DISUSUN OLEH:
1.2. Tujuan
Manfaat yang dapat diberikan pada praktikum ini adalah dapat mengetahui
prosedur dan permanfaatan dari pengukuran kecepatan udara dan pemantauan
kualitas udara berdasarkan parameter O3, O2, dan CO2 (outdoor).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Hal tersebut menandakan bahwa AQI pada kedua perlakuan masih dalam
kategori good karena berada pada rentangan 0-50.
Pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa
penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara
atau atmosfer bumi. Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut
bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO 2), chlorofluorocarbon
(CFC), sulfur dioksida (SO2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan
Karbon Dioksida (CO2). Faktor yang dapat memengaruhi kondisi kualitas udara pada
praktikum ini adalah Sektor transportasi memegang peran yang sangat besar dalam
pencemaran udara. Dikota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor
sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%, sementara kontribusi gas buang dari
cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%, dan sisanya berasal dari sumber
pembakaran lain seperti rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan
lain-lain (Ismiyati et al., 2014).
Pengaruh kecepatan angin terhadap dispersi polutan O3, O2, dan CO2 adalah
kecepatan angin pada dasarnya ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara
tempat asal dan arah angin sebagai faktor pendorong. Secara umum polutan-polutan
di atmosfer terdispersi dalam 2 cara yaitu melalui kecepatan angin dan turbulensi
atmosfer. Turbulensi menyebabkan terjadinya aliran udara melalui 2 cara yaitu
pusaran termal dan pusaran mekanis (Zendrako, 2010).
Pengaruh konsentrasi gas Ozon Permukaan (O3) terhadap kesehatan manusia
dan makhluk hidup, sebagai berikut: Indeks ISPU berkategori baik (0-50), paparan
gas O3 dan kombinasi dengan SO2 selama 4 (empat) jam berturut-turut
mengakibatkan luka pada beberapa spesies tumbuhan. Nilai ISPU yang lebih tinggi
pada kisaran 51-100 berkategori sedang, paparan gas O3 pada jangka waktu yang
lebih pendek dapat menimbulkan luka pada beberapa spesies tumbuhan. Pada kisaran
indeks ISPU 101-199 berkategori tidak sehat, paparan gas O 3 mulai mengakibatkan
penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras. Sedangkan berkategori sangat
tidak sehat pada kisaran 200-299, gas O 3 akan mengakibatkan pengaruh pernapasan
pada pasien yang berpenyakit paru-paru kronis saat melakukan olahraga ringan. Pada
nilai ISPU diatas 300, atau masuk kategori berbahaya, paparan gas O 3 berbahaya bagi
semua populasi (Kurniawan, 2018).
Pencemaran udara seperti CO2 dapat menyebabkan kerusakan terhadap
manusia dan lingkungan. Pencemaran udara meningkat mempengaruhi produktivitas
pertanian, merusak bahan-bahan, berdampak negatif terhadap ekosistem, dan
menyebabkan gangguan estetika. Dari seluruh dampak tersebut, dampak terhadap
kesehatan dan kesejahteraan manusia adalah yang dominan dengan kontribusi kurang
lebih 90% dari total kerusakan akibat pencemaran udara (Sompotan and Sinaga,
2022).
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan