DISUSUN OLEH :
ANGGOTA KELOMPOK
1. IDUL FITRIANI ( 20179083 )
2. SALSABILA APRIANTI ( 20179086 )
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa Atas Segala Berkat Yang
Diberikannya Sehingga Tugas “ Metode Kuantitatif” Ini Dapat Diselesaikan. Tugas
Yang Berjudul “ PENGARUH KEADILAN ORGANISASI DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP
KOMITMEN ORGANISASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA SUATU
PERUSAHAAN DI MAKASSAR.” Dapat Selesai Dengan Kerjasama Dari Kelompok
Kami, Tidak Lupa Kami Mengucapkan Terima Kasih Kepada BAPAK Al KAUSAR
S.E., M.Si. Dimana Selaku Dosen Pengajar Di Mata Kuliah Ini,Serta Anggota
Kelompok Saya Yang Telah Berkontribusi Dengan Memberikan Atau Kerjasama Ym
Baik Pikiran Maupun Materinya.
Akhir Kata, Penulis Atau Kelompok Kami Menyadari Bahwa Masih Terdapat
Banyak Kekurangan Dalam Pembuatan Tugas Ataupun Makalah Ini. Oleh Karenu
Itu, Kritik Dan Saran Yang Anda Berikan Akan Bermanfaat Bagi Kami. Saya Dan
Teman Kelompok Saya Juga Berharap Semoga Tugas Makalah Ni Dapat
Bermanfaat Bagi Perkembangan Ilmu Yang Terus Ada.
Ii
ABSTRAK
Pengaruh Keadilan Organisasi dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
karyawan terhadap komitmen organisasional dengan kepuasan kerja suatu
perusahaan di Makassar.
Tujuan tugas atau makalah ini adalah: Pertama, untuk mengetahui pengaruh
Keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja. Kedua, untuk mengetahui pengaruh
Budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Ketiga, untuk mengetahui pengaruh
Keadilan organisasi dan Budaya organisasi terhadap kepuasan kerja.
Metode tugas atau makalah ini yang Digunakan adalah metode eksplanatori
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif
Hasil tugas makalah ini menunjukkan Hasil bahwa Keadilan Organisasional
berpengaruh positif terhadap Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja berpengaruh positif
terhadap Komitmen Organisasional. Pemberdayaan Karyawan berpengaruh positif
terhadap Komitmen Organisasional. Keadilan Organisasional tidak berpengaruh
terhadap Komitmen Organisasional. Pemberdayaan Karyawan tidak berpengaruh
terhadap Kepuasan Kerja sehingga dapat diartikan kepuasan kerja tidak memediasi
pengaruh pemberdayaan karyawan terhadap komitmen organisasional.
Hasil Analisis ini menunjukkan: Pertama, tidak terdapat pengaruh yang Signifikan
antara keadilan organisasi terhadap kepuasan kerja di perusahaan yang ada di
Makassar. Hal ini terlihat dari t hitung 0,768 dan nilai t tabel 1,692 dan nilai p Value
(Sig) 0,449 yang berada di atas 0,05 (tingkat signifikan), ini berarti nilai t Hitung lebih
kecil dari nilai t tabel (0,768 < 1,692). Kedua, terdapat pengaruh yang Signifikan
antara budaya organisasi terhadap kepuasan kerja di perusahaan di Makassar. Hal
ini terlihat dari nilai t hitung 5,433 dan t tabel 1,692 dan nilai p Value (Sig) 0,000
yang berada di bawah 0,05 (tingkat signifikan), ini berarti nilai t Hitung lebih besar
dari nilai t tabel (5,433 > 1,692). Ketiga, terdapat pengaruh Yang signifikan antara
keadilan organisasi dan buaya organisasi terhadap Kepuasan kerja karyawan di
perusahaan di Makassar. Hal ini terlihat dari nilai f Hitung 29,643 dan nilai f tabel
3,32 dan nilai p value (Sig) 0,000 yang berada di Bawah 0,05 (tingkat signifikan), ini
berarti nilai f hitung lebih besar dari nilai f Tabel (29,643 > 3,32).
Studi pada pengaruh keadilan organisasi, Budaya organisasí Dan Kepuasan kerja
terhadap terhadap komitmen organisasi
Kata kunci : keadilan organisasi, budaya organisasi kepuasan kerja,
komitmen organisasi
X1 = Keadilan Organisasi
X2 = Budaya Organisasi
Y = Kepuasan Kerja
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………….ii
ABSTRAK …………………………………………………………………………………………....iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………iv
BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………………………………….........1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………….........1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………3
C. Tujuan Penilitian …………………………………………………………………..3
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………………….......4
A. Landasan Teori …………………………………………………………………….4
1. Pengertian Keadilan Organisasi ……………………………………………….4
2. Pengertian Budaya Organisasi ………………………………………………...4
3. Pengertian Kepuasan Kerja ………………………………………………........5
4. Pemberdayaan Karyawan Dan Kepuasan Kerja ………………………………6
B. Penelitian Terdahulu ……………………………………………………………….6
C. Hipotis Penilitian ……………………………………………………......................7
BAB III : METODE PENELITIAN …………………………………………………………...9
A. Lokasi Dan Waktu Penilitian ………………………………………………………9
B. Metode Dan Sumber Data …………………………………………………………9
1. Data Primer ……………………………………………………………………9
2. Data Sekunder …………………………………………………………………9
C. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………………...9
1. Kuesioner ……………………………………………………………………...9
2. Observasi ………………………………………………………………………9
3. Dokumentasi …………………………………………………………………10
D. Definisi Operasioal Variabel ……………………………………………………..10
E. Populasi Dan Sampel ……………………………………………………………..11
F. Analisis Data ……………………………………………………………………..12
1. Analisis Statistik Deskriptif ………………………………………………….12
2. Uji Validitas Dan Reliabilitas ………………………………………………..12
3. Uji Asumsi Klasik ……………………………………………………………13
4. Uji Normalisasi ………………………………………………………………14
G. Teknik Analisis Data ……………………………………………………………..14
1. Koefisien Determinasi ……………………………………………………….14
2. Uji Signifiknsi Parameter Persiatel …………………………………………..14
3. Signifikan Paramete Simultan ………………………………………………..15
4. Analisis Regresi Linier Berganda …………………………………………....15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SDM juga harus memiliki rasa puas dalam bekerja. kepuasan kerja
harus dirasakan oleh seluruh sdm sebab berjalannya usaha yang baik dan
benar harus ditambah adanya rasa kepuasan dalam kerja setiap sdm.
kepuasan kerja adalah suatu sikap yang diperlihatkan oleh seorang individu
terhadap apa yang menjadi pekerjaannya (pekerjaan dan konteks kerja).
kepuasan kerja sdm merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh
pihak manajemen karena kepuasan kerja SDM dapat menghasilkan
pekerjaan yang optimal. selain keadilan organisasional dan kepuasan kerja,
perusahaan maupun organisasi harus bisa memperdayakan SDM-nya.
pemberdayaan SDM merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh institusi
maupun organisasi, memberdayakan sdm pada layanan publik dapat
bermanfaat bagi organisasi sektor publik dan juga bagi masyarakat umum.
jika SDM dalam institusi merasa bahwa mereka telah memberi kontribusi
untuk tujuan suatu institusi dan dapat memberi pengaruh dari hasil pekerjaan
mereka, maka dapat menimbulkan rasa senang yang mengarah pada
komitmen organisasi.
Jika SDM merasa adanya keadilan dan puas pada pekerjaannya, mereka
akan berkomitmen untuk terus bekerja pada institusi. komitmen
organisasional merupakan sikap atau bentuk perilaku seseorang terhadap
institusi dalam bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi, nilai dan tujuan
institusi. seorang sdm dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
institusi, dapat dikenali dengan ciri ciri antara lain kepercayaan dan
penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai institusi, kemauan yang
kuat untuk bekerja demi institusi dan keinginan yang kuat untuk tetap menjadi
anggota institusi. menurut mcshane et al. (2008), komitmen organisasional
adalah pengaruh yang paling kuat, dimana orang mengidentifikasi terhadap
permintaan dan sangat termotivasi untuk melaksanakannya, bahkan ketika
sumber motivasi tidak lagi hadir.
Lingkungan bisnis dewasa ini yang tumbuh dan berkembang dengan
sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif
dan efisien artinya dapat dengan mudah dapat berubah atau menyesuaikan
diri dan dapat mengakomodasikan setiap perubahan baik yang sedang dan
telah terjadi dengan cepat, tepat dan terarah serta biaya yang murah.
B. Rumusan Masalah
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Keadilan sosial
Keadilan organisasi (Organizational Justice) adalah hasil persepsi
Subyektif individu atas perlakuan yang diterimanya dibanding dengan
Orang lain di sekitarnya.Lingkungan kerja merupakan aspek sosial
yang memengaruhi persepsi Keadilan karyawan terhadap organisasi
kerjanya. Persepsi keadilan Terbentuk ketika karyawan merasa
mendapatkan imbalan yang setimpal Dengan performansi kerja yang
ditampilkannya, yaitu ;
a. Kesempatan untuk mengemukakan pendapat pribadi atas
keputusan Yang akan dibuat perusahaan sebagai organisasi.
b. Prosedur kerja yang sifatnya konsisten dari waktu ke waktu.
c. Tokoh pembuat keputusan harus memperhatikan kebutuhan-
kebutuhan Setiap individu.
d. Informasi yang diberikan oleh perusahaan sebagai organisasi
yang Sifatnya akurat sehingga tidak membingungkan.
e. Kesempatan yang terbuka untuk memperbaiki setiap kesalahan
kerja Yang telah dilakukan.
f. Prosedur kerja yang ditetapkan memperhatikan prinsip-prinsip dan
Etika.
Teori keadilan (equity theory) adalah teori motivasi yang
didasarkan Pada pemikiran yang relatif sederhana bahwa orang-
orang dalam Organisasi ingin diperlakukan dengan adil. Teori
tersebut mendefinisikan Keadilan (equity) sebagai keyakinan
bahwa kita diperlakukan dengan adil Dalam hubungan dengan
orang lain dan ketidakadilan (inequity) sebagai Keyakinan bahwa
kita diperlakukan secara tidak adil dibandingkan dengan orang
lain. Jadi adil bukan berarti karyawan menerima pekerjaan yang
Sama tetapi juga disesuaikan dengan keahliannya. Dengan
adanya keadilan Akan tercipta suasana kerja yang baik, semangat
kerja, disiplin, loyalitas Dan stabilitas karyawan akan lebih baik.
Keadilan organisasi memfokuskan pada tiga isu utama untuk
menilai Istilah keadilan dalam organisasi, ketiga isu yang
dimaksud yaitu :
b. Isu pertama terkait hasil (outcomes), proses (process) dan
interaksi Antar personal (interpersonal interactions). Penilaian
yang berkaitan Dengan kewajaran hasil atau kewajaran
pengalokasian disebut keadilan Distributif.
c. Isu kedua dalam keadilan organisasi yaitu penilaian yang
mengacu Pada elemen-elemen proses dan disebut keadilan
prosedural. Keadilan Prosedural mengacu pada kewajaran
proses bagaimana suatu Keputusan diambil.
d. Isu ketiga yaitu penilaian terhadap kewajaran mengenai
hubungan Antar personal yang disebut sebagai keadilan
interaksional.4Keadilan organisasi terdiri dari tiga bentuk, yaitu
keadilan distributif, Keadilan prosedural dan keadilan
interaksional.
2. Budaya Organisasi
Budaya juga dapat merupakn hasil budi daya manusia yang pada
dasarnya Adalah perpaduan antara cita-cita, rasa dan karsa
masyarakat yang diakui Bersama, bermanfaat, keluhuran dan
terdapat suatu perangkat nilai-nilai Kebaikan yang terkandung di
dalamnya, sehingga merupakan acuan atau Sebagai pedoman sikap
tindak dan perilaku baik dalam pergaulan antara Individual (non
formal) mauun mengadakan kontrak hubungan sosial (social contract)
sehari-hari menurut tata karma yang berlaku (formal) di Masyarakat.
Dengan demikian pengertian budaya pada sebuah perusahaan
Berarti merupakan satu perangkat nilai-nilai kebaikan, norma-norma,
Penuntun kepercayaan,pengertian dan bagaimana cara bertindak
atau Dipertemukan oleh setiap organisasi yang dapat diterima
seutuhnya oleh Lingkungannya atau merupakan suatu komitmen
bersama mulai dari Lapisan tingkat pemimpin puncak, pimpinan
menengah dan hingga kepada Para bawahannya sebagai pelaksana.
Jika pada hakikatnya, budaya perusahaan merupakan panduan
antara
3. Kepuasan Kerja
B. Penelitian Terdahulu
C. Hipotesis Penelitian
Data adalah sekumpulan bukti atau fakta yang dikumpulkan dan disajikan
Untuk tujuan tertentu.Data sangat memegang peranan penting dalam
Pelaksanaan penelitian. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
Adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
Penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau pengambilan data
Langsung pada sumber obyek sebagai sumber informasi yang
dicari.Dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari jawaban
para Responden terhadap rangkaian pertanyaan yang digunakan oleh
peneliti.Responden yang menjawab daftar pertanyaan (kuesioner)
tersebut adalah karyawan PT TIRA AUSTENITE TBK.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung
atau melalui pihak lain, atau laporan historis yang telah disusun dalam
arsip yang dipublikasikan atau tidak. Data ini diperoleh melalui
dokumentasi PT.Tira Austenite Tbk dan literatur dengan mempelajari
berbagai tulisan dari buku-buku, jurnal-jurnal, dan internet yang
berkaitan dan mendukung penelitian ini.
1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
Dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada
responden Untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk memperoleh
data respon Karyawan mengenai keadilan organisasi dan budaya
organisasi terhadap Kepuasan kerja di PT. TIRA AUSTENITE TBK.
2. Observasi
3. Dokumentasi
1. Populasi
Dalam mengumpulkan dan menganalisa data, menentukan populasi
merupakan langkah yang penting dalam melaksanakan penelitian.
Menurut Sugiyono (2014)
2. Sampel
F. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
analisis kuantitatif. Di mana untuk mencapai tujuan pertama yaitu
Menganalisis pengaruh Keadilan Organisasi dan Budaya Organisasi
Terhadap Kepuasan Kerja. Adapun urutan analisis data yang akan Dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Uji validitas
b. Uji Reliabilitas
a. Uji Multikolonieritas
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji normalitas data dapat dilihat juga melalui normal probability Plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan
Ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
Distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Y=a+b1X1+b2X2+e
Di mana:
Y : Kepuasan kerja
A : Konstanta
B1 : Koefisien regresi keadilan organisasi dengan kepuasan kerja
B2 : Koefisien regresi budaya organisasi dengan kepuasan kerja
X1 : Keadilan organisasi
X2 : Budaya organisasi
E : faktor error/ faktor lain di luar penelitian
BAB IV
HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada tahun 2003 PT Tira Austenite Tbk memutuskan untuk menjadikan bisnis
gas industry sebagai salah satu unit bisnis strategis sehingga aktivitas PT Mitra
Guna Gas diakuisisi oleh PT Multi Guna Gas dan pada akhirnya menjadi Divisi
Gas Industri PT Tira Austenite Tbk yang menjalin aliansi dengan PT Air Product
Indonesia dan PT Linde Indonesia (sebelumnya PT BOC Gases Indonesia)
Selama 45 tahun berdirinya PT Tira Austenite Tbk , telah begitu banyak
perubahan yang terjadi. Bukan hanya dalam kepemilikan saham, namun juga dari
perubahan Direksi dan manajemen serta Visi, Misi dan Nilai Perusahaan yang
dianut. Namun pada hakekatnya setiap perubahan yang dilakukan Perseroan
merupakan perubahan yang mengarah kepada perbaikan.
a. Visi
b. Misi
1. mennciptakan suatu sistem kerja yang efektif yang tepat guna dan
mendukung etika bisnis yang memadai.
2. Menyediakan produk barang teknik dan gas industri yang inovatif dan
berkualitas tinggi yang mampu memberikan nilai tambah yang
berkesinambungan.
3. Membangun reputasi perusahaan yang baik melalui pelayanan yang
prima yang senantiasa dilakukan perbaikan yang berkesinambungan
kepada semua mitra bisnis.
4. Memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
5. Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten dan
menjunjung tinggi profesionalisme serta memberikan manfaat
yang maksimal kepada semua pemangku kepentingan.
2. Profil Perusahaan
1. SBU - Industrial Products, unit bisnis yang memfokuskan diri dalam menjual
produk-produk teknik yang diimpor dari luar negeri seperti berbagai jenis
baja khusus, kawat las dan mesin las. Operasional dari unit bisnis dilakukan
melalui 13 cabang yang berada di kota – kota besar di Indonesia.
2. SBU - Industrial Gases, unit bisnis yang memfokuskan diri dalam menjual
gas-gas industri, gas-gas medis maupun gas-gas khusus dengan
menggunakan merek dagang TIRA GAS. Saat ini TIRA GAS memiliki
fasilitas 9 filling station, 1 acetyline plant dan 24 cabang pelayanan
pelanggan yang tersebar di beberapa kota yang strategis di wilayah
Indonesia.
3. Pengembangan Bisnis & Project : Aktivitas utama dari Direktorat ini adalah
menangani proyek-proyek khusus di beberapa sektor industri antara lain di
industri pertambangan dan industri minyak dan gas, dan mengembangkan
produk-produk baru baik yang dikembangkan internal maupun yang
didukung oleh principals baru.
4. Divisi Manufacturing yaitu PT Alpha Austenite yang memproduksi berbagai
macam produk Bronze, yang dijual dengan merk Alphabronze dan kawat las
(Maintenance electrodes) dan PT Tanah Sumber Makmur yang
memproduksi precission tool untuk electronic.
2. Special Steel
2. Tool Steel
Wear resistant steel adalah baja dengan kekerasan tinggi (diatas 370
HB) yang membuatnya sangat baik untuk komponen yang
membutuhkan umur pakai yang panjang seperti alat-alat berat. Liner
Plate, Crusher dan aplikasi lain dengan tingkat gesekan tinggi.
Kami menyediakan berbagai produk wear resistant steel dari yang
standard hingga solusi tingkat tinggi sesuai dengan kebutuhan
pelanggan.
Berikut produk-produk wear resistant steel kami:
4. Machinery steel
Machinery steel adalah salah satu produk unggulan PT TIRA
AUSTENITE Tbk. Produk-produk ini digunakan dalam aplikasi
pembuatan shaft, gear dan berbagai komponen mesin.
- Machinery steel terdiri dari:
1. HQ 7 series
2. HQ 8 Series
- Service
- Sertifikasi ISO