210801121
21080112120018
210801121
210801121
210801121
21080112130036
210801121
M.Syarifuddin
210801121
21080112130047
Tasha Nur A
21080112110059
M.Irsyad Rabbani
210801121
Firman Rida K
210801121
Monica Sitanggang
210801121
Setiti
210801111
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Udara Roadside
Nitrogen dioksida merupakan bagian dari gas yang sangat reaktif yang
disebut nitrogen oksida (NOx). Gas-gas ini terbentuk ketika bahan bakar
dibakar pada suhu tinggi, dan datang terutama dari knalpot kendaraan
bermotor dan sumber tidak bergerak seperti utilitas listrik dan boiler industri.
Sebuah gas, menyengat, kePM10klatan, Nitrogen dioksida merupakan agen
pengoksidasi kuat yang bereaksi di udara untuk membentuk asam nitrat
korosif, serta nitrat organik beracun. Ini juga memainkan peran utama dalam
reaksi atmosfer yang menghasilkan ground-level ozone (atau kabut asap).
Efek zat pencemar ini terhadap kesehatan dan lingkungan Adalah :
Nitrogen dioksida dapat mengiritasi paru-paru dan resistensi yang lebih
rendah terhadap infeksi pernafasan seperti influenza. Efek dari paparan jangka
pendek masih belum jelas, tetapi paparan lanjutan atau sering ke konsentrasi
yang biasanya jauh lebih tinggi daripada yang biasanya ditemukan di udara
dapat menyebabkan peningkatan kejadian penyakit pernafasan akut pada anak.
Kesehatan berbasis EPA nasional kualitas udara standar untuk NO2 adalah
0,053 ppm (diukur sebagai konsentrasi rata-rata aritmatika tahunan). Nitrogen
b. Impinger
Metode impinger
merupakan
metode yang paling sesuai untuk kita. Metode Impinger dapat menghasilkan
data yang cukup teliti, akurat (handal), dan dapat dipakai secara luas. Peralatan
Impinger dapat di buat dengan komponen lokal, demikian pula dengan reagen
penangkap gas nya. Terlebih lagi, Air Sampler Impinger sebagai alat sampling
udara dapat dikombinasikan dengan berbagai metode analisa biasa (titrasi,
gravimetri, elektrometri, spektrofoto meter dan kromatografi) sebagai alat ukur.
Prinsip dasar teknik analisa udara dengan impinger pada hakekatnya terdiri dari
beberapa langkah yaitu :
- Menarik udara dengan pompa hisap ke dalam tabung impinger yang
-
2.4 Regulasi
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
Tabel Baku Mutu Parameter Pencemar
(Sumber : PP no 41 tahun 1999)
IA IB
XX XB IB
XA XB
dimana :
= ISPU terhitung
IA
IB
XA
XB
XX
JAM
g/m3
O3
50
100
200
300
400
1130
2260
3000 3750
400
800
1000 1200
120 235
500
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Gambaran Umum
Lokasi sampling : Gerbang Universitas Diponegoro
Alamat
: Jalan Prof. Soedarto Universitas Diponegoro Semarang
Waktu sampling : 26 Mei 2015
Keadaan lokasi : merupakan kawasan yang ramai dengan kegiatan
transportasi yang menjadi penghubung antara daerah Tembalang Kampus
UNDIP.
a. Waktu Sampling
Praktikum dilaksanakan pada Hari Selasa, 26 Mei 2015 pukul 08.45 WIB
bertempat di Gerbang Universitas Diponegoro. Praktikum dihadiri oleh semua
anggota kelompok.
b. Tujuan Sampling
Praktikum ini bertujuan untuk menganalisa udara ambient dengan parameter
TSP, NO2, SO2, dan O3. Peletakan alat disamping jalan dan berlawanan arah
angina bertujuan agar udara ambient yang berada disekitar alat secara optimal
dapat lebih cepat masuk ke dalam alat penyaring.
c. Aktivitas Sampling
Setelah meletakkan alat, alat pengukur diatur flowrate maka kemudian alat
dibiarkan beroperasi selama 1 jam. Aktifitas selanjutnya adalah menghitung
suhu, kecepatan angin, dan tekanan. Adapun kondisi lalu lintas adalah sedang
dalam (agak padat namun lancar). Kendaraan yang melintas mayoritas adalah
sepeda motor.
d.
Kendala Sampling
Lokasi alat yang kurang terlindungi.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.2
Data Sampling
Peralatan
Nama Alat : DUST SAMPLER
Type : DS-600-03
Spesifikasi :
-
Diameter outlet: 6, 5 cm
Dimensi chasis: 36 x 22 x 26 cm
Berat : 12, 5 kg
Airflow
Airflow adalah aliran udara ambien yang bergerak masuk ke dalam
dust sampler. Kecepatan aliran udara ini dipengaruhi oleh kondisi disekitar
alat, sehingga nilainya dapat berubah ubah.
-
Akhir: 26,9
10
4.1.3
: 1 jam
Perhitungan
Dari data diatas maka dapat dihitung jumlah kandungan TSP yang berada di
sekitar Jalan Banjarsari tepatnya di depan Jl. Timoho1. Dengan rumus sebagai
berikut:
1) Volume udara yang diambil
V = Qs1 + Qs2 T
2
V
Qs1
Qs2
2,94 2,96
V
x 60 menit
2
V 177 m 3
2) Konsentrasi
C = (W2 W1) x 106
V
Keterangan:
C
11
106
= konversi g ke g
0,5038 - 0,5090
x 10 6
33,9
0,0052
x 10 6
33,9
154,49 ( g/Nm3)
Perhitungan ISPU:
I
IA IB
XX XB IB
XA XB
200 100
325,935 150 100
350 150
I 87,7 100
I 187,97
I 188
I
Peralatan
Nama Alat : Spektofotometer
panjang gelombang yang digunakan untuk pengukuran NO2 dan SO2
adalah 550 A0 sedangkan pada O3 adalah 352 A0.
12
Sumber
sinar
polikromatis
berfungsi
sebagai
sumber
sinar
13
14
740
298
0,5 - 0,5
x
x 60 menit x
o
2
760
302,2
K
V 28,796m 3
Keterangan
C
10/25
= Faktor Pengenceram
1000
= konversi L menjadi m3
15
dimana
absorbansi - 0,0173
0,4424
0,018A - 0,0173 A
0,4424
b 1,58 x 10-3
C
1,58 x 10 -3
10
x 10 6 x
x100
28,796
25
C 2,19 x10 3
C 0,0022 Mg / Nm 3
16
4.4 Opasitas
4.4.1 Nilai Ambang Batas Emisi Kendaraan Bermotor
Nilai opasitas merupakan perbandingan tingkat penyerapan cahaya oleh asap yang
dinyatakan dalam satuan persen. Sedangkan kondisi idle merupakan kondisi dimana
mesin kendaraan pada putaran dengan:
a. sistem kontrol bahan bakar (misal: choke, akselerator) tidak bekerja.
b. posisi transmisi netral untuk kendaraan manual atau semi otomatis.
c.
17
rekomendasi manufaktur
Sistem asesoris (lampu, AC) dalam kondisi mati
Kondisi temperatur tempat kerja pada 200C sampai dengan 350C
b) Persiapkan peralatan uji
Pastikan bahwa alat telah dalam keadaan terkalibrasi
Hidupkan sesuai prosedur pengoperasian (sesuai dengan
rekomendasi manufaktur alat uji)
c) Naikkan putaran mesin hingga mencapai 2.900 rpm sampai dengan
3.10rpm. Kemudian tahan selama 60 detik dan selanjutnya kembalikan
kepada kondisi idle
d) Masukkan probe alat uji ke dalam pipa gas buang sedalam 30 cm, bila
kedalaman pipa gas buang kurang dari 30 cm, maka pasang pipa
tambahan.
e) Injak pedal gas maksimum (full throttle) secepatnya hingga mencapai
putaran mesin maksimum, selanjutnya tahan 1 hingga 4 detik. Lepas pedal
gas dan tunggu hingga putaran mesin kembali stasioner. Catat nilai
opasitas asap.
f) Ulangi proses butir (e) minimal 3 kali.
g) Catat nilai persentase nilai rata-rata opasitas asap dari langkah (f) dalam
satuan persen (%) yang terukur dalam alat uji (SNI 09-7118.2-2005).
Waktu
Jumat, 21 Juni
2013
Identitas Kendaraan
Nama BUS/PO
NoPol Bis/Mobil
18
RAMAYANA
AA 1504 AB
Pukul 17.00
Tahun Pembuatan
Jarak/Km
Kendaraan
1994
97434
parameter
satuan
Opasitas 1
opasitas 2
3
4
pengukuran
BM
ket
12.7
70
13.1
70
opasitas 3
11.9
70
rata rata
12.6
70
** Baku mutu sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun
2006 tentang
Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama
19
BAB V
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang
diperoleh yaitu :
a. Hasil analisa TSP 154,49 g/Nm3 tdakmemenuhi baku mutu bedasarkan
Peraraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 TSP
adalah 230 g/Nm3/24 jam.
b. Konsentrasi NO2 pada udara ambien di Kawasan Jl.Timoho Adalah
0,0022 Mg / Nm 3
LAMPIRAN
20
21