SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
untuk mencapai derajat S-1 pada
Program Studi Ilmu Hukum
OLEH:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
2022
2
SKRIPSI
Oleh:
Menyetujui,
DEWAN PENGUJI
Ketua,
Anggota I,
Anggota II,
Mengetahui,
Bagian Hukum Perdata
Ketua,
PADA TANGGAL:
Dekan,
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
memahami ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, penyususn selalu membuka ruang
dan waktu untuk kritik dan saran dari semua pihak demi kemampuan skripsi ini.
kendala. Namun berkat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara
moril maupun materil akhirnya penyusun dapat mengatasi dan melalui segala
kendala yang dialami. Oleh karena itu melalui kesempatan ini, penyususn
Universitas Mataram.
2. Bapak Arief Rahman, SH., M.Hum. selaku Ketua Bagian Hukum Perdata
pertama dan selaku ketua penguji yang telah berkenan memberikan arahan
dan selaku anggota penguji yang telah memberikan arahan, saran, dan
5. Bapak M. Yazid Fathoni, SH., MH. selaku Dosen Penguji netral yang
telah menguji dan memberikan arahan, bimbingan, serta saran untuk lebih
8. Kepada kedua orang tua penyusun yang sangat dicintai, Bapak Sabikis
Martin Dalla dan Ibu Hernawati Danga yang tiada hentinya mencurahkan
9. Kepada Oma, Mak Anti, Mak Emi, Pakde Byono dan adikku Ricky Martin
Dini, dan yang selalu mau direpotkan selama kuliah, selalu memberikan
11. Untuk sahabat dan tetangga sepermainan Sanita, Dewi, Ririn, Dwi, Mba
Desi, Dwib, Zahra, Dila, Oming, Wiwik, Galuh, Akbar yang telah
8
Akhir kata, penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
dapat membangun. Penyusun berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
RINGKASAN
“Tinjauan Yuridis Penarikan Kendaraan Bermotor Akibat Dari Kredit
Macet
(Studi Kasus Adira Finance Cabang Mataram)
Oleh:
NOVI ZANTA PUTRI DALLA
D1A 017230
Jenis penelitian ini penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris
dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan, konseptual dan
sosiologis. Jenis data dan bahan hukum yang digunakan adalah bahan hukum
10
primer, sekunder dan tersier. Teknik dan alat pengumpulan data adalah studi
dokumen dan data lapangan. Analisis bahan yang digunakan adalah analisis
kualitatif.
Hasil penelitian yang diperoleh bahwa Adira Finance cabang Mataram dalam
mekanisme prosedur penarikan kendaraan bermotor dalam perjanjian debitur dan
lembaga pembiayaan untuk saat ini sudah tidak lagi ada penarikan secara
langsung. Dimana ada peraturan baru dalam penarikan yaitu diselesaikan secara
kekeluargaan. Upaya yang dilakukan oleh pihak adira yaitu biasanya dengan
memberikan jangka waktu kepada pihak debitur untuk membayar angsuran yaitu
melalui surat peringatan atau teguran, dan apabila pihak debitur menunggak
pembayaran selama 3 bulan maka akan diberikan surat somasi, berupa teringatan
untuk melunasi tunggakannya. Surat somasi diberikan 2 kali jika tidak ada
tanggapan setelah surat pertama, maka surat kedua pun dikirimkan. Setelah surat
kedua telah dikirimkan, namun masih tidak ada tanggapan dari nasabah tersebut,
pihak Adira Finance akan melaporkan ke pihak yang berwajib.
11
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
ABSTRAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
RINGKASAN........................................................................................................ix
ABSTRAK.............................................................................................................xi
DAFTAR ISI.........................................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
E. Orisinalitas Penelitian..................................................................................7
D. Pengertian Kredit.....................................................................................21
E. Unsur Kredit............................................................................................23
G. Syarat-Syarat Kredit................................................................................25
H. Kredit Macet............................................................................................26
A. Jenis Penelitian........................................................................................27
B. Metode Pendekatan.................................................................................28
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................64
B. Saran .......................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
transportasi yang dalam hal ini berupa kendaraan bermotor. Pada era modern
seperti saat ini kebutuhan untuk memiliki kendaraan bermotor adalah sesuatu
yang berangsur menjadi sebuah kebutuhan primer. Hal tersebut didasari akan
mencapai 104,118,969 unit, naik sebelas persen dari tahun sebelumnya yaitu
tahun 2012 yang hanya berjumlah 94,373,324 unit. Data tersebut dapat
2
pada saat itu juga. Kebanyakan orang akhirnya memilih untuk memanfaatkan
Pada pandemi corona atau covid-19 saat ini telah memberi dampak
signifikan pada sektor keuangan. Penyaluran kredit menjadi salah satu core
bisnis keuangan sedikit banyak tertahan karena ketidak pastina dan anjloknya
kredit macet yang menjadi trend peningkatan kredit yang tidak lancar menjadi
naik sampai 19,10 persen. Kondisi ini memunculkan sinyal risiko likuidita
30
BPS, Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Tahun 1987-
2013,http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1413 , diakses pada 14 Oktober 2016.
31
Shavira Ramadhanneswari, R. Suharto, Hendro Saptono, 2017, Penarikan Kendaraan
Bermotor Oleh Perusahaan Pembiayaan Terhadap Debitur Yang Mengalami Kredit Macet
(Wanprestasi) Dengan Jaminan Fidusia Ditinjau Dari Aspek Yuridis, Diponegoro Law Journal,
Vol 6 No.2, hlm 2.
3
penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara
permasalahan-permasalahan baru.
macet dalam perjanjian sewa guna usaha (leasing) sebagai salah satu bentuk
penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara
32
https://tsm.ac.id.com, diakses pada tanggal 2 Mei 2021
4
terhadap benda bergerak yang berada ditangan debitur yang banyak dilakukan
bersifat sewa beli yang termasuk perjanjian Inominat atau perjanjian yang
jual beli dan sewa menyewa tukar menukar, jual beli itu sendiri dengan
berkontrak para pihak yang memuat rumusan kehendak berupa hak dan
dana (fund lender), dan konsumen sebagai pihak pengguna dana (fund user).
dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Akibat hukum perjajian yang dibuat secara
bahwa:
33
Demy Amelia Amanda Manalip, Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Dalam
Penarikan Kendaraan Bermotor Yang Dilakukan Oleh Perusahaan, Jurnal Lex Administratum,
Vol.V/No. 3/Mei/2017, hlm 42.
5
dibuat oleh penguasa, namun perlu diingat bahwa kedudukan tersebut hanya
34
D.Y. Witanto, Hukum Jaminan Fidusia Dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen
(Aspek Perikatan, Pendaftara, dan Eksekus), Mandar Maju, Bandung, 2015, hlm 120.
6
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
berikut :
a. Manfaat Akademis
7
b.Manfaat Teoritis
c. Manfaat Praktis
tegas dari suatu objek permasalahan yang diteliti. Adapun ruang lingkup
Adira Finance.
E. Orisinalitas Penelitian
dalam hal ini akan dicantumkan penelitian terlebih dahulu yang satu tema
66
Hermandarin Jayadi, Perlindungan Hukum Bagi Debitur Akibat Eksekusi Objek Jaminan
Fidusia Oleh Pihak Finance Karena Adanya Wanprestasi Dalam Perjanjian Kredit Sepada Motor
(Studi di PT.Adira Finance Kota Mataram), (Skripsi Universitas Mataram Fakultas Hukum),
2015.
9
pengadilan negeri
setempat.
29 Undang-Undang
terpenuhi.
konsumen enunjukkan
tingginya minat
masyarakat untuk
membeli barang-
pembiayaan konsumen
perusahaan
pembiayaan
konsumen, konsumen
dan pemasok
(supplier). Konsumen
karena perusahaan
pembiayaan konsumen
tidak mengharuskan
penyerahan sesuatu
sebagai jaminan
melainkan hanya
dibebani dengan
konsumen tetap
mengambil manfaat
tersebut.
hukum normatif dan hukum empiris. Titik persamaan pada penelitian ini
BAB II
13
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
inbezitstelling).
yang diakui oleh Yurisprudensi Belanda tahun 1929 dan diikuti oleh
99
Purwahid dan Kashadi. Hukum Jaminan Fidusia, (Semarang : Fakultas Hukum Universitas
Diponegoro, 2008), hal. 34-35.
14
reformasi.1010
possessorium.
1010
Salim H.S. Perkembangan Hukum Jaminan Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
2004), hal 60.
15
utangnya.1111
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak
fidusia.
1212
Purwahid Patrik dan Kashadi, Op. Cit, hal. 36.
17
pendaftaran fidusia.
(inrem)
undang Fidusia).
memuat :
d) Nilai penjaminan;
a. Pengertian Perjanjian
kepada seorang lain atau dimana dua orang saling berjanji untuk
diatur dalam buku III KUHPer, dalam Pasal 1313 menyatakan bahwa:
tidak jelas, karena setiap perbuatan dapat disebut perjanjian, (2) tidak
1313
R. Soeroso, Perjanjian Dibawah Tangan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm 3.
1414
Sutarno, Aspek-aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, Alfabeta, Bandung, 2014, hlm 74.
20
Asas hukum adalah suatu pikiran yang bersifat umum dan abstrak
1515
Salim HS, Pengantar Hukum Perdata tertulis (BW), Sinar Grafika, Jakarta, 2011, hlm
160
1616
Ibid.
1717
Ibid.
1818
Ibid.
21
c. Pengertian Kredit
2020
Astiko, Manajement Perkreditan, Andi Offset, Yogyakarta, 1996, hlm 5.
2121
Sutan Remy Sajhdeini, Perkembangan Hukum Kontrak di Luar KUH Perdata, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm 78.
23
bentuk past participle dari kata credere yang berarti to trust atau faith.
dengan balas prestasi (kontra prestasi) yang akan terjadi pada waktu
senantiasa selektif.
d. Unsur-unsur kredit
yaitu:2424
a) Kepercayaan.
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan akan benar - benar diterima kembali dimasa
tertentu di kemudian hari. Sutan Remy Sdjahdeini
mengatakan bahwa hubungan antara bank dengan penerima
kredit (nasabah debitur), mempunyai sifat hubungan
kepercayaan (Fiduciary Obligation) kepada bank terhadap
nasabahny, maka masyarakat bisnis dan perbankan
Indonesia telah melihat pula bahwa hubungan antara bank
dan nasabah debitur adalah hubungan kepercayaan.
Kepercayaan ini diberikan oleh bank, dimana sebelumnya
sudah dilakukan penelitian penyelidikan tentang nasabah
baik secara interen maupun eksteren.
b) Jangka Waktu.
Yaitu jangka waktu antara masa pemberian kredit dan masa
pengembalian kredit. Di sini terkandung arti bahwa nilai
uang pada waktu pemberian kredit (nilai algio) adalah lebih
tinggi dari nilai uang yang akan diterima pada waktu
pengembalian kredit kemudian hari.
c) Degre of Risk
Yaitu adanya tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai
akibat jangka waktu yang memisahkan antara pemberian
kredit dan pengembalian kredit di kemudian hari, makin
2424
Rudiyanty Dorota Tobing,Op cit, hal.181
25
bentuk kredit. Dengan ini timbul saling membutuhkan antara bank dan
masyaraka.2525
f. Syarat-syarat kredit
2525
Ibid.
26
2626
Ibid.
27
g. Kredit macet
angsuran pokok dan bunganya tidak dapat dilunasi selama lebih dari
kredit pada umumnya selain berasal dari masalah yang berasal dari
pengaktifan kembali kredit yang tidak lancar dan usaha itu tidak
macet.2828
2727
Etty Mulyanti, KREDIT PERBANKAN (Aspek Hukum dan Pengembangan Usaha Mikro
Kecil dalam Pembangunan Perekonomian Indonesia), PT Refika Aditama, Bandung, 2016, hlm
206.
2828
Ibid.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
permasalahan tertentu.
1. Jenis Penelitian
koherensi, yaitu adakah aturan hukum sesuai norma hukum dan adakah
norma yang berupa perintah atau larangan itu sesuai dengan prinsip
35
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, rev.ed. cetakan ke-14, Prenadamedia Group,
Jakarta, 2019, hlm. 47
29
2. Metode Pendekatan
Undangan.37
dari aturan hukum yang ada. Hal itu dilakukan karena memang belum atau
Jenis data yang di gunakan oleh peneliti dalam Menyusun penelitian ini adalah:
36
ibid
37
ibid
38
ibid
39
ibid
30
penelitian.
ensiklopedia
2. Data Lapangan
Berdasarkan sumber dan jenis data diatas, maka Teknik dan alat
dengan informan.
5. Analisis data
dalam pola, kategori dan uraian dasar, sehingga akan dapat ditemukan tema
dan dapat ditemukan hipotesis kerja yang disarankan oleh badan hukum.
menentukan hasil.
32
BAB IV
sebagai berikut:
Indonesia berdasar pangsa pasar dan jumlah aktiva yang dikelola. Pada
(Bank Danamon), salah satu bank swasta nasional terbesar yang dimiliki
baru sebesar Rp. 8,5 triliun pada tahun 2006, dari jumlah pembiayaan
baru tersebut, 74,5% berasal dari sector pembiayaan sepeda motor dan
sedikitnya 12,2% dari seluruh penjualan sepeda motor baru dan 3,9%
pada salah satu merek otomotif tertentu. Didukung dengan lebih dari
12.500 karyawan dan 245 jaringan usaha yang tersebar dibanyak kota di
antara lain :
1) Direktur
perusahaan.
dibawahnya.
perusahaan.
3030
Ibid.
36
2) Bagian Akuntansi
perusahaan.
3) Kasir
perusahaan.
kas perusahaan.
perusahaan.
5) Bagian Penjualan
6) Bagian Umum
7) Dewan Komisaris
1) Karyawan
Keterangan:
2) Profesi
Keterangan:
3) Wirausaha
kreatifitas.
Keterangan:
keuangan.
Keterangan:
Danamon).
b) Kantor Pos
lembaga pembiayaan
Bentuk jaminan fidusia saat ini sebenamya sudah mulai digunakan secara
adalah:
(1) Apabila debitur atau Pemberi Fidusia cidera janji, eksekusi terhadap benda
benda jaminan fidusia yang dijadikan jaminan hutang oleh debitur pemberi
45
debitur dan lembaga pembiayaan untuk saat ini sudah tidak lagi ada
Munir fuady, Jaminan Fidusia, Cet, II, PT, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hlm.59.
3232
Hasil Wawancara Dengan Bapak Yudi Selaku HRD Adira Finance Cabang Mataram, 6
3333
Oktober 2021.
46
dasarnya, cara yang paling banyak dilakukan oleh para pihak, yaitu
dikemudian hari.
2. Kecakapan Bertindak
adalah telah berumur 21 tahun dan atau sudah kawin. Orang yang
1. Hal tertentu
a. Memberikan sesuatu
b. Berbuat sesuatu
c. Tidak berbuat sesuatu (Pasal 1234 KUH Perdata)
Pada prinsipnya keabsahan suatu perjanjian tidak ditentukan oleh bentuk fisik dari
tulisan, akan dianggap sah menurut hukum jika memenuhi kriteria Pasal 1320
kecakapan, objek yang spesifik, dan sebab yang halal sebagaimana diuraikan
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, pada Pasal 5 sampai dengan
dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah, yang merupakan
perluasan dari alat bukti yang sah sesuai dengan Hukum Acara yang berlaku di
hukum dan akibat hukum yang sah selama memenuhi persyaratan sebagai berikut:
perjanjian yang dibuat secara elektronik memiliki kekuatan yang sama dengan
yaitu melalui surat peringatan atau teguran. Dalam wawancara dengan Mas
jika tidak ada tanggapan setelah surat pertama, maka surat kedua pun
dikirimkan. Setelah surat kedua telah dikirimkan, namun masih tidak ada
telah mengakibatkan objek tersebut disita oleh pihak Finance dalam hal ini
Hasil Wawancara Dengan Bapak Yudi Selaku HRD Adira Finance Cabang Mataram, 6
3636
Oktober 2021.
50
sebagai kreditur diantarannya adalah hak dan kewajiban yang dimiliki oleh
dilakukan.
sebagai berikut :
2. Kewajiban debitur
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih”.
3737
Subekti, Hukum Perjanjian, Cet. XIX, Penerbit Intermasa, Jakarta, 2002, hlm. 1.
3838
J. Satrio, Hukum Perjanjian, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1992, hlm. 9.
53
kelemahan,yaitu :
2. Kata “Satu orang atau lebih”, perjanjian minimal harus dilakukan oleh 2
(dua) orang atau lebih dan tidak hanya orang tetapi juga badan hukum
saling mengikatkan diri. Oleh karena itu, definisi perjanjian adalah suatu
perbuatan hukum yang dilakukan oleh 2 (dua) subjek hukum atau lebih
untuk saling mengikatkan diri. Sesuatu hal yang dapat dituntut itu
perjanjikan,
Keadaan yang demikian apabila ditinjau dari segi hukum perdata disebut
prestasi. Apabila debitur tidak dapat membayar lunas utangnya setelah jangka
wanprestasi.
Hasil Wawancara Dengan Bapak Yudi Selaku HRD Adira Finance Cabang Mataram, 20
4040
Desember 2021.
56
disebabkan, yaitu:4242
kelalaian;
4141
Hasil Wawancara Dengan Bapak Joni Selaku Debitur Adira Finance Cabang Mataram, 28
Desember 2021.
4242
Djaja S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, (Bandung: Nuansa Aulia,
2012), hal.175
58
dilakukannya.
Wanprestasi atau cidera janji itu ada kalau seseorang debitur itu tidak
kesalahannya atau dengan kata lain debitur tidak dapat membuktikan adanya
overmacht, jadi dalam hal ini debitur jelas tidak bersalah. Sejak kapankah
debitur itu telah wanprestasi. Dalam praktek dianggap bahwa wanprestasi itu
tidak secara otomatis, kecuali kalau memang sudah disepakati oleh para pihak
bahwa wanprestasi itu ada sejak tanggal yang disebutkan dalam perjanjian
lalai dengan lewatnya tenggang waktu yang telah ditetapkan dalam perikatan.
debitur wajib memenuhi prestasi dalam waktu yang ditentukan. Jika dalam
waktu itu debitur tidak memenuhinya, debitur dinyatakan telah lalai atau
wanprestasi.
Peringatan tertulis dapat dilakukan secara resmi dan dapat juga secara
tidak resmi. Peringatan tertulis secara resmi yang disebut somasi. Somasi
4343
Ibid
59
a) Bentuk-Bentuk Wanprestasi
tetapi terlambat;
dilakukannya.
bentuk yaitu:
mestinya,
waktunya,
4444
Johanes Ibrahim,”Cross Defauld & Cross Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian
Kredit Bermasalah”,( Cetakan ke-1, Penerbit refika Aditama, Bandung, 2004), hal.55-56.
60
dalam pemberi tahuan itu dengan kata lain somasi adalah peringatan
efektif.
KUHPerdata.
para pihak dalam hal ini kreditur dan debitur yang membuat
belah pihak.
akan diperiksa dan diputus oleh hakim, yang mana melalui sistem ini
tidak mungkin akan dicapai sebuah win-win solution atau solusi yang
pihak yang menang dan pihak lain menjadi pihak yang kalah.
fidusia harus dibuat dengan akta otentik agar muncul asas spesialitasnya.
65
Asas ini terdapat pada pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Jaminan Fidusia yang
dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia dan merupakan akta Jaminan
Fidusia.
hakim.
2. Pelelangan Umun
penerima fidusia
di daerah tersebut.
dengan cara debitur harus melunasi atau membayar semua utang atau kerugian
yang diderita oleh kreditur. Apabila pihak debitur tetap melalaikan tanggung
dengan adanya saling keterbukaan dari para pihak maka akan ditemukan upaya
melalui proses hukum acara yang normal hingga turunnya putusan dari
pengadilan.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
jaminan kepada penerima fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal
pembiayaan untuk saat ini sudah tidak lagi ada penarikan secara
secara kekeluargaan.
71
juga secara tidak resmi. Peringatan tertulis secara resmi yang disebut
B. Saran
2. Perlu adanya penambahan hak bagi debitur dalam isi perjanjjian antara
pihak debitur tidak serta merta pihak debitur diberi sanksi sepihak yang
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
Pers, Jakarta.
Pressindo, Surabaya.
Djaja S.M, 2012, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW, Nuansa Aulia,
Bandung.
Johanes Ibrahim, 2004, Cross Defauld & Cross Collateral Sebagai Upaya
Penyelesaian Kredit Bermasalah, Refika Aditama, Bandung.
Salim H.S, 2017, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak,
Sinar Grafika, Jakarta.
JURNAL:
SKRIPSI:
WEBSITE:
Badan Pusat Statistik, Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor
Menurut Jenis Tahun 1987- 2013,
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/View/id/1413 , diakses pada
14 April 2021
Adira, Sekilas Adira Finance,
http://adira.co.id ,diakses pada 29 September 2021
TESIS:
Yandra Kesuma, analisis tentang jenis akia jaminan fidusia, (Program Studi
Magister Kenotariatan, FH-UNSRl), 2012.