Anda di halaman 1dari 34

Teori Keadilan

Diajukan untuk Memenuhi Tugas terstruktur Mata Kuliah


Teori-Teori Politik

Yang dibina Oleh : Prof.Dr.H. Idzam Fautanu. M.Ag

Disusun Oleh :
Kelompok 15

Agus Laelatulloh 1173030004


Fikri Bantany 1173030023

PRODI HUKUM TATA NEGARA (SIYASAH) SEMESTER


IV
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SUNAN GUNUNG DJATI
(BANDUNG)

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Keadilan”
dengan tepat waktu. Tugas makalah ini diajukan untuk memenuhi
salah satu tugas terstrusktur mata kuliah Teori-teori Politik.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang
diantaranya
1. Bapak Prof.Dr.H. Idzam Fautanu. M.Ag selaku dosen
pengampu mata kuliah Teori-Teori Politik.
2. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu dalam
proses pembuatan makalah ini sehingga dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan berupa
dorongan doa dan juga materil.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
terdapat kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik
penulisan makalah, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kami dan bagi pembaca, Aamiin.

Bandung, 07 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................ 2
C. Tujuan Masalah ............................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 3
A. Pengertian Teori keadian ............................................ 3
B. Teori Keadilan Menurut Ahli & Tokoh-tokoh Teori
Keadilan ......................................................................... 9
BAB III PENUTUP ................................................................... 15
A. Kesimpulan .................................................................. 15
B. Kritik dan saran .......................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keadilan tidak terlepas dari kehidupan manusia. Setiap
manusia menginginkan keadilan. Keadilan adalah suatu hal yang
menjadi tuntutan setiap orang maupun kelompok untuk dipenuhi
dan ditegakkan. Evolusi filsafat hukum, yang melekat dalam
evolusi filsafat secara keseluruhan, berputar di sekitar problema
tertentu yang muncul berulang-ulang. Di antara problema ini,
yang paling sering menjadi diskursus adalah tentang persoalan
keadilan dalam kaitannya dengan hukum. Hal ini dikarenakan
hukum atau aturan perundangan harusnya adil, tapi nyatanya
seringkali tidak. Keadilan hanya bisa dipahami jika ia diposisikan
sebagai keadaan yang hendak diwujudkan oleh hukum. Upaya
untuk mewujudkan keadilan dalam hukum tersebut merupakan
proses yang dinamis yang memakan banyak waktu. Upaya ini
seringkali juga didominasi oleh kekuatan-kekuatan yang
bertarung dalam kerangka umum tatanan politik untuk
mengaktualisasikannya. Orang dapat menganggap keadilan
sebagai hasil dari pandangan umum agama atau filsafat tentang
dunia secara umum. Jika begitu, orang dapat mendefinisikan
keadilan dalam satu pengertian atau pengertian lain dari
pandangan ini.

Agar tidak terlalu melebar, dalam penulisan makalah ini penulis


membatasi hanya menjelaskan tentang pengertian teori keadilan,
teori keadilan menurut ahli dan tokoh-tokoh teori keadilan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa Pengertian Teori Keadilan?
b. Bagaimana Teori Keadialan Menurut Ahli dan Siapa
Tokoh-tokoh Teori Keadilan?
C. Tujuan Masalah
a. Mengetahui Pengertian Teori Keadilan
b. Mengetahui Teori Keadilan Menurut Ahli dan Tokoh-
tokoh Teori Keadilan

2
BAB II
PEMBAHASAN TEORI KEADILAN

A. Pengertian Teori Keadilan


A Theory of Justice(Teori Keadilan) adalah karya filsafat dan
etika politik 1971 oleh John Rawls, di mana penulis membahas
masalah keadilan distributif (distribusi barang yang adil secara
sosial dalam suatu masyarakat). Teori ini menggunakan bentuk
filsafat Kantian yang diperbarui dan bentuk lain dari teori kontrak
sosial konvensional. Teori keadilan Rawls sepenuhnya merupakan
teori keadilan politik yang bertentangan dengan bentuk keadilan
lainnya yang dibahas dalam disiplin dan konteks lain.
Teori yang dihasilkan ditantang dan disempurnakan beberapa
kali dalam beberapa dekade setelah publikasi aslinya pada tahun
1971. Sebuah penilaian signifikan diterbitkan dalam esai 1985
"Keadilan sebagai Keadilan", dan sebuah buku berikutnya dengan
judul yang sama, di mana Rawls lebih lanjut mengembangkan
keduanya. prinsip sentral untuk diskusinya tentang keadilan.
Bersama-sama, mereka menentukan bahwa masyarakat harus
terstruktur sehingga jumlah kebebasan sebesar mungkin diberikan
kepada para anggotanya, hanya dibatasi oleh anggapan bahwa
kebebasan dari setiap anggota tidak boleh melanggar hak anggota
lainnya. Kedua, ketidaksetaraan - baik sosial maupun ekonomi -
hanya diperbolehkan jika yang terburuk akan lebih baik daripada
mereka yang mungkin berada di bawah distribusi yang sama.
Akhirnya, jika ada ketimpangan yang menguntungkan, ketimpangan
ini seharusnya tidak membuat lebih sulit bagi mereka yang tidak
memiliki sumber daya untuk menduduki posisi kekuasaan -
misalnya, jabatan publik.1 [1]

1. Pengertian Keadilan
Istilah keadilan (iustitia) berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak
berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar,
sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa definisi dapat

1
https://en.wikipedia.org/wiki/A_Theory_of_Justice/ diakses tgl 6 Mei 2019 jm 07;08.
3
disimpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang
berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia,
keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan
sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan
tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih; melainkan, semua
orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan kewajibannya.[2]
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan
manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua
ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung
ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang
tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan,
maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak
adilan.
Pembagian Keadilan menurut Aristoteles yaitu :
 Keadilan Komulatif adalah perlakuan terhadap seseorang yang tidak
melihat jasa yang dilakukannya, yakni setiap orang mendapat haknya.
 Keadilan Distributif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai
dengan jasanya yang telah dibuat, yakni setiap orang mendapat
kapasitas dengan potensi masing-masing.
 Keadilan Findikatif adalah perlakuan terhadap seseorang sesuai
kelakuannya, yakni sebagai balasan kejahatan yang dilakukan.

Keadilan merupakan suatu tindakan atau putusan yang diberikan


terhadap suatu hal (baik memenangkan/memberikan dan ataupun
menjatuhkan/menolak) sesuai dengan ketentuan dan perundang-
undangan yang berlaku, adil asal kata nya dari bahasa arab ‘adala,
alih bahasa nya adalah lurus. Secara istilah berarti menempatkan
sesuatu pada tempat/aturan nya, lawan katanya adalah
zalim/aniyaya (meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya). Untuk
bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya, kita harus tahu aturan-
aturan sesuatu itu, tanpa tahu aturan-aturan sesuatu itu bagaimana
mungkin seseorang dapat meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Sedangkan keadilan menurut John Rawls keadilan adalah
kebijakan utama dalam institusi sosial, sebagaimana kebenaran
dalam system pemikiran. Suatu teori betapapun elegan dan
ekonomisnya, harus ditolak atau direvisi jika ia tidak benar
demikian juga hukum dan institusi, tidak peduli betapapun efisien
4
dan rapinya, harus direformasi atau dihapuskan jika tidak adil.
Setiap orang memiliki kehormatan yang berdasar pada keadilan
sehingga seluruh masyarakat sekalipun tidak bias membatalkannya.
Pada intinya, keadilan adalah meletakkan segala sesuatunya pada
tempatnya Istilah keadilan berasal dari kata adil yang berasal dari
bahasa Arab. Kata adil berarti tengah. Adil pada hakikatnya bahwa
kita memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu di
tengah-tengah, tidak memihak. Keadilan juga diartikan sebagai
suatu keadaan dimana setiap orang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memperoleh apa yang
menjadi haknya, sehingga dapat melaksanakan kewajibannya.

2. Macam Macam Keadilan


Didalam memahami keadilan perlu di ketahui bahwa keadilan
itu terbagi kedalam beberapa kelompak yang dikaji dari berbagai
sudut ilmu pengetahuan yaitu :
 Keadilan Kumutatif (Iustitia Commutativa) :
Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya, di mana yang
diutamakan adalah objek tertentu yang merupakan hak dari
seseorang. Keadilan komutatif berkenaan dengan hubungan
antarorang/antarindividu. Di sini ditekankan agar prestasi sama
nilainya dengan kontra prestasi.
 Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva)
Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang apa yang menjadi haknya, di mana yang
menjadi subjek hak adalah individu, sedangkan subjek kewajiban
adalah masyarakat. Keadilan distributif berkenaan dengan hubungan
antara individu dan masyarakat/negara. Di sini yang ditekankan
bukan asas kesamaan/kesetaraan (prestasi sama dengan kontra
prestasi). Melainkan, yang ditekankan adalah asas proporsionalitas
atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa, atau kebutuhan.
Keadilan jenis ini berkenaan dengan benda kemasyarakatan seperti
jabatan, barang, kehormatan, kebebasan, dan hak-hak.
 Keadilan Legal (Iustitia Legalis)
Keadilan legal adalah keadilan berdasarkan undang-undang. Yang
5
menjadi objek dari keadilan legal adalah tata masyarakat. Tata
masyarakat itu dilindungi oleh undang-undang. Tujuan keadilan
legal adalah terwujudnya kebaikan bersama (bonum commune).
Keadilan legal terwujud ketika warga masyarakat melaksanakan
undang-undang, dan penguasa pun setia melaksanakan undang-
undang itu.
 Keadilan Vindikatif (Iustitia Vindicativa)
Keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang hukuman atau denda sebanding dengan
pelanggaran atau kejahatan yang dilakukannya. Setiap warga
masyarakat berkewajiban untuk turut serta dalam mewujudkan
tujuan hidup bermasyarakat, yaitu kedamaian, dan kesejahteraan
bersama. Apabila seseorang berusaha mewujudkannya, maka ia
bersikap adil. Tetapi sebaliknya, bila orang justru mempersulit atau
menghalangi terwujudnya tujuan bersama tersebut, maka ia patut
menerima sanksi sebanding dengan pelanggaran atau kejahatan
yang dilakukannya.
 Keadialan Kreatif (Iustitia Creativa)
Keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-
masing orang bagiannya, yaitu berupa kebebasan untuk mencipta
sesuai dengan kreativitas yang dimilikinya. Keadilan ini
memberikan kebebasan kepada setiap orang untuk mengungkapkan
kreativitasnya di berbagai bidang kehidupan.
 Keadilan Protektif (Iustitia Protectiva)
Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan proteksi atau
perlindungan kepada pribadi-pribadi. Dalam masyarakat, keamanan
dan kehidupan pribadi-pribadi warga masyarakat wajib dilindungi
dari tindak sewenang-wenang pihak lain. Menurut Montesquieu,
untuk mewujudkan keadilan protektif diperlukan adanya tiga hal,
yaitu: tujuan sosial yang harus diwujudkan bersama, jaminan
terhadap hak asasi manusia, dan konsistensi negara dalam
mewujudkan kesejahteraan umum.

3. Gagasan Utama Teori Keadilan


Gagasan utama dari teori keadilan adalah menyajikan konsep
keadilan yang menggeneralisasikan dan mengangkat teori kontrak
sosial yang di ungkapkan oleh Jhon Locke ke tingkat abstraksi yang
lebih tinggi. Jhon Locke menggunakan kontrak sosial dalam dua
6
fungsi. Pertama ada pactum uniones, ”perjanjian sosial dengan
mana orang sepakat untuk bersatu kedalam suatu masyarakat politik
yang mana semua perjanjian tersebut sebagai kebutuhan, diadakan
di antara individu yang masuk ke dalam, atau membentuk
masyarakat. Sementara itu, Locke menyatakan bahwa persetujuan
mayorutas identik dengan suatu tindakan seluruh masyarakat, suatu
persetujuan dimana setiap orang sepakat untuk bergabung dalam
sebuah badan politik yang mewajibkannya untuk tunduk pada
mayoritas. Jadi suara mayoritas dapat mengesampingkan hak-hak
milik dan hak-hak yang dianggap tidak dapat dicabut. Terhadap
pactum uniones ditambahkan pactum subjectiones, dengan nama
mayoritas menanam kekuasaannya dalam suatu pemerintahan yang
fungsinya adalah melindungi individu. Selama pemerintahan
memenuhi janji ini, kekuasaannya tidak dapat dicabut.
Untuk melakukan hal ini kita tidak akan mengganggap kontrak
sebagai satu-satunya cara untuk memahami masyarakat tertentu atau
untuk membangun bentuk pemerintahan masyarakat tertentu.
Namun gagasan yang menandainya adalah bahwa prinsip keadilan
bagi struktur dasar masyarakat merupakan tujuan dari kesepakatan.
Hal-hal itu adalah prinsip yang akan diterima orang-orang yang
bebas dan rasional untuk mengejar kepentingan mereka dalam
posisi asli ketika mendefenisikan kerangka dasar asosiasi mereka.
Prinsip-prinsip ini akan mengatur semua persetujuan lebih
lanjut, mereka menentukan jenis kerja sama sosial yang bisa
dimasuki dan bentuk-bentuk pemrintah yang bisa didirikan. Cara
pandang terhadap prinsip keadilan ini Jhon Rawls menyebutnya
keadilan sebagai fairness. Setiap teori etis mengakui arti penting
struktur dasar sebagai objek kedilan, namun tidak semua teori
memandang arti pentingnya dengan cara yang sama. Dalam
keadilan sebagai fairness, masyarakat ditafsirkan sebagai ikhtiar
komperatif demi keuntungan bersama.
Struktur dasar adalah sistem aturan publik yang menentukan
skema aktifitas yang membuat orang bertindak bersama sedemikian
hingga melahirkan jumlah keuntungan yang lebih banyak dan
memberi porsi pada setiap klaim yang diakui dalam proses.
Sebaliknya, keadilan prosedural murni berjalan ketika tidak ada
kriteria independen bagi hasil yang benar atau fair, menegaskan
bahwa prosedurnya telah di ikuti dengan layak. Situasi ini di
gambarkan dengan gambling (judi). Jika sejumlah orang terlibat
dalam serangkaian taruhan yang fair, distribusi uang setelah taruhan
terakhir adalah fair, atau minimal tidak unfair, bagaimanapun
7
distribusinya.
 John Rawls dalam bukunya
A theory of justice menjelaskan teori keadilansosial sebagai the
difference principle dan the principle of fair equality ofopportunity. Inti
the difference principle, adalah bahwa perbedaan sosial dan ekonomis
harus diatur agar memberikan manfaat yang palingbesar bagi mereka
yang paling kurang beruntung.
 Inti dari Teori Keadilan (Theory of Justice/Equity
Theory)
Teori keadilan berbicara tentang persamaan peluang dan kesempatan
(opportunity) dalam perspektif human relations. Teori Keadilan (Equity
Theory). Menurut teori ini bahwa kepuasan seseorang tergantung
apakah ia merasakan ada keadilan (equity) atau tidak adil (unequity)
atas suatu situasi yang dialaminya. Teori ini merupakan variasi dari
teori perbandingan sosial. Komponen utama dari teori ini adalah:
1. Input
Yaitu sesuatu yang bernilai bagi seseorang yang dianggap mendukung
pekerjaannya, seperti : pendidikan, pengalaman, kecakapan, banyaknya
usaha yang dicurahkan, jumlah jam kerja, dan peralatan pribadi yang
dipergunakan untuk pekerjaannya
2. Hasil (outcomes)
Adalah sesuatu vang dianggap bernilai oleh seorang pekerja yang
diperoleh dari pekerjaannya, seperti gaji, keuntungan sampingan,
simbol status, penghargaan, serta kesempatan untuk berhasil atau
ekspresi diri.
3. Orang bandingan (comparison person)
Bisa berupa seseorang di perusahaan yang sama atau di tempat lain
bahkan bisa pula dengan dirinya sendiri terhadap pekerjaannya di waktu
lampau.

8
B. Teori Keadilan Menurut Ahli & Tokoh-tokoh Teori
Keadilan

1. Teori Aristoteles
Keadilan diuraikan secara mendasar oleh Aristoteles dalam
Buku ke-5 buku Nicomachean Ethics. Untuk mengetahui tentang
keadilan dan ketidakadilan harus dibahas tiga hal utama yaitu (1)
tindakan apa yang terkait dengan istilah tersebut, (2) apa arti
keadilan, dan (3) diantara dua titik ekstrim apakah keadilan itu
terletak.2
 Keadilan Dalam Arti Umum
Keadilan sering diartikan sebagai ssuatu sikap dan karakter.
Sikap dan karakter yang membuat orang melakukan perbuatan
dan berharap atas keadilan adalah keadilan, sedangkan sikap dan
karakter yang membuat orang bertindak dan berharap
ketidakadilan adalah ketidakadilan.
Pembentukan sikap dan karakter berasal dari pengamatan
terhadap obyek tertentu yang bersisi ganda. Hal ini bisa berlaku
dua dalil, yaitu;
1. jika kondisi “baik” diketahui, maka kondisi buruk juga diketahui;
2. kondisi “baik” diketahui dari sesuatu yang berada dalam kondisi
“baik”

Untuk mengetahui apa itu keadilan dan ketidakadilan dengan


jernih, diperlukan pengetahuan yang jernih tentang salah satu
sisinya untuk menentukan secara jernih pula sisi yang lain. Jika
satu sisi ambigu, maka sisi yang lain juga ambigu.
Secara umum dikatakan bahwa orang yang tidak adil adalah
2
Aristoteles, Nicomachean Ethics, translated by W.D. Ross,http://bocc.ubi.pt/ pag/Aristoteles-nicomachaen.html.
9
orang yang tidak patuh terhadap hukum (unlawful, lawless) dan
orang yang tidak fair (unfair), maka orang yang adil adalah orang
yang patuh terhadap hukum (law-abiding)dan fair. Karena
tindakan memenuhi/mematuhi hukum adalah adil, maka semua
tindakan pembuatan hukum oleh legislatif sesuai dengan aturan
yang ada adalah adil. Tujuan pembuatan hukum adalah untuk
mencapai kemajuan kebahagiaan masyarakat. Maka, semua
tindakan yang cenderung untuk memproduksi dan
mempertahankan kebahagiaan masyarakat adalah adil.
Dengan demikian keadilan bisa disamakan dengan nilai-nilai
dasar sosial. Keadilan yang lengkap bukan hanya mencapai
kebahagiaan untuk diri sendiri, tetapi juga kebahagian orang lain.
Keadilan yang dimaknai sebagai tindakan pemenuhan
kebahagiaan diri sendiri dan orang lain, adalah keadilan sebagai
sebuah nilai-nilai. Keadilan dan tata nilai dalam hal ini adalah
sama tetapi memiliki esensi yang berbeda. Sebagai hubungan
seseorang dengan orang lain adalah keadilan, namun sebagai
suatu sikap khusus tanpa kualifikasi adalah nilai. Ketidakadilan
dalam hubungan sosial terkait erat dengan keserakahan sebagai
ciri utama tindakan yang tidak fair.
Keadilan sebagai bagian dari nilai sosial memiliki makna
yang amat luas, bahkan pada suatu titik bisa bertentangan
dedengan hukum sebagai salah satu tata nilai sosial. Suatu
kejahatan yang dilakukan adalah suatu kesalahan. Namun apabila
hal tersebut bukan merupakan keserakahan tidak bisa disebut
menimbulkan ketidakadilan. Sebaliknya suatu tindakan yang
bukan merupakan kejahatan dapat menimbulkan ketidak adilan.

10
 Keadilan Dalam Arti Khusus
Keadilan dalam arti khusus terkait dengan beberapa pengertian
berikut ini, yaitu:
1. Sesuatu yang terwujud dalam pembagian penghargaan atau uang
atau hal lainnya kepada mereka yang memiliki bagian haknya.

Keadilan ini adalah persamaan diantara anggota masyarakat


dalam suatu tindakan bersama-sama. Persamaan adalah suatu titik
yang terletak diantara “yang lebih” dan “yang
kurang” (intermediate). Jadi keadilan adalah titik tengan atau
suatu persamaan relatif (arithmetical justice). Dasar persamaan
antara anggota masyarakat sangat tergantung pada sistem yang
hidup dalam masyarakat tersebut. Dalam sistem demokrasi,
landasan persamaan untuk memperoleh titik tengah adalah
kebebasan manusia yang sederajat sejak kelahirannya. Dalam
sistem oligarki dasar persamaannya adalah tingkat kesejahteraan
atau kehormatan saat kelahiran. Sedangkan dalam sistem
aristokrasi dasar persamaannya adalah keistimewaan (excellent).
Dasar yang berbeda tersebut menjadikan keadilan lebih pada
makna persamaan sebagai proporsi. Ini adalah satu spesies khusus
dari keadilan, yaitu titik tengah(intermediate) dan proporsi.3

3
Muhamad Erwin, 2015, Filsafat Hukum, Cetakan ke-4, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta,
hlm. 294.
11
2.Teori John Rawls
Lain halnya dengan Aristoteles, John Rawls yang hidup pada
awal abad 21 lebih menekankan pada keadilan sosial. Hal ini
terkait dengan munculnya pertentangan antara kepentingan
individu dan kepentingan negara pada saat itu. Rawls melihat
kepentingan utama keadilan adalah (1) jaminan stabilitas hidup
manusia, dan (2) keseimbangan antara kehidupan pribadi dan
kehidupan bersama.
Rawls mempercayai bahwa struktur masyarakat ideal yang
adil adalah struktur dasar masyarakat yang asli dimana hak-hak
dasar, kebebasan, kekuasaan, kewibawaan, kesempatan,
pendapatan, dan kesejahteraan terpenuhi. Kategori struktur
masyarakat ideal ini digunakan untuk:
1. menilai apakah institusi-institusi sosial yang ada telah adil atau
tidak
2. melakukan koreksi atas ketidakadilan sosial.

Rawls berpendapat bahwa yang menyebabkan ketidakadilan


adalah situsi sosial sehingga perlu diperiksa kembali mana
prinsip-prinsip keadilan yang dapat digunakan untuk membentuk
situasi masyarakat yang baik. Koreksi atas ketidakadilan
dilakukan dengan cara mengembalikan (call for
redress)masyarakat pada posisi asli (people on original position).
Dalam posisi dasar inilah kemudian dibuat persetujuan asli

12
antar (original agreement) anggota masyarakat secara sederajat.4

Ada tiga syarat suapaya manusia dapat sampai pada posisi asli,
yaitu:
1. Diandaikan bahwa tidak diketahui, manakah posisi yang akan
diraih seorang pribadi tertentu di kemudian hari. Tidak diketahui
manakah bakatnya, intelegensinya, kesehatannya, kekayaannya,
dan aspek sosial yang lain.
2. Diandaikan bahwa prinsip-prinsip keadilan dipilih secara konsisten
untuk memegang pilihannya tersebut.
3. Diandaikan bahwa tiap-tiap orang suka mengejar kepentingan
individu dan baru kemudian kepentingan umum. Ini adalah
kecenderungan alami manusia yang harus diperhatikan dalam
menemukan prinsip-prinsip keadilan.

Dalam menciptakan keadilan, prinsip utama yang digunakan


adalah:
1. Kebebasan yang sama sebesar-besarnya, asalkan tetap
menguntungkan semua pihak;
2. Prinsip ketidaksamaan yang digunakan untuk keuntungan bagi
yang paling lemah.
Prinsip ini merupakan gabungan dari prinsip perbedaan dan
persamaan yang adil atas kesempatan.5

Secara keseluruhan berarti ada tiga prinsip untuk mencari keadilan,

4
Pan Mohamad Faiz, Teori Keadilan John Rawls, dalam Jurnal Konstitusi, Volume 6
Nomor 1 (April 2009), hlm. 135.
5
John Rawls, 1973, A Theory of Justice, London: Oxford University press, yang sudah
diterjemahkan dalam bahasa indonesia oleh Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo, 2006, Teori
Keadilan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
13
yaitu:
1. Kebebasan yang sebesar-besarnya sebagai prioriotas.
2. perbedaan
3. persamaan yang adil atas kesempatan.

Asumsi pertama yang digunakan adalah hasrat alami manusia


untuk mencapai kepentingannya terlebih dahulu baru kemudian
kepentingan umum. Hasrat ini adalah untuk mencapai kebahagiaan
yang juga merupakan ukuran pencapaian keadilan. Maka harus ada
kebebasan untuk memenuhi kepentingan ini. Namun realitas
masyarakat menunjukan bahwa kebebasan tidak dapat sepenuhnya
terwujud karena adanya perbedaan kondisi dalam masyarakat.
Perbedaan ini menjadi dasar untuk memberikan keuntungan bagi
mereka yang lemah. Apabila sudah ada persamaan derajat, maka
semua harus memperoleh kesempatan yang sama untuk memenuhi
kepentingannya. Walaupun nantinya memunculkan perbedaan,
bukan suatu masalah asalkan dicapai berdasarkan kesepakatan dan
titik berangkat yang sama.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
A Theory of Justice(Teori Keadilan) adalah karya filsafat
dan etika politik 1971 oleh John Rawls, di mana penulis
membahas masalah keadilan distributif (distribusi barang yang
adil secara sosial dalam suatu masyarakat). Teori ini
menggunakan bentuk filsafat Kantian yang diperbarui dan
bentuk lain dari teori kontrak sosial konvensional. Teori
keadilan Rawls sepenuhnya merupakan teori keadilan politik
yang bertentangan dengan bentuk keadilan lainnya yang
dibahas dalam disiplin dan konteks lain.

A theory of justice menjelaskan teori keadilansosial


sebagai the difference principle dan the principle of fair
equality ofopportunity. Inti the difference principle, adalah
bahwa perbedaan sosial dan ekonomis harus diatur agar
memberikan manfaat yang palingbesar bagi mereka yang
paling kurang beruntung.

Teori keadilan berbicara tentang persamaan peluang dan


kesempatan (opportunity) dalam perspektif human relations.
Teori Keadilan (Equity Theory). Menurut teori ini bahwa
kepuasan seseorang tergantung apakah ia merasakan ada
keadilan (equity) atau tidak adil (unequity) atas suatu situasi
yang dialaminya. Teori ini merupakan variasi dari teori
perbandingan sosial. Komponen utama dari teori ini adalah;
input, hasil (outcomes) dan orang bandingan (comparison
person).

15
B. B.Kritik dan saran

Dalam makalah ini tentu terdapat kekurangan baik dari segi


pemaparan maupun penulisan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan guna memperbaiki makalah ini.
untuk lebih memudahkan para pembaca serta penulis.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/A_Theory_of_Justice/

Aristoteles, Nicomachean Ethics, translated by W.D.


Ross,http://bocc.ubi.pt/ pag/Aristoteles-
nicomachaen.html.

Muhamad Erwin, 2015, Filsafat Hukum, Cetakan ke-4,


PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, hlm. 294.

Pan Mohamad Faiz, Teori Keadilan John Rawls, dalam


Jurnal Konstitusi, Volume 6 Nomor 1 (April 2009),
hlm. 135.

John Rawls, 1973, A Theory of Justice, London: Oxford


University press, yang sudah diterjemahkan dalam
bahasa indonesia oleh Uzair Fauzan dan Heru Prasetyo,
2006, Teori Keadilan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Beilharz, Peter. Ed. Teori-Teori Sosial. (Social Theory:


A Guide to Central Thinkers). Diterjemahkan oleh:
Sigit Jatmiko. Cetakan I. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
2002.

http://www.pengertianahli.com/2014/01/pengertian-
keadilan-apa-itu-keadilan.html#_

17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

Anda mungkin juga menyukai