I. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara penggunaan anemometer.
2. Untuk mengetahui cara pengukuran pergerakan pestisida di udara.
3. Untuk mengetahui cara pengukuran pergerakan polutan di udara.
4. Untuk mengetahui cara pengukuran suhu di udara.
5. Untuk mengetahui cara pengukuran kecepatan angin di udara.
II. Manfaat
1. Dapat mengetahui pergerakan polutan di udara.
2. Dapat mengetahui persebaran pestisida di udara.
3. Dapat mengetahui persebaran penyakit.
4. Dapat mengetahui persebaran angin sebagai faktor pencemar
lingkungan.
5. Dapat mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan
angin.
IV. Lokasi
IV.1 Tempat : Departement Kesehatan Lingkungan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
(lantai 3).
V. Prosedur
1. Membawa alat anemometer dari Laboratorium Kesehatan Lingkungan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara menuju
Departement Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara (lantai 3).
2. Menyalakan kipas angin dan mengatur kecepatan pada speed yang
diinginkan, misalnya speed 1 untuk pertama kalinya.
3. Menyalakan anemometer dengan menekan tombol ON/OFF.
4. Kemudian geser saklar 0F; 0C; Anemometer pada posisi Anemometer,
maka display akan menunjukkan angka 000.
5. Geser saklar ft/min; m/s; Knots; km/hrs pada posisi yang diinginkan,
misalnya m/s.
6. Diatur jarak yang diinginkan yaitu 1 m dan 2 m.
7. Dilakukan tiga kali perlakuan untuk masing-masing speed 1, 2, 3 pada
jarak 2 m dan 3 m.
8. Waktu pembacaan selama 10 detik.
9. Dicatat hasil yang ditunjukkan oleh display.
VI.2 Pembahasan
Dari percobaan pada jarak 1 m didapatkan hasil yaitu pada speed 1 rata-
ratanya 0,04 m/s, pada speed 2 rata-ratanya 0,10 m/s dan pada speed 3 rata-
ratanya 0,13 m/s. Terlihat hasil yang tidak jauh berbeda antara speed 1, 2 dan 3.
Hal ini dikarenakan pada percobaan kecepatan angin yang diukur berasal dari
kipas angin listrik dimana sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Jika arus
listrik yang masuk besar maka kecepatan anginnya pun kencang dan stabil
tergantung pada speed mana yang kita pilih.
Pada percobaan ini setiap 10 detik terdapat kecepatan angin yang berbeda,
seperti kita lihat pada speed 1 perlakuan pertama hasilnya 0,03 m/s dan pada
perlakuan kedua hasilnya 0,05 m/s. Hasilnya meningkat karena disebabkan arus
listrik yang masuk ke kipas angin meningkat.
Angin merupakan gerakan atau perpindahan massa udara dari satu tempat
ke tempat lain secara horizontal. Massa udara adalah udara dalam ukuran yang
sangat besar yang mempunyai sifat fisik (temperatur dan kelembaban) yang
seragam dalam arah yang horizontal. Gerakan angin berasal dari daerah yang
bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Angin juga mempunyai arah
dan kecepatan.
7.2 Saran
a. Sebaiknya dalam menentukan rata-rata kecepatan angin digunakan alat
yang masih bagus untuk mendapatkan hasil yang akurat dan tepat.
b. Sebaiknya pengukuran dilakukan di ruang terbuka dan jarak praktikan
dengan pengukuran diukur menggunakan meteran.
c. Sebaiknya materi di modul lebih diulas lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Nurhadi, dkk. 2012. Jurnal Perancanagan Alat Ukur Kecepatan Angin Real Time.
Universitas Hasanuddin: Makassar.
LAMPIRAN
Dokumentasi saat melakukan kegiatan pengukuran kecepatan angin di
Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara
Laboran Praktikum
Dian Afriyanti Prima Indah Kurnia
Dosen Pembimbing