Pembimbing I Pembimbing II
Penulis menyatakan bahwa Tesis ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
tidak dibuatkan oleh orang lain serta sepengetahuan saya Tesis ini belum pernah
ditulis oleh orang lain. Untuk itu bila dikemudian hari Tesis ini terbukti merupakan
hasil karya orang lain, atau hasil mencontek Tesis atau karya orang lain (plagiat),
maka gelar Magister Kenotariatan (M.Kn.) yang telah saya peroleh bersedia untuk
Yang Menyatakan,
1820123034
ii
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PENGGUNA JASA
LAYANAN PINJAMAN ONLINE PAYLATER DI PADANG (STUDY PADA
PERUSAHAAN GOJEK DAN FINDAYA)
ABSTRAK
Paylater merupakan fasilitas keuangan melalui metode pembayaran dengan
cicilan tanpa kartu kredit, Paylater disediakan oleh perusahaan Fintech atau Peer to
Peer Landing Paylater mempunyai payung hukum yaitu POJK No 77/Pojk.01/2016
Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi.
Penelitian tesis ini mengkaji tentang perlindungan hukum terhadap
konsumen pengguna jasa layanan pinjaman online paylater di kota Padang
pengaturan hukum dan bentuk kerugian yang di derita konsumen
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris dan sifat penelitian
deskriptif dengan dukungan data primer dan sekunder yang dikumpulkan melalui
wawancara dan studi pustaka
Hasil yang diperoleh dari penelitian serta kesimpulan dari penelitan ini
bahwa perlindungan hukum konsumen paylater gojek di kota Padang belum
berjalan efektif dikarenakan adanya hak-hak konsumen yang dilanggar, perjanjian
elektronik yang tidak jelas dan tidak selesainya pengaduan konsumen, kerugian
yang dirasakan konsumen Paylater yaitu peretasan akun Paylater, penurunan limit,
sistem yang selalu eror, penagihan Paylater yang tidak jelas, pengaturan hukum
Paylater belum memadai dan mencerminkan adanya kepastian hukum
Saran yang dapat diberikan oleh peneliti yaitu agar OJK sebagai lembaga
yang mengawasi perusahaan Paylater Fintech memperketat aturan dan pengawasan,
Penyelesaian hukum dibidang perlindungan konsumen Paylater harus
mencerminkan kepastian hukum, dan konsumen sebagai pengguna Paylater di
haruskan berhati-hati dalam menggunakan aplikasi Paylater terutama Paylater yang
terdaftar di OJK
iii
LEGAL PROTECTION OF CONSUMERS USING ONLINE PAYLATER
LOAN SERVICES IN PADANG (STUDY ON GOJEK AND FINDAYA
COMPANIES)
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, berkat karunia-Nya penulis masih
diberikan kekuatan dan keteguhan hati serta kemauan, sehingga penelitian dan
penyusunan tesis ini dapat penulis selesaikan dengan segala keterbatasan dan usaha
yang sungguh-sungguh. Kemudian shalawat dan salam tak lupa pula penulis
sampaikan kepada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
membawa ummat manusia dari alam Jahiliah kepada alam yang penuh dengan ilmu
Dengan segala daya upaya dan dengan kesanggupan serta kemampuan yang
FINDAYA)”
Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penyusunan tesis ini, serta
diselesaikan untuk dapat menambah ilmu pengetahuan penulis dan yang lebih
studi stara dua (S2) yang sedang penulis tekuni di Program Magister (S2) Ilmu
v
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penelitian tesis ini dapat terlaksana
dan diselesaikan berkat motifasi, dorongan, budi baik, dan bantuan berbagai para
pihak. Oleh karena itu penulis harus menyampaikan rasa ucapan terima kasih
penulis yang tulus kepada Ibu Dr. Yulfasni S.H.,M.H selaku pembimbing 1 dan Ibu
1. Bapak Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H. selaku Rektor Universitas Andalas,
2. Bapak Prof. Dr. Busyra Azheri, S.H., M.H., selaku DekanFakultas Hukum
3. Bapak Dr. Azmi Fendri, S.H., M.Kn., selaku Kepala Program Studi
4. Bapak dan Ibu dosen Pasca Sarjana Universitas Andalas, yang telah
5. Bapak dan Ibu staf atau pegawai perpustakaan Universitas Andalas dan
serta staf atau pegawai Tata Usaha Pasca Sarjana Universitas Andalas, yang
vi
6. Terimakasih yang tulus dan mendalam kedua orang tua yang telah
7. Dan tak lupa penulis haturkan terimakasih atas bantuan semua pihak yang
Dalam penelitian tesis ini, penulis benar-benar menyadari bahwa tulisan ini
masih banyak kekurangan baik dari segi redaksi maupun teknik penulisan, maka
oleh sebab itu tesis ini belum memuaskan, karenanya dengan hati yang terbuka
kesempurnaannya, semoga tesis yang jauh dari kesempurnaan ini memberi faedah
Negara Indonesia.
Wassalamu’alaikum WarahmatullahiBabarakatuh
Yang Menyatakan,
1820123034
vii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................. i
ABSTRACT .......................................................................................................... iv
KATAPENGANTAR ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian..................................................................................... 13
H. Metode Penelitian...................................................................................... 24
viii
BAB III PEMBAHASAN
Findaya)................................................................................................ 88
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat yang adil
Republik Indonesia Tahun 1945, dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 4 disebutkan
pemerintah dalam hal ini menggerakan sektor perbankan untuk ikut andil
didalam nya baik dibidang mikro ataupun makro pelaku usaha perbankan
1998, tujuan nya adalah untuk mengatur berbagai kegiatan perbankan baik
1
transaksi, penyimpanan uang, investasi dan kredit agar masyarakat juga
mendapat perlindungan hukum, salah satu layanan yang ditawarkan oleh pihak
berasal dari bahasa Yunani yaitu credere, yang artinya kepercayaan, jika
seorang nasabah debitur yang memperoleh kredit dari bank adalah tentu orang
menjadi dasar pemberian kredit oleh bank kepada nasabah debitur adalah
mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh
bank atau badan lain. Demikian terlihat bahwa hubungan hukum antara
pemberi kredit yaitu bank sebagai kreditur dan penerima kredit, yaitu nasabah
dikenal dengan perjanjian kredit bank. Maka hubungan antara dan nasabah
Tekhnologi dan informasi yang semakin maju dan canggih telah merubah
sistem di sektor lembaga keuangan, pada sekarang ini bukan hanya perbankan
keuangan digital yang lebih efektif dan mudah dalam bertransaksi, dengan
1
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, cetakan ke 4 Kencana Prenada
Jakarta 2008,Hlm 57
2
bukan lagi hanya di sediakan oleh sektor perbankan tetapi juga di tawarkan
merupakan produk hukum dari Otiritas Jasa Keuangan yang dibuat dengan
diatur pada Pasal 1 angka (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.
rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam dalam mata uang rupiah secara
2
Pasal 1 angka (3) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 77/POJK.1/2016 tentang
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
3
Adapun peraturan lain yang mendasari diadakannya tentang layanan pinjam
Teknologi, PBI No. 16/8/PBI/2014 tentang Perubahan atas PBI No. 11/12/
penggunaannya yang semakin efisien, aman, cepat dan nyaman.3 Pada era
dengan pembayaran melalui uang digital adapun aplikasi yang banyak di minati
3
Burhanuddin Abdullah, Paper Seminar Internasional Toward a Less Cash Society in
Indonesia, Direktorat Akunting dan Sistim Pembayaran Bank Indonesia, Jakarta 2006
Hlm 9
4
Aplikasi-aplikasi tersebut banyak menawarkan fitur-fitur layanan kepada
hidup khusus nya dalam bertransaksi salah satu fitur yang akhir-akhir ini ramai
Paylater. Paylater sendiri muncul sebagai solusi buat siapa pun yang ingin
mengambil cicilan tanpa harus memiliki kartu kredit. Rata-rata orang yang
gagal mendapat kartu tersebut akan beralih ke Paylater agar bisa mencicil
uang berbasis tekhnologi dengan moto beli dulu bayar nanti kemudian, Paylater
pada umum nya hampir sama dengan pinjaman kredit di bank, yang
melalui kartu kredit dan pembuatannya melalui bank berbeda dengan Paylater
yang melalui sistem online, salah satu aplikasi yang menawarkan fitur Paylater
adalah Gojek.
pada tahun 2010 oleh Nadiem Makarim, Gojek merupakan perusahaan yang
layanan GoRide, GoSend, dan GoMart pada tahun 2015. Layanan Gojek terus
4
https://lifepal.co.id/media/belanja-pakai-kartu-kredit-atau-paylater/ Diakses 27 April
2020 Pukul 08:00WIB
5
berkembang hingga kini Gojek memilki 20 layanan dan telah melayani
pengguna tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di beberapa negara Asia
Tenggara.5 Salah satu produk layanan terbaru dari Gojek adalah fitur Paylater,
Paylater adalah metode pembayaran dari Gojek berupa pinjaman dengan batas
di waktu yang telah ditentukan. Dalam kata lain melalui fitur ini Gojek
harus dibayarkan di setiap akhir bulan menggunakan saldo GoPay.6 Dana yang
yang akan diberikan oleh Gojek. Hal ini menunjukkan bahwa upaya
oleh Gojek sebesar Rp 25.000,- per bulan dan keterlambatan pembayaran akan
dikenakan denda sebesar Rp 2.000,- per hari. Upaya yang dapat dilakukan
mengupgrade fitur Gopay pada aplikasi Gojek dengan mengunggah foto KTP
bersama foto diri dengan ketentuan pengguna wajib minimal berumur 21 tahun,
setelah itu pengguna hanya perlu terus menggunakan aplikasi Gojek sampai
5
https://www.gojek.com/about/ Diakses 27 April 2020 Pukul 08:00WIB
6
https://www.gojek.com/paylater/ Diakses 27 April 2020 Pukul 08:02WIB
6
Gojek memunculkan fitur tersebut pada aplikasi pengguna lalu pengguna dapat
oleh pihak Gojek ketika pertama kali fitur metode pembayaran Paylater muncul
bukan hanya antara Gojek dengan konsumen saja tetapi dengan perusahaan
sosial yang bertujuan untuk mendorong inklusi keuangan dan ekonomi digital
di Indonesia, mulai dari berbagai fitur finansial untuk pengguna Gojek, hingga
Gojek.
online tetapi perjanjian tersebut tetap harus berdasarkan syarat syah perjanjian
peristiwa dimana seorang berjanji kepada seorang lain atau dimana dua orang
7
https://www.findaya.com/tentang/ Diakses 27 April 2020 Pukul 08:15WIB
7
itu saling berjanji untuk melaksanakan sesuatu hal. Dari peristiwa ini, timbullah
suatu hubungan antara dua orang tersebut dinamakan perikatan. Perjanjian itu
law). Hal ini berarti bahwa pasal-pasal itu boleh dikesampingkan apabila
peminjaman uang atau lain barang yang menghabis karena pemakaian. Dari
berikut:9
pinjaman
sama
8
Subekti, Hukum Perjanjian, Intermasa, Jakarta 2008, Hlm 1.
9
Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, Cetakan ke-2,Mandar Manju, Bandung, 2008,
Hlm 67
8
4. Peminjam wajib membayar bunga bila diperjanjikan.
itu akan mengikat para pihak atau dikenal dengan asas kebebasan berkontrak
(The Freedom Of Contract) yang disimpulkan dalam Pasal 1338 ayat 1 Kitab
perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi para
Paylater Gojek dalam hal ini menggunakan perjanjian baku yang sudah
kontrak baku bukan merupakan hal baru dalam dunia usaha, namun persetujuan
POJK 77/2016, tetapi jika ditelaah peraturan ini hanya mengatur inovasi
keuangan digital di sektor jasa keuangan secara umum saja dan tidak ada
9
yang timbul akibat tidak adanya perlindungan konsumen dan dianggap
tangan.10
denda perhari sebesar Rp. 2000, pihak Gojek selalu lepas tangan
pengguna.11
10
https://mediakonsumen.com/tag/gojek-paylater Diakses 27 April 2020 Pukul 08:19WIB
11
https://mediakonsumen.com/2019/04/09/surat-pembaca/pihak-gojek-terkesan-abai-
dalam-mengembalikan-hak-konsumen Diakses 27 April 2020 Pukul 08:15WIB
12
https://mediakonsumen.com/tag/gojek-paylater Diakses 27 April 2010 Pukul 08:20WIB
13
https://mediakonsumen.com/2020/01/14/surat-pembaca/tidak-pernah-pakai-paylater-
gojek-tapi-dapat-tagihan Diakses 27 April 2020 Pukul 08:21WIB
10
Gojek Paylater sebagai penyelenggara, hal ini menjadi tidak ada
perjanjian.14
dimana konsumen Paylater tidak memahami dan mengerti prosedur hukum untuk
pihak penyedia layanan Paylater yang kerap kali diabaikan, penyelesaian sengketa
konsumen seharusnya tahap paling awal adalah pengaduan kepada pihak penyedia
layanan Paylater yang harus di perhatikan dan mencari solusi atas penyelesaian
Paylater merupakan bentuk dari suatu perjanjian maka dari itu dalam pengunaan
terjadi dalam penggunaan Paylater pada aplikasi Gojek tidak hanya sebatas pada
perjanjian yang terjadi antara pengguna dengan Gojek, karena Paylater merupakan
bentuk dari perjanjian P2P yang merupakan perjanjian pinjam meminjam dari suatu
pihak ke pihak lain melalui penyelenggara selain bank maka terdapat pihak lain
Gojek, tetapi perjanjian tersebut merupakan perjanjian baku yang sangat merugikan
konsumen dimana perjanjian itu hanya tertuang tentang tanggung jawab dan hak
pengguna dengan Findaya perusahaan Fintech Peer to Peer Landing tanpa ada
14
https://www.gojek.com/help/paylater/syarat-dan-ketentuan-paylater/ Diakses 27 April
2020 Pukul 08:22WIB
11
untuk bertransaksi adalah Gojek sendiri, terlebih lagi banyak konsumen yang sangat
karena peraturan ini hanya berisi tentang ketentuan-ketentuan umum saja tanpa
lebih khusus menangani masalah Konsumen dengan paylater ataupun pihak ketiga
sebagai penyedia dana ini. suatu hal menarik yang dapat dikaji menurut kajian
hukum perdata ini adalah mengenai keabsahan kontrak dan perlindungan konsumen
pada aplikasi Paylater ini, sehingga Peneliti akan mengkaji dengan judul
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi
12
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang akan menjadi fokus studi, maka yang
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
13
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
perundang-undangan di Indonesia
2. Manfaat Praktis
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang dilakukan oleh Yuda Fuadi tahun 2019 dengan judul
14
a. Bagaimanakah kedudukan hukum Paylater dalam
hukum di Indonesia?
77/POJK.01/2016?
2. Penelitian yang dilakukan oleh Eva Saputri pada tahun 2020 dengan
3. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Nela Safitry pada tahun 2020
15
b. Bagaimana Bentuk Perlindungan Konsumen Korban dalam
Lestari?
lakukan, letak perbedaan tersebut yaitu objek PT dari Paylater ataupun fintech nya
dan kajian mengenai dasar hukum yang di pakai oleh peneliti terdahulu, serta
penelitian terdahulu tidak spesifik merujuk pada tempat atau lokasi penelitian,
F. Kerangka Teoritis
Untuk itu teori yang digunakan untuk membedah permasalahan pada tesis ini
ketetapan.15 Hukum secara hakiki harus pasti dan adil. Pasti sebagai
15
Cst Kansil, dkk, Kamus Istilah Hukum, Jala Permata Aksara,Jakarta 2009, Hlm, 385.
16
hukum yang tidak pasti dan tidak mau adil bukan sekedar hukum
yang buruk, melinkan bukan hukum sama sekali. Kedua sifat itu
perilaku bagi semua orang. Ubi jus incertum, ibi jus nullum (di mana
16
Shidarta, Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir, PT Revika
Aditama,Bandung 2006, Hlm.79
17
Sudikno Mertokusumo dalam Salim Hs, Perkembangan Teori Dalam Ilmu Hukum,PT
Rajagrafindo Persada, Jakarta 2010, Hlm 24.
18
Ibid, Hlm 82.
19
L.J van Apeldoorn dalam Shidarta, Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka
Berfikir, PT Revika Aditama, Bandung 2006. Hlm 82
17
Kepastian hukum Menurut Jan Michiel Otto yang
taat kepadanya
untuk itu, harus menjamin “kepastian hukum” demi tegaknya ketertiban dan
kekacauan dalam kehidupan masyarakat dan akan saling berbuat sesuka hati serta
20
Jan Michiel Otto terjemahan Tristam Moeliono dalam Shidarta, Moralitas Profesi
Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir, PT Revika Aditama,Bandung, 2006, hlm 85.
18
bertindak main hakim sendiri. Keadaan seperti ini menjadikan kehidupan berada
hukum itu sendiri). Menurut Satjipto Raharjo terdapat empat hal yang berhubungan
dengan makna kepastian hukum. Pertama bahwa hukum itu positif artinya bahwa
didasarkan pada fakta (Tatsachen), bukan suatu rumusan tentang penilaian yang
nanti akan dilakukan oleh hakim, seperti “kemauan baik”, ”kesopanan”. Ketiga
bahwa fakta itu harus dirumuskan dengan cara yang jelas sehingga menghindari
melainkan sesuatu yang cukup rumit, yang banyak berkaitan dengan faktor diluar
Radbruch, yang lebih tepat adalah kepastian dari adanya peraturan itu sendiri atau
subyek hukum yakni orang atau badan hukum ke dalam bentuk perangkat
baik yang bersifat prefentif maupun yang bersifat represif, baik yang lisan
21
M. Yahya harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHP Penyidikan dan
Penuntutan, Sinar Grfika, Jakarta 2002, Hlm 76.
22
Satjipto Rahardjo, Hukum Dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta, 2006, Hlm 135.
23
ibid, Hlm 139.
19
maupun yang tertulis. Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman
kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut
yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah
berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum
untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan
harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki
adalah segala bentuk upaya pengayoman terhadap harkat dan martabat manusia
24
Satjipto Rahardjo,Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat Yang Sedang Berubah,
Jurnal Masalah Hukum 1993, Hlm 4
25
Setiono, Rule Of Law (supremasi hukum), Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret, Surakarta 2004, Hlm.3
20
serta pengakuan terhadahak asasi manusia di bidang hukum. Prinsip perlindungan
hukum bagi rakyat Indonesia bersumber pada Pancasila dan konsep Negara Hukum,
harkat dan martabat manusia. Sarana perlindungan hukum ada dua bentuk, yaitu
Satjipto Raharjo awal mula dari munculnya teori ini bersumber dari teori hukum
alam atau aliran hukum alam. Aliran ini dipelopori oleh Plato, Aristoteles (murid
Plato), dan Zeno (pendiri aliran Stoic). Menurut aliran hukum alam menyebutkan
bahwa hukum itu bersumber dari Tuhan yang bersifat universal dan abadi, serta
antara hukum dan moral tidak boleh dipisahkan. Para penganut aliran ini
memandang bahwa hukum dan moral adalah cerminan dan aturan secara internal
dan eksternal dari kehidupan manusia yang diwujudkan melalui hukum dan
moral.26
Economics, merupakan bentuk yang diberikan oleh suatu negara memiliki dua sifat,
26
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, , PT. Citra Aditya Bakti, Bandung 2000, Hlm 53
27
R. La Porta Investor Protection and Corporate governance Jurnal Of financial
Economics 58 (1 January) 2000
21
sedangkan perlindungan yang di maksud bersifat hukuman (sanction) yaitu
menegakkan peraturan.
G. Kerangka Konseptual
1. Perlindungan Hukum
2. Konsumen
berbentuk produk barang ataupun jasa yang digunakan untuk diri sendiri,
3. Pengguna Jasa
Pengguna jasa merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia terdiri dari
dua suku kata yaitu pengguna dan jasa. Pengguna adalah orang yang
28
Moh Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta: Sinar
Bakti, 2003, Hlm,102
29
Munir Fuady, Pengantar Hukum Bisnis-Menata Bisnis Modern di Era Global, PT.
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2008, Hlm 227
30
Ibid.Hlm 478
31
Ibid, Hlm 777
22
4. Layanan Pinjaman Online
6. Padang
Indonesia, Kota Padang adalah Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat,
32
https://glints.com/id/lowongan/pinjaman-online-adalah/#.YNny-DhKjIU diakses
tanggal 01Juni 2021 Pukul 08:09 WIB
33
Pasal 1 angka 3 POJK 77/2016
34
https://sis.binus.ac.id/2020/01/30/apa-itu-paylater/ dikases tanggal 01 Juni 2021 Pukul
08:15 WIB
23
Kelurahan dengan kepadatan penduduk pada tahun 2016 sebanyak
914.968 jiwa.35
7. Perusahaan Gojek
melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun
produk Gojek saat ini yang berkembang salah satunya yaitu fasilitas
pembayaran.36
8. Perusahaan Findaya
H. Metode Penelitian
35
https://padang.go.id/gambaran-umum-kota-padang diakses tanggal 01 Juni 2021 Pukul
08:20 WIB
36
https://www.gojek.com/id-id/products/ dikases tanggal 01 Juni 2021 Pukul 08:30 WIB
37
https://www.findaya.co.id/tentang/ dikases tanggal 01 Juni 2021 Pukul 08:35 WIB
24
permasalahan-permasalahan yang timbul di dalam gejala yang
bersangkutan.38
1. Metode Pendekatan.
2. Jenis Data
pada data primer, sehingga yang menjadi sumber data utama pada
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang akan diapat melalui studi dan
b. Data Sekunder
38
Soerjono Soekanto. Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta 2008, Hlm. 43.
25
pendekatan hukum normatif. Sumber data yang akan digunakan
26
hasil Karya Ilmiah Para sarjana, Jurnal, Hasil-hasil Penelitian dan lain
sebagainya
a. Wawancara
Propinsi Sumatera Barat dan Manager Karyawan Front Office & Pemasaran
a) Populasi Penelitian
39
Hadari Nawawi dalam Soejono, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta 2003,hlm. 45.
27
dan Keuangan pada OJK Propinsi Sumatera Barat dan Karyawan
b) Sampel Penelitian
data ini, diambil sebagian saja untuk dijadikan sampel. Sampel adalah
9. Lokasi Penelitian
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Propinsi Sumatera Barat. Dan Perusahaan Gojek
40
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodelogi Penelitian Hukum dan Jurimetri,Bina Indonesia,
Jakarta 1990, hlm. 9.
28
10. Analisis Data
Setelah data diperoleh baik data primer maupun data sekunder yang diolah,
41
Soerjono Soekanto, Op. Cit, Hlm, 20
29
BAB II
TINJAUAN UMUM
Kredit, berasal dari suatu kata dalam bahasa Latin yang berbunyi
transaksi kredit terjadi, maka akan dapat kita lihat adanya pemindahan
materi dari yang memberikan kredit kepada yang diberi kredit. Dalam
akan datang.
mengemukakan kredit itu terjadi, bila ada tenggang waktu antara pemberi
kredit itu sendiri oleh kreditur, dengan saat pembayaran yang dilakukan
30
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
a) Adanya orang atau badan yang memiliki uang, barang atau jasa, dan
kreditur.
f) Adanya risiko.
sebagai perjanjian yang bersifar prinsipil, maka perjanjian jaminan adalah assessor
nya, ada dan berakhirnya perjanjian jaminan bergantung pada perjanjian pokok, arti
42
Hermansah,Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,
2005 Hlm. 71.
31
rill ialah bahwa terjadinya perjanjian kredit ditentukan oleh penyerahan uang oleh
bentuk perjanjian baku (Standard Contract). Berkaitan dengan itu, memang dalam
praktiknya bentuk perjanjiannya telah disediakan oleh pihak bank sebagai kreditur
debitur menerima semua ketentuan dan persyaratan yang ditentukan oleh bank,
kredit ini perlu memperoleh perhatian yang khusus baik oleh bank sebagai kreditur
maupun nasabah sebagai debitur, karena perjanjian kredit mempunyai fungsi yang
Perjanjian kredit Menurut Ch. Gatot Wardoyo mempunyai fungsi- fungsi sebagai
berikut:43
terjadinya suatu risiko dalam perjanjian kredit, debitur harus memberikan suatu
jaminan untuk memberikan rasa yakin dan aman terhadap kreditur dalam suatu
perjanjian kredit. Adapun pengertian jaminan menurut ketentuan Pasal 2 Ayat (1)
43
Ibid
32
Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 23/69/KEP/DIR tanggal 28
Februari 1991 tentang Jaminan Pemberian Kredit. Bahwa yang dimaksud dengan
jaminan adalah suatu keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi
suatu kredit sesuai dengan yang diperjanjikan. Adapun menurut ketentuan Pasal 1
butir 23 yang dimaksud dengan agunan adalah jaminan tambahan yang diserahkan
nasabah debitur kepada bank dalam rangka pemberian fasilitas kredit atau
Tujuan dari agunan untuk mendapat fasilitas kredit dari bank. Agunan ini
diserahkan oleh debitur kepada bank. Adapun pengertian jaminan yang lainnya
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan. Adapun
sesuatu yang diterima oleh kreditur dan diserahkan debitur untuk menjamin suatu
kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul dari suatu perikatan hukum.
Oleh karena itu, hukum jaminan erat sekali dengan hukum benda.44
44
Salim H.S, Perkembangan Hukum jaminan di Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2014, Hlm. 22.
33
2. Prinsip-Prinsip Kredit
modal, agunan, dan prospek usaha dari nasabah debitur, yang kemudian
dikenal sebagai Prinsip 5 C’s. Prinsip 5 C’s ini akan memberikan informasi
kepada hubungan yang telah terjalin antara bank dan calon debitur
atau informasi yang diperoleh dari pihak lain yang mengetahui moral,
45
Racmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan di Indonesia, Cetakan II, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta 2003, Hlm. 240
46
Dahlan Siamat, Manajemen Bank Umum, Intermedia, Jakarta 1993, Hlm. 99.
34
kepribadian dan perilaku calon debitur dalam kehidupan sehari-
harinya.
Bank harus meneliti tentang keahlian calon debitur dalam bidang usahanya
mengembalikan pinjamannya.
mengenai masa lalu dan yang akan dating. Sehingga dapat diketahui
wajib meminta agunan tambahan dengan maksud jika calon debitur tidak
Bank harus menganalisis keadaan pasar didalam atau diluar negeri baik
35
masa lalu maupun masa yang akan datang. Sehingga masa depan pemasaran
dari hasil proyek atau usaha calon debitur yang dibiayai bank dapat
diketahui.
merangsang bagi kedua belah pihak untuk saling menolong untuk tujuan
tahapan yang lebih baik. Maksudnya, baik pihak debitur maupun kreditur
makro. Dari manfaat nyata dan manfaat yang diharapkan maka kredit dalam
36
b) Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.
Kredit khususnya kredit perbankan terdiri dari beberapa jenis apabila dilihat
dari beberapa segi kriteria tertentu. Dalam hal ini, jenis kredit yang ada sekarang
juga tidak dapat dipisahkan dari kebijakan perkreditan yang telah digariskan dengan
berbentuk kredit perorangan karena kedua belah pihak saling mengenal, dengan
Jenis kredit perbankan dapat dibedakan dengan mengacu kepada kriteria tertentu,
yaitu:
37
penatalaksanaannya, karena pada dasarnya kredit tersebut mempunyai suatu
kesamaan yang asasi, maksudnya satu jenis kredit dapat saja dimasukan dalam
beberapa pengklasifikasian.
1) Kredit Perbankan
konsumsi. Kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta
2) Kredit Likuiditas
Kredit likuiditas yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-
38
3) Kredit Langsung
Kredit ini diberikan oleh Bank Indoneia kepada lembaga pemerintah atau
1) Kredit jangka pendek yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun,
bentuknya dapat berupa kredit pembeli dan kredit wesel, juga dapat
2) Kredit jangka menengah yaitu kredit berjangka waktu antara 1 (satu) tahun
menengah.
3) Kredit jangka panjang yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 (tiga)
tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya yaitu kredit investasi yang
47
Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia edisi Ke 1, PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung 1993, Hlm. 221
39
membiayai keperluan konsumsinya seperti kredit profesi, kredit
b) Kredit Modal Kerja, yaitu kredit modal kerja yang diberikan baik
yang habis dalam satu siklus usaha dalam jangka waktu maksimal
perusahaan sehari-hari.
aktivitas perputaran usaha, yaitu melihat dinamika, sektor yang digeluti, aspek
40
b) Kredit menengah, yaitu kredit yang diberikan kepada pengusaha yang
c) Kredit besar, kredit besar pada biasanya ditinjau dari segi jumlah kredit yang
Dalam pelaksanaan pemberian kredit yang besar ini tidak dengan melihat risiko
konsorsium.
b) Kredit bukan uang, yaitu dimana diberikan dalam bentuk barang, jasa
41
B. TINJAUAN UMUM PAYLATER GOJEK
Paylater Gojek adalah menu atau fitur baru dari aplikasi Gojek
Paylater Gojek merupakan fitur yang dapat dinikmati yang dihasilkan dari
kerja sama antara Gojek dengan perusahaan Findaya yang telah terdaftar
Gojek dan pinjaman Pendidikan untuk arisan mapan, Findaya akan terus
48
https://www.gojek.com/blog/gojek/paylater/ diakses 01 September 2020 Pukul
011:01WIB
49
https://www.findaya.com/tentang/ diakses 01 September 2020 Pukul 011:15 WIB
42
memberikan dan menawarkan berbagai keuntungan, adapun keuntungan
tersebut yaitu:50
online bisa dibayar di akhir bulan sesuai waktu dan tempo yang telah di
bulan pertama
Paylater Gojek tidak dapat digunakan jika konsumen belum mengajukan dan
2) Aktifkan Paylater
persetujuan perjanjian
50
https://www.gojek.com/blog/gojek/paylater/ diakses 01 September 2020 Pukul 011:30
WIB
51
https://www.gojek.com/blog/gojek/ketentuan-menggunakan-GOJEK-PayLater/ diakses
01 September 2020 Pukul 012:00 WIB
43
4) Tunggu sampai Paylater disetujui
gosend, Gojek.
3) Pilih pesan
dikenakan tagihan pembayaran, adapun cara untuk membayar yaitu dengan saldo
Gopay, artinya konsumen harus mengisi terlebih dahulu saldo Go Pay nya, jika
dan denda Rp. 200.000 Perharinya, cara membayar Paylater di aplikasi Gojek
yaitu:52
2) Pilih Paylater
52
https://www.gojek.com/blog/gojek/paylater/ diakses 01 September 2020 Pukul
011:45WIB
44
C. TINJAUAN UMUM FINANCIAL TEKHNOLOGY
1. Pengertian Fintech
pembayaran.53
53
Nuzul Rahmayani, Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen Terkait Pengawasan
Perusahaan Berbasis Financial Technology di Indonesia, Pagaruyuang Law Journal,
Edisi No. 1
54
Nofie Iman, Loc.Cit.
45
Konsep Fintech mengadaptasi perkembangan teknologi yang
data dan informasi kapan saja dan dimana saja, serta menyamaratakan
55
Muzdalifa, et. al., Peran Fintech Dalam Meningkatkan Keuangan Inklusif Pada UMKM
di Indonesia (Pendekatan Keuangan Syarian), Jurnal Masharif al Syariah:Jurnal
Ekonomi dan Perbankan Syariah, No. 1 Vol. 3, Surabaya, 2018.
56
Sianturi Tygor Franky D, Financial Technologi: issue Strategi , Implikasi, Kebijakan
Serta Tinjauan Hukum dan Regulasi ICT, 2018, Hlm 2
46
oleh masyarakat. Selain itu, produk Fintech juga ada yang sifatnya
2. Jenis-jenis Fintech
banyak startup yang melihat hal itu sebagai peluang untuk membuka
usaha lebih praktis dan efisien. Dengan adanya start up seperti Jojonomic
57
Nuzul Rahmayani, Tinjauan Hukum Perlindungan Konsumen Terkait Perusahaan
Berbasis Financial Technology di Indonesia, Pagaruyuang Law Jurnal Vol 2 No 1,
2018, Hlm 25
58
Alfica Reszita S, Perlindungan Hukum Bagi Pemberi Pinajaman dalam
Pemyelenggaraan Financial Tecnolgi berbasis P2P, https://dspace.uii.ac.id, akses 11
September 2020
47
b. Crowd funding adalah startup yang menyediakan platform penggalangan
masa depan. Jenis asuransi startup tidak semua berjalan demikian, ada
48
penghubung antara e-commerce dengan pelanggan, terutama dalam hal
akses perbankan. Adanya startup jenis ini sangat membantu para TKI
atau siapa saja yang mungkin salah satu anggota keluarganya berada di
luar negeri, karena proses pengiriman yang mudah dan biaya lebih
murah.
investasi yang sudah tidak asing lagi didengar. Securities dapat dikatakan
paling vital untuk membuka usaha, melahirkan ide banyak pihak untuk
49
Uangteman.com salah satu contoh startupyang bergerak di bidang ini.
pinjaman terjangkau dengan proses mudah dan cepat, sedangkan pemberi pinjaman
Secara teoritis, Peer-to-peer lending atau P2P Lending adalah kegiatan pinjam
website dari berbagai perusahaan peer lending P2P Lending merupakan salah satu
Caranya ialah dengan membuat platform online yang menyediakan fasilitas bagi
pemilik dana, untuk memberikan pinjaman secara langsung kepada kreditur dengan
return (pengembalian) yang lebih tinggi. Akan tetapi peminjam dana juga akan
diuntungkan, karena dapat mengajukan kredit dengan syarat dan proses yang lebih
mudah cepat, serta tanpa agunan, bila dibandingkan dengan lembaga keuangan
59
Merine Gararita SitompulUrgensi Lgalitas Financial Technologi (FINTECH): Peer to
Peer (P2P) Lending Di Indonesia, JURNAL YURIDIS UNAJA VIL 1 NO 2,2018,Hlm
70.
50
perjanjian pinjam meminjam uang. Pinjam meminjam menurut Pasal 1754 KUH
Perdata adalah suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada
pihak yang lain suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian,
dengan syarat bahwa pihak yang terakhir ini akan mengembalikan sejumlah yang
pinjam meminjam uang adalah semua barang-barang yang habis dipakai dengan
dan ketertiban umum sedangkan dalam Perjanjian pinjam meminjam uang online
atau dikenal juga dengannama Peer to Peer Lending (P2PLending) pada dasarnya
sama seperti perjanjian pinjam meminjam uang konvensional, hanya saja yang
membedakan adalah para pihak tidak bertemu langsung, para pihak tidak perlu
oleh nasabah. Penawaran dan penerimaan dalam perjanjian ini tentu saja memiliki
mekanisme yang berbeda dari perjanjian pinjam meminjam konvensional, hal ini
60
Ernama, Budiharto, Hendro, “Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Financial
Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016)”,
Diponegoro 2017 Law Journal, Vol. 6, No. 3, hlm.5
51
dilihat dari cara perjanjian online itu lahir, adapun para pihak dalam Peer to Peer
Landing
perjanjian pinjam meminjam uang online ini sebagai lembaga jasa keuangan
masing-masing penyelenggara.
52
mempunyai piutang karena perjanjian layanan pinjam meminjma berbasis
warga negara asing, badan hukum Indonesia atau asing, badan usaha
penyelenggara.
Informasi (POJK P2P Lending) ini mengatur mengenai salah satu jenis Fintech
53
tata kelola sistem teknologi informasi penyelenggaran layanan pinjam
berkala kepada otoritas jasa keuangan. Dalam POJK ini mengatur juga terkait
kerahasiaan keuutuhan dan data keuangan yang dikelolahnya sejak data itu di
data pribadi, data transaksi, dan data keuangan, kecuali ditentukan lain oleh
pengguna secara sederhana cepat, dan biaya terjangkau. Pasal 30 ayat (1)
yang akurat, jujur, jelas, dan tidak menyesatkan. Ayat (2) Informasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam dokumen atau sarana
54
lain yang dapat digunakan sebagai alat bukti Pasal 39 ayat 1 mengatakann
a. Peringatan tertulis
tertentu
d. pencabutan izin.
55
dengan cara apapun, memberikan data dan/atau informasi
peraturan perundang-undangan.
dijanjikan
secara patut
56
6) Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen
sebagaimana mestinya
“Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp
57
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)” Kemudian didalam Pasal 45 ayat 4
menyatakan bahwa Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
58
BAB III
PEMBAHASAN
Findaya)
merupakan setiap orang yang menikmati atau menggunakan produk baik jasa
atau benda yang terselenggara di masyarakat baik pemakaian untuk diri sendiri,
produk tersebut harus adanya diberikan perlindungan hukum agar terjamin dari
merugikan yaitu aspek kemungkinan barang yang dibeli tidak sesuai dengan
61
Erman Rajagukguk, Pentingnya Hukum Perlindungan Konsumen dalam
Era Perdagangan Bebas, Mandar Maju, Bandung 2000, Hlm 2
59
Hubungan bisnis antara konsumen dan produsen rentan terhadap
mendapatkan informasi.
60
6. Meningkatkan kualitas barang dan/atau jasa yang menjamin
fiture Paylater.
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, didalam hal ini
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum
berdasarkan ketentuan hukum dari kesewenangan yang memuat dua hal, yaitu
62
Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus,
Kencana, Jakarta 2015 Hlm 190
61
perlindungan hukum Tindakan represif dan perlindungan hukum Tindakan
preventif.63
63
Satjipto Rahardjo, Op.Cit Hlm 4
64
Pasal 1 ayat 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77 /Pojk.01/2016
Tentang Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
62
dana juga dipertegas oleh peraturan POJK No 77 Tahun 2016 Pasal
dimana kedua pihak ini harus berbentuk badan hukum dan terdaftar
tujuan dari pendaftaran ini agar bisnis dalam bidang Fintech baik
63
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Dito Satrio
65
Wawancara dengan Bapak Dito Satrio Wicaksono Staf Subbagian Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Padang Tanggal 09
September 2020
64
b) Perjanjian antara konsumen dengan penyedia dana
(Findaya)
Gojek
65
standar kontrak yang isinya sudah di tentukan terlebih dahulu
66
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perikatan, Alumni, Bandung, 2006, Hlm 10
66
dananya tetapi tidak termasuk informasi terkait identitas
POJK.67
67
Pasal 19 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77 /Pojk.01/2016 Tentang
Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
67
perusahaan Fintech seperti perjanjian Paylater Gojek, pemberi
68
https://www.gojek.com/help/paylater/syarat-dan-ketentuan-paylater/ diakses tanggal 12
September 2020 Pukul 011:00 WIB
68
nantinya perjanjian ini dilanggar maka salah satu pihak bisa
terkena wanprestasi.
69
Wawancara Bersama Bapak Septian Dwijayanto Manager Karyawan Front Office &
Pemasaran Gojek tanggal 01 Januari 2021
69
pada perjanjian baku milik dari Paylater Gojek antara Findaya
ini besar bunga cicilan seperti halnya pada pembayaran akhir bulan,
secara adil.
70
https://www.gojek.com/help/paylater/syarat-dan-ketentuan-paylater/ diakses tanggal 12
September 2020 Pukul 011:30 WIB
70
Perlakuan yang adil harus diberikan kepada kedua belah pihak,
kewajiban tagihan paylater nya baik secara bulanan atau cicilan dengan
cara mengisi saldo Gopay Terlebih dahulu dan masuk ke fiture Paylater
kemudian lihat penagihan pembayaran dan pilih bayar, biasanya akan ada
Paylater.72
Rp. 50.000, biaya langganan Rp. 12.500, hari keterlambatan 17 hari, denda
71
https://www.gojek.com/help/paylater/cara-membayar-tagihan-paylater/ diakses
tanggal 12 September 2020 Pukul 15:01 WIB
72
https://id.quora.com/Pernahkah-kamu-memiliki-masalah-dalam-layanan-paylater-
di-aplikasi-GOJEK diakses tanggal 12 September 2020 Pukul 022:00 WIB
71
keterlambatan perhari Rp 37.500:17 hari= Rp. 2.205.73 jika dilihat denda
nya sangat besar sekali, apalagi ditambah adanya biaya langganan sebesar
adanya biaya layanan, dari kasus ini dapat dilihat bahwa prinsip adil tidak
3) Keandalan, atau sesuatu hal yang dapat diandalkan tentang fungsi dan
kejelasan prodak.
dari mulai fungsi prodak dan harga pembayaran, tidak boleh ada unsur tipu
didalam nya.
Kerahasiaan dan keamananan data sangatlah penting yang harus dijaga oleh
bahwa data konsumen dapat diberikan kepada pihak ketiga, tetapi konsumen
harus mengetahui data tersebut digunakan untuk apa, banyak nya kasus-
cara menagih dengan melalui kontak nomor telfon yang tertera di hanphone
73
https://www.gojek.com/help/paylater/saya-lupa-bayar-tagihan-paylater-tepat-
waktu/diakses tanggal 20 September 2020 Pukul 07:45 WIB
72
Paylater, baik Paylater Gojek, Traveloka, Ovo, kredivo, Shopee, Bukalapak,
cicilan kepada pihak ketiga atau perusahaan Fintech, jika tidak maka denda
akan terus berjalan.74 Kasus yang sering terjadi juga konsumen tidak pernah
jika tidak maka dapat menempuh jalur hukum, pada perjanjian Gojek
bahwa ternyata pelaku usaha baik dari penyelenggara ataupun penyedia dana
74
wawancara Bersama Bapak Dito Satrio Wicaksono Staf Subbagian Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Padang tanggal 09 September 2020
73
Paylater belum menerapkan prinsip dasar perlindungan pengguna karena
terdapat pengaduan yang mengandung tuntutan ganti rugi yang berkaitan dengan
aspek finansial, pengaduan Konsumen yang diajukan adalah benar, setelah PUJK
layanan dengan produk dan/atau layanan yang diterima, adanya kerugian material
Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan sudah ada, namun belum diterapkan
sepenuhnya oleh pelaku usaha sehingga banyak konsumen yang masih dirugikan.
Karyawan Front Office & Pemasaran Gojek Padang untuk pengaduan paylater
Gojek di Padang pihak nya memang tidak bisa berbuat banyak, dikarenakan
bukan pada perusahaan Gojek, sehingga Gojek hanya bisa menampung pengaduan
75
Berdasarkan wawancara bersama Bapak Septian Dwijayanto Manager Karyawan Front
Office & Pemasaran Gojek Padang tanggal 01 Januari 2021
74
memberikan perlindungan sebagaimana mestinya, ini merupakan perlindungan
awasi oleh OJK maka, melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
75
Sanksi penyelesaian permasalahan maka PUJK bisa dengan
disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan ganti rugi adalah kerugian
Konsumen Pada Pelaku Usaha Jasa Keuangan sudah ada, namun belum
76
diterapkan sepenuhnya oleh pelaku usaha sehingga banyak konsumen
Otoritas Jasa Keuangan, OJK menerima tiga jenis layanan yaitu layanan
terjadi masalah, pengaduan ini dibedakan menjadi dua menurut Pasal 9 OJK
yaitu:
77
a) Fasilitasi adalah upaya penyelesaian sengketa dengan
78
dilakukan dengan cara fasilitasi atau hanya fasilitasi terbatas,
kesepakatan tersebut
dengan cara:
79
a) Pengaduan pelanggaran disampaikan dengan cara tertulis memuat
80
2) Pasal 16 ayat (1), PUJK tidak melaksanankan hasil fasilitasi
secara terbatas
5) Pasal 22 ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) PUJK tidak memantau,
Jasa Keuangan.
berupa:
konsumen tidak lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) dan apabila
pengaduan tersebut bersifat non-perdata maka OJK tidak dapat menindak lanjuti
pengaduan tersebut, hal ini ditegaskan oleh Pasal 10 ayat 4 POJK Nomor
81
31/POJK.07/2020, Pengaduan kepada OJK juga hanya bisa diproses apabila
perusahaan Fintech terdaftar di OJK, jika tidak maka OJK tidak bisa memproses.76
mana semua pihak yang bersengketa saling berhadapan satu sama lain untuk
win-lose solution.78
David Reitzel “there is a long wait for litigants to get trial”, jangankan
76
Wawancara dengan Bapak Dito Satrio Wicaksono Staf Subbagian Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Padang Tanggal 09 September 2020
77
Suyud Margono, loc.cit.
78
Nurnaningsih Amriani, Mediasi Alternatif Penyelesaian Sengketa di Pengadilan,
Grafindo Persada, Jakarta, 2012, Hlm. 16.
79
Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata Tentang Gugatan, Persidangan,
Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan, Sinar Grafika, Jakarta, 2009,
hlm. 233.
82
Prosedur penyelesaian sengketa yang dilaksanakan di pengadilan
gugatan dengan dasar hukum nya wanprestasi Menurut Subekti dalam Djaja
(overmacht/forcemajeur).80
atau Fintech yang melanggar kontrak elektronik sehingga ada dari hak dan
kewajiban salah satu pihak yang tidak terpenuhi dan merugikan, pada saat
penyelesaiannnya.
80
Djaja S. Meliala, Hukum Perdata Dalam Perspektif BW , Nuansa Aulia, Bandung,
2012, Hlm175
83
kepastian hukum, karena kepastian hukum menurut Jan Michel Otto
Padang, OJK Per 5 Agustus 2020, OJK mencatat terdapat 158 entitas fintech P2P
lending yang legal, terdiri dari 33 perusahaan dengan status berizin dan 125
berstatus terdaftar, Jumlahnya berkurang dari data Juni 2020, dengan catatan
Fintech terdaftar sebanyak 128 entitas, jumlah berkurang ini berasal dari izin
satu tahun yang tidak di perpanjang dan pencabutan izin karena masalah-
masalah tertentu.81
Paylater di Kota Padang yang diberikan POJK belum sepenuh nya efektif baik
81
Wawancara yang dilakukan peneliti dengan Bapak Dito Satrio Wicaksono Staf Subbagian
Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Padang Tanggal 09
September 2020
84
Gojek, seharusnya selain mengeluarkan regulasi Peraturan Otoritas Jasa
penerapan sistem keamannan data, setidak nya OJK harus mewajibkan dan
konsumen
konsumen
2. Tidak adanya pengaturan yang lebih jelas tentang para pihak pengguna
85
dari aplikasi Gojek, bukan Findaya, pelaku usaha yang mempunyai
konsumen dengan Findaya, dan para pemberi dana juga tidak dijelaskan
perusahaan fintech bukan hanya satu perusahaan pemberi dana saja, tetapi
beri wadah oleh perusahaan fintech untuk menyalurkan dana tersebut, jika
nantinya terdapat permasalahan maka dalam hal ini perusahaan fintech lah
Paylater Gojek
86
4. Mengetahui Langkah-langkah untuk melakukan pengaduan jika
terjadi permasalahan
efektif dan mencerminkan adanya kepastian hukum disebabkan hal berikut ini:
di POJK Padang
87
ini sangat banyak menjamur sehingga perlu regulasi peraturan yang
Dari berbagai peroses yang Panjang tersebut, maka hemat peneliti untuk
Gojek beroperasi
Konsumen
konsumen dengan penggunaan pinjaman nya yang mudah, juga terdapat kerugian
yang timbul dan hal tersebut banyak di rasakan oleh masyarakat terutama pada
Konsumen Paylater Gojek, adapun kerugian yang timbul adalah sebagai berikut:
88
a. Peretasan Akun Paylater
mengakses dan masuk tanpa izin atau secara ilegal terhadap akun atau sistus
data, memakai data, megakses data, menambah dan mengurangi data untuk
seperti:
dengan dendanya.83
82
Sutarman, Membangun Aplikasi Web Dengan Php Dan Mysql, Graha Ilmu. Yogyakarta
2007 Hlm 68
83
https://mediakonsumen.com/2020/01/14/surat-pembaca/tidak-pernah-pakai-paylater-
gojek-tapi-dapat-tagihan diakses tanggal 27 April 2021 Pukul 08:00 WIB
89
2) Saldo Paylater di curi oleh oknum tidak bertanggungjawab
dana limit akan di berikan, namun limit pinjaman ternyata dapat di turunkan
konsumen.
90
mengatakan bahwa ia di kenakan denda oleh pihak Paylater akibat
pembayaran tersebut tidak masuk pada Paylter, tetapi saldo Gojek ia tetap
terpotong, ia juga sudah mengirim email kepada pihak Findaya namun tidak
ada tanggapan.84
tiga yaitu debcolector Paylater dengan cara mengakses no kontak tlf yang
84
https://mediakonsumen.com/2020/12/06/surat-pembaca/ingin-bayar-gojek-paylater-
tepat-waktu-tapi-sistem-error diakses tanggal 27 April 2021 Pukul 08:00 WIB
85
Wawancara bersama Bapak Septian Dwijayanto Manager Karyawan Front Office &
Pemasaran Gojek Padang tanggal 01 Januari 2021
91
Kasus kerugian Konsumen paylater Gojek sendiri di Padang
saldo Gojek yang di potong tidak sesuai dengan jumlah tagihan Paylater,
mengerti daan bersikap koperatif tetapi ada juga yang tidak mengerti dan
ingin uang nya dikembalikan, jika kasus nya demikian maka pihak Gojek
Findaya.
konsumen memang hanya bisa melakukan pengaduan melalui tlf dan email
92
dilanggar, hubungan hukum didalam Paylater antara konsumen dengan
penyedia jasa Paylater seperti PT. Findaya pada Aplikasi Gojek ditandai
dengan penyelenggara
ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak, jumlah pinjaman, suku
93
akses informasi kepada Pemberi Pinjaman atas penggunaan dananya tetapi
Pasal 19 POJK.
pemberi dana didalam aplikasi fiture Paylater, seperti halnya pada aplikasi
berhak menagih hutang atau cicilan Paylater Gojek, findaya juga berhak
menghindari resiko.
94
b) Hubungan hukum antara aplikasi dengan penyelenggara dan Konsumen
karena ada kerja sama antara pemilik aplikasi sebagai pelaku usaha dengan
dengan Findaya karena Gojek tidak memiliki izin untuk melakukan usaha
95
pengguna memiliki hubungan hukum dengan Gojek sebagai konsumen
konsumen
sebelum mengajukan Paylater, dalam hal ini pemberi dana diwakilkan oleh
1) Ketentuan Umum
96
4) Kuasa pemberi dana kepada Findaya untuk melakukan, penilaian,
Dari hubungan hukum yang telah disebutkan diatas masing- masing pihak
mempunyai keterikatan satu sama lain karena adanya perjanjian yang memuat hak
dan kewajiban, dan jika salah satu pihak melanggar perjanjian atau melakukan
wanprestasi tentunya akan ada yang dirugikan terutama pada konsumen yang
rentan sekali dirugikan, untuk itu perlu lah suatu Langkah hukum sebagai
penyelesaiannya.
didalam perjanjian diatas, maka terdapat aturan hukum serta perjanjian kontrak
elektronik yang dilanggar oleh pihak Paylater kepada konsumen nya, terutama
tersebut digunakan oleh orang lain untuk memakai saldo atau pinjman Paylater,
hal ini telah melanggar Pasal 1 angka 1 Peraturan Menteri Komunikasi dan
Pribadi Dalam Sistem Elektronik yang mendefinisikan bahwa data pribadi adalah
data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga kebenaran serta
97
dilindungi kerahasiaannya. Pada pasal 2 ayat (1) dijelaskan bahwa perlindungan
data pribadi dalam sistem elektronik mencakup beberapa hal perlindungan pada
saat:
c. Penyimpanan
akses. Pemusnahan.86
dapat dilakukan atas dasar persetujuan dari konsumen yang bersangkutan. Hal ini
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang berbunyi sebagai berikut:
elektronik.
86
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2016 Tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik
87
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik,
98
Kemenkominfo berperan dapat memberikan assessment bagi
mengikuti standar yang telah ditetapkan atau tidak, tentunya segalanya harus
limit pinjaman, sistem yang selalu eror, penagihan paylater yang tidak jelas juga
identitas para pihak, ketentuan mengenai hak dan kewajiban para pihak, jumlah
pinjaman, suku bunga pinjaman, besarnya komisi, jangka waktu, rincian biaya
pemanfaatan dana oleh penerima pinjaman, besaran bunga pinjaman dan jangka
waktu pinjaman.
88
Basrowi, “Analisis Aspek dan Upaya Perlindungan Konsumen Fintech Syariah”, (Jurnal
Lex Librum, Vol.V, No. 2 Juni 2019), Hlm 974.
99
Selain Pasal 19 POJK juga terdapat di perjanjian “elektronik Syarat dan
ketentuan” mengenai besaran limit, jumlah pinjaman cicilan baik akhir bulan atau
tiap bulan serta denda ketelambatan pembayaran dan cara penagihan, pihak
perjanjian baru.
Dan Findaya)
jaringan internet.
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
100
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga
yang saat ini dikenal dengan sebutan Pinjaman Peer To Peer Landing atau P2P.
Pinjaman P2P adalah bentuk pinjaman dari orang ke orang melalui perantara
sektor keuangan.89 Secara definisi, Peer to Peer landing merupakan salah satu
dan praktis dengan cara beli sekarang bayar kemudian, Paylater juga
menggeser minat masyarakat terhadap kartu kredit, fungsi Paylater dan kartu
kredit hampir sama yaitu untuk membayar cicilan barang yang kita inginkan,
namun bentuk nya berbeda, jika kartu kredit identik dengan menggunakan
kartu dalam bentuk fisik, lainhal dengan Paylater yang hanya menggunakan
aplikasi,
Paylater yang berkembang dan saat ini sering dipakai oleh kalangan
masyarakat yaitu:
89
H, Ratna. Juliani PR. Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Peer To Peer Lending,
Yogyakarta Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM. Universitas Islam Indonesia 2018,
Hlm 56
101
1) Paylater OVO dengan perusahaan Fintech atau penyelenggara dana PT.
membeli produk atau barang yang disediakan oleh platform sesuai aplikasi,
Aplikasi tersebut, seperti halnya pada Paylater Gojek, Paylater Gojek adalah
menu atau fitur baru dari aplikasi Gojek dengan kegunaan untuk pembayaran
sesuatu baik itu pemesanan makanan, minuman dan berbagai fasilitas layanan
yang disediakan oleh Gojek.91 Paylater Gojek merupakan fitur yang dapat
dinikmati yang dihasilkan dari kerja sama antara Gojek dengan perusahaan
Findaya yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
90
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/27/111800226/-fintech-kredivo-resmi-
terdaftar-di-ojk diakses tanggal 11 September 2020 Pukul 09:09 WIB
91
https://www.gojek.com/blog/gojek/paylater/ diakses tanggal 11 September 2020 Pukul
09:09 WIB
102
Paylater ini sangat berkembang di Negara Indonesia yang merupakan dalam
norma yang tertulis berupa perundang-undangan yang di buat oleh pejabat yang
berwenang, bersifat mengikat secara hukum untuk umum, hal ini tertuang didalam
tingkat daerah.92
berdasarkan:
92
Maria Farida Indriati, Ilmu Perundang-undangan Dasar-dasar Dan Pembentukannya,
Kanisius, Yogjakarta, 2007, Hlm 7
103
a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/Pojk.01/2016 Tentang
kerugian bagi pengguna. Oleh karena itu, regulasi kegiatan bisnis layanan
keuangan.
104
Peraturan Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
Fintech Nomor 77 /Pojk.01/2016 terdiri dari XV Bab yang berisikan tentang, Bab-
layanan, mitigasi risiko, tata kelola sistem teknologi informasi, edukasi dan
Pasal 7 POJK
POJK
105
4) Paylater Fintech ditandai dengan adanya perjanjian perjanjian
106
9) Atas pelanggaran kewajiban dan larangan dalam peraturan OJK ini,
dan tanggung jawab direksi dalam pengawasan serta resiko tekhnologi Informasi
yang timbul, penempatan pusat data dan pusat pemulihan bencana serta rencana
107
informasi, pengamanan sistem elektronik, penanganan insiden dan ketahanan
Tekfin).
Peraturan ini berisi pengaturan teknis atas materi ketentuan yang diatur
Bank Indonesia.
Prinsip manajemen resiko dan kehati-hatian masih menjadi perhatian utama dari
Bank Indonesia dalam hal tata cara pendaftaran, penyampaian informasi, dan
diapreasi oleh seluruh pihak agar tercipta kondisi yang aman dan nyaman dalam
108
Pengaturan Paylater yang merupakan pinjaman berbasis tekhnologi finansial
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
dua atau lebih subyek hukum, hubungan mana terdiri atas ikatan antara individu
dengan individu, antara individu dengan masyarakat antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Dalam hubungan hukum ini hak dan kewajiban pihak
yang satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.93
perjanjian adalah suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta benda) antara
93
Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Sinar Grafika, Cetakan Kedelapan 2006. Hlm 269.
109
dua orang, yang memberi hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari
yang lainnya, sedangkan yang lainnya ini diwajibkan memenuhi tuntutan itu.94
penyelenggara, pemberi dana dan penerima dana, dimana hubungan hukum tersebut
ditandai dengan adanya sebuah perjanjian, secara ril perjanjian tersebut merupakan
tindakan dari kedua belah pihak atau masing-masing pihak yang bertindak untuk
dan atas nama dirinya atau untuk dan tas nama mewakili perusahaan, dimana pihak
diterima oleh penerima (offere) sehingga terciptalah suatu hubungan hukum dengan
tujuan yang jelas di dasari oleh kecakapan, kesepakatan, objek tertentu dan sesuatau
yang halal.95
suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain
suatu jumlah tertentu barang-barang yang habis karena pemakaian, dengan syarat
bahwa pihak yang terakhir ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari jenis
pihak-pihak atau subjek minimal dua orang yang saling mengikatkan diri, ada
persetujuan pihak-pihak yang bersifat tetap, ada tujuan yang hendak dicapai, ada
94
R. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Cet XXXIV, Intermasa, Jakarta, 2010,
Hlm122.
95
Titik Triwulan Tutik, Pengantar Hukum Perdata di Indonesia, Prestasi Pustaka
Publisher, Jakarta 2006, Hlm 5
110
prestasi yang akan dilaksanakan, ada bentuk perjanjian secara lisan dan tulisan, dan
syarat tertentu sebagai isi perjanjian.96 Syarat sah perjanjian diatur dialam Pasal
1320 KUHPerdata yaitu sepakat, cakap, suatu hal tertentu dan suatu sebab hal yang
halal.
digital, maka bentuk perjanjian kontrak paylater juga berbentuk secara online atau
adalah suatu komunikasi yang dilakukan oleh pihak yang ditawarkan sesuatu
(offeree) kepada pihak yang menawarkan sesuatu (offeror) di mana rangkaian kata-
kata atau Tindakan yang dilakukan secara objektif dapat diterjemahkan atau
penawaran dalam bisnis Fintech secara elektronik yaitu melaluai e-mail atau
webpage. Dalam hal ini perusahaan Fintech melalui website nya telah menyediakan
formular jasa keuangan atau produk keuangan yang bisa diisi secara langsung
oleh calon konsumen sesuai dengan yang dibutuhkan atau calon konsumen
diharuskan untuk terlebih dahulu membuka akun atau mendaftarkan diri menjadi
96
Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata Dalam Sistem Hukum Nasional, Kencana, Jakarta,
2008, Hlm 222
97
E. Santi, B. Budiharto& H. Saptono ‘Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap
Financial Technology (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK. 01/2016)’
(2018) Diponegoro Law Journal Hlm13
111
Subjek dalam perjanjian pinjam meminjam uang adalah pemberi pinjaman
pinjam meminjam uang adalah semua barang-barang yang habis dipakai dengan
perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi,
Secara lebih lengkap, OJK adalah lembaga independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
Pengawasan yang dilakukan OJK berada pada tahap awal dan tahap akhir,
tahap awal berada pada pengawasan perizinan legalitas Paylater atau Jasa
layanan pinjaman tekhnologi Informasi yang terdaftar di OJK, tahap akhir yaitu
pada saat konsumen mengadu adanya hak-hak yang dilanggar oleh pihak
Paylater.
98
https://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx diakses tanggal 10
April 2021 Pukul 09:00 WIB
112
Berdasarkan Pengaturan hukum paylater yang telah di jelaskan diatas
hukum adalah “sicherkeit des Rechts selbst” (kepastian tentang hukum itu
dengan makna kepastian hukum. Pertama bahwa hukum itu positif artinya
hukum itu didasarkan pada fakta (Tatsachen), bukan suatu rumusan tentang
penilaian yang nanti akan dilakukan oleh hakim, seperti “kemauan baik”,
”kesopanan”. Ketiga bahwa fakta itu harus dirumuskan dengan cara yang jelas
Kepastian hukum merupakan ciri yang tidak dapat dipisahkan dari hukum,
terutama untuk norma hukum tertulis. Hukum tanpa nilai kepastian akan
kehilangan makna karena tidak lagi dapat dijadikan pedoman perilaku bagi
semua orang. Ubi jus incertum, ibi jus nullum (di mana tiada kepastian hukum,
wujud dan sifat nya pasti serta mengikat bagi pihak-pihak yang ada didalam
nya, seperti kedudukan para pihak, hak-hak para pihak, kewajiban para pihak
99
M. Yahya harahap, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHP Penyidikan dan
Penuntutan, Sinar Grfika, Jakarta 2002, Hlm 76.
100
Satjipto Rahardjo, Hukum Dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta, 2006, Hlm 13
113
serta sanksi yang mengatru namun terdapat kelemahan di dalam peraturan
hal ini terdapat dua pihak yaitu pemberi dana dan penerima dana, jika dikaitkan
konsumen, sehingga terdapat celah hukum yang membuat keraguan dan hukum
menjadi tidak pasti yaitu kedudukan Aplikasi Gojek dan pemberi dana,
dengan segala hak kewajiban serta akibat yang timbul, dari hal tersebut maka
114
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
efektif dikarenakan masih ada konsumen yang dilanggar hak nya oleh
bertanggungjawab
115
seperti pencurian data pribadi yang seharusnya keamanan nya di jaga
116
B. Saran
kerugian yang harus di tindak lanjuti, jika hanya kerugian yang sangat
117
tidak dikenakan denda, dan menjaga kerahasiaan akun serta pasword
118
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Agus Santoso, 2015, Hukum, Moral dan Keadilan Sebuah Kajian Filsafat
Hukum, Prenada Media, Jakarta
Amirudin, Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Raja
grafindo persada, Jakarta
Cst Kansil, dkk, Kamus Istilah Hukum, 2009, Jala Permata Aksara, Jakarta
Ernama, Budiharto, Hendro S., 2017 “Pengawasan Otoritas Jasa
Keuangan Terhadap Financial Technology (Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016),” Diponegoro Law Journal,
Vol. 6, No.3,
Hermansyah, 2008, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, cetakan ke 4
Kencana Prenada Jakarta.
Jan Michiel Otto terjemahan Tristam Moeliono dalam Shidarta, 2006,
Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir, PT
Revika Aditama, Bandung
Muhammad Djumhana, 1997, Hukum Perbankan Indonesia, Citra Aditya
Bakti, Bandung
M. Kusnardi dan Harmaily Ibrahim, 1998, Hukum Tata Negara Indonesia,
Sinar Bakti, Jakarta
M. Yahya harahap, 2002, Pembahasan Permasalahan Dan Penerapan KUHP
Penyidikan dan Penuntutan, Sinar Grfika, Jakarta
Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Bagi Rakyat diIndonesia, PT.Bina
Ilmu, Surabaya
R. La Porta “ Investor Protection and Corporate governance” Jurnal Of
financial Economics 58 (1 January) 2000
Satjipto Rahardjo, 1993, Penyelenggaraan Keadilan Dalam Masyarakat
Yang Sedang Berubah Jurnal Masalah Hukum
________2000, Ilmu hukum,Cetakan ke V, Citra Aditya Bakti, Bandung
________2006, Hukum Dalam Jagat Ketertiban, UKI Press, Jakarta
Sentosa Sembiring, 2008, Hukum Perbankan, Cetakan ke-2,Mandar Manju,
Bandung
Setiono, 2004, Rule Of Law (supremasi hukum), Magister Ilmu Hukum
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Shidarta, 2006, Moralitas Profesi Hukum Suatu Tawaran Kerangka Berfikir,
PT Revika Aditama, Bandung
Sinta Dewi Rosadi, 2015, CYBER LAW Aspek Data Privasi Menurut
Hukum Internasional, Regional, dan Nasional, PT Refika Aditama,
Bandung
Soerjono Soekanto. 2008, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta.
Subekti dan Tjitrosudibio, 2007, Kitab Undang‐Undang Hukum Perdata,
Pradnya Paramita. Jakarta,
Subekti, 2008, Hukum Perjanjian , Intermasa, Jakarta.
119
Sudikno Mertokusumo dalam Salim Hs, 2010, Perkembangan Teori Dalam
Ilmu Hukum, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta
Titik WIjayanti, 2018, “Pelaksanaan Pemberian Kredit Berbasis Teknologi
Informasi Oleh Fintech Kepada Pelaku Ukm ( Studi Pengawasan
OJK Surakarta)” . Tesis Program Studi Ilmu Hukum Universitas
Muhammadiya, Surakarta
2. Undang-undang
120