Oleh :
Pembimbing
i
DAFTAR ISI
Halaman
i
2.2.6 Syarat Kosmetika Pelembab .............................................. 17
3.2.2 Bahan................................................................................ 23
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
iii
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
5.Evaluasi pH ............................................................................................. 41
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
6.Evaluasi pH .................................................................................... 41
v
BAB I
PENDAHULUAN
Kulit adalah organ untuk menutupi tubuh dan memiliki fungsi utama
sebagai perlindungan dari berbagai dan stimulasi luar atau lingkungan. Proses
penuaan kulit dapat dibagi menjadi penuaan intrinsik dan penuaan ekstrinsik.
Penuaan dini dapat terjadi pada semua orang, terutama di indonesia dengan iklim
tropis sehingga hasil paparan total dari matahari dan kemungkinan itu untuk
mengekspos dengan potensi tinggi untuk radikal bebas. Sinar Matahari adalah
salah satu faktor untuk penuaan dini. Anti-oksidan adalah zat yang penting bagi
tubuh untuk menetralisir radikal bebas dan untuk menghindari gangguan karena
Kulit putih dan cerah merupakan dambaan setiap orang, terutama wanita.
Oleh karena itu setiap wanita berusaha untuk menjaga dan memperbaiki kesehatan
Perawatan kulit telah menjadi trend masa kini bagi wanita modern dan merupakan
kebutuhan primer. Hal ini disebabkan penggunaan kosmetika tidak hanya untuk
mempercantik dan merawat diri saja tetapi juga untuk tujuan kesehatan seperti
menurut kegunaannya terhadap kulit ada 2 yaitu perawatan kulit dan kosmetika
1
membersihkan kulit (cleanser), kosmetika untuk melembabkan kulit (mosturizer),
Pada era modern saat ini internet menjadi alat yang efektif untuk
sosial dapat memberikan pengaruh yang besar untuk masyarakat luas agar tertarik
dan bersedia membeli produk berupa barang, termasuk kosmetika. Hal ini
2018).
Online shop adalah suatu proses pembelian barang atau jasa dari mereka
yang menjual barang atau jasa melalui internet dimana antara penjual dan pembeli
tidak pernah bertemu atau melakukan kontak secara fisik. Barang yang diperjual
belikan ditawarkan melalui display dengan gambar yang ada disuatu website (Adi,
R.N, 2013).
banyaknya produk losion racikan yang beredar di online-shop, baik dari segi jenis,
fungsi, harga ataupun variasi yang ada dalam produk tersebut. Hal ini membuat
konsumen sulit untuk menentukan losion yang aman serta stabil selama
kosmetik pemutih wajah yang dipasarkan di media online, dari 4 online shop yang
diambil semuanya (+) positif mengandung Merkuri (Hg). Pada penelitain yang
2
dilakukan Shinta (2016) mengidentifikasi senyawa merkuri pada losion yang
merkuri (Hg). Pada penelitian yang dilakukan oleh anggaraeni (2018) pengaruh
losion racikan terhadap kulit khususnya pada wanita yang berada dikelurahan
maricaya baru kota makasar menunjukan ketidak cocokan kepada semua jenis
melakukan evaluasi sifat fisik dan kelembaban sediaan losion yang beredar
online-shop.
III.
Penelitian tentang evaluasi sifat fisik sediaan losion yang dijual secara
3
1.4 Manfaat Penelitian
Pada penelitian ini, penulis melakukan evaluasi sifat fisik beberapa sediaan
pemeriksaan daya sebar, pemeriksaan daya tercuci, uji iritasi, viskositas dan uji
kelembaban.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit
Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari
lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang essensial dan vital serta
merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis
dan sensistif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi
tubuh.
Secara histopatologis kulit tersusun atas tiga lapisan utama yang merupakan
1. Lapisan Epidermis
Lapisan epidermis merupakan lapisan terluar yang sangat tipis. Fungsi dari
lapisan epidermis adalah melindungi tubuh dari berbagai zat kimia yang terdapat
di luar tubuh, melindungi tubuh dari sinar UV, melindungi tubuh dari bakteri.
5
2. Lapisan Dermis
Lapisan dermis (kulit jangat) jauh lebih tebal dari pada epidermis. Lapisan ini
terbentuk oleh jaringan elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular, kelenjar,
a. Lapisan papilaris
b. Lapisan retikularis
menjadi stabil dan keras. Retikulin mirip dengan kolagen muda, sedangkan
elastis.
3. Lapisan Subkutan
Lapisan subkutis merupakan kelanjutan dari lapisan dermis yang terdiri atas
jaringan ikat longgar yang berisi sel-sel lunak didalamnya. Sel lemak merupakan
sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang
bertambah. Sel-sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan yang
lainnya oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan sel lemak disebut panikulus adiposus
yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf
6
2.1.2 Fungsi Kulit
Fungsi dari kulit manusia yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup
1. Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
dapat menimbulkan iritasi (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan
panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi luar misalnya bakteri
dan jamur.
pelindung bagian luar tubuh. Gangguan sinar ultraviolet diatasi oleh sel melanin
adanya lemak permukaan kulit yang berasal dari kelenjar palit kulit yang
2. Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan benda padat, tetapi cairan
yang mudah menguap lebih mudah diserap kulit, begitu juga yang larut dalam
lemak. Kemampuan absorbs kulit dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya kulit,
Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal ini
terjadi karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat
7
pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral
4. Fungsi ekskresi
zat sisa metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amoniak.
Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan
sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan
sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat dapat
5. Fungsi persepsi
Respons terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis. Respon
papilla dermis dan markel renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.
Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini
berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum
dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan oksigen terhadap
melanofag.
7. Fungsi keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal
yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi spinosum. Makin
8
ke atas sel ini semakin gepeng bergranula menjadi sel granulosum. Semakin lama
intinya menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini
berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosis melalui proses sintesis dan
Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi kolesterol
dengan bantuan sinar matahari. Namun produksi ini masih lebih rendah dari
Hasil dari gabungan fungsi yang telah disebutkan di atas menyebabkan kulit
mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang terdapat dalam jiwa
manusia. Kegembiraan dapat dinyatakan oleh otot kulit muka yang relaksasi dan
tersenyum, kesedihan diutarakan oleh kelenjar air mata yang meneteskan air
matanya, ketegangan dengan otot kulit dan kelenjar keringat, ketakutan ditandai
oleh kontraksi pembuluh darah kapiler kulit sehingga kulit menjadi pucat dan
rasa erotik oleh kelenjar minyak dan pembuluh darah kulit yang melebar sehingga
kulit tampak semakin merah, berminyak, dan menyebarkan bau khas. Semua
9
2.1.3 Jenis-jenis Kulit
Kulit umumnya terdiri atas 3 jenis (Kulit normal, kulit berminyak, dan kulit
kering), dengan tambahan jenis kulit kombinasi dan kulit yang bermasalah (Kulit
1. Kulit normal : merupakan kulit ideal yang sehat, tidak mengkilap atau kusam,
kulit yang berlebihan sehingga tampak mengkilat, kotor dan kusam, biasanya
3. Kulit kering : merupakan kulit yang mempunyai lemak permukaan kulit yang
kurang atau sedikit sehingga pada perabaan terasa kering, kasar karena banyak
lapisan kulit yang lepas dan retak, kaku atau tidak elastis dan mudah terlihat
kerutan.
5. Kulit sensitif : merupakan kulit yang peka terhadap aplikasi zat kimia
diatasnya.
berminyak.
Ada berbagai faktor, baik dari luar tubuh (eksternal) maupun dari dalam
tubuh (internal), yang dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit, antara lain:
udara kering, sinar matahari terik, umur lanjut. Faktor- faktor tersebut dapat
10
menyebabkan kulit menjadi lebih kering akibat dari kehilangan air oleh
penguapan yang tidak disadari (Fajriyah, 2011). Secara alamiah, kulit memiliki
lapisan lemak tipis di permukaannya, yang antara lain terdiri atas produksi
melindungi kulit dari kelebihan penguapan air yang akan menyebabkan dehidrasi
sangat penting. Air yang terkandung dalam stratum korneum sangat berpengaruh
pada kelembutan dan elastisitas stratum korneum. Jika kandungan air dari stratum
mirip huruf V. Jika bahan-bahan asing, seperti sisa sabun, kotoran dan
mikroorganisme masuk dan menumpuk dalam celah V ini, maka kulit yang
menjadi kering dan retak-retak akan menimbulkan iritasi dan peradangan yang
juga akan melemahkan kulit. Disinilah perlunya kosmetika pelembab kulit untuk
mencegah dehidrasi kulit yang menyebakan kekeringan dan retak-retak pada kulit
2.2 Kosmetika
pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik (Anonim, 2010).
11
Kosmetika juga dapat menyegarkan, memperindah dan sebagainya pada
beberapa bagian tubuh seperti kulit, rambut, dan lain-lain. Pemakaian kosmetika
harus memperhatikan beberapa hal seperti jenis kulit, warna kulit, keadaan iklim,
cuaca, waktu penggunaan, umur dan jumlah pemakaian agar tidak menimbulkan
tinggal didaerah yang iklimnya dingin seperti daerah pegunungan yang selalu
4. Melekat diatas permukaan kulit untuk mengubah warna atau rona daerah kulit
tertentu.
sebagainya.
12
7. Mengubah rupa/penampilan misalnya, bila telah dipakai kosmetika yang
4. Menghindari beberapa gangguan kulit baik dari luar maupun dari dalam,
5. Mempercantik seseorang.
perubahan.
sebagai berikut :
13
a) Kelompok pembersih
b) Kelompok penyegar
c) Kelompok pelembab
d) Kelompok pelindung
e) Kelompok penipis
sel kulit yang sudah mati agar tidak terjadi penebalan kulit dan
penyumbatan pori-pori.
tersebut.
14
g) Kelompok perawatan rambut
b. Penyegar (Toning)
e. Masker
f. Pelembab (Moistorizer)
15
2. Kosmetika Dekoratif
c. Cat bibir
g. Maskara
dapat mengurangi penguapan air dari kulit hingga kandungan air dalam kulit
yang biasa digunakan masyarakat sebagai pelembab adalah losion. Losion adalah
sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan untuk pemakaian luar
(Anonim,1979).
bertujuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit dari berbagai pengaruh
seperti udara kering, sinar matahari, usia lanjut, berbagai penyakit kulit maupun
penyakit dalam tubuh yang mempercepat penguapan air sehingga kulit menjadi
16
Secara alamiah, normalnya kulit memiliki lapisan lemak tipis di
untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan air kulit yang akan
Oleh karena itu, dibutuhkan perlindungan tambahan non alamiah yaitu dengan
cara memberikan kosmetika pelembab kulit. Dasar pelembab kulit yang didapat
adalah efek emolien, yaitu mencegah kekeringan dan kerusakan kulit akibat sinar
(Wasitaatmadja, 1997).
maupun sintesis yang dapat membentuk lemak permukaan kulit buatan untuk
melenturkan lapisan kulit yang kering dan kasar, dan mengurangi penguapan air
dari sel kulit namun tidak dapat mengganti seluruh fungsi dan kegunaan minyak
bentuk cairan minyak tersebut (moisturizing oil), atau campuran minyak dalam air
(moisturizing cream) dan dapat ditambah atau dikurangi zat tertentu untuk tujuan
17
4. Bahan dasar harus dapat mempertahankan kelembutan dan kelembaban
kulit
2.3 Losion
Losion adalah sediaan cair berupa suspensi atau dispersi, digunakan sebagai
obat luar. Dapat berupa bentuk suspensi zat padat dalam bentuk serbuk halus
dengan bahan pensuspensi yang cocok atau emulsi tipe minyak dalam air dengan
Losion merupakan preparat cair yang ditujukan untuk pemakaian luar pada
kulit. Kebanyakan losio mengandung serbuk halus yang tidak larut dalam media
pendispersi. Pada umumnya pembawa dari losion adalah air, namun semua itu
dengan cara yang sama seperti pada pembuatan suspensi, emulsi dan larutan
(Ansel, 1989).
Karakteristik losion adalah tidak terjadi perubahan bau, bentuk dan warna,
harus menunjukkan susunan yang homogen, memiliki tipe M/A, stabil selama
penyimpanan, mudah dipakai, dan dapat dicuci dengan air (Syamsuni, 2006).
Syarat syarat umum dari sediaan losion, antara lain harus (Harry’s
Cosmeticology, 1987) :
b) Tidak toksik.
18
d) Mudah dan cepat digunakan tanpa meninggalkan lapisan lilin.
Ada beberapa komponen yang ada didalam sediaan losion antara lain (Ansel
1989) :
1. Bahan Aktif
seperti fungsi proteksi, efek anti alergi, anti inflamasi, anti infeksi, dan
2. Bahan Pengemulsi
Berfungsi untuk membentuk lapisan tipis pada antar permukaan air dan
untuk menstabilkan suatu emulsi yang disesuaikan dengan tipe dan sifat
3. Bahan Humektan
propilenglikol.
19
4. Bahan Pengawet
5. Antioksidan
timbulnya bau tengik pada sediaan akibat reaksi enzimatik atau reaksi
Internet adalah jaringan publik luas yang berasal dari komputer dan
menghubungkan segala jenis pengguna diseluruh dunia satu sama lain dan
dan armstrong, 2008b : 237). Online-shop adalah penjualan secara online yang
dari web 2.0, dan kemungkinan terbentuknya kreasi pertukaran isi informasi dari
pengguna internet. Web 2,0 adalah dasar terbentuknya sosial media (Muniroh et
all).
Online shop atau belanja online via internet, adalah suatu proses pembelian
barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet, atau layanan jual-beli
secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau pihak pembeli secara
langsung. Online shop bukan hanya sekedar dianggap sebagai pemilihan dalam
20
berbelanja, melainkan telah menjadi bagian dari adanya perubahan sosial budaya
dalam masyarakat. Pada online shop konsumen bisa melihat barang-barang berupa
gambar atau foto-foto atau bahkan juga video. Keuntungan toko online bagi
a) Menghemat biaya, apalagi jika barang yang ingin dibeli hanya ada di luar
kota. Pembeli tidak harus mengeluarkan biaya lebih untuk mencari barang
lebih aman.
Proses transaksi jual beli yang ada di online shop dilakukan dengan
Setelah itu, konsumen membayar produk yang dibeli menggunakan kartu kredit
atau melalui transfer bank. Pemilik toko online selanjutnya mengirimkan produk
tersebut ke konsumen.
Salah satu media sosial yang sering digunakan adalah seperti instagram.
Systrom dan Mike Krieger. Instagram adalah salah satu aplikasi yang gunanya
untuk berbagi foto. Banyak orang yang memanfaatkan Instagram ini sebagai
sarana untuk berbisnis dengan cara meng-upload foto-foto yang akan mereka
21
pasarkan dengan berbagai variasi editan yang dapat membuat tertarik para
pembeli.(merry, 2016).
22
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
3.2.1 Alat
meter, jangka sorong, timbangan analitik, kertas grafik, plastik transparan, buret,
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah losion A, losion B dan
1. Pemilihan sampel
a. Pemeriksaan Organoleptis
b. Pemeriksaan Homogenitas
e. Pemeriksaan pH
h. viskositas
23
i. Uji Iritasi Pada Kulit
3. Analisa data
dengan tujuan penelitian (Notoatmodjo, 2005). Sampel yang dipilih adalah losion
yang paling banyak diminati ( Best Seller ) diambil dari media sosial dengan
sediaan diletakkan pada kaca objek, kemudian diteteskan larutan metilen blue,
tutup dengan cover glass, lalu diamati dibawah mikroskop. Jika warna
metilen blue tersebar merata maka tipe sediaan adalah minyak dalam air
(M/A), tetapi jika tidak merata berarti tipe air dalam minyak (A/M).
24
4. Pemeriksan Stabilitas Fisik Sediaan Losion(Martin, et all, 1993)
losion, lalu dibiarkan selama 8 minggu pada suhu kamar dan suhu dingin.
air suling dan dikeringkan dengan kertas tissue. Sampel ditimbang sebanyak
sampai posisi konstan dan angka yang ditunjukkan adalah nilai pH sediaan.
diatas kertas grafik yang dilapisi plastik transparan, dibiarkan sesaat (15
detik) dan dihitung luas daerah penyebarannya, lalu tutup lagi dengan
plastik transparan dan beri beban tertentu (10, 20, 30, 40, dan 50 gram) dan
dibiarkan selama 60 detik. Lalu hitung lagi luas area penyebaran Losion
(Voight, 1994).
dicuci dengan sejumlah volume air. Air dilewatkan dari buret dengan
25
perlahan-lahan, amati secara visual ada atau tidaknya losion yang tersisa
oleh telapak tangan, catat volume air yang terpakai (Jellinek, 1970).
ditutup dengan kain kasa dibiarkan menempel selama 24 jam diamati gejala
yang timbul seperti kemerahan serta gatal-gatal pada kulit. Uji iritasi
Pada uji kelembaban ini dipilih panelis sebanyak 5 orang wanita dan 5
orang pria yang berusia 20-30 tahun yang memiliki kelembaban kulit yang
normal serta tidak menggunakan produk lain pada daerah uji. Uji
bagian bawah dengan luas permukaan 2x5 cm pada pagi dan malam hari,
tertentu yaitu 2 jam, 3 hari dan 7 hari setelah pemakaian. Hasil persentase
(56%-100%).
26
3.5 Analisa Data
pemeriksaan sediaan satu dengan lainnya dan disajikan dalam bentuk tabel dan
grafik.
27
BAB IV
4.1.Hasil Penelitian
meliputi bentuk, warna dan bau yang dilihat secara visual. Losion A
memiliki konsistensi bentuk semi padat, berwarna jingga dan berbau Khas.
bahwa sediaan losion yang diuji memiliki tipe M/A. terlihat pada Lampiran
4, Tabel 3.
4. Hasil pemeriksaan stabilitas fisik pada suhu kamar (30-340C) dan suhu
28
diperoleh nilai pH berkisar antara (6,2-7,4), dan losion C diperoleh nilai
(1,44 -4,512 cm2) , losion B (1,48 – 5,3 cm2), dan losion C (1,855 – 6,489
dilakukan selama 2 jam, 3 hari, dan 7 hari pada panelis wanita 1, 2, 3, 4, dan
5,30%, 5,40%, 5,90%, 5,20%. Terlihat pada lampiran 10, tabel 9, tabel 10,
tabel 11
10. Hasil pengujian kelembaban kulit sediaan losion A, losion B, dan Losion C
dilakukan selama 2 jam, 3 hari, dan 7 hari pada panelis pria 1, 2, 3, 4, dan 5
4,25%, 4,20%, 3,67%, 3,56%, 3,85% dan losion C 4,34%, 4,32%, 3,77%,
3,54%, 4,72%. Terlihat pada lampiran 11, tabel 12, tabel 13, tabel 14.
29
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui sifat fisik dan uji
kelembaban losion racikan yang dijual online-shop. Pengujian sifat fisik yang
pH losion, pemeriksaan daya sebar, pemeriksaan daya tercuci, uji iritasi kulit,
minggu selama 8 minggu dan diperoleh hasil pemeriksaan sediaan losion A yaitu
memiliki konsistensi yang kental, berbau khas dan berwarna jingga muda, sediaan
losion B yaitu memiliki konsistensi yang kental, berbau khas dan berwarna peach,
sediaan losion C yaitu memiliki konsistensi yang kental, berbau khas dan
gram sediaan losion pada sekeping kaca yang transparan (Carter, 1975). Pada
kasar. Hal ini dikarenakan oleh kemampuan bahan aktif dan bahan tambahan yang
dapat menyebar secara merata, sehingga sediaan yang dibuat tetap homogen
30
losion B dan losion C homogen yang ditandai dengan tidak adanya bintik-bintik
losion C memiliki tipe minyak dalam air (M/A) (Lampiran 4, Tabel 3). Pada
umumnya, sebagian besar sediaan kosmetik yang beredar memiliki tipe minyak
dalam air (M/A) (Tranggono dan Latifah 2014). Tipe M/A ini banyak digunakan
karena mudah menyebar secara merata pada permukaan kulit (Anonim, 1985).
Tipe M/A diharapkan dapat memberikan rasa nyaman dalam penggunaannya pada
kulit.
Hasil pemeriksaan stabilitas fisik sediaan losion pada suhu kamar dan suhu
dingin selama 8 minggu yang diamati secara visual menunjukkan bahwa sediaan
losion tetap stabil dimana tidak terjadi pemisahan fase (Lampiran 5, Tabel 4).
topikal karena berkaitan dengan kelayakan sediaan untuk digunakan dan aman
bagi kulit. Levin dan Maibach 2007, menyatakan bahwa pH yang terlalu asam
atau basa dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mengalami iritasi karena
terjadinya kerusakan mantel asam pada lapisan stratum corneum (salah satu
bagian epidermis kulit). Nilai pH sediaan harus sesuai dengan pH yang aman bagi
31
Hasil dari pengujian pH pada sediaan losion A selama 4 minggu
pH berkisar antara (6,2-7,4), dan losion C diperoleh nilai pH berkisar antara (6,3-
nilai pH yang didapatkan pada losion A tidak sesuai dengan range pH kulit, losion
B tidak sesuai dengan range pH kulit, sedangkan losion C sesuai dengan range
pH kulit, sehingga kemungkinan untuk terjadi iritasi pada kulit sangat kecil.
lingkungan penyimpanan seperti cahaya, suhu dan kelembaban udara yang dapat
merubah kondisi sediaan menjadi sedikit asam namun masih dalam kategori range
pH kulit.
losion saat diaplikasikan ke kulit. Daya sebar suatu losion dapat dikatakan baik
apabila losion dapat dengan mudah dioleskan pada kulit tanpa penekanan yang
kuat dengan jari-jari tangan. Kemampuan daya sebar berkaitan dengan seberapa
luas permukaan kulit yang kontak dengan sediaan ketika diaplikasikan Semakin
mudah losion diaplikasikan ke permukaan kulit maka losion yang kontak dengan
permukaan kulit semakin luas dan zat aktif akan terdistribusi dengan baik.
Pengujian ini dilakukan pada semua losion sehingga digunakan titik penambahan
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diperoleh daya sebar pada setiap
sediaan losion menggunakan berat beban yang sama terjadi peningkatan seiring
bertambahnya beban yang digunakan (Lampiran 7, tabel 6). Daya sebar losion
32
dipengaruhi oleh beban, semakin berat beban ataupun tekanan maka semakin luas
dapat dengan mudah atau sukarnya tercuci oleh sejumlah air setelah pemakaian.
Adapun hasil dari uji daya tercuci losion diperoleh rata-rata jumlah air yang
dibutuhkan yaitu pada losion A sebesar 34,2 ml, losion B sebesar 29,2 ml, dan
losion C sebesar 22 ml. Kemampuan daya tercuci losion dapat dipengaruhi oleh
sifat fisika dan kimia zat berkhasiat, macam dan dasar losion sebagai pembawa,
sifat dan kondisi kulit sipemakai (Jellinek, 1970). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa losion C lebih mudah tercuci dari pada losion B, dan losion C (Lampiran
8, Tabel 6).
menggunakan metoda uji tempel tertutup terhadap 10 orang panelis 5 wanita dan
5 pria selama 24 jam dengan cara mengoleskan sediaan pada kulit normal. Hasil
menunjukkan bahwa sediaan losion tidak mengiritasi kulit panelis (lampiran 10,
Tabel 8). Hal ini ditandai dengan tidak adanya bintik-bintik merah, rasa gatal,
kulit terasa panas dan disertai perih pada kulit panelis yang dioles dengan sediaan
losion. Hal ini dikarenakan oleh pH sediaan yang masih dalam range yang sesuai.
Uji iritasi dilakukan untuk mengetahui apakah produk atau sediaan yang dibuat
Pada uji kelembaban kulit dipilih panelis sebanyak 5 orang wanita dan 5
orang pria yang berusia 20-30 tahun yang memiliki kelembaban kulit yang normal
serta tidak menggunakan produk lain pada daerah uji, pengolesan losion
dilakukan selama 7 hari pada pagi dan malam hari dilengan bagian bawah,
33
kemudian kelembaban kulit setelah pemakaian losion diukur pada waktu tertentu
yaitu 2 jam, 3 hari dan 7 hari dengan menggunakan alat Scalar Moisture Checker.
Dari data yang diperoleh didapatkan hasil rata-rata peningkatan kelembaban kulit
5,00%, 3,60%, 4,30%, 4,50%, 4,30%, losion B 5,0%, 4.20%, 6,20%, 5,80%,
3,40%, 3,58%, 3,75%, losion B 4,25%, 4,15%, 3,67%, 3,56%, 3,85% dan losion
setelah pemakaian losion pada panelis wanita lebih besar dibandingkan pria, hal
tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah suhu dan
cuaca, dimana panelis pria lebih sering melakukan aktivitas diluar ruangan
34
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai uji sifat fisik losion
racikan yang dijual dimedia sosial instagram dapat ditarik kesimpulan bahwa sediaan
losion yang telah di uji memiliki sifat fisik yang baik selama penyimpanan pada suhu
kamar dan suhu dingin dalam waktu 8 minggu. Memiliki daya sebar dan daya tercuci
yang baik. Losion C memilki pH yang aman bagi kulit yaitu 4,5-7,0
5.2 Saran
Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat meneliti secara kualitatif dan
kuantitatif kandungan kimia yang ada dalam sediaan losion racikan yang dijual di
media sosial.
35
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Jakarta:
Penerjemah Farida Ibrahim. Universitas Indonesia.
Carter, J.S. 1975. Dispensing for Pharmaceutical Student, 12th Edition. London:
Pitman Medical.
Fajriyah, U. 2011. Formulasi Losio Herbatali Putri (Cuscuta australis R.br) dan
Aktivitas Antioksidan Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Harry, R.G. 1987. Harry’s Cosmeticology, 7th Edition. New York: Chemical
Publishing Co. Inc.
Jellinek, J. S., 1970. Formulation and Function of Cosmetics. New York: Willey
Intersciens.
36
and in Vivo Metodh. International Journal of PharmTech Research. 9(6),pp
307-315.
Martin A.J.S., Swarbrick dan A. Cammarata. 1993. Farmasi Fisika edisi III
diterjemahkan oleh Yoshita. Universitas Indonesia
Shinta, Destika Sari. 2016. Identifikasi Senyawa Merkuri Pada Lotion Yang
Dijual Dimedia Online. Karya Tulis Ilmiah. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Riau
Thormfeldt C and Bourne K, 2010, The New Ideal in Skin Health : Separating
Fact From Fiction, Allured Business Media, USA,1
Wih, W.L., Ranti A.S., Wasitaatmadja S.M., Suryaningsih, Junardy F.D., dan
Maily. 2009. Penelitian Bahan Pencerah Dan Pelembab Kulit Dari Tanaman
Indonesia.Majalah Ilmu Kefarmasian.VI(1): 1–8.
37
Lampiran 1. Skema Kerja Penelitian
Pemilihan Sampel
Pengambilan Sampel
Losion
Data
Analisa Data
38
Lampiran 2 Hasil Evaluasi Organoleptis
Keterangan :
SP : Semi Padat
J : Jingga
BK : Bau Khas
39
Lampiran 3. Hasil Evaluasi Homogenitas
Losion A H H H H H H H H
Losion B H H H H H H H H
Losion C H H H H H H H H
Keterangan :
H : Homogen
40
Lampiran 5. Pemeriksaan stabilitas fisik
Suhu Kamar S S S S S S S S
Keterangan:
S : Stabil
TS : Tidak Stabil
pH Minggu Ke-
Losion
1 2 3 4
Losion A 6,3 7,1 6,6 6,7
Losion B 6,2 7,4 7,0 6,3
Losion C 6,3 6,9 6,9 6,3
41
Lampiran 7. Evaluasi daya sebar
16
14
12
10 losion c
8
6 losion b
4 losion a
2
0
awal 10 g 20 g 30 g 40 g 50 g
Berat beban
42
Lampiran 8. Evaluasi daya tercuci
1 34 ml 29 ml 24 ml
2 34,8 ml 28,7 ml 20 ml
3 34 ml 30 ml 22 ml
Rata-Rata 34,2 ml 29,2 ml 22 ml
Panelis
Losion 1 2 3 4
Losion A TI TI TI TI
Losion B TI TI TI TI
Losion C TI TI TI TI
Keterangan :
TI : Tidak Iritasi
43