Anda di halaman 1dari 3

REPRODUKSI CNIDARIA (COELENTERATA)

Cnidaria mengalami reproduksi dengan daur hidup antara bentuk polip dan

medusa. Pada Schypozoa (Ubur-ubur) dan Cubozoa (Ubur-ubur kotak), larvanya

berenang sampai mendapatkan tempat yang cocok untuk menempel, kemudian

larva tumbuh menjadi polip. Polip tumbuh besar sampai dewasa kemudian

menarik tentakelnya serta memotong tubuhnya secara horizontal, proses ini

disebut strobilasi. Bagian yang terpotong berenang bebas sebagai medusa muda.

Medusa tumbuh sampai dewasa sedangkan polip melanjutkan proses strobilasi.

Medusa dewasa memiliki kelenjar reproduksi di gastroderm-nya, kelenjar ini

dapat menghasilkan sel telur atau sperma yang dapat dikeluarkan saat musim

kawin tiba. Telur yang dibuahi menjadi larva dan memulai daur hidupnya lagi.

Peristiwa bergantinya cara reproduksi dari seksual (tahap medusa) ke

aseksual (tahap polip) atau sebaliknya disebut metagenesis, proses ini juga dapat

ditemukan pada beberapa tumbuhan misalnya lumut, yang cara reproduksinya

berganti dari pembuatan spora yang aseksual ke pembuatan gamet yang seksual

(Indriwati,2016).

Cnidaria memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus dalam

mencerna makan dimana hewan ini hidup melekat didasar laut. Cnidaria 9dapat

bereproduksi dengan cara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi di

stadium polip atau bersifat paasif dimana reproduksi ini melibatkan

penggabungan antara informasi genetik dari dua individu dengan jenis kelamin
yang berbeda sedangkan reproduksi aseksual terjadi pada stadium medusa,

dimana proses tersebut dapat menghasilkan keturunan dari induk tunggal tanpa

adanya rekombinasi genetika.. Pada polip terbentuk koloni – koloni kecil yang

dapat membentuk tunas sehingga memungkinkan bagi cnidaria untuk tumbuh dan

berkembang. Pembelahan dan pencabikan telapak kaki juga terjadi di stadium

polip (Rahmadina, 2019).

Proses pertunasan dapat terjadi pada dinding tubuh cnidaria yang ditandai

dengan adanya tonjolan yang disertai dengan perluasan pada rongga

gastrovaskuler. Proses reproduksi tersebut berbeda dengan proses reproduksi yang

terjadi pada stadium medusa. Pada stadium medusa terjadi pembentukan ovari

atau testis yang dikelompokkan atau digabungkan oleh sel interstisial dimana sel

tersebut djuga dapat memperoleh sel telur (ovum) dan sel sperma. Pada filum

cnidaria berdasarkan kelas – kelasnya terdapat perbedaan proses reproduksi dari

masing – masing kelas contohnya pada kelas hydrozoa proses reproduksinya

terjadi secara aseksual dan seksual dimana pada stadium medusa terjadi

pertunasan dan pada stadium polip terbentuk testis pada bagian atas dan ovarium

dibagian bawah. Individu baru dapat terbentuk karena adanya penggabungan

antara spermatozoit dan ovum dan membentuk zigot (Rahmadina, 2019).

SUMBER :

Rahmadina, 2019, Buku Biologi Taksonomi Invertebrata, Medan.


JURNAL BELAJAR KEANEKARAGAMAN HEWAN (KH) Dosen Pengampu

Dr. Hj. Sri Endah Indriwati M.Pd.2016, EANEKARAGAMAN HEWAN

(KH),JURNAL BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai