Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KUALITAS UDARA

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Disusun Oleh

Praktikan : Nanda Abdul Latif (031900030)

Rekan Praktikan : Aurora Azalea Rania (031900010)

Kelompok :8

Progdi/Angkatan : Elektro Mekanik/2019

Tanggal praktikum : 8 Oktober 2019

Dosen Pengampu : Ir. Zaenal Abidin, M. Kes

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR

PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2019
LAPORAN PRAKTIKUM

KUALITAS UDARA

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Disusun Oleh

Praktikan : Aurora Azalea Rania (031900010)

Rekan Praktikan : Nanda Abdul Latif (031900030)

Kelompok :8

Progdi/Angkatan : Elektro Mekanik/2019

Tanggal praktikum : 8 Oktober 2019

Dosen Pengampu : Ir. Zaenal Abidin, M. Kes

JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR

PROGRAM STUDI ELEKTRO MEKANIKA

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

YOGYAKARTA

2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas udara merupakan salah satu faktor utama yang
menentukan kesehatan, Kebutuhan manusia dengan udara bersih
adalah sebuah prioritas yang tidak bisa dianggap hal yang sederhana.
Udara merupakan materi yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata,
namun efek dari pencemaran udara tidak bisa langsung dirasakan.
Tanpa kita sadari bahwa terdapat standar udara, yang jika manusia
menghirup udara di bawah standar dapat menyebabkan penyakit jangka
panjang. Salah satu parameter kualitas udara adalah Karbon monoksida
(CO). Gas tidak berbau, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak
mengiritasi, namun mudah terbakar dan sangat beracun. Gas ini
merupakan hasil pembakaran tidak sempurna dari kendaraan bermotor,
alat pemanas, peralatan yang menggunakan bahan api berasaskan
karbon dan nyala api (seperti tungku kayu), asap dari kereta api.
Proses pemantauan dan pengawasan kualitas udara yang baik
dapat menjamin dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Untuk
dapat menentukan bagaimana keadaan kualitas udara itu baik atau
tidak, maka dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi keadaan
udara dalam suatu ruangan atau lingkungan. Umumnya proses tersebut
masih dilakukan secara manual dengan memanfaatkan tenaga manusia
untuk menuju lokasi yang ingin di analisa. Kendala lain yang dihadapi
adalah informasi yang diberikan pada umumnya masih berbasis data
statis yang belum real time, sehingga diperlukan perangkat tambahan
yang menghambat mobilitas user, selain itu alat kualitas udara (CO)
yang digunakan hanya sebatas menampilakan nilai ppm belum
menyesuaikan dengan keputusan kepala badan pengendalian dampak
lingkungan nomor : kep107/KABAPEDAL/11/1997.
Sehingga dikembangkan suatu alat yang dapat melakukan
monitoring kualitas udara dengan tingkat mobilitas yang lebih baik.
Dimana alat monitoring tersebut mudah dibawa sesuai dengan posisi
yang diinginkan. Alat dilengkapi dengan kemampuan analisa terhadap
kondisi udara sesuai dengan standar kesehatan.
B. Tujuan Praktikum
- Mengetahui kondsi udara ruang kelas 2, koridor lantai 3 dan kantin
yang berada di STTN.
C. Manfaat Praktikum
- Untuk mengetahui kondsi udara ruang kelas 2, koridor lantai 3 dan
kantin yang berada di STTN.
BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


1. Monitor Kualitas Udara Elektrik
2. Pulpen
3. Kertas
B. Dasar Teori
Udara merupakan campuran gas yang terdapat di permukaan
bumi serta mengelilingi bumi. Udara tersebut tersusun dari campuran
dari gas dalam jumlah yang banyak, seperti nitrogen 78%, oksigen 20%,
argon 0,93% dan karbon dioksida 0,30% kemudian sisanya adalah
dalam bentuk gas yang lain. Sementara uap air yang ada dalam udara
bersumber dari pergaulan air laut, sungai dan lainnya. Berdasarkan
fungsi, gas yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan makhluk hidup
salah satunya yakni oksigen.
Oksigen yang terdapat di udara dihasilkan dari proses fotosintesis
tumbuhan yang memproses karbon dioksida menjadi oksigen.
Ketinggian permukaan bumi tentunya berpengaruh pada kondisi udara,
semakin tinggi permukaan serta semakin dekat terhadap lapisan
troposfer maka udara semakin berkurang. Kemudian di udara juga
terdapat yang dinamakan lapisan ozon, yang memiliki peran sebagai
pelindung makhluk hidup dari sinar ultraviolet.
Kita sebagai makhluk hidup sangat membutuhkan udara, maka
dari itu udara sangat bermanfaat bagi manusia maupun makhluk yang
lainnya. Adapun manfaat udara antara lain :
- Pada udara terdapat oksigen yang bermanfaat untuk bernafas
- Berpengaruh terhadap kinerja jantung makhluk hidup
- Udara yang bersih yangb terebas dari polusi akan menghilangkan
rasa stres, membuat lebih santai dan terasa segar untuk tubuh.
- Udara yang bersih dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
- Udara bisa menentukan klasifikasi iklim, cuaca ataupun musim pada
suatu tempat
- Udara juga bisa untuk melakukan komunikasi seperti menghantarkan
gelombang suara dan untuk menghantar spora atau benih-benihnya.
- Pada udara terdapat karbondioksida yang bermanfaat untuk
tumbuhan berfotosintesis
- Udara juga berfungsi untuk melindungi bumi dari benda-benda ruang
angkasa, jika ada benda ruang angkasa yang jatuh menuju bumi
maka akan terkikis dan hancur di atmosfer menjadikan tidak jatuh ke
bumi atau bisa juga jatuh ke bumi namun dengan ukuran yang lebih
kecil.
Kualitas udara dalam ruang adalah nilai parameter yang
mengindikasikan kondisi fisik udara dalam tempat tersebut seperti
kelembaban, pencahayaan, suhu dan pertikulat debu. Namun, dalam
penggunaan suatu alat yang dinamakan monitor kualitas udara
parameter yang meliputi kualitas udara adalah:
a. Suhu udara, Kelembaban (Rh), Oksigen (O2)
Menurut Kep Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999.
Kondisi ideal kualitas udara di suatu tempat adalah sebagai berikut :
- Suhu udara: antara 18˚C-30˚C
- Kelembaban udara: 40-70%
- Gas CO: kurang dari 100ppm/8jam
b. Hidrogen Sulfida (H2S)
H2S merupakan gas pengotor yang terdapat dalam gas komersial.
H2S menghasilkan asam sulfat dan belerang yang sangat kosorif
terhadap logam dan berbau. Kandungan H 2S mencapai 200ppm dapat
menyebabkan kematian dalam 30 menit. Standar keamanan dan
kesehatan memberikan izin maksimum pada tingkat 20 ppm.
c. Karbon Monoksida (CO)
Menurut OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
nilai ambang batas paparan CO adalah sebesar 35ppm untuk waktu 8
jam/hari.
d. Karbon Dioksida (CO2)
Nilai ambang batas CO2 yaitu 5000ppm (0,5%) yang merupakan
paparan rata-rata untuk orang dewasa yang sehat selama waktu kerja 8
jam sehari (OSHA 2012).
e. Metana (CH4)
Metana merupakan hidrikarbon yang paling sederhana. Pada
suhu ruangan dan tekanan standar metana ada gas yang tidak berwarna
dan tidak berbau, serta tidak beracun, namun bersifat sangat mudah
terbakar. Pada tekanan 1 atm, metana mudah terbakar bila konsentrasi
gasnya mencapai 5-15% di udara.
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat Monitor Kualitas Udara.
2. Menentukan lokasi sampel untuk pengukuran Monitor Kualitas Udara.
3. Menghubungkan alat Monitor Kualitas Udara ke sumber listrik (stop
kontak).
4. Menekan tombol ON pada alat Monitor Kualitas Udara, lalu
menunggu alat tersebut beberapa saat guna penyesuaian
pembacaan udara di lingkungan sampel.
5. Mencatat hasil dari alat Monitor Kualitas Udara.
6. Mengulangi langkah 3-5 untuk 3 lokasi sampel yang berbeda.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Data Praktikum
1. Ruang Kelas 2
Kondisi Hasil Pengamatan
Suhu 23˚C
RH 65%
H2S 0 ppm
O2 27,8%
CO2 1156 ppm
CH4 36,9% LEL
CO 0 ppm

2. Koridor Lantai 3
Kondisi Hasil Pengamatan
Suhu 26,8˚C
RH 72%
H2S 0 ppm
O2 27,8%
CO2 559 ppm
CH4 39,5% LEL
CO 1 ppm

3. Kantin
Kondisi Hasil Pengamatan
Suhu 24,9˚C
RH 79%
H2S 0 ppm
O2 27,8 %
CO2 505 ppm
CH4 38,8% LEL
CO 0 ppm

B. Pembahasan
Udara merupakan suatu komponen yang terpenting bagi
kehidupan manusia. Udara yang dibutuhkan oleh manusia adalah udara
yang bersih, minim partikulat-partikulat yang berbahaya namun kaya
akan oksigen. Pada percobaan dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui kandungan-kandungan gas yang ada diudara, sehingga
nantinya dapat diketahui kualitas udara yang diukur guna memastikan
udara tersebut baik atau tidak bagi kebutuhan primer manusia.
Pada percobaan ini, diambil 3 sampel lokasi berbeda yang ada di
STTN-BATAN, yaitu ruang kelas 2, koridor lantai 3, kantin. Sedangkan
pada setiap sampel lokasi, parameter yang diukur pada alat monitor
kualitas udara meliputi suhu udara, kelembaban, H 2S, O2, CO, CO2, dan
CH4.
Setiap parameter yang terbaca pada monitor kualitas udara dari
masing-masing lokasi sampel tercatat berbeda sesuai dengan lembar
data. Namun yang menarik adalah pada parameter oksigen, yakni pada
lokasi sampel yang berbeda terlihat paparan kadar oksigen yang
besarnya sama yaitu 27,8%. Saat membahas atmosfer, maka lingkup
udaranya luas tidak hanya disatu titik kecil. Oleh karena itu, didapat
kadar oksigen sama besar disetiap lokasi sampel di STTN-BATAN.
Sedangkan pada parameter suhu, kelembaban, CO, CO 2, dan
CH4, dan H2S yang ditunjukan pada lembar data, jika diacu dari nilai
ambang batas paparan semua parameter terukur dibawah nilai ambang
batas. Sehingga dapat dikatakan bahwa kualitas fisik udara yang ada
diruang kelas 2, koridor lantai 3, dan kantin STTN adalah baik dan aman
untuk melakukan aktivitas sehari-hari khususnya dalam lingkup
akademik dan juga tidak perlu penerapan APD khusus udara ditempat
ini.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terhadap
pengukuran kualitas udara yang meliputi suhu, kelembaban, CO, CO 2,
CH4, dan H2S maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kadar oksigen di tiga lokasi sampel bernilai sama dan memenuhi
kriteria yang baik.
2. Setiap parameter gas pencemar udara berkadar dibawah nilai
ambang batasnya.
Sehingga, kualitas udara yang diuji dilokasi sampel tergolong memiliki
kualitas fisik udara yang cukup baik.
B. Saran
Untuk dapat lebih memahami manakah kualitas udara yang baik
maupun buruk, perlunya perluasan lokasi sampel ke tempat-tempat
tertentu yang memiliki lonjakan paparan gas pencemar berbeda seperti
dijalan raya, agar didapatkan data yang variative dan dapat dijadikan
sebagai pembanding kualitas udara yang baik atau buruk.

Anda mungkin juga menyukai