Disusun Oleh :
Kelompok 15
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keadilan”
dengan tepat waktu. Tugas makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas terstrusktur mata kuliah Teori-teori Politik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang
diantaranya
1. Bapak Prof.Dr.H. Idzam Fautanu. M.Ag selaku dosen
pengampu mata kuliah Teori-Teori Politik.
2. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini sehingga dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan berupa
dorongan doa dan juga materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik
penulisan makalah, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kami dan bagi pembaca, Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 3
A. Pengertian Teori keadian ............................................ 3
B. Teori Keadilan Menurut Ahli & Tokoh-tokoh Teori
Keadilan ......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................... 15
A. Kesimpulan .................................................................. 15
B. Kritik dan saran .......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap
manusia menginginkan keadilan. Keadilan adalah suatu hal yang
menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk dipenuhi
dan ditegakkan. Evolusi filsafat hukum, yang melekat dalam
evolusi filsafat secara keseluruhan, berputar di sekitar problema
tertentu yang muncul berulang-ulang. Di antara problema ini,
yang paling sering menjadi diskursus adalah tentang persoalan
keadilan dalam kaitannya dengan hukum. Hal ini dikarenakan
hukum atau aturan perundangan harusnya adil, tapi nyatanya
seringkali tidak. Keadilan hanya bisa dipahami jika ia diposisikan
sebagai keadaan yang hendak diwujudkan oleh hukum. Upaya
untuk mewujudkan keadilan dalam hukum tersebut merupakan
proses yang dinamis yang memakan banyak waktu. Upaya ini
seringkali juga didominasi oleh kekuatan-kekuatan yang
bertarung dalam kerangka umum tatanan politik untuk
mengaktualisasikannya. Orang dapat menganggap keadilan
sebagai hasil dari pandangan umum agama atau filsafat tentang
dunia secara umum. Jika begitu, orang dapat mendefinisikan
keadilan dalam satu pengertian atau pengertian lain dari
pandangan ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN TEORI KEADILAN
1. Pengertian Keadilan
Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak
berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar,
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa definisi dapat
1
https://en.wikipedia.org/wiki/A_Theory_of_Justice/ diakses tgl 6 Mei 2019 jm 07;08.
3
disimpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang
berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia,
keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan
sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan
tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua
orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.[2]
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua
ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung
ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang
tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan,
maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak
adilan.
Pembagian Keadilan menurut Aristoteles yaitu :
Keadilan Komulatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak
melihat jasa yang dilakukannya, yakni setiap orang mendapat haknya.
Keadilan Distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai
dengan jasanya yang telah dibuat, yakni setiap orang mendapat
kapasitas dengan potensi masing-masing.
Keadilan Findikatif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai
kelakuannya, yakni sebagai balasan kejahatan yang dilakukan.
8
B. Teori Keadilan Menurut Ahli & Tokoh-tokoh Teori
Keadilan
1. Teori Aristoteles
Keadilan diuraikan secara mendasar oleh Aristoteles dalam
Buku ke-5 buku Nicomachean Ethics. Untuk mengetahui tentang
keadilan dan ketidakadilan harus dibahas tiga hal utama yaitu (1)
tindakan apa yang terkait dengan istilah tersebut, (2) apa arti
keadilan, dan (3) diantara dua titik ekstrim apakah keadilan itu
terletak.2
Keadilan Dalam Arti Umum
Keadilan sering diartikan sebagai ssuatu sikap dan karakter.
Sikap dan karakter yang membuat orang melakukan perbuatan
dan berharap atas keadilan adalah keadilan, sedangkan sikap dan
karakter yang membuat orang bertindak dan berharap
ketidakadilan adalah ketidakadilan.
Pembentukan sikap dan karakter berasal dari pengamatan
terhadap obyek tertentu yang bersisi ganda. Hal ini bisa berlaku
dua dalil, yaitu;
1. jika kondisi “baik” diketahui, maka kondisi buruk juga diketahui;
2. kondisi “baik” diketahui dari sesuatu yang berada dalam kondisi
“baik”
10
Keadilan Dalam Arti Khusus
Keadilan dalam arti khusus terkait dengan beberapa pengertian
berikut ini, yaitu:
1. Sesuatu yang terwujud dalam pembagian penghargaan atau uang
atau hal lainnya kepada mereka yang memiliki bagian haknya.
3
Muhamad Erwin, 2015, Filsafat Hukum, Cetakan ke-4, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
hlm. 294.
11
2.Teori John Rawls
Lain halnya dengan Aristoteles, John Rawls yang hidup pada
awal abad 21 lebih menekankan pada keadilan sosial. Hal ini
terkait dengan munculnya pertentangan antara kepentingan
individu dan kepentingan negara pada saat itu. Rawls melihat
kepentingan utama keadilan adalah (1) jaminan stabilitas hidup
manusia, dan (2) keseimbangan antara kehidupan pribadi dan
kehidupan bersama.
Rawls mempercayai bahwa struktur masyarakat ideal yang
adil adalah struktur dasar masyarakat yang asli dimana hak-hak
dasar, kebebasan, kekuasaan, kewibawaan, kesempatan,
pendapatan, dan kesejahteraan terpenuhi. Kategori struktur
masyarakat ideal ini digunakan untuk:
1. menilai apakah institusi-institusi sosial yang ada telah adil atau
tidak
2. melakukan koreksi atas ketidakadilan sosial.
12
antar (original agreement) anggota masyarakat secara sederajat.4
Ada tiga syarat suapaya manusia dapat sampai pada posisi asli,
yaitu:
1. Diandaikan bahwa tidak diketahui, manakah posisi yang akan
diraih seorang pribadi tertentu di kemudian hari. Tidak diketahui
manakah bakatnya, intelegensinya, kesehatannya, kekayaannya,
dan aspek sosial yang lain.
2. Diandaikan bahwa prinsip-prinsip keadilan dipilih secara konsisten
untuk memegang pilihannya tersebut.
3. Diandaikan bahwa tiap-tiap orang suka mengejar kepentingan
individu dan baru kemudian kepentingan umum. Ini adalah
kecenderungan alami manusia yang harus diperhatikan dalam
menemukan prinsip-prinsip keadilan.
4
Pan Mohamad Faiz, Teori Keadilan John Rawls, dalam Jurnal Konstitusi, Volume 6
Nomor 1 (April 2009), hlm. 135.
5
John Rawls, 1973, A Theory of Justice, London: Oxford University press, yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa indonesia oleh Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo, 2006, Teori
Keadilan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
13
yaitu:
1. Kebebasan yang sebesar-besarnya sebagai prioriotas.
2. perbedaan
3. persamaan yang adil atas kesempatan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
A Theory of Justice(Teori Keadilan) adalah karya filsafat
dan etika politik 1971 oleh John Rawls, di mana penulis
membahas masalah keadilan distributif (distribusi barang yang
adil secara sosial dalam suatu masyarakat). Teori ini
menggunakan bentuk filsafat Kantian yang diperbarui dan
bentuk lain dari teori kontrak sosial konvensional. Teori
keadilan Rawls sepenuhnya merupakan teori keadilan politik
yang bertentangan dengan bentuk keadilan lainnya yang
dibahas dalam disiplin dan konteks lain.
15
B. B.Kritik dan saran
16
DAFTAR PUSTAKA
https://en.wikipedia.org/wiki/A_Theory_of_Justice/
http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-
keadilan-apa-itu-keadilan.html#_
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31