan, dari seorang
laki – laki kepada seorang perempuan calon istrinya.
Hukum meminang adalah boleh. Dalil yang
memperbolehkannya antara lain firman Allah SWT.
“Dan tak ada dosa bagi kamu meminang wanita – wanita itu
dengan si diran yang baik atau halus menymbunyikannya
(keinginan mngawini mereka) dalam hatimu.”. (Q.S. Al-
Baqarah : 235)
4.RUKUN DAN SYARAT NIKAH

1. Pengantin laki – laki


2. Pengantin perempuan
3. Wali (si perempuan)
4. Dua orang saksi
5. Sighat (ijab-qobul)
5.SYARAT IJAB QABUL
Ø  Harus menggunakan kata yang bermakna nikah atau
tazqij, baek dengan bahasa Arab atau Daerah
Ø  Lafaz ijab qabul dilakukan oleh pelaku akad nikah
Ø  Antara ijab qabul harus bersambung, tidak boleh diselingi
oleh perkataan atau perbuatan lain
Ø  Pelaksanaan ijab qabul berlansung dalam satu majlis
Ø  Tidak ditaklik (digantungkan dengan suatu syara) misalnya
kata wali : kalu anakku zainab telah lulus dari sarjana muda
maka aku kawinkan epadamu. Kemudian calon suami, saya
terima.
Ø  Tidak dibatasi dengan waktu tertentu, misalnya setahun,
sebulan dan sebagainya.
6.WALI DAN SAKSI DALAM PERNIKAHAN

1.      Wali nasab


2.      Wali hakim
c.       Wali mujbir
e.       Wali adal (tidak mau menikahkan)
7.MAHRAM DALAM HUBUNGAN PERNIKAHAN
1. Sebab – sebab haram untuk selama – lamanya
a.)7 orang diharamkan karena keturunan
b.) 2 orang di haramkan karena susuan
c.) 4 orang diharamkan karena hubungan musaharah /
perkawinan
2. Sebab - sebab haram nikah sementara
1.)Pertalian pernikahan (masih bersuami).
2.) Talaq ba’in kubro(percerian sudah tiga kali)
3.) Memadu dua orang perempuan bersaudara.
4.)Berpoligami lebih dari 4 orang.
8.PENGERTIAN MAHAR DAN WALIMAH

Mahar adalah pemberian wajib dari suami kepada istrinya


dengan sebab pernikahan. Mahram hukumnya wajib, tetapi
menyebutkannya dalam nikah hukumnya sunnah.
a.Kadar mahar
b.Mahar kontan dan hutang
c.Mahar misil

Sedangkan pengertian walimah itu sendiri adalah pemberian


makanan lantaran mendapat kegembiraan, seperti
mengadakan pesta dan lain – lain.
Terimakasih:)

Anda mungkin juga menyukai