Anda di halaman 1dari 13

PELINGKUPAN

Proses untuk menghasilkan dampak penting hipotetik pada dasarnya diawali


melalui proses identifikasi dampak potensial. Identifikasi dapak potesial adalah
menduga semua dampak yang berpotensi terjadi apabila rencana kegiatan
pembangunan kawasan industri pertanian dilakukan. Identifikasi dapak potensial
dilakukan dengan cara mengiventarisasi dampak potensial akibat kegiatan tanpa
memperhatikan besar kecilnya atau penting tidaknya dampak, langkah ini
menghasilkan daftar dampak potensial. Pada tahap ini belum ada upaya untuk menilai
apakah dampak petensial tersebut merupakan dampak penting hipotetik atau tidak.
Proses identifikasi dapak potensial dilakukan dengan cara brainstorming tim
penyusun AMDAL, studi analogi dan masukan dari pakar dan masyarakat. Keluaran
yang diharapkan berupa daftar dampak potensial yang mungkin timbul akibat adanya
kegiatan. Identifikasi dampak potesial dilakukan dengan menggunakan matriks
interaksi antara rencama kegiatn dengan komponen lingkungan. Identifikasi dampak
potesial juga dilakaukan dengan menggunakan diagram (bagan) alir dampak yang
dimaksudkan agar dapat ditelusuri dampak primer, sekunder, tersier dan seterusnya.
Identifikasi dampak potesial dilaukan terhadap setiap tahapan kegiatan yang meliputi;
tahap pro-konstuksi, konstruksi, opesasi dan pasca oparasi.
Proses selanjutnya adalah dilakukan evaluasi dampak potensial, yang bertujuan
untuk memisahkan dampak-dampak yang perlu kajian mendalam untuk membuktikan
dugaan (hipotesis) dampak. Evaluasi dampak potensial dilakukan dengan cara
menghilangkan dampak potensial yang tidak releven, sehingga tidak perlu dikaji dalam
dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL). Langkah ini akan menghasilkan
dafat Dampak Penting Hipotetik (DPH) yang akan dikaji dalam dokumen ANDAL,
Dampak Penting Tidak Hipotetik (DPTH) yang tidak perlu dikaji dalam dokumen ANDAL
namun perlu dikelala dan dipantau dan Dampak Tidak Penting (DTP) yang tidak perlu
dikaji dalam dokumen ANDAL. Dalam tahap ini, kajian didasarkan pada brainstorming,
pakan, pengalaman tenaga ahli dan pemrakarsa serya masukan dari masyakarat.
Pentimbangan yang dijadikan sebagai dasar dalam penentuan DPH dan DPTH
adalah deskripsi rencana kegiatan dan rona lingkungan hidup awal di sekitar lokasi
kegiatan, masukan dan saran dari masyarakat, masukan dan saran dari para pakar dan
Komisi Penilan AMDAL.
Matriks hasil identifikasi dampak potensial disajikan pada Tabel 1, dan
berdasarkan hasil identifikasi dampak potensial ini maka ditentukan semua dampak
dari kegiatan pembangunan kawasan industri pertanian baik dampak primer, sekunder
maupun tersier.

Hasil Deksripi Dampak Dampak Penting


Pelibatan Rencana Potensial Hipotetik (DPH)
Masyarakat Kegiatan
Dampak Tidak
Penting Hipotetik
Kegiatan Rona AWal dikelola & dipantau
Lain yang Lingkungan (DTPHKP)
Ada di Hidup
Sekitar Dampak Tidak
Lokasi Penting Hipotetik
Kegiatan Rona AWal Rona AWal (DTPH)
Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup

Pra Survey Lapangan,


Masukan pemrakarsa,
Hasil konsultasi Publik
Brainstorming Tim Studi;
Pengalaman Tenaga Ahli,
Masukan Pakar,
Studi analogi

Gambar 1. Diagaram Alir Proses Pelingkupan

Ringkasan proses pelingkupan ANDAL rencana kegiatan pembangunan kawasan


industri pertanian disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Contoh Matriks Identifikasi Dampak Potensial
Komponen Pra Pasca
Konstruksi Operasi
Kegiatan Konstruksi Operasi
Dampak yang akan Terjadi
Komponen
1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3
Lingkungan
A. Komponen Geo-Fisik-Kimia
Perubahan Suhu Udara dan
1. Suhu dan Kelembaban Udara √ √
Kelembaban Udara
2. Kualitas udara √ √ √ √ √ √ Perubahan Kualitas Udara
3. Kebisingan √ √ √ √ √ √ Perubahan Kebisingan
4. Air Larian Permukaan (Runoff) √ √ Perubahan Runoff
5. Beban Sedimen Air Larian √ √ Perubahan Beban Sedimen Air Larian
6. Kualitas Air Sungai √ √ √ √ √ Perubahan Kualitas Air Sungai
7. Kualitas Air Laut √ √ Perubahan Kualitas Air Laut
8. Limbah Padat (Sampah) √ √ √ √ √ Timbulan Limbah Padat (Sampah)
9. Limbah B3 √ √ √ √ Timbulan Limbah B3
10. Air Limbah √ √ √ Timbulan Air Limbah
11. Tata Guna Lahan √ Perubahan Tata Guna Lahan
12. Lalulintas Darat √ Gangguan Lalulintas Darat
B. Komponen Biologi
1. Vegetasi √ √ Jenis Vegetasi
2. Fauna √ √ Jenis Fauna
3. Biota Perairan √ √ √ Komposisi Biota Perairan (Plankton
dan Bentos)
Komponen Pra Pasca
Kegiatan Konstruksi Operasi
Konstruksi Operasi Dampak yang akan Terjadi
Komponen
Lingkungan 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3
C. Komponen Sosial - Ekonomi
1. Kesempatan Kerja √ √ √ Terbukanya kesempatan Kerja
2. Peluang Berusaha √ √ √ √ Peluang Berusaha
3. Pendapatan Masyarakat √ √ √ √ √ Perubahan Pendapatan
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Perubahan Persepsi dan Sikap
4. Persepsi dan Sikap Masyarakat
Masyarakat
5. Keresahan Masyarakat √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Keresahan Masyarakat
D. Komponen Kesehatan Masyarakat
1. Pelayanan Kesehatan √ Pelayanan Kesehatan
2. Pola Penyakit √ √ √ √ √ Perubahan Pola Penyakit
3. Sanitasi Lingkungan √ √ √ Perubahan Sanitasi Lingkungan
Keterangan:
Tahap Pra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca Operasi
1. Perizinan 1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi 1. Penerimaan Tenaga Kerja Operasi 1. Pemutusan Hubungan Kerja
2. Sosialisasi 2. Pembangunan dan Operasional 2. Pengoporasian Kawasan Industri 2. Pembongkaran Sarana dan
3. Pembebasan Lahan Basecamp 3. Pemberdayaan Masyarakat Prasarana
3. Mobilisasi Peralatan dan Material 3. Penutupan Kegiatan
Konstruksi
4. Pembukaan, Pematangan dan Penataan
Lahan
5. Pembangunan Sarana dan Prasarana
Penunjang Kawasan
6. Penataan Lingkungan
Tahap Pra Konstruksi

Perizinan Sosialisasi Pembebasan Lahan A

Persepsidan
Persepsi Persepsi dan Pendapatan Persepsi dan
B
Sikap Masyarakat
masyarakat Sikap Masyarakat Masyarakat Sikap Masyarakat

Keresahan Masyarakat

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer C = Dampak Sekunder


Gambar 2. Bagan Alir Identifikasi Dampak Potensial pada Tahap Pra Konstruksi Kegiatan Pembangunan Kawasan Industri Pertanian

Tahap Konstruksi

Penerimaan Tenaga Pembangunan Mobilisasi Pembukaan, Pembangunan


Penataan
Kerja Konstruksi dan Operasional Peralatan & Pematangan dan Sarana dan Prasaana A
Lingkungan
Base camp Material Penataan Lahan Penunjang Kawasan
Konstruksi

Kesempata Peluang Persepsi & Gangguan Kualit Suhu & Runoff/ Bentang Limbah Air
Kebisinga Fauna Vegetas B
n Kerja Berusaha Sikap Transportasi as Kelembaba Erosi Alam Padat & Limba
n i
Masy. Udara n B3 hh

Pendapatan Keresahan Kualitas Sanitasi


Pola Penyakit Lingkungan C
Masyarakat Masyarakat Air

Biota
Perairan
D

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer C = Dampak Sekunder D = Dampak Tersier

Gambar 3. Bagan Alir Identifikasi Dampak Potensial pada Tahap Konstruksi Kegiatan Pembangunan Kawasan Industri Pertanian PT. Berkah Nuansa
Raya
Tahap Operasi

Penerimaan Tenaga Operasional Sarana dan Pemberdayaan


A
Kerja Operasi Prasarana Penunjang Masyarakat
Kawasan

Kesempata Peluang Persepsi dan Kualitas Kebisingan Limbah Air B


n Kerja Berusaha Sikap Udara Padat &B3 Limbah
Masy.

Pendapatan Keresahan Pola Kualitas Sanitasi C


Masyarakat Masyarakat Penyakit Air Lingkungan

Komposisi D
Biota Perairan
Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer C = Dampak Sekunder D = Dampak Tersier

Gambar 4. Bagan Alir Identifikasi Dampak Potensial pada Tahap Operasi Kegiatan Pembangunan Kawasan Industri Pertanian

Tahap Pasca Operasi


Tahap Pasca Operasi

Pemutusan Hubungan Kerja Pembongkaran Sarana dan Prasarana Penutupan Kegiatan A

Persepsi dan B
Peluang Kesempata Gangguan Kualitas Kebisingan Kepemilikan
n Kerja Sikap Transportasi Udara Lahan
Berusaha
Masy.

Pendapatan Keresahan Pola C


Masyarakat Masyarakat Penyakit

Keterangan : A = Kegiatan B = Dampak Primer C = Dampak Sekunder


Gambar 5. Bagan Alir Identifikasi Dampak Potensial pada Tahap Pasca Operasi Kegiatan Pembangunan Kawasan Industri Pertanian

Tabel 2. Ringkasan DPH, DPTH dan DTP


Komponen Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi
Kegiatan
Komponen 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3
Lingkungan
A. Komponen Geo - Fisik - Kimia
1. Suhu dan Kelembaban Udara DPTH DPTH
2. Kualitas udara DTP DPH DPH DPH DPH DTP
3. Kebisingan DTP DPH DPH DTPH DPH DTP
4. Air Larian Permukaan (Runoff) DHP DPH
5. Beban Sedimen Air Larian DPH DPH
6. Kualitas Air Sungai DPH DPH DPH DPH DPH
7. Kualitas Air Laut DTP DPH
8. Limbah Padat (Sampah) DPTH DTPH DPH DPTH DPH
9. Limbah B3 DTP DTP DPTH DTPH
10. Air Limbah DPH DTPH DPH
11. Tata Guna Lahan DTP
12. Lalulintas Darat DTPH
B. Komponen Biologi
1. Vegetasi DPH DPH
2. Fauna DPTH DPTH
3. Biota Perairan DPH DPH DPH

Pra Konstruksi Konstruksi Operasi Pasca Operasi


Komponen
Kegiatan
Komponen 1 2 3 1 2 3 4 5 6 1 2 3 1 2 3
Lingkungan
C. Komponen Sosial - Ekonomi
1. Kesempatan Kerja DPTH DPH DPH
2. Peluang Berusaha DTP DPH DPH DPH
3. Pendapatan Masyarakat DTP DTP DTP DPTH DTP
4. Persepsi dan Sikap
DPTH DPTH DPH DPH DPH DPTH DPH DPH DPH DPH DPH DPH DPH
Masyarakat
5. Keresahan Masyarakat DPTH DPH DPH DPH DPTH DPH DPH DPH DTP DTP DTP DPH
D. Konponen Kesehatan Masyatakat
1. Pelayanan Kesehatan DPH
2. Pola Penyakit DTP DPTH DPTH DTP DPTH
3. Sanitasi Lingkungan DPTH DPTH DPTH
Keterangan:
Tahap Pra Konstruksi Tahap Konstruksi Tahap Operasi Tahap Pasca Operasi
1. Perizinan 1. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi 1 Penerimaan Tenaga Kerja Operasi 1. Pemutusan Hubungan Kerja
2. Sosialisasi 2. Pembangunan dan Operasional Basecamp 2. Operasional Sarana dan Prasarana 2. Pembongkaran Sarana dan
3. Pembebasan Lahan 3. Mobilisasi Peralatan dan Material Konstruksi Penunjang kawasan Prasarana Penunjang
4. Pembukaan, Pematangan dan Penataan Lahan 3. Pemberdayaan Masyarakat Kawasan
5. Pembangunan Sarana dan Prasarana 3. Penutupan Kegiatan
Penunjang Kawasan
6. Penataan Lingkungan
Sumber: Hasil Analisis Tim Penyusun, 2023
Keterangan:
DPH = Dampak Penting Hipotetik
DPTH = Dampak Penting Tidak Hipotetik
DTP = Dampak Tidak Penting.
Gambar 6. Peta Wilayah Studi

Gambar 24. Peta Wilayah Studi


Gambar 7. Peta Titik Pengambilan Sampel

Gambar 25. Peta Titik Pengambilan Sampel

Anda mungkin juga menyukai