KAJIAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Definisi Hipertensi
darah arteri. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja lebih keras untuk
menunjukkan hasil di atas 140/90 mmHg atau lebih dalam keadaan istirahat,
dengan dua kali pemeriksaan, dan selang waktu lima menit (Sari, 2017).
stroke, diabetes, dan gagal ginjal (Irianto, 2015). Hipertensi menjadi sillent
killer karena pada sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala dan pada
2. Klasisifikasi Hipertensi
8
9
Darah
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Nurrahmani, 2017).
idiopatik karena hipertensi ini memiliki penyebab yang belum diketahui biasanya
sering dihubungkan dengan perilaku gaya hidup yang kurang sehat. Hipertensi
prim er merupakan hipertensi yang paling banyak terjadi yaitu sekitar 90% dari
penyakit lain seperti penyakit ginjal, kelainan hormonal, atau penggunaan obat
3.
10
1. Umur
maka akan semakin besar pula risiko terjadinya hipertensi. Hal tersebut
lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan
2. Jenis Kelamin
yang tidak dapat diubah. Dalam hal ini, pria cenderung lebih banyak
terjadi karena adanya dugaan bahwa pria memiliki gaya hidup yang
(Sari, 2017).
akan lebih tinggi pada orang dengan keluarga dekat memiliki riwayat
2017).
(WHO, 2018).
5. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik memiliki konsep yang lebih luas dari olah raga dan
6. Kafein Berlebih
hal ini kafein memiliki reaksi yang berbeda pada setiap orang (Sari,
2017).
empat cangkir kopi seduh, 10 kaleng cola atau dua teguk minuman
2008).
14
8. Stres
Stres adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh terhadap
Stres adalah rasa takut dan cemas dari perasaan dan tubuh terhadap
berbahaya dan dapat menimbulkan komplikasi lain efek dari tekanan darah
tinggi. Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipertensi yang dapat terjadi:
(Julianti, 2008)
perdarahan.
tenaga ekstra keras. Otot jantung semakin menebal dan lemah sehingga
Ginjal berfungsi untuk menyaring darah serta mengeluarkan air dan zat
sisa yang tidak diperlukan tubuh. Ketika tekanan darah terlalu tinggi,
pembuluh darah kecil akan rusak. Ginjal juga tidak mampu lagi
dilakukan seseorang secara berulang – ulang dan terus menerus dalam hal
yang sama (Joko, 2008). Masyarakat kota yang minum kopi lebih menyukai
kepraktisan dan kesenangan sehingga dapat dipenuhi oleh adanya kedai kopi
dan kafe yang mulai menjamur di berbagai sudut kota dan selalu ramai
dikunjungi konsumen.
kopi) setiap hari adalah batas aman yang dianjurkan oleh beberapa dokter,
namun jumlah tersebut berbeda setiap individu dan para ahli sepakat bahwa
600 mg kafein (4-7 cangkir kopi) atau lebih setiap harinya adalah jumlah yang
terlalu banyak karena overdosis kafein berbahaya dan dapat membunuh (FDA,
2010).
17
Cara baik minum kopi adalah dengan meminimalkan deterpen dengan cara
minum kopi yang disaring atau kopi instan serta mengkonsumsinya dalam
jangka waktu 4-6 jam. Rekomendasi yang aman minum kopi bagi orang sehat
1. Faktor Ekonomi
a. Pendapatan
b. Tingkat Harga
Manurung, 2004).
2. Faktor demografi
a. Komposisi Penduduk
Dalam suatu wilayah jika jumlah orang dengan usia kerja produktif
tinggal di kota ada banyak maka konsumsi suatu daerah akan tinggi
b. Jumlah Penduduk
c. Letak Demografi
2004).
b. Gaya Hidup
pengeluran konsumsi yang tinggi pula. Gaya hidup perempuan dan laki
Manurung, 2004).
Asap rokok (CO) memiliki kemampuan menarik sel darah merah lebih kuat
merangsang saraf simpati sehingga memacu kerja jantung lebih keras dan
Namun konsumsi kafein yang berlebihan dalam jangka yang panjang dan
minuman yang mengandung kafein yaitu kopi, teh, soft drink, dan cokelat.
secara teratur sepanjang hari mempunyai tekanan darah rata-rata lebih tinggi
21
dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi sama sekali. Hal ini terbukti
dengan mengonsumsi kafein di dalam dua sampai tiga cangkir kopi (200-250
mg) terbukti meningkatkan tekanan darah sistolik sebesar 3-14 mmHg dan
tekanan diastolik 4-13 mmHg pada orang yang tidak mempunyai hipertensi
(Pusparani, 2016).
C. Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
ditetapkan WHO yaitu ringan, sedang, dan berat. Kurangnya aktivitas fisik
berikut:
Equivalent) ≥ 3000.
1. Faktor Biologis
a. Usia
b. Jenis Kelamin
perempuan.
2. Faktor Demografis
b. Tingkat Pendidikan
aktivitas fisik.
3. Faktor Sosial
a. Teman
b. Guru
c. Ahli Kesehatan
4. Faktor Lingkungan
aktivitas fisik. Secara umum metode tersebut dibagi menjadi yaitu metode
24
olahraga dan aktivitas menetap. Untuk keperluan analisis, domain dibagi lagi
aktivitas berat (kode P1-P3), aktivitas sedang (kode P4- P6), perjalanan ke dan
dari tempat aktivitas (kode P7-P9), olahraga berat (kode P10-P12), olahraga
sedang (kode P13-P15) dan aktivitas menetap (kode P16) (WHO, 2012).
Menurut WHO (2012), level total, aktivitas fisik dikatakan tinggi apabila nilai
Atau
hari
Atau
((P5 x
menit
26
Atau
Atau
Frekuensi denyut jantung cenderung lebih tinggi pada seseorang yang tidak
berkativitas fisik daripada yang aktif melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi akan menyebabkan otot jantung
bekerja lebih keras pada setiap kontraksi. Semakin besar usaha otot jantung
untuk memompa darah maka akan semakin besar pula tekanan darah yang
Tekanan darah sistolik secara fisiologis akan meningkat setelah usia lebih dari
dari jantung. Sehingga ventrikel kiri dipaksa untuk bekerja lebih keras. Selain
arteri gagal menyangga secara efektif tekanan yang diberikan jantung dan
menghasilkan peningkatan tekanan darah sistole. Disisi lain, arteru sulit untuk
melakukan recoil selama diastole sehingga tekanan darah diastole akan lebih