A1B017050
UNIVERSITAS MATARAM
2022
2
PROPOSAL PENELITIAN
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
Halaman Sampul...............................................................................................
Lembar Persetujuan .........................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi ................................................................................................... ii
Daftar Tabel ................................................................................................... iv
Daftar Lampiran................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 7
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, sumber daya manusia
Suwatno, 2003).
tingkat kerja sama tim yang sesungguhnya dalam suatu organisasi. Disiplin
2
kerja juga dapat diartikan sebagai bentuk pengendalian diri pegawai dan
tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan
terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan.
Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat
yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk
3
itu juga dapat menghindari karyawan dari sikap kerja yang tidak baik agar
seorang
bekerja
masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin (Kartono
2010).
informasi yang dapat dijadi umpan balik pencapaian hasil yang diko
rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
aktual dengan apa yang diharapkan serta mengambil tindakan yang perlu.
tersebut.
mengetahui permasalahan.
disiplin kerja yang belum mampu memberikan displin kerja yang tinggi
bagi perusahaan. Hal ini terlihat banyaknya perawat yang belum bisa
dan terkesan berat sebelah. Selain itu juga pemimpin tidak bersikap
terbuka dan tidak besrikap akrab kepada perawat, artinya banyak perawat
pimpinan tidak harmonis. Selain itu, kurangnya disiplin dari perawat yang
masih banyak perawat yang mempunyai tanggung jawab yang penuh atas
1. Bagi penulis
2. Bagi perusahaan
lebih baik.
3. Bagi almamater
BAB II
2.1.1 Kepemimpinan
jalinan kerja yang harmonis agar tercapai efisiensi dan efektifitas guna
pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu
gaya kepemimpinan;
menurut Karim diadopsi oleh Setiawan dan Muhith (2013) terdiri dari
b. Faktor Jabatan
gayanya dengan seorang rektor. Hal ini terkait dengan aturan dan
profesional.
berikut: (Nawawi,2004)
2.1.2 Pengawasan
perusahaan.
c. Kesalahan-Kesalahan
sistem pengawasan.
a. Kontrol Masukan
b. Kontrol Perilaku
Perbandingan, Perbaikan.
c. Kontrol Pengeluaran
Bonus.
perusahaan.
mengerjakannya.
b. Teladan pimpinan
21
contoh yang baik, berdisiplin yang baik, jujur, serta sesuai kata
c. Balas jasa
d. Keadilan
Karena ego dan sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting
yang baik.
f. Sanksi hukuman,
g. Ketegasan,
telah ditetapkan.
h. Hubungan kemanusiaan,
harmonis
sakit, bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat
telah ditetapkan.
sebagai berikut:
dalam mengerjakannya.
b. Teladan Pimpinan.
yang baik, berdisiplin baik, jujur, adil, serta sesuai kata dengan
bawahan pun akan ikut baik. Jikan teladan pimpinan kurang baik
c. Balas Jasa.
kepuasan dan
yang positif.
perbaikan.
tindakan disipliner.
negatifnya.
tindakan disipliner.
hasil analisis regresi linier berganda, secara simultan dengan sama dua
Dan pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Security PT. Karia Satya Abadi
masalah disiplin perawat yang ada dalam organisasi baik atasan maupun
sebagai berikut:
yang sudah dijabarkan oleh penulis, maka hipotesis dalamm penelitian ini
adalah:
BAB III
METODE PENELITIAN
antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2004). Dalam penelitian ini akan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
sebagai berikut:
32
k = jumlah populasi
Setelah sampel pada masing-masing kelas diambil secara proposional
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
Data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data
Skala Likert yaitu skala yang digunakan secara luas yang meminta responden
Berdasarkan nilai likert yang digunakan dalam penelitian ini, nilai tertinggi adalah
5 dan nilai terendah adalah 1. Dengan demikian maka rumus di atas diperoleh
5−1
Interval Kelas= =0,8
6
Berdasarkan hasil diatas, maka diperoleh interval kelas atau kriteria dengan
Kategori Pernyataan
Interval Kepemimpinan Pengawasan Disiplin Kerja
(X1) (X2) (Y)
4,21 - 5,00 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi
3,41 - 4,20 Tinggi Tinggi Tinggi
2,61 - 3,40 Cukup Tinggi Cukup Tinggi Cukup Tinggi
1,81 - 2,60 Rendah Rendah Rendah
≤1,80 Sangat Rendah Sangat Rendah Sangat Rendah
36
manajerialnya, yaitu:
1. Variabel independen (X) adalah variabel stimulus atau variabel yang akan
2. Variabel dependen (Y) adalah variabel terikat atau variabel akibat atau
dependen pada penelitian ini adalah disiplin kerja perawat RSUD Provinsi
NTB.
Skala yang akan digunakan pada penelitian ini adalah skala likert untuk
(2014) untuk keperluan analisis kuantitatif skala likert memiliki lima kategori
Kategori Skala
Setuju (S) 3
1. Kemampuan menyampaikan
melakukan pengawasan
Kontroler
2. Kemampuan pimpinan dalam
2. Objektivitas
Pengawasan 1. Standar
(X2) 2. Evaluasi
Kontrol prilaku
3. Perbandingan
4. Perbaikan
1. Target kerja
3. Bonus
1.
2.
3.
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
40
3.9
Uji asumsi klasik pada penelitian ini dilakukan bukan sebagai satu-
uji asumsi klasik pada penelitian ini menjadi setengah bagian lain dari
normalitas.
41
1.
2.
3.
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.8.1
3.8.2
akan terjadi pada persamaan regresi sederhana (yang terdiri atas satu
yaitu sebagai observasi yang sangat berbeda baik sangat kecil maupun
apabila asumsi (1) tidak terpenuhi sedangkan asumsi (2) dan (3)
masing variabel, jika besarnya nilai p-value > nilai α (0,05) dapat
heterokedastisitas.
43
bahwa autokorelasi lebih mudah timbul pada data yang bersifat runtut
Durbin-Watson (DW stat). Uji D-W merupakan salah satu uji yang
ada autokorelasi.
sederhana dan hanya melibatkan dua parameter saja (rerata dan varians)
salah satu asumsi dalam analisis statistika adalah data yang berdistribusi
normalitas data (Sarwono dan Salim, 2016:135). Jika nilai Asymp sig <
0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika nilai Asymp sig
Faried Ali dan Gau Kadir (2014) analisis regresi linier berganda
linier Y dan X dari satu populasi disebut garis regresi populasi yang
Y = α + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
α = Konstanta
β = Koefisien Regresi
45
e = error/ VariabelPengganggu
2
EY 1 E X i X ii −(EX i X ii )( EX i X ii Y i )
α= 2 2
n E X 1 X 2 −(E X ¿ ¿ i X ii ) ¿
n E X i X ii Y i−( EX i X ii ) ( EY i )
β= 2 2
n E X 1 X 2 −(E X ¿ ¿ i X ii ) ¿
Keterangan :
E = Sigma
N = Sampel
X dan Y = Variabel
α = Y – βX1 – βX2
Hipotesis akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika benar.
DAFTAR PUSTAKA
Pekanbaru
Persada,Jakarta.
motivasi dan disiplin terhadap kinerja pengawai kantor pelayanan pajak madya
Denpasar.
Rivai Veithzal dan Sagala Ella Jauvani , 2009, Manajemen Sumber Daya
Jakarta.
Setia, Bandung.
Aksara Jakarta
Darma Mahardika
Kencana.