Anda di halaman 1dari 11

PAKU KAWAT

(LYCOPSIDA)
Kelompok VI (Enam)
1. Esriani_F1D120054
2. Nilawati_F1D120072
3. Pinkan B. Pinaria_F1D120077
4. La Ode Muh. Arifin_F1D120064
5. Kartika Amalia_F1D120061
6. Irvainuddin_F1D12060
7
8

Asisten Pembimbing : Eva Indraswari


Pengertian Paku
Kawat (Lycopsida)

Lycopodiopsida (kelas tumbuhan paku kawat) mencakup berbagai jenis tumbuhan


berpembuluh berspora dengan struktur pembuluh yang primitif dengan daun yang sempit
dan cenderung duduk. Karena itulah paku ini sering disebut sebagai paku kawat. Jenis
Tumbuhan paku yang termasuk kelas ini mempunyai ciri yaitu
sporofit yang sudah memiliki akar, batang dan daun. Tumbuhan paku kelas ini
berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah.
Ciri-Ciri Paku Kawat
(Lycopsida)
Tumbuhan paku kelas ini berupa tumbuhan yang menjalar di permukaan tanah. Ciri-
ciri dari tumbuhan paku kawat yaitu memiliki batang kecil
dengan percabangan menggarpu (dikotom). Daun umumnya banyak berukuran
kecil tersusun dalam lingkaran, spiral atau berhadapan. Sporangium yang
dihasilkan tunggal terletak pada ketiak daun. Daun yang fertile disebut sporofil.
Sporofil-sporofil biasanya terdapat pada ujung cabang. Kumpulan sporofil pada
paku kelas ini disebut strobilus yaitu struktur penghasil spora menyerupai kerucut.
Sporangium pada Lycopodinae ini tersusun dalam strobilus dan bentuk diujung
cabang
Kelas Lycopodiopsida ini dibagi menjadi
empat ordo yaitu:

a. Ordo Selaginellales (Paku rane, paku lumut)


Sebagian mempunyai batang berbaring dan sebagian berdiri tegak, bercabang-
cabang menggarpu anisotom. Pada batang terdapat daun-daun kecil yang tersusun dalam
garis spiral atau berhadapan dan tersusun dalam empat baris. Akar-akar keluar dari bagian-
bagian batang yang tidak berdaun yang dinamakan pendukung akar (Tjitrosoepomo,2005).

b. Ordo Lycopodiales
Bangsa ini terdiri kurang lebih atas 200 jenis tumbuhan yang hamper semua
tergolong dalam suku Lycopodiaceaw dari marga Lycopodium. Lycopodium itu
kebanyakan berupa terna kecil yang seringkali dipakai untuk pembuatan buket bersama
dengan bunga. Batang mempunyai berkas pengangkut yang masih sederhana, tumbuh
tegak atau berbaring dengan cabang-cabang yang menjulang ke atas. Daun-daun
berambut berbentu garis atau jarum (Tjitrosoepomo,2005).
c. Ordo Lepidodendrales

Berbentuk pohon-pohon yang mencapai tinggi sampai 30 m dengan garis tengah


batang sampai 2 m. Daun-daunnya bangun jarum atau bangun garis, mempunyai lidah-lidah.
Dalam daun terdapat berkas pengangkut yang sederhana dan jarang sekali memperlihatkan
percabangan garpu (Tjitrosoepomo,2005).

d. Ordo Isoetales

Tumbuhan yang tergolong bangsa ini berupa terna, sebagian hidup tenggelam
dalam air, sebagian hidup pada tanah-tanah yang basah. Batang seperti umbi, jarang sekali
bercabang menggarpu. Dari batang keluar akar-akar yang bercabang menggarpu. Daun pada
pangkalnya melebar, mempunyai mesofil sederhana, dan pada sisi atas mempunyai satu
cekungan yang dinamakan foveum (Tjitrosoepomo, 2005).
HABITAT PAKU KAWAT
(LYCOPSIDA)

Habitat hidup paku kawat (Lycopsida) umumnya adalah area darat


dan populasinya masih bertahan hingga sekarang. Contoh tumbuhan paku
dari kelas ini adalah Selaginella dan Lycopodium. Tumbuhan yang juga
disebut Pteridophyta ini umumnya hidup secara sporofit, tetapi juga ada
yang hidup secara epifit atau menempel pada bagian tubuh tumbuhan lain.
Persebaran tumbuhan paku sangatlah luas dan hampir dapat dijumpai di
seluruh belahan dunia.
Reproduksi Tumbuhan Paku Kawat
(Lycopsida)

Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetatif),


yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma (tunas).
Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang
mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif)
melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat–
alat kelamin (gametogonium).
Kesimpulan
Kesimpulan pada ppt ini adalah paku kawat
(Lycopsida) adalah tumbuhan berpembuluh spora berspora
dengan struktur pembuluh yang primitif dengan daun yang
sempit dan cenderung duduk. Karena itulah paku ini sering
disebut sebagai paku kawat. Kelas Lycopoliopsida memilki 4
ordo yaitu Ordo Selagine, Ordo Lycopodiales, Ordo
Lepidodendrales dan Ordo Isoetales.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono., 2005, Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : Universitas Negeri Malang.

Tjitrosoepomo, G., 2005, Morfologi Tumbuhan, Gajah Mada, University Press,


Yogyakarta.
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by


Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai