i
HALAMAN PENGESAHAN
NPM : 156120100927
JURUSAN : MANAJEMEN
Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Nusantara
Ketua,
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah
menyadari bahwa banyak sekali hambatan dan kendala yang dihadapi oleh penulis
dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, dengan bantuan berbagai pihak maka
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Muhammad Awaluddin, SE. M.Si sebagai Ketua Yayasan Prima
Nusantara di Sangatta.
2. Bapak Dr. H. Amransyah, SE, M.Si sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
iii
4. Kepala dan staf kantor PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta dengan
para konsumen dan pelanggannya atas segala informasi yang telah dibagikan
5. Bapak, Ibu, dan Adik yang selalu memberikan semangat, dukungan, serta do`a
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................. 12
v
C. Kerangka Pikir ........................................................................................... 30
D. Hipotesis..................................................................................................... 31
1. Populasi .................................................................................................. 32
2. Sampel .................................................................................................... 33
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
meningkat dan salah satunya kebutuhan akan kendaraan pribadi yang sering di
merupakan tingkat kebutuhan paling tinggi atau kebutuhan yang tidak harus
pribadi lebih fleksibel, hemat, mudah dan efisien. Pada dasarnya, kebutuhan
keinginan seseorang terhadap barang ataupun jasa yang harus terpenuhi, jika tidak
meningkat, dan para peminatnya bisa dari berbagai macam kalangan seperti
meringankan beban masyarakat yang tergolong kurang mampu dari segi keuangan
dan juga meningkatkan minat daya beli konsumen baik itu dari perorangan
pembiayaan yang ada di Indonesia. Seperti yang telah di lansir oleh Suzuki
Indonesia telah hadir sejak bulan mei 2005 lalu untuk memberikan kemudahan
bagi masyarakat Indonesia dalam memiliki sepeda motor Suzuki. Pada bulan
mobil Suzuki dan mulai bulan September 2012 Suzuki Finance Indonesia
Suzuki Finance merupakan perusahaan hasil kerja sama dari dua perusahaan kelas
dunia yaitu Itochu Corporation dan Suzuki Motor. Memiliki visi dan misinya
sendiri untuk pencapaian target yang menjadi tujuan perusahaan,yaitu antara lain :
yang prima. Sebuah pelayanan yang telah diberikan oleh perusahaan kepada
Pelayanan yang baik atau bisa disebut dengan pelayanan prima sangat
memunculkan pelanggan yang loyal untuk terus datang dan memakai jasa
baik tentunya akan memberikan rasa senang dan nyaman pada konsumen. Untuk
melalui kantor-kantor cabang, jaringan ATM, dan kantor pos online. PT. Suzuki
pelanggan sebanyak mungkin. Dan oleh karena itu dalam menghadapi persaingan
antar perusahaan pembiayaan yang semakin ketat, saat ini telah dikembangkan
positif dari masyarakat hal ini bisa dilakukan dengan membangun kualitas produk,
citra perusahaan maka hal yang harus disiapkan adalah perlunya menyiapkan
halnya dengan konsumen ataupun pelanggan mereka bisa menjadi lebih pintar dan
pandai dalam memilih produk ataupun pelayanan yang mana yang dapat
serta nilai kualitas jasa sangat di tentukan oleh kepuasan pelanggan. Sebuah
lebih memilih berpindah kepada jasa layanan lainnya. Hal seperti ini merupakan
sebuah tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan dan
kepuasan pelanggan.
atau konsumen puas atas jasa yang telah ditawarkan, maka pasti akan berdampak
baik bagi perusahaan di masa yang akan dating. Pelanggan akan menjadi loyal
Kualitas pelayanan merupakan titik inti bagi perusahaan jasa karena akan
pelayanan yang di berikan itu sangat baik. Terciptanya kepuasan pelanggan dari
suatu loyalitas dari konsumen dan pelanggan terhadap jasa pelayanan yang telah
diberikan dapat memberi suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang bisa
menguntungkan perusahaan.
Dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat untuk saat ini, kualitas
konsumen maupun pelanggan untuk selalu menggunakan jasa PT. Suzuki Finance
Indonesia antara lain, dimensi tangible yang meliputi gambaran dari penampilan
konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, dimensi emphaty
yang meliputi rasa kepedulian dan rasa perhatian yang diberikan untuk para
konsumen dan pelanggan, dimensi assurance yang meliputi sikap sopan santunnya
Berry,1988)
Pada saat ini PT.Suzuki Finance Indonesia telah memiliki lebih dari 80
kantor cabang di seluruh Indonesia dan juga memiliki lebih dari 4000 karyawan
yang sudah berpengalaman dan profesional. Salah Satu kantor cabangnya juga di
7
Sudarso III Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur dengan bertujuan
untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ada di Kutai Timur dalam
perusahaan yang juga bergerak ataupun berfokus pada bidang jasa pembiayaan
pertama ke PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta dan melakukan survei
pada kegiatan karyawan yang ada disana dalam hal melayani konsumen dan
pelanggan yang datang dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi
masalah atau kendala yang ada pada bidang usaha jasa pembiayaan di PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang Sangatta tersebut, dan masalah yang terdapat pada
berujung pada konsumen yang berpindah tempat pada jasa pembiayaan lainnya.
Oleh karena itu, PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta hendaknya
sebagai upaya untuk memenuhi harapan dari suatu keinginan dan peningkatan
dalam pelayanan kepada konsumen dan pelanggan diperlukan suatu kajian tentang
dimensi dari pelayanan prima terhadap kepuasan pelanggan PT. Suzuki Finance
akan diambil dalam penelitian ini adalah “Analisis Pelayanan Prima Terhadap
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
2. Bagi Pembaca
bermanfaat bagi PT. Suzuki Finance Indonesiaa cabang Sangatta dalam upaya
memberikan pelayanan prima yang lebih baik lagi untuk kedepannya agar
Penelitian ini dapat menjadi sebuah masukan bagi program studi dan
E. Sistematika Penulisan
beberapa bab yang terdiri dari beberapa sub bab yang dapat diuraikan sebagai
berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
masalah yang memuat suatu gambaran yang jelas tentang permasalahan penelitian
dan argumentasi ilmiah yang melatar belakangi mengapa penelitian ini perlu di
lakukan, tujuan penelitian berisikan tentang sasaran yang akan di peroleh dalam
penelitian yang di lakukan, dan manfaat peelitian berisikan tentang manfaat yang
11
akan diperoleh dari penelitian ini, baik untuk pengembangan ilmu, teknologi,
berisikan tentang kerangka dasar teori yang memuat uraian sistematika teori dan
dengan variable penelitian bisa bersumber dari buku, teks, maupun jurnal yang
Yaitu metode penelitian yang memuat secara rinci dan sedapat mungkin
DAFTAR PUSTAKA
pengertian dari suatu hal yang menjadi apa yang dicari, baik itu mengenai
penjelasan yang nantinya akan membantu pemahaman dalam penelitian yang ada.
Dari penjelasan yang singkat ini, penulis akan memaparkan bagaimana teori dan
konsep dari variabel - variabel penelitian yang akan diuraikan agar dapat
1. Pelayanan Prima
pelayanan yang maksimal kepada konsumen dan pelanggan, dan juga kesiapan
yang akan muncul pada setiap konsumen dan pelanggannya. Ketika pelayanan ini
prima itu sendiri pun menjadi cerminan pendekatan keseluruhan dari seorang
pelayanan prima itu sendiri adalah sebuah sikap atau cara para karyawan dalam
kepuasan pelanggannya.
a. Pengertian pelayanan
keuntungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain. Pelayanan
pada dasarnya bersifat tidak teraba dan tidak berujung pada kepemilikan.
Pelayanan juga dapat di klarifikasikan menjadi dua bagian, yaitu didasarkan dari
keinginan pelanggan akan sesuatu produk atau jasa yang mereka butuhkan.
secara optimal.
diberikan.
b. Dasar-dasar Pelayanan
terhadap pelanggan tergantung dari latar belakang karyawan tersebut, baik suku
Kualitas yang diberikan tentu harus sesuai dengan standar tertentu, maka akan
pelayanan yang harus dipahami dan dimengerti seorang Costumer Service yaitu :
Karyawan harus mengenakan baju dan celana yang sepadan dengan kombinasi
byang menarik. Karyawan juga harus berpakaian rapi, bersih tidak kumal,
misalnya baju lengan panjang tidak boleh digulung. Pakaian yang dikenakan
pakaian seragam jika karyawan diberikan pakaian seragam sesuai waktu yang
telah ditetapkan.
Dalam melayani pelanggan, karyawan tidak boleh ragu-ragu akan tetapi harus
memiliki keyakinan dan percaya diri yang tinggi. Karyawan juga harus dapat
melayani pelanggan karyawan juga harus murah senyum dengan raut muka
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika sudah dikenal
Pada saat pelanggan datang karyawan harus segera menyapa lebih dulu dan
keinginan pelanggannya.
Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar artinya dalam berkomunikasi
dengan pelanggan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar atau
jika menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah gunakan secara benar pula.
Hal ini dilakukan jika memang pelanggan tidak mengerti Bahasa Indonesia.
16
Suara yang digunakan harus jelas dalam arti mudah dipahami dan jangan
(quality nice). Ciri khas kualitas yang baik meliputi kemudahan kecepatan,
langsung dirasakan pelanggan waktu itu dan saaat itu juga. Layanan prima juga
merupakan pelayanan dengan standar kualitas yang tinggi dan selalu mengikuti
berikut:
membantu dan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan
kepada perusahaan.
tepat dan cepat. Di samping itu, karyawan harus memiliki kemampuan dalam
pelanggannya. Yang kedua, pelayanan prima juga harus diikuti oleh tersedianya
pekerjaan. Sarana dan prasarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh kemajuan
teknologi terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang dimiliki juga harus
1. Pembelotan Nilai
a) Pelanggan membelot ketika menerima nilai kurang baik dari produk yang
b) Ketidak sesuaian nilai yang diterima pelanggan dalam arti kualitas yang
2. Pembelotan Sistem
pelanggan.
dalam akses informasi dan tempat, lokasi yang kurang nyaman, keluasan
bagian dari system yang harus dibuat standarisasi dan perbaikan kualitas
a) Tidak mau salam, tidak mau senyum, tidak peduli, tidak tanggap, kasar,
tidak dapat dibeli, kesetiaan tidak dapat dipaksakan. Kesetiaan diperoleh melalui
kepuasan yang diterima seiring berjalannya waktu dan usaha, kesetiaan terwujud
bukan karena hal berupa nilai uang saja, kesetian tidak dapat diperjual belikan,
karena kesetiaan datangnya dari lubuk hati dan ketulusan hati nurani yang terjadi
karena akibat adanya rasa puas yang diterima dan dirasakan pelanggan, karena
pelayanan yang diterima sangat baik dan itu terus dilakukan tanpa ada batas
waktu.
Atep Adya Barata (2006 : 30) Awalnya, konsep pelayanan prima timbul
dari kreativitas para pelaku bisnis, yang kemudian diikuti oleh organisasi-
pelayanan prima tidak lagi hanya milik dunia bisnis tetapi milik semua orang.
Budaya pelayanan prima dapat di jadikan acuan dalam berbagai aspek kehidupan.
a. Kemampuan (Ability)
organisasi/perusahaan.
b. Sikap (Attitude)
Sikap adalah perilaku atau perangai yang harus ditonjolkan ketika menghadapi
pelanggan.
c. Penampilan (Appearance)
Penampilan adalah wujud dari tampilan seseorang, baik yang bersifat fisik saja
d. Perhatian (Attention)
e. Tindakan (Action)
ketidakpuasan pelanggan.
2. Kepuasan Pelanggan
layanan harus selalu berusaha untuk mengacu pada tujuan utama sebuah
pelayanan yaitu kepuasan pelanggan atau konsumen. Sebagai bagian dari pihak
yang melayani, maka tidak dapat untuk mengetahui sebuah hasil apakah
pelanggan yang diberikan pelayanan merasa puas atau tidak. Karena yang
sebenarnya dapat merasakan rasa puas atas layanan yang telah diberikan hanyalah
pelanggan itu sendiri. Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan biasanya sangat
erat kaitannya dengan standar kualitas dari suatu barang atau jasa yang mereka
Menurut Atep (2006 : 15) Ukuran standar kualitas yang ditentukan oleh
produsen barang atau jasa belum tentu sama dengan ukuran standar kualitas yang
yang sama kepada pelanggan yang berbeda, maka tingkat kepuasan yang
dirasakan oleh masing-masing pelanggan akan berbeda. Dalam hal ini tentu saja
bersangkutan. Jadi pada hakekatnya kita hanya akan tahu tingkat kepuasan
23
walaupun demikian
Tjiptono (2005 : 349 ), Kata kepuasan berasal dari bahasa latin “satis”
artinya cukup baik, memadai dan “facio” melakukan untuk membuat. Secara
“membuat sesuatu cukup baik dan memadai”. Tetapi berkaitan dengan konsep
perilaku konsumen muncul banyak sekali definisi yang diberikan para ahli
antara lain :
harapannya. Seorang konsumen jika sudah merasa puas dengan nilai yang telah
diberikan oleh produk atau jasa maka akan sangat besar kemungkinannya untuk
menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Dan juga menurut Kotler (2005:70)
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
termasuk dalam teori dan praktek pemasaran, serta merupakan sebuah tujuan
dasar bagi suatu aktivitas bisnis. Kepuasan pelanggan juga sangatlah berpengaruh
produktivitas bagi para karyawan. Tak hanya itu, kepuasan pelanggan juga
termasuk sebagai salah satu indikator terbaik untuk kelangsungan suatu usaha
bisnis untuk kedepannya. Pelanggan yang merasa puas pada suatu produk atau
jasa yang telah diberikan maka mereka akan cenderung membeli ataupun
memakai kembali suatu produk atau jasa tersebut, dan mereka juga akan mudah
untuk berbagi informasi baik kepada kerabat ataupun kenalan mereka mengenai
Jadi jika kita lihat dari berbagai pendapat yang telah dikemukaan oleh para
ahli, jadi kita dapat menyimpulkan bahwa tingkat kepuasan suatu konsumen
dirasakan dengan harapan. Jika suatu kinerja (hasil) yang masih dibawah harapan,
maka akan memberikan rasa ketidak puasan pada konsumen dan pelanggan
sehingga berujung pada rasa kecewa. Akan tetapi, jika kinerja (hasil) sesuai
dengan harapan pelanggan pun akan merasakan yang namanya puas dan tentu saja
pelanggan yang puas atas kinerja yang tercapai sesuai harapan akan lebih loyal
prima, akan memberikan kesan yang memuaskan untuk para konsumen dan
perusahaan lain yang menawarkan pelayanan yang lebih baik dan lebih
konsumennya yaitu :
1. Kualitas Produk
2. Kualitas Pelayanan
3. Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain
akan kagum padanya bila dia memakai produk dengan merk tertentu.
26
4. Harga
Produk dengan kualitas yang sama akan tetapi menerapkan harga dengan
5. Biaya
pelanggan, maka hal itu dapat menambah atau meningkatkan intensitas pada
perusahaan adalah :
Ketika tingkat kepuasan terhadap barang dan jasa semakin tinggi, maka
dan mereka merasa puas akan produk yang mereka pakai karena hasil yang
didapat sesuai dengan apa yang mereka inginkan, maka mereka akan
yang lain hanya untuk membeli barang atau memakai jasa pada perusahaan
27
lain, Karena mereka telah merasakan sebuah kepuasan ketika membeli barang
B. Definisi Konsepsional
1. Pelayanan
28
dari setiap pelanggannya. Bagi setiap pelanggan, pelayanan adalah sesuatu yang
akan berkaitan dengan rasa senang dan tidak senang yang bisa didapatkan oleh
seorang pelanggan atau konsumen pada setiap interaksi yang dilakukannya. Dan
untuk memberikan dan menumbuhkan rasa senang pada setiap konsumen dan
pelanggan yang akan selalu berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan orang yang
diberikan pelayanan. Tidak hanya itu, pelayanan juga bersifat individual karena
2. Pelayanan Prima
Cabang Sangatta ini. Sebuah pelayanan yang prima adalah faktor yang sangat
pelanggan di perusahaan, pada dasarnya setiap pelanggan adalah salah satu hal
yang penting bagi PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta ini karena
Oleh karena itu, mereka wajib diberikan pelayanan yang terbaik dengan
dalam perusahaan yang harus selalu ditingkatkan oleh para karyawan dalam
29
3. Kepuasan Pelanggan
jasa yang dihasilkan atau ditawarkan oleh produsen. Sedangkan kepuasan adalah
sebuah rasa senang ataupun kecewa seseorang terhadap kinerja ataupun hasil dari
suatu produk yang telah dihasilkan oleh produsennya. Dengan demikian, kepuasan
ataupun konsumen atas barang dan jasa yang telah dihasilkan dan ditawarkan oleh
perusahaan.
konsepsional ini menunjukkan tujuan yang jelas dalam peran pelayanan prima
berusaha sebaik mungkin dalam pelayanan yang terbaik dengan selalu menjaga
C. Kerangka Pikir
merupakan salah satu cabang dari PT. Suzuki Finance Indonesia. PT. Suzuki
Finance Indonesia cabang Sangatta ini adalah anak canbang yang di khususkan
para konsumen dan pelanggan tentunya juga harus memperhatikan konsep atau
indikator dari pelayanan prima tersebut seperti hal nya, Kemampuan, sikap,
perhatian, penampilan, tindakan dan tanggung jawab yang perlu dijaga oleh para
( X1 )
Kemampuan
( X2 )
Sikap
(X) (Y)
Pelayanan ( X3 )
Perhatian Kepuasan
Prima Pelanggan
P
( X4 )
Penampilan
( X5 )
Tindakan
( X6 )
Tanggung Jawab
D. Hipotesis
Berdasarkan hasil pemikiran dari rumusan masalah yang telah diuraikan, maka
pelanggan di PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta. Oleh karena itu,
cabang Sangatta.
H2 : Diduga bahwa variabel yang paling dominan dari pelayanan prima terhadap
variabel tindakan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan Januari sampai dengan
bulan April 2019 yang akan datang dengan kurun waktu kurang lebih 3 bulan,
Jalan Yos Sudardo III, Rt 07, Teluk Lingga, Sangatta Utaraq, Kabupaten Kutai
1. Populasi
kualitas yang sama dan dipelajari sehingga dapat diambil kesimpulannya, dan
populasi dari penelitian yang telah penulis lakukan adalah konsumen ataupun
pelanggan yang sudah pernah melakukan hubungan transaksi atau interaksi di PT.
Suzuki Finance Indonesia cabang sangatta. Populasi dalam penelitian ini lebih
ditekankan pada pelanggan PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta, yang
mungkin lebih dari satu kali datang dalam melakukan transaksi ataupun bekerja
sama dengan perusahaan financial ini, dari sebagian data yang telah dikumpulkan
populasi dari pelanggan di PT. Suzuki Finance Indonesia cabang Sangatta berkisar
Jumlah ini diambil pada saat pengambilan data pada akhir April 2010,
kenaikan pelanggan. Oleh Krena itu, populasi dalam penelitian ini mengambil
jumlah pelanggan pada akhir april 2010 lalu, dengan total jumlah pelanggannya
3.407 pelanggan.
2. Sampel
Menurut Husein Umar (2003 : 34) Sampel merupakan bagian dari populasi
yang akan diteliti dan bisa dianggap sebagai bagian yang bisa mewakili
perhitungan yang akan dipakai untuk menentukan sampel dari populasi yang telah
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
Dari keterangan dan penjelasan diatas dapat dihitung sampel dari populasi yang
3407
𝑛=
1 + 3407(0,1)2
𝑛 = 97.1
Sovlin diatas, maka jumlah sampel yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah
97 pelanggan.
3. Teknik Sampling
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang mana
kepuasan pelanggan).
1. Klasivikasi Variabel
yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Prima Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT.
Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Kartini Makassar” yang disusun oleh
Meilastri Novita, menyatakan bahwa variabel merupakan suatu atribut ,sifat atau
nilai, objek, atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dari penjelasan yang telah
diuraikan dalam teori diatas penelitian ini mempunyai dua macam variabel,antara
lain :
35
2. Definisi Operasional
yang ada dalam variabel tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian
a. Kemampuan ( X1 )
mutlak di perlukan untuk menunjang program layanan prima yang dapat meliputi
Sumber, Atep Adya Barata (2006:30). Adapun indicator dari variabel kemampuan
yaitu :
Sangatta.
b. Sikap ( X2 )
menghadapi para pelanggan yang dapat disesuaikan dengan kondisi dan keinginan
dari konsumen dan pelanggan. Sumber, Atep Adya Barata (2006:31) Indikator
1) Sikap baik yang diberikan karyawan PT. Suzuki Finance Indonesia cabang
c. Penampilan ( X3 )
non fisik, yang mampu merefleksikan kepercayaan diri dan kredibilitas dari pihak
lain. Sumber, Atep Adya Barata (2006:32). Indikator dari variabel penampilan
yaitu :
d. Perhatian ( X4 )
pemahaman atas kritik dan saran dari seorang pelanggan. Sumber, Atep Adya
pelanggan.
e. Tindakan ( X5 )
pelanggan.
f. Tanggung Jaawab ( X6 )
ketidak puasan pelanggan. Sumber, Atep Adya Barata (2006:32) Indikator dari
g. Kepuasan Pelanggan ( Y )
Sumber, Atep Adya Barata (2006:14) Adapun indicator dari variabel kepuasan
pelanggan yaitu :
Sangatta saya merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh para
karyawannya.
2) Saya mempunyai keinginan untuk tetap bekerja sama dengan PT. Suzuki
Sangatta kepada orang banyak agar dapat bekerja sama dengan PT. Suzuki
sebagai berikut :
buku, majalah dan karya ilmiah yang menyangkut teori-teori yang relevan
adalah :
yang dibutuhkan.
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang bisa diharapkan dari para
responden.
c. Observasi
mengamati segala suatu keadaan yang ada dilapangan. Observasi ini juga
1. Analisis Data
yang sudah tersedia kemudian diolah dengan statistic dan dapat digunakan untuk
data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan
ini, analisis regresi linier bergandan berperan sebagai teknik statistik yang
akan digunakan dalam menguji ada tidaknya pengaruh dari pelayanan prima
Sangatta.
bukunya yaitu :
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e
Dimana :
Y = Variabel Dependent
β0 = Konstanta
e = Kesalahan prediksi
Dimana :
Y = Kepuasan Pelanggan
a = Nilai Konstanta
b = Koefision Regresi
X1 = Kemampuan
X2 = Sikap
X3 = Penampilan
X4 = Perhatian
X5 = Tindakan
X6 = Tanggung Jawab
Teknik analisis yang digunakan sesuai model diatas yang telah diuraikan
adalah teknik analisis berganda, yaitu dimana nilai dari suatu variabel dependen
dapat diperoleh dari hasil survey yang diperhitungkan, dalam analisis ini teknik
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya sangat setuju, kurang setuju,
cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Kemudian reponden diminta
44
untuk mengisi pertanyaan dalam skala ordinal berbentuk variabel dalam jumlah
akan diukur dengan pengukuran data original dengan bobot sampai 5, dengan
kategori penilaian :
a) Sangat setuju : 5
b) Setuju : 4
c) Cukup setuju : 3
d) Tidak setuju : 2
2. Uji Hipotesis
a) Uji F
bebas yaitu Kemampuan (X1), Sikap (X2), Penilaian (X3), Perhatian (X4),
Tindakan (X5), dan Tanggung jawab (X6) mempunyai pengaruh positif dan
1) Jika nilai signifikan > 0,05, maka hipotesis diterima. Maka dari itu,
1) Jika nilai signifikan < 0,05, maka hipotesis ditolak. Dengan kata lain,
b) Uji t
lain halnya dengan Uji F sebelumnya, akan tetapi yang membedakan adalah
pengujian pada uji ini dilakukan secara individual dari variabel independennya.
terikatnya.
2) Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis ditolak. Berarti variabel
Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
https://docobook.com/buku-metode-penelitian-pendidikan-sugiyono.html
(diakses pada tanggal 28Februari, hari ,pukul 14.29 Wita)
vii
LAMPIRAN
viii