Anda di halaman 1dari 12

MEKANISME PENYISIHAN

KONTAMINAN PADA MEMBRAN


REVERSE OSMOSIS DAN
ELEKTRODIALISIS

OLEH :
TASHA NUR AZIZAH
21080112110059

Reverse Osmosis
Reverse osomosis adalah proses pengolahan yang membutuhkan tekanan
relative tinggi, walaupun pada beberapa kasus dapat digunakan dalam
tekanan rendah, dan hemat energy, menghasilan air olahan yang dapat
menyaring zat dengan molekul terkecil sekalipun yang tidak dapat diolah
oleh proses teknologi membrane lainnya. Reverse osmosis memiliki
kemampuan untuk mengurangi pencemar dissolved dan suspended solid.

Prinsip Kerja
Prinsip kerja proses reverse osmosis ini merupakan kebalikan dari
proses osmosis biasa. Pada proses osmosis biasa terjadi
perpindahan dengan sendirinya dari cairan yang murni atau cairan
yang encer ke cairan yang pekat melalui membran semi-permeable.
Adanya perpindahan cairan murni atau encer ke cairan yang pekat
pada membran semi-permeable menandakan adanya perbedaan
tekanan yang disebut tekanan osmosis. Fenomena tersebut
membuat para ahli berpipir terbalik, bagaimana caranya agar dapat
memisahkan cairan murni dari komponen lainnya yang membuat
cairan tersebut bersifat pekat. Dengan penambahan tekanan pada
larutan yang pekat, ternyata cairan murni dapat melalui membran
semi-permeable yang nerupakan kebalikan dari proses osmosis.
Atas dasar tersebut teknologi ini disebut reverse osmosis.

Proses reverse osmosis menggerakan air dari konsentrasi kontaminan


yang tinggi (sebagai air baku) menuju penampungan air yang memiliki
konsentrasi kontaminan sangat rendah. Dengan menggunakan air
bertekanan tinggi di sisi air baku, sehingga dapat menciptakan proses
yang berlawanan (reverse) dari proses alamiah osmois. Dengan tetap
menggunakan membrane semi permeable maka hanya akan mengijinkan
molekul air yang melaluinya dan membuang bermacam-macam
kontaminan yang terlarut. Proses spesifik yang terjadi dinamakan ion
eksklusi, dimana sejumlah ion pada permukaan membrane sebagai sebuah
pembatas mengijinkan molekul-molekul air untuk melaluinya seiring
melepas substansi-substansi lain.

Keuntungan
Keuntungan metode RO berdasarkan kajian ekonomi antara lain:
Untuk umpan dengan padatan terlarut total di bawah 400 ppm,
Reverse Osmosis merupakan perlakuan yang murah.
Untuk umpan dengan padatan terlarut total di atas 400 ppm,
dengan perlakuan awal penurunan padatan terlarut total sebanyak
10% dari semula, RO lebih menguntungkan dari proses deionisasi.
Untuk umpan dengan konsentrasi padatan terlarut total berapapun,
disertai dengan kandungan organik lebih dari 15 g/l, RO sangat baik
untuk praperlakuan proses deionisasi.
Reverse Osmosis sedikit berhubungan dengan bahan kimia
sehingga lebih praktis.

ELEKTRODIALISIS
Elektrodialisis merupakan suatu proses pemisahan dengan
menggunakan membrane tukar kation, dimana ion berpindah dari
larutan yang satu kelarutan yang lain melalui membrane terseut
karna adanya perbedaan tegangan listrik. Proses tersebut berjalan
dalam tempat yang dinamakan sel elektrodialisis.
Proses ini memaksa transfer ion dari sumber air melalui katoda (ion
bermuatan positif) dan anoda (ion bermuatan negative) dalam
konsentrasi aliran air limbah, sehingga menciptakan aliran air dalam
bentuk cairan.

Aliran air dalam stack elektrodialisis berlangsung seperti pada penjelasan


berikut. Jika aliran langsung mengenai elektroda, maka semua ion
bermuatan positif (kation) cenderung bergerak menuju katoda.
Sebaliknya, semua ion bermuatan negatif (anion) cenderung bergerak
menuju anoda. Kation dapat menembus membran cation-permeable, dan
akan tertahan oleh membran anion-permeable. Sebaliknya anion dapat
menembus membran anionpermeable, dan akan tertahan oleh membran
cation-permeable. Kompartemen dibuat berselang-seling antara yang
berkonsentrasi ion yang lebih besar atau lebih kecil daripada konsentrasi
ion di umpan. Sebagai hasilnya, aliran dari stack mengandung air produk,
yang mempunyai konsentrasi elektrolit rendah, dan larutan garam, yang
mempunyai konsentrasi elektrolit tinggi. Sel dalam stack disambungkan
dengan aliran paralel. Gas sering terbentuk pada elektroda, seperti
hidrogen pada katoda dan oksigen serta klor pada anoda.

Sebuah membran elektrodialisis bersifat berpori, tipis, matriks terbuat


dari resin penukar ion sintetis. Matriks membran cation-permeable
mempunyai muatan negatif karena ionisasi dari site penukar kation.
Kation yang dapat ditukar dengan ruang pori sebanding dengan muatan
negatif matriks. Jika arus mengalir, kation masuk ke pori dan menembus
membran sehingga gaya perpindahan elektrik kation lebih besar daripada
gaya tarik antara kation dan membran cation-permeable. Jika matriks
bermuatan negatif, dia akan menolak anion. Membran anion-permeable
dibuat dengan cara yang sama, di mana anion dapat menembus, tetapi
kation akan tertahan.

OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN


Jadwal pemeliharaan/maintenance tergantung pada pengguna dan
penerapan system, biasanya bervariasi untuk setiap industry dan
produsen. Saat ini elektrodialisis dirancang sepenuhnya dengan system
control otomatis. Jadi, operational dan maintenance (OM) dilakukan
untuk pemeriksaan pengaturan dan operasi parameter seperti PH, suhu,
konduktivitas, arus tegangan, intensitas, arus, dan tekanan, didukung
dengan system deteksi tingkat operasi dan kondisi kritisnya.
Biasanya juga diperlukan proses pembersihan membrane secara berkala
terhadap bahan organic, pertumbuhan biologis, partikel koloid atau
konstituen tidak larut yang terbentuk pada permukaan membran

Anda mungkin juga menyukai