Anda di halaman 1dari 5

Kuliah 2

ETIKA PROFESI
Setelah pembelajaran ini pembaca diharapkan dapat menjelaskan:

1.Pengertian etika profesi

2. Kriteria profesional

2.1. Ciri-ciri Profesi


Profesi sebagai suatu kegiatan utama yang mengandalkan keterampilan dan keahlian
tertentu yang dilaksanakan secara terus menerus dengan keterlibatan yang sungguh-sungguh
dan sebagai sumber utama nafkah hidup, sedangkan pekerjaan pada umumnya merupakan
kegiatan seseorang yang dilakukannya, baik secara sadar atau tidak sadar, senang atau tidak
senang semata-mata untuk memperoleh penghasilan dan penghidupannya.
Dari pengertian diatas dikenal dua jenis profesi:
1. Profesi khusus: yaitu para profesional yang menjalakan profesinya secara
khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan.
2. Profesi luhur: yaitu para profesional yang melaksanakan profesinya bukan lagi
untuk mendapatkan nafkah. Tetapi sudah merupakan pengabdian atau
pelayanan kepada masyarakat.
Profesi dapat diterapkan kepada pekerjaan yang memiliki ciri-ciri atau sifat sebagai
berikut:
a. Pengetahuan Khusus
Pengetahuan atau keahlian khusus yang dimilki oleh para profesional itu pada umunya
mempunyai tingkat dan kadar yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang dimiliki oleh
orang-orang kebanyakan lainnya. Pengethuan dan keahlian meliputi:
1. Penguasaan teori sistematisyang mendasari praktek profesi.
2. Penguasaan metode atau teknik intelektual yang merupakan perpaduan antara teori
dan penerapnnya dalam praktek.
3. Pemilikan kemampuan untuk menerapkan dalam praktek teknik intelektual tersebut
pada bidang teknis.
4. Pemilikan kemampuan untuk menyelesaikan program latihan dan memperoleh ijazah
atau sertifikat.
5. Pemilikan pengalaman yang mencukupi di lapangan.
b. Standar Moral Tinggi
Setiap organisasi profesi biasanya merumuskan semacam aturan permainan atau kode
etik. yaitu himpunan norma yang disepakati yang ditetapkan oleh dan untuk para pengemban
profesi tertentu. Kode etik ini harus dijunjung tinggi dan dipatuhi oleh semua anggota profesi
yang bersangkutan, karena sudah merupakan standar moral yang telah disepakati bersama
untuk dilaksanakan. Standar moral ini umumnya mempunyai derajat yang lebih tinggi
dibandingkan tuntutan moral minimum bagi masyarakat luas. Misalnya, kontraktor yang
membangun gedung harus hidup berdasarkan imbalan jasa yang diperolehnya, namun ia juga
harus memikirkan apakah gedung tersebut benar-benar dibangun dengan perhitungan yang
tepat atau sesuai dengan spesifikasinya. Kalau ia mengutamakan keuntungan semata, berarti
ia tidak memiliki etika seorang kontraktor sejati.
c.Pengabdian Masyarakat
Selain dituntut memilki pengetahuan khusus dan standar moral yang tinggi, orang-
orang yang mengemban suatu profesi harus memberikan pelayanan khusus dalam
masyarakat tanpa bermaksud mencari keuntungan pribadi . Ia meletakan kepentingan
pribadinya dibawah kepentingan masyarakat. Karena pelayanan professional mengandalkan
adanya keahlian khusus pada sipemegang profesi dan keahlian tersebut tidak dipunyai oleh
klien serta masyarakat pada umumnya, sudah selayaknya keahlian itu diabdikan bagi
kepentingan masyarakat. Sikap ini lama-kelamaan akan berkembang menjadi suatu sikap
hidup bagi seseorang profeional.
d. Izin Khusus
Fungsinya untuk melindungi klien atau masyarakat dari pelaksanaan profesi yang
tidak bertanggung jawab. Izin khusus ini dapat berwujud surat izin praktik profesi ( misalnya
surat izin Usaha Jasa Konstruksi), sertifikat, atau sumpah dan pengukuhan resmi didepan
umum. Izin ini bisa dikeluarka oleh pemerintah atau oraganisasi profesi yang bersangkutan
dengan persyaratan tertentu sehingga orang atau organisasi tersebut dianggap layak untuk
menjalankan profesinya.

e. Anggota Orgaisasi Profesi


Orang-orang yang berprofesi sama bergabung dalam apa yang disebut organisasi
profesi. Organisasi tersebut dibentuk dengan tujuan pokok :
- Menjamin dan melindungi kepentingan anggota dalam hubungan satu sama lain,
dalam hubungan dengan klien atau subjek layanan, dengan organisasi lain, dan
dengan masyarakat luas pada umunya.
- Memperluas pengetahuan dan keterampilan anggota dalam bidang keahlian yang
sama.
- Menjaga dan menjamin mutu layanan dengan menetapkan standar professional yang
akan meningkatkan cara melaksanakan tugas profsi tersebut . dalam kaitannya dengan
tujuan ketiga ini, seseorang disebut profesional kalau ia termasuk dan diakui
kompetensinya oleh organisasi profesi bidang yang bersangkutan.
2.2. Prinsip-prinsip Etika Profesi
Adapun prinsip-prinsip etika sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab
Dalam kehidupan manusia dan khususnya dalam menjalankan segenap profesi , kita
dituntut untuk selalu besikap bertanggung jawabyang mencangkup dua arah .
a. Tanggung Jawab Terhadap Pelaksanaan Pekerjaan Dan Hasilnya
b. Tangung Jawab Terhadap Kehidupan Orang Lain Atau Masyarakat.
2. Keadilan
Prinsip ini menuntut para professional menghormati hak orang lain . dalam
pelaksanaannya tuntutan keadilan itu berarti : didalam menjalankan profesinya setiap
professional tidak boleh melanggar hak orang lain atau lembaga lain ataupun negara.
Sebaliknya, para professional perlu menghargai hak pihak-pihak lain itu, sebagaimana ia
sendiri mengharapkan agar pihak lain menghargai haknya serta hak kelompok atau
perusahaan yang diwakilinya.
3. Kebebasan
Setiap orang yang bekerja secara profesioanal dituntut agar memilki otonomi dalam
menjalankan profesinya. Walaupun dalam pekerjaanya ia di ikat kode etik profesinya ,namun
ia tetap memilki kebebasan dalam mengemban profesinya, termasuk dalam mewujudkan
kode etik profesinya itu dalam situasi konkret .
4. Tanpa Pamrih
Para professional yang memberikan pelayananya , pertama-tama wajib membaktikan
keahlian mereka semata-mata pada kepentingan yang mereka layani, tanpa memperhitungkan
untung-ruginya sendiri.
5. Kesetiaan
Etika profesi luhur menuntut agar setiap professional setiap pada cita-cita luhur
profesinya, walaupun tindakan itu bertentangan dengan kepentingan kliennya, negaranya,
bahkan agamanya. Jadi etika profesi luhur menuntut agar orang yang menjalankannya, dalam
keadaan apapun, tetap setia dan menjunjung tinggi tuntutan profesinya.

2.3. Kriteria Profesional


Dari pembahasan tentang pengertian profesi, ciri-ciri yang melekat pada suatu profesi
dan prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh para professional, dapat disusun beberapa
kriteria yang diperlukan dan harus dimiliki para professional.
1. Kreiteria Umum
Supaya memenuhi criteria umum ini, para professional dituntut untuk :
a. Memiliki pangetahuan atau keahlian tertentu yang diperolah melealui pendidikan dan
latihan, yang diperlukan dalam mendukung tugas profesionalnya.
b. Memiliki standar kerja untuk mengemban tugas professional yang digunakan sebagai tolak
ukur prestasi para profesioanal.
c. Memiliki organisasi profesi untuk menampung dan sebagai wadah anggota profesi yang
menentukan standar etika profesi.
d. Memiliki tangggung jawab moral terhadap masyarakat, klien, kolega, dan bawahan sebagai
bagian dari kewajiban professional mereka, seperti yang tertuang dalam kode etik
profesinya.
2. Kepribadian
Kepribadian para professional ini tercermin dalam tindakan sehari-harinya sebagai :
a. Manusia individu
Para professional sebagai pribadi haruslah mempunyai moral dan tanggung jawab kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Keberadaannya di dunia ini semata-mata atas kehendaknya, dan
hanya kepadanya ia harus mempertanggung jawabkan segala perbuatan dalam profesinya.
b. Manusia sosial
Para profesioanal sebagai mahluk sosial harus mampu menciptakan kesesuaian, keselarasan,
dan keharmonisan dengan sesamanya, dan tidak mementingkan diri sendiri dan senantiasa
mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi atau kelompok.
c. Manusia Negara
Para profeional sebagai warga Negara harus menyadari hak dan kewajibannya kepada Negara
dimana ia berada. ia terikat dengan segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku .
karena itu ia harus memperhatikan kepentingan bangsa dan Negara dimana pun ia berada.
d. Manusia budaya
Para professional sebagai manusia budaya harus menjunjung tinggi budaya yang berlaku
ditempat ia menjalankan profesinya dan menjunjung tinggi nlai-nilai serta etika yang
dipandang baik oleh masyarakat setempat .
e. Manusia karya
Para professional sebagai manusia karya harus bekerja penuh rasa tanggung jawab dan
manunjukkan dedikasinya dalam karya dan prestasinya.
f. Manusia usaha
Para professional sebagai manusia usaha atau manusia bisnis harus mampu menyalaraskan
biaya yang dikaluarkan dan hasil yang diterima melalui pengelolaan perusahaanya.
3. Pengabdian
Setiap kegiatan bisnis mempunyai tujuan utama untuk mencapai keuntungan financial.
Namun, keuntungan tersebut harus di imbangi dengan pengabidan yang tinggi kepada
masyarakat, karena pengabdian merupakan jantung profesionalisme. Dengan pengabdian
berupa pelayanan yang sebaik mungkin, akan diperolah kepercayaan dari masyarakat. Seperti
dinyatakan oleh King, dalam Etika Bisnis konstruksi, Ir.Andy Kirana,MSA, bahwa:
“kepercayaan merupakan modal yang penting dalam bisnis, sehingga modal kepercayaan
secukupnya saja akan jauh lebih berharga dari pada keuntungan sementara yang dapat
diperolah dari praktik-praktik potong kompas”.
Soal latihan:
Jelaskan tentang hal-hal dibawah ini:
1.Pekerjaan dan profesil

2. Sifat-sufat profesi

3.sebutkan kriteria profesi

Anda mungkin juga menyukai